PERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan game mencocokkan gambar ini dibuat agar dapat berjalan

PENERAPAN LEARNING DALAM PROSES UJIAN MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA SMP DARUL ARQAM MUHAMMADIYAH GOMBARA MAKASSAR

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI UNDIAN BERHADIAH PADA PT. PS MAJU BERSAMA MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM)

Rancang Bangun Aplikasi Dengan Linear Congruent Method (LCM) Sebagai Pengacakan Soal

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PERANCANGAN APLIKASI KUIS WAWASAN KEBANGSAAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR CONGRUENT METHODS (LCM)

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

APLIKASI TEBAK GAMBAR PAHLAWAN DAN CANDI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BILANGAN ACAK (RANDOM NUMBER)

BAB I PENDAHULUAN. penulis melihat pada perkembangan zaman saat ini yang tidak terlepas dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat dipahami jalannya aplikasi Rancang Bangun Aplikasi Informasi Kegiatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. (TI-Math), serta Teknik Informatika dan Statistika (TI-Stat) dan pemilihan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelaskan tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. mendukung Aplikasi Penilaian Akademik Berbasis web

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan Perancangan Fungsi Pembangkit Bilangan Acak Semu serta Analisisnya

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. Tahapan implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan rancangan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI RANDOM BANK SOAL UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN METODE LINEAR CONGRUENTIAL GENERATORS (LCG)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. demikian maka dampak buruk akibat kondisi lingkungan yang kurang baik dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANGKAT LUNAK BANTU TRY OUT UJIAN NASIONAL BERBASIS MULTI USER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DAN MYSQL

U K D W BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. dapat siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi aplikasi tes penentuan kelas

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V PERANCANGAN SISTEM. Administrasi (SISDA) mengutamakan pada kebutuhan BiNus University

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Tahap implementasi progam merupakan suatu tahap penerapan dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PERANCANGAN SIMULASI PENGACAKAN SOAL TRYOUT UNTUK MEMBENTUK PAKET SOAL UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) Darma Perwira Hasibuan (0911467) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan http://www.stmik-budidarma.ac.id // Email : darma.uzumaki@gmail.com ABSTRAK Hasil Ujian Nasional begitu penting dan jalan untuk mencapai tujuan dari ujian nasional pun tidaklah mudah. Setiap tahunnya ada ribuan siswa yang tidak lulus dalam menghadapi ujian nasional ini. Ada beberapa cara yang sering digunakan oleh sekolah maupun siswa dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian nasional. Diantaranya, mengadakan les disekolah, belajar di bimbingan belajar, mengadakan tryout baik dari sekolah maupun dari pihak luar. Namun hal tersebut bukanlah mudah, disamping memerlukan waktu dan biaya yang banyak, jenis-jenis soal nya juga sudah dapat dapat diprediksi. Dikarenakan adanya kelemahan itulah perlu dilakukan perancangan pengacakan soal. Pengacakan soal tersebut dirancang dan diimplementasikan dengan menggunakan metode Linear Congruent Method (LCM). Pengacakan soal ini diharapkan mampu mengatasi kelemahan dari cara yang ada sehingga setiap pihak dapat membuat soal nya sendiri secara efektif dan efisien. Linear Congruent Method (LCM) merupakan salah satu metode pembangkit bilangan acak. Metode ini digunakan untuk mengacak-acak soal yang ada sehingga tersusunlah soal-soal tersebut secara random dan siap untuk dijadikan paket soal.sehingga paket soal yang telah dibuat dapat dijadikan latihan dalam simulasi ujian nasional bagi siswa. Kata Kunci: Ujian Nasional, Linear Congruent Method (LCM) 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Hasil Ujian Nasional begitu penting, jalan untuk mencapai tujuan dari ujian nasional pun tidaklah mudah. Setiap tahunnya ada ribuan siswa yang tidak lulus dalam menghadapi ujian nasional. Permasalahan yang muncul adalah, bagaimana mempersiapkan siswa agar dapat menghadapi ujian nasional untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ada beberapa cara yang sering digunakan oleh sekolah maupun siswa dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian nasional. Diantaranya, mengadakan les disekolah, belajar di bimbingan belajar, mengadakan tryout baik dari sekolah maupun dari pihak luar. Namun hal tersebut bukanlah mudah, disamping memerlukan waktu dan biaya yang banyak, jenis-jenis soal nya juga sudah dapat dapat diprediksi. Untuk mengatasi masalah diatas, penulis berkeinginan merancang sebuah perangkat lunak yang dapat mengacak soal-soal dan membentuknya menjadi paket- paket soal yang dapat digunakan untuk simulasi ujian nasional. Perangkat lunak tersebut mengacak soal-soal dengan menggunakan metode Linear Congruent Method (LCM). Dengan mengacak soal-soal tryout secara random maka akan dihasilkan soal yang baru. Linear Congruent Method (LCM) merupakan salah satu metode pembangkit bilangan acak. Ciri khas dari LCM adalah terjadi perulangan pada periode waktu tertentu atau setelah sekian kali pembangkitan. Penentuan konstanta LCM (a, c dan m) sangat menentukan baik tidaknya bilangan acak yang diperoleh dalam arti memperoleh bilangan acak yang seakan-akan tidak terjadi perulangan. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas pada jurnal ini adalah : 1. Bagaimana menyusun soal tryout yang sudah dikeluarkan tiap tahun untuk disajikan kembali dalam simulasi ujian nasional? 2. Bagaimana menerapkan metode Linear Congruent Method untuk mengacak soal? 3. Bagaimana merancang simulasi pengacakan soal tryout untuk membentuk paket soal ujian nasional menggunakan metode Linear Congruent Method? 1. 3. Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah pada jurnal ini adalah : 1. Jumlah soal sesuai dengan jumlah soal Ujian Nasional yaitu 50 butir. 2. Jenjang soal yaitu soal SMA. 3. Soal mata pelajaran Bahasa Indonesia. 4. Jenis soal yaitu soal teks. 5. Bentuk soal adalah pilihan berganda. 6. Jumlah soal dalam database sebanyak 307 soal. 119

