MENJADI GURU YANG KREATIF. Oleh: Mami Hajaroh PPM pada Guru TK ABA Sleman Yka.

dokumen-dokumen yang mirip
KREATIVITAS. Lazuardi Adi Pradana Hasyim 1 1 Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia,

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan Data Hasil Observasi Dari data hasil observasi dapat dibahas sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perasaan itu akan membuat kita tahu bahwa ide kita akan dibaca oleh orang

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

14 CREATIVITY & DECISION MAKING. (Modeling Decisions)

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dibutuhkan oleh semua orang. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dianugerahi kemampuan dan kekuatan berpikir. Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global. Dengan pendidikan akan lahir generasi-generasi penerus yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Memberdayakan anak adalah dengan menanamkan kelonggaran bagi anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI RA PERWANIDA 1 SIMO KABUPATEN BOYOLALI

KEWIRAUSAHAAN 1 KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. Ir. Agung Wahyudi B, M.T., M.M. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Mesin

Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Setiap guru

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

A. LATAR BELAKANG MASALAH

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

(PTK Kelas VII A SMP Negeri 3 Cawas Tahun Ajaran 2009/2010) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya teknologi

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara, karena anak-anak yang cerdas sebagai bibit unggul diharapkan kelak

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : Pratiwi Narti A

BAB I PENDAHULUAN. meletakkan hubungan dari proses berpikir. Orang yang intelligent adalah

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. dasar tidak dilatih untuk berekspresi secara bebas dan terlalu lama dibiasakan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

MODUL PERKULIAHAN KREATIF FUNDAMENTAL. Tingkatan Kreativitas. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Mengembangkan Gagasan Baru

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak-anak usia dini

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S1 Sarjana pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Semua manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya diikuti oleh perkembangan anak setelah dilahirkan dan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pertemuan 2 KARAKTERISTIK INDIVIDU BERFIKIR KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI SOSIAL. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH MODEL MODEL PEMBELAJARAN Yang dibina oleh Bapak Dedi Kuswandi, Dr. M.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

by: AGB Kreativitas dalam Techopreneurship

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

DESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan itulah cermin bangsa nantinya. Generasi muda tidak

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara yang berjumlah 166 karyawan. Berikut karakteristik responden. Tabel 1.Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

PELATIHAN PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK GURU TK AISYIYAH SE-KECAMATAN NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

MENJADI GURU YANG KREATIF Oleh: Mami Hajaroh PPM pada Guru TK ABA Sleman Yka. Pendahuluan Guru merupakan barisan terdepan bagi percapaian tujuan pendidikan. Ditangan para gurulah anak dididik sejak pagi sampai siang atau bahkan sampai petang. Guru diibaratkan pula sebagai orang tua kedua bagi anak didik. Karena guru yang berperan dalam pendidikan kedua setelah orang tua. Ketika anak memasuki usia sekolah maka kemudian guru yang memegang peranan yang terkadang peranan guru menjadi lebih besar dari pada orang tuanya. Taman Kanak-kanak sekolah pertama yang diikuti anak ketika dia memasuki dunia pendidikan dan untuk pertama kalinya dia berpisah dari orang tuanya dalam waktu lebih lama. Taman Kanak-Kanak merupakan dunia kedua bagi anak setelah keluarganya. Oleh karena itu peranan guru taman kanak-kanak menjadi sangat penting di masa usia dini dari perkembangan anak. Kemampuan guru untuk membantu anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki menjadi sebuah keniscayaan. Akan tetapi guru taman kanak-kanak terkadang mengalami berbagai kendala karena adanya berbagai keterbatasan, baik keterbatasan sarana, peralatan, maupun prasarana pendidikan lainnya di sekolah. Apalagi bila letak sekolah jauh di pedalaman dengan fasilitas sekolah yang serba kekurangan. Dalam kondisi yang semacam ini 1

