BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional SK No. 045/U/202. tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi yang berbasis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah. menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Stikes Surya Global merupakan salah satu insitusi. Kesehatan yang terletak di Ringroad selatan, Blado, Potorono

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu tidak hanya dari dosen. Metode Pembelajaran SCL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Peningkatan Hasil Belajar Kognitif dan Harga Diri Mahasiswa Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang bersifat mendasar berupa perubahan dari pandangan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pembelajaran perguruan tinggi di Indonesia masih cukup. beragam permasalahan yang ditemukan. Beberapa temuan dari Tim

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian RESTU NURPUSPA, 2015

2013 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada era global

I. PENDAHULUAN. kedokteran dasar di Indonesia. Dari sistem konvensional berupa teacher

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nur Wulan Puji Permari, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLP) dan Pendidikan Menengah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENDAHULUAN. Terjadinya perubahan paradigma dalam metode belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa keperawatan. Hal ini sesuai dengan Brinkley et al., (2010)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi SDM melalui

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sehingga siswa dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

METABOLISME DAN NUTRISI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UMSU TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Metode pembelajaran PiTBL berdampak positif terhadap nilai student

BAB I PENDAHULUAN. (menanya), experimenting (mencoba), associating (menalar), dan networking (membentuk jejaring).

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Problem based learning (PBL) adalah metode belajar mengajar aktif yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mengembangkan berbagai ragam potensi anak didik,

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah ilmu

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI MAHASISWA Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menyenangkan, duduk berjam-jam dengan mencurahkan perhatian

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun evaluasinya. Tuntutan terhadap kualitas semakin diperhatikan untuk. untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masa depan.

Tesis Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta S U T I K NIM

PARADIKMA BARU PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Keperluan korespondensi, telp: ,

Keywords: Competency Based Curriculum, Small Group Discussion, Cognitive

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidupnya. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Hal ini menjadi tuntutan dalam dunia

MODUL COOPERATIVE LEARNING. Coordinator. Vita Purnamasari, S. Kep, Ns. Prodi S1 Keperawatan STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN

Devi Nur Afriliani H. Endang Surahman Suharsono

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa. Nana Sudjana. (2008:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang banyak dibicarakan

pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment) yang

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan akan menunjang kehidupan yang lebih baik di masa depan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah, masyarakat dan orang tua sebagai penanggung jawab dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. perubahan paradigma dalam dunia pendidikan kesehatan, termasuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diri mereka sendiri. Seseorang yang memiliki kesadaran metakognitif

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. learning menjadi student centered learning, semakin menuntut kuatnya kemandirian

I. PENDAHULUAN. disusun oleh satuan pendidikan. Dengan mengacu kepada Standar Isi dan

BAB I PENDAHULUAN. Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional SK No. 045/U/202 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi yang berbasis kompetensi menyebabkan sistem pendidikan perguruan tinggi di Indonesia mengalami perubahan paradigma pendidikan. Pendidikan di bidang ilmu kesehatan mengalami perubahan pada pola dan cara belajar mahasiswa. Proses pembelajaran yang berpusat pada dosen atau Teacher Centered Learning (TCL) bergeser menjadi Student Centered Learning (SCL). Kurikulum secara terus menerus disempurnakan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan belum dapat terealisasikan secara maksimal. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah lemahnya proses pembelajaran (Zulharman, 2008). Fenomena mengajar secara konvensional yang kurang melibatkan mahasiswa secara langsung dalam proses belajar mengajar mengakibatkan mahasiswa menjadi kurang aktif dalam proses pembelajaran. Mahasiswa kurang berkomunikasi