7. Metode yang dipakai adalah Linear Congruent Method (LCM). 8. Penerapan Linear Congruent Method hanya pada sebatas menampilkan soal secara random dengan meminimalkan kemungkinan soal yang berulang. 9. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah Microsoft Visual Basic 2008 dan database MySql. 1.4. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari penulisan jurnal ini adalah : 1. Menyusun soal tryout yang sudah dikeluarkan tiap tahun untuk dapat disajikan kembali dalam simulasi ujian nasional. 2. Menerapkan Linear Congruent Method untuk mengacak soal-soal. 3. Membangun simulasi pengacakan soal untuk membentuk paket soal ujian nasional menggunakan Linear Congruent Method. Dan manfaat dari penulisan jurnal ini adalah: Menyusun soal tryout dari soal-soal ujian nasional yang telah keluar pada tahun-tahun sebelumnya dengan soal teracak diindikasikan pengacakan menggunakan metode Linear Congruent Method. 2. Landasan Teori 2.1. Perancangan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata perancangan berasal dari kata dasar rancang yang berarti proses, cara, pembuatan merancang. Menurut Azhar Susanto (2004), perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah. 2.2. Simulasi Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses-proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law dan Kelton, 1991). 2.3. Ujian Nasional Menurut Suharsimi Arikunto (2003:33), ujian adalah kegiatan untuk mengukur keberhasilan program pengajaran. Dalam bidang akademik, Ujian adalah tes atau evaluasi yang bertujuan untuk menentukan atau mengukur kemampuan seorang pelajar. Ujian Nasional (UN) adalah ujian yang dilakukan oleh negara kepada seluruh siswa dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Hal ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Keputusan Mendiknas No 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional (UAN) merupakan dasar penyelenggaraan Ujian Akhir Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Tryout adalah latihan ujian (simulasi) bagi siswa yang dilakukan untuk menghadapi ujian semester maupun ujian nasional. Pada umumnya tryout diadakan untuk menghadapi ujian nasional. 2.4. Linear Congruent Method (LCM) Jenis PRNG yang dibahas disini adalah Linear Congruential Generator (LCG). LCG merupakan jenis PRNG yang banyak digunakan dalam aplikasi komputer modern. LCG ditemukan oleh D.H Lehmer. LCM memanfaatkan model linier untuk membangkitkan bilangan acak yang didefinisikan sebagai berikut Z i = ( a Z i-1 + c ) mod m (1) Dimana : Zi = bilangan acak ke i Zi-1 = bilangan acak sebelum nya a = faktor pengali c = increment m = modulus Menurut Thomas J. Kikay dalam bukunya Pengantar Sistem Simulasi menyebutkan bahwa syarat-syarat untuk menentukan konstanta dalam LCM adalah sebagai berikut : 1. Konstanta a harus lebih besar dari 2. Untuk konstanta c harus berangka ganjil apabila m bernilai pangkat dua. Tidak boleh nilai dari kelipatan m 3. Untuk m harus bilangan prima 4. Untuk pertama Z0 harus merupakan angka integer dan juga ganjil cukup besar 2.5. Pengacakan Soal Pengacakan soal adalah tindakan mengacak soal-soal untuk membuat soal baru yang berbeda dari sebelumnya. Soal diacak secara random menggunakan metode LCM. Soal-soal diacak sebanyak paket yang ditentukan sehingga setiap paket memiliki soal yang berbeda. 3. Analisa Masalah Simulasi pengacakan soal adalah proses mengacak soal-soal untuk membentuk paket soalsoal. Soal-soal diacak secara random menggunakan metode Linear Congruent Method. Sumber soalsoal yang diacak adalah soal tryout yang telah dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya. Soalsoal try out diacak untuk membentuk paket-paket ujian nasional. Pada penulisan kali ini, penulis membatasi soal-soal yang akan diacak hanya sebanyak 307 soal. dan setiap soal memiliki 5 pilihan jawaban. Hal ini sesuai dengan soal ujian nasional selama ini. Setiap soal yang diinputkan kedalam database memiliki kode dan jawaban masing- 120