menuntut guru untuk menjadi lebih kreatif dalam merancang dan melaksanakan proses pendidikan. Apakah Kreatifitas itu? Kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh Edel Jarboe didefinisikan sebagai munculnya generasi ide-ide baru atau jalan baru dari perbuatan berpikir. Orang yang kreatif adalah seseorang yang bangkit ide-ide barunya dalam proses kreatif, bagaimana memproduksi ide-ide, solusi-solusi, dan penemuan-penemuan baru. Pepatah mengatakan, kita akan semua kreatif secara alamiah. Dari membuat puisi sampai membangun rumah, dari program computer sampai humor, dari musik sampai sains, kreativitas dimanifestasikan dalam bermacam cara yang berbeda Termasuk juga ideide kreatif adalah ide yang mencampur dan memadukan ide-ide yang tidak pernah dikombinasikan sebelum cara ini. Atau mungkin juga dengan ide yang sama dapat digunakan dalam cara-cara yang berbeda (Paul McNeese) Kreativitas sering pula dianggap melibatkan dua unsur, pertama kefasihan yang ditunjukkan dengan kemampuan untuk selalu memunculkan ide-ide atau gagasangagasan baru ataupun cara-cara baru sebabagi hasil dari proses berpikir. Kedua, keluwesan, kemampuan memunculkan ide-ide, gagasan-gagasan atau cara-cara baru yang berbeda-beda untuk penyelesaian masalah. Istilah kreativitas digunakan untuk menunjukkan pada kemampuan individu yang dengan keunikan, ketrampilan dan kemahirannya untuk selalu dapat menghasilkan ide-ide baru, gagasan-gagasan baru juga cara-cara baru, yang bernilai bagi individu tersebut. 2

Pada dasarnya setiap orang kreatif setiap hari. Kreatif muncul dalam berbagai solusi kecil pada masalah yang muncul dalam setiap harinya. Seperti contoh ketika anda tidak menemukan kain lap di satu pagi untuk membersihkan meja maka anda mengambil kain usang untuk membersihkan meja. Ketika suatu malam anda dan suami tidak memiliki cukup uang untuk makan malam di restoran pada hari ulang tahun, maka anda membuat masakan yang istimewa untuk berdua. Pada dunia kerja, ketika pimpinan membatalkan bonus tahunan, berpikir kreatif membantu anda bangkit dengan cara baru yang membantu anda mengembangkan motivasi dengan skedul yang tepat waktu dan dengan kelompok anda dapat mendatangi club. Kreatifitas memberikan kepada kita untuk belajar apakah kita bisa menjadi capable ( mampu). Kreativitas memberikan pada kita realisasi bahwa keterbatasan kita dapat dikembangkan dan memberikan kekuatan, keterbatasan menjadi mungkin untuk bahagia. Setiap dari kita mampu menggunakan kekuatan kreatif untuk menguasai pengembangan yang spesifik daalam wilayah (area) yang dapat memberikan kontribusi untuk lebih efektif ditempat kita bekerja. Kita mampu untuk mencoba dengan membuka cara baru dari pengalaman hidup menambah fleksibilitas dan lebih membuka pemikiran. Banyak cara dalam kreatifitas yang dapat membantu produksi yang dapat meningkatkan outcome, daan menjadikan semuanya menjadi praktis, Kita semua memiliki kemampuan, yang kita butuhkan adalah ketrampilan, metode dan focus. Memunculkan Kreatifitas Gagasan-gagasan dan ide-ide kreatif dapat dimunculkan dengan berbagai cara, diantaranya: 3

1. Kuantitas Teknik-teknik kreatif dalam berbagai tingkatan keseluruhannya bersandar pada pengembangan pertama sejumlah gagasan sebagai suatu cara untuk memperoleh gagasan yang baik dan kreatif. Kecenderungan manusia untuk mendapatkan gagasan, pemecahan, atau penjelasan pertama yang muncul dan melekat dalam pikiran merupakan kerugian besar bagi kreativitas. Jika masalahnya kecil seperti misalnya apa yang dihidangkan untuk makan siang, maka pendekatannya mungkin tepat. Akan tetapi, bila masalahnya besar dimana kita ingin mendapatkan pemecahan baru dan orisinal, maka kita membutuhkan banyak gagasan untuk dipilih. 2. Teknik Brainstorming: Teknik brainstorming mungkin merupakan cara yang terbanyak digunakan, tetapi juga merupakan teknik pemecahan kreatif yang tidak banyak dipahami. Banyak orang mempergunakan istilah brainstorming untuk mengacu pada suatu proses yang menghasilkan suatu gagasan baru, atau menggunakan istilah tersebut untuk mengacu pada suatu kumpulan proses pemecahan masalah. Sebenarnya teknik brainstorming adalah kegiatan yang menghasilkan gagasan yang mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik. Kegiatan tersebut mendorong timbulnya banyak gagasan, termasuk gagasan yang menyimpang liar, dan berani dengan harapan bahwa gagasan tersebut dapat menghasilkan gagasan yang baik dan kreatif. Teknik ini cenderung menghasilkan gagasan baru yang orisinal untuk menambah jumlah gagasan konvensional yang ada. 4