2 dan berdiskusi dengan temannya, mahasiswa juga cenderung menjadi pasif serta kurang percaya diri ketika menyampaikan pendapat. Model pembelajaran yang inovatif harus diaplikasikan pada mata kuliah yang sesuai dengan kurikulum sehingga hubungan interpersonal antar mahasiswa, ketrampilan bekerja sama, serta kepercayaan diri mahasiswa dapat dikembangkan. Proses pembelajaran yang kurang maksimal menjadikan hasil belajar yang diperoleh mahasiswa kurang memuaskan (Uys dan Gwele, 2005; Desha dan Hargroves, 2014). Hal ini dapat dilihat dari nilai ujian akhir semester mahasiswa yang tergolong rendah. Selain itu, nilai hasil belajar yang kurang memuaskan ini juga berdampak pada saat pelaksanaan Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Menurut data dari Asosiasi Insitusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) Nilai kelulusan uji kompetensi Ners tahun 2014 sebanyak 63 %. Tahun 2015, nilai kelulusan uji kompetensi Ners pada periode pertama sebanyak 45,45%. Periode ke dua prosentasi kelulusan sedikit meningkat untuk profesi Ners yaitu sebanyak 53,61% (ristekdikti, 2015). Nilai Batas Lulus yang ditetapkan juga masih tergolong rendah yaitu

3 kurang dari 50. Hasil kelulusan ini belum maksimal dan masih harus dilaksanakan ujian kompetensi ulang untuk meningkatkan hasil kelulusan. Hasil belajar mahasiswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa, contohnya adalah faktor psikologi dan intelektual mahasiswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa, antara lain adalah proses pembelajaran dan metode yang digunakan (Muhibbin, 2012). Model pembelajaran yang digunakan oleh dosen merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Penerapan model pembelajaran yang sesuai dan inovatif akan memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Salah satu inovasi untuk model pembelajaran tersebut adalah dengan metode learning (Nursalam, 2004). Penelitian Usodo (2013) mengemukakan bahwa dengan metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dibandingkan dengan proses pembelajaran menggunakan Problem Based Learning (PBL), dan

4 pembelajaran menggunakan Problem Based Learning lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Peneliti memilih menggunakan model pembelajaran cooperatif tipe jigsaw karena tipe jigsaw ini merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang sederhana dan dapat diterapkan untuk pemula (Anita, 2010). Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar terstruktur yang meliputi lima unsur pokok (Slavin, 2013). Lima unsur pokok dalam pembelajaran Kooperatife yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses. Manfaat utama dari pembelajaran kooperatif adalah mahasiswa meningkatkan harga diri yang pada gilirannya memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran (Johnson & Johnson 2000). Penelitian yang dilakukan oleh Megahed, et al (2015) tentang efek learning terhadap harga diri mahasisa perawat didapatkan hasil bahwa learning dapat menaikkan harga diri

5 mahasiswa secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran konfensional. Cooperative learning merupakan pembelajaran yang didalamnya terdapat kerja sama antara mahasiswa yang dapat meningkatkan prestasi yang lebih tinggi oleh semua peserta (Slavin, 2013). Peserta didik saling membantu, dengan demikian membangun sebuah komunitas yang mendukung, yang kemudian dapat meningkatkan kinerja masing-masing anggota. Kinerja dari masing-masing anggota tersebut akan meningkatkan harga diri mahasiswa. Harga diri merupakan salah satu komponen utama yang mempengaruhi tingkat kinerja pada suatu profesi. Harga diri mempunyai pengaruh dalam keberhasilan pekerjaan, prestasi sekolah, dan hubungan interpersonal. Harga diri merupakan kebutuhan yang penting yang harus dimiliki oleh seorang perawat. Harga diri yang tinggi dapat membuat kinerja perawat yang lebih baik serta dapat meningkatkan keberhasilan dalam bekerja. Cooperative Learning tipe jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan mahasiswa untuk belajar secara ber dan mengajarkan kepada