3. Sinektik Analogi telah lama digunakan sebagai salah satu alat bantu bagi proses penyusunan secara kreatif. Sinektik merupakan suatu metode atau proses yang menggunakan metafora dan analogi untuk menghasilkan gagasan kreatif atau wawasan segar ke dalam permasalahan. Guna menghentikan kebiasaan lama serta gagasan usang dan untuk memperkenalkan suasana rileks ke dalam proses penggalian ide, maka proses sinektik mencoba membuat yang "asing" menjadi "akrab" dan juga sebaliknya 4. Memfokuskan Dr. Maxwell dalam bukunya Psycho Cybernetics menguraikan metode untuk mencapai hasil yang diharapkan secara kreatif. Buku tersebut menguraikan pengalaman membentuk pola reaksi baru yang otomatis melalui imajinasi. Caranya adalah dengan berbuat seolah-olah apa yang diinginkan akan terjadi besok, telah terjadi saat ini. Apabila proses itu dilakukan secara berulang-ulang, maka pikiran akan terpusat ke arah tujuan yang dimaksud dan melibatkan automatic servomechanism. Hambatan Untuk Menjadi Kreatif 1. Kebiasaan Kebiasaan adalah reaksi dan respons yang telah kita pelajari untuk bertindak secara otomatis tanpa berpikir atau mengambil keputusan terlebih dahulu. Biasanya sulit dan tidak enak mengubah suatu kebiasaan, apakah kebiasaan itu baik atau buruk. 2. Waktu 5

Kesibukan merupakan salah satu alasan orang untuk tidak menjadi kreatif. Di lain pihak, ada orang yang mempunyai waktu untuk menjadi lebih kreatif dengan mencari waktu dari 24 jam yang sama yang tersedia bagi setiap orang. 3. Dibanjiri Masalah Sebagian dari kita merasa bahwa kita berhadapan dengan begitu banyak masalah yang penting dimana kita tidak mempunyai cukup waktu dan tenaga untuk mengatasi beberapa masalah secara kreatif. Kita lalu mengabaikan semua masalah dan tidak mau mengolahnya dengan otak kita. 4. Tidak Ada Masalah Kita adalah makhluk pemecah masalah yang terus-menerus menghadapi dan memecahkan sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara otomatis atau menurut kebiasaan, maka kita tidak akan pernah mengenal masalah tersebut dan kita merasa bahwa kita tidak akan pernah mempunyai masalah. 5. Takut Gagal Kegagalan dapat berbentuk pengasingan, kritik, kehilangan waktu, kehilangan pendapatan, atau kecelakaan. Akan tetapi, lebih baik gagal daripada tidak pernah mencoba sama sekali. 6. Kebutuhan akan Sebuah Jawaban Sekarang Manusia tidak mau mengalami kesulitan karena tidak memiliki suatu jawaban langsung. Ketika suatu masalah dikemukakan, kita secara langsung memberikan 6