6 mahasiswa untuk berkomunikasi yang baik di dalam. Manfaat dari pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah melatih mahasiswa untuk menghargai pendapat dari temannya dan bekerja sama dengan teman yang berlatar belakang berbeda (heterogen), membantu memudahkan dalam memahami materi pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan dalam berpikir serta dalam proses (Slavin, 2013). Studi Pendahuluan yang dilakukan peneliti tanggal 23 Januari 2016 di Stikes Surya Global Yogyakarta menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa khususnya nilai ujian akhir semester dengan multiple choice question (MCQ) masih rendah, jumlah mahasiswa yang mempunyai nilai cukup dan memuaskan masih sedikit dan banyak mahasiswa yang mendapatkan nilai di bawah batas nilai kelulusan yang telah ditetapkan. Salah satu pencapaian hasil belajar yang rendah tersebut adalah pada mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Kebutuhan dasar manusia merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada kurikulum Stikes Surya Global. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang mengajarkan tentang kebutuhan dasar manusia mencakup nutrisi, cairan, eliminasi, dan istirahat. Pembelajaran mata kuliah kebutuhan dasar

7 manusia di Stikes Surya Global menggunakan pembelajaran konvensional. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai dasar dalam pemberian asuhan keperawatan. Mahasiswa harus menguasai konsep pemenuhan kebutuhan dasar manusia sehingga dapat dijadikan sebagai landasan dalam pemberian asuhan keperawatan, karena dengan memahami konsep dengan baik maka mahasiswa dapat mempraktikkannya dengan baik. Penerapan model pembelajaran learning tipe jigsaw diharapkan mampu meningkatkan penguasaan konsep pada materi tersebut. Pembelajaran menggunakan metode kooperatif dapat membantu mahasiswa dalam penguasaan konsep melalui proses kerjasama. Mahasiswa dapat saling bertukar pendapat dan berdiskusi untuk menyelesaikan tugas. Penelitian yang dilakukan Solihatin (2010) mengenai pembelajaran kooperatif dan implikasinya terhadap penguasaan konsep menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif ini sangat efektif karena dengan belajar dan adanya tanggung jawab individu mendorong motivasi belajar mahasiswa,

8 meningkatkan harga diri mahasiswa sehingga hasil belajar mahasiswa juga akan meningkat. Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperlukan tentang model pembelajaran yang dapat melatih mahasiswa menjadi lebih aktif. Penelitian tersebut dikhususkan untuk mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia dengan judul Pengaruh Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Harga Diri Mahasiswa di Stikes Surya Global Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Masalah dalam ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada pengaruh model pembelajaran tipe jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar kognitif dan harga diri mahasiswa Stikes Surya Global Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran learning terhadap peningkatan hasil belajar

9 kognitif dan harga diri mahasiswa Stikes Surya Global Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui kemampuan kognitif dan harga diri mahasiswa sebelum diterapkan metode pembelajaran learning di stikes Surya Global Yogyakarta. b. Mengetahui kemampuan kognitif dan harga diri mahasiwa sesudah diterapkan metode pembelajaran learning di stikes Surya Global Yogyakarta c. Mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran Learning terhadap peningkatan kemampuan kognitif dan harga diri mahasiswa Stikes Surya Global Yogyakarta. d. Mengetahui faktor yang paling mempengaruhi kemampuan kognitif dan harga diri mahasiswa Stikes Surya Global Yogyakarta. D. Manfaat Peneliian 1. Bagi dosen/ staff pengajar Menambah wawasan tentang pembelajaran yang inovatif dan interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

10 2. Bagi mahasiswa a. Mengaktifkan ketrampilan dalam bekerja sama dan belajar di dalam. b. Memberikan susasana belajar yang variatif sehingga pembelajaran tidak monoton sehingga diharapkan dan memberikan dampak pada peningkatan hasil belajar. 3. Bagi Institusi Memberikan masukan atau saran dalam upaya pengembangan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

11 E. Penelitian Terkait Tabel 1.1 Penelitian Terkait No Peneliti Tahun Judul Hasil Persamaan Perbedaan 1. Asmadi Alsa 2010 Pengaruh Metode Belajar Jigsaw Terhadap Keterampilan Hubungan Interpersonal dan Kerjasama Kelompok pada Mahasiswa Fakultas Psikologi. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan postest pada variabel ketrampilan hubungan interpersonal dengan nilai P = 0,043 dan terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan postest pada kerjasama dengan nilai P = 0,001. Variabel sama yaitu learning tipe jigsaw. Tujuan yang saya lakukan untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran learning terhadap kemampuan kognitif dan mahasiswa di Stikes Surya Global Yogyakarta, metode yang digunakan dalam yang saya lakukan adalah quasy eksperimen dengan pretest dan postest desain with control group, dan dalam tersebut tidak menggunakan kontrol. 2. Grace L. Earl 2010 Using Cooperatif Learning for a Drug Information Assignment. Hasil didapatkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan berpikir kritis mahasiswa farmasi di Philadelphia College of Pharmacy. Variabel sama yaitu learning tipe jigsaw. Pada tersebut metode adalah one grup pretes postes design, sedangkan pada yang saya lakukan dengan metode quasy eksperimen dengan pretest dan postest desain with control group, Tujuan tersebut adalahuntuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap critical

12 3 Tamy. H wyatt et al, 2012 Cooperatif M. Learning with Nurse Practitioner Student. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan M-cooperatife learning dapat meningkatkan pengetahuan serta mandapat dukungan tambahan dari universitas yang berbeda dengan penerapan learning comunity. Intervensi sama dengan menggunakan learning dan tujuannya sama yaitu untuk mengetahui kefektifean learning untuk meningkatkan pengetahuan thinking mahasiswa pada tugas pemberian obat. Penelitian ini menggunakan metode multhimethode educational research, dan intervensi learning menggunakan Cooperatif M- Learning dengan menggunakan PDAs (Personal Digital Assistant). Penelitian yang saya lakukan intervensi penerapan learning berada di kelas dan hanya dilakukan pada satu tempat saja, tidak multicenter. 4 Laila Fitriana 2010 Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation dan STAD Terhadap Prestasi belajar Matematika ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara yang mendapatkan pembelajaran kooperatif dan yang menggunakan pembelajaran biasa dalam prestasi belajar, tetapi untuk kemandirian siswa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Metode yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain pretest postes design dengan kontrol grup. Model Pembelajaran yang digunakan adalah learning tipe Group Investigation dan STAD, berbeda dengan yang saya gunakan dalam saya yaitu learning tipe jigsaw

13 intervensi dan kontrol. 5. Mona M.Megah er Fathia Mohamm ad 6. J.S Marry Sani Abdullahi Gumel 2014 Effect Of Cooperative Learning On Undergraduat ed Nursing Student s Self Esteem 2015 Effect of Jigsaw Model of Cooperative Learning On Self Eficacy and Achievement in Chemistry Among Concrete And Formal Reasoner in College of Education in Nigeria Hasil Penelitian menunjukkan bahawa dengan penerapan metode pembelajaran kooperatife harga diri mahasiswa meningkat secara signifikan. Mahasiswa yang memunyai harga diri rendah meningkat setelah diberikan metode pembelajaran kooperatife Hasil menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan atara intervensi dan kontrol setelah pemberian learning tipe jigsaw dalam self eficacy Metode yang digunakan dalam sama yaitu Quasy eksperimen. Variabel sama learning. Variabel sama yaitu learning. Model Intervensi dengan learning tipe jigsaw. Metode sama yaitu dengan quasy eksperimen dengan menggunakan control group. Variabel dependen dalam penlitian berbeda, dalam tersebut dalah harga diri mahasiswa, sedangkan dalam yang saya lakukan adalah hasil belajar kognitif mahasiswa. Penelitian yang saya lakukan menggunakan subyek yang berbeda yaitu mahasiwa s1 Keperawatan.