sebuah pemecahan. Hanya jika pemecahan pertama tidak berjalan, barulah kita mau mencoba cara yang lain. 7. Kegiatan Mental yang Sulit Diarahkan Banyak diantara kita menemukan kenyataan bahwa mengerahkan tenaga fisik jauh lebih mudah dibandingkan dengan mengerahkan tenaga mental. Kita biasanya melaksanaan pekerjaan kita selama periode waktu yang cukup lama dengan hanya sedikit berpikir. 8. Takut Bersenang-senang Bagian proses pemecahan masalah secara kreatif mencakup kegiatan-kegiatan yang bersifat santai seolah-olah main-main, tetapi dipikirkan dan dipertimbangkan secara serius. Barangkali ketidaksempatan kita untuk bersantai pada waktu memecahkan masalah ada kaitannya dengan besarnya masalah yang kita hadapi atau adanya perasaan tidak aman yang kita rasakan bila menghadapi suatu masalah. 9. Kritik Orang Lain Secara tak sengaja kreativitas sering terhambat oleh kritik-kritik orang lain. Bila suatu gagasan baru diperkenalkan, kebanyakan gagasan tersebut sering dipatahkan dan diobrak-abrik orang lain. Memang kadangkala hal tersebut penting untuk membantu orang supaya tetap berpijak pada kenyataan, namun seharusnya kritikkritik tersebut dapat menjadi pendorong bagi perbaikan kreativitas. Menjadi Guru Yang Kreatif 7

Apabila dicermati makna kreativitas di atas maka setiap orang mampu menjadi manusia yang kreatif. Untuk menjadi kreatif diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dengan kemampuan untuk mengatasi berbagai hambatan yang menghalangi kreatifitas. Juga diperlukan keberanian untuk selalu mencoba terhadap sesuatu yang baru, baik berupa ide-ide, gagasan-gagasan ataupun cara-cara baru untuk memberikan solusi padaa berbagai permasalahan kehidupan. Guru di taman kanak-kanak tidak terlepas dari pelbagai masalah yang muncul keseharian dalaam menjalankan tugasnya di sekolah. Dari merancang pembelajaran, persiapan, proses maupun di akhir pembelajaran. Baik mengenai permasalahan materi, metode, sarana pembelajaran. Masing-masing guru akan memikliki permasalahan yang berbeda apalagi di sekolah yang berbeda. Perbedaan permasalahan di masing-masing sekolah dan masing-masing guru memerlukan solusi pemecahan yang berbeda pula. Oleh karena itu kreatifitas guru dalam menyelesaikan permasalakan menjadi sesuatu yang penting. Ide-ide baru yang dimiliki akan sangat membantu guru daan sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Misalnya, ketika sekolah tidak memiliki beberapa alat peraga untuk pembelajaran maka guru dapat membuat peralatan pembelajaran yang sederhana dari sesuatu yang ada di lingkungan sekolah. Tidak harus mahal akan tetapi dapat digunakan sebagai alat untuk pembelajaran di sekolah. Pemikiran bahwa peralatan pembelajaran harganya mahal dan hanya dapat dibeli oleh sekolah-sekolah yang memiliki dana adalah sebuah pemikiran yang perlu untuk diubah. Hal ini akan memberikan kesan bahwa sekolah itu mahal. Bagi guru yang memiliki kreatifitas akan berusaha untuk melengkapi kebutuhan peralatan 8

sekolah dengan biaya yang seminimal mungkin tetapi muncul ide-ide dan gagasangagasan baru dalam pembelajaran daan tujuan pendidikan akan tercapai. Bahkan kreatifitas guru dalam mencipta perlatan akan dapat menjadi contoh bagi anak untuk menjadi kreatif tanpa harus dengan dana yang tinggi. Untuk menjadi kreatif perlu adanya kemauan untuk berubah. Mengatasi berbagai hal yang selama ini menghambat munculnya kreatifitas. Mengubah kebiasaankebiasaan yang stagnan menjadi kebiasaan kreatif. Dengan kreatif menjadikan kita merasa bisa selalu mengada dan bahagia. Daftar Pustaka Paul McNeese. A Quick Course in Creativity. www.betterchange.com, Edel Jarboe. Enhance Your Creativity. www.selfhelpforher.com Joyce Jace. The Plunger. www.jmjace.com 9

Makalah Menjadi Guru yang Kreatif disampaikan pada Pelatihan kreatifitas bagi Gutu Taman Kanak-Kanak sekecamatan Ngemplak Sleman Yogyakarta 10

Penulis: Mami Hajaroh, M.Pd. 11