masing. Kode soal ini digunakan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan aksi seperti mencari soal, menghapus soal dan lain-lain. Pemberian kode pada soal juga dilakukan untuk mempermudah pengacakan soal yang dilakukan menggunakan metode LCM. 3.1 Analisa Metode Linear Congruent Method (LCM) merupakan salah satu metode pembangkit bilangan acak. LCM memanfaatkan model linear untuk membangkitkan bilangan acak. Contoh pembangkitan bilangan acak sebanyak 7 kali dengan nilai a=6, c=7, m=19, dan Z0=3 adalah sebagai berikut Z1 = (6.3 +7) mod 19 = 6 Z2 = (6.6 +7) mod 19 = 5 Z3 = (6.5 +7) mod 19 = 18 Z4 = (6.18 +7) mod 19 = 1 Z5 = (6.1 +7) mod 19 = 13 Z6 = (6.13 +7) mod 19 = 9 Z7 = (6.9 +7) mod 19 = 4 Z8 = (6.4 +7) mod 19 = 12 Bilangan acak yang dibangkitkan adalah : 6 5 18 1 13 9 4 12 Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa dalam pembangkitan bilangan acak tidak terjadi perulangan. 3.2. Analisa Sistem Hasil pembangkitan bilangan acak menggunakan metode LCM sangat ditentukan oleh nilai-nilai dari masing-masing variabel. m=307, a=21, c=7, Z0=1, Hasil dari pembangkitan bilangan acak dengan nilai-nilai tersebut dapat kita lihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1 pembangkitan bilangan acak I Zi Zi-1 0 1 28 1 28 288 2 288 222 3 222 64 4 64 123 5 123 134 6 134 58 7 58 304 8 304 251 9 251 59 10 59 18 11 18 78 12 78 110 13 110 168 14 168 158 15 158 255 16 255 143 17 143 247 18 247 282 19 282 96 20 96 181 21 181 124 22 124 155 23 155 192 24 192 48 25 48 94 26 94 139 27 139 163 28 163 53 29 53 199 30 199 195 31 195 111 32 111 189 33 189 292 34 292 306 35 306 293 36 293 20 37 20 120 38 120 71 39 71 270 40 270 151 41 151 108 42 108 126 43 126 197 44 197 153 45 153 150 46 150 87 47 87 299 48 299 146 49 146 3 50 3 70 51 70 249 52 249 17 53 17 57 54 57 283 55 283 117 56 117 8 57 8 175 58 175 305 59 305 272 60 272 193 61 193 69 62 69 228 63 228 190 64 190 6 65 6 133 66 133 37 67 37 170 68 170 200 69 200 216 70 216 245 71 245 240 72 240 135 73 135 79 74 79 131 75 131 302 76 302 209 77 209 98 78 98 223 79 223 85 80 85 257 81 257 185 82 185 208 83 208 77 84 77 89 85 89 34 86 34 107 87 107 105 88 105 63 89 63 102 90 102 0 91 0 7 92 7 154 93 154 171 94 171 221 95 221 43 96 43 296 97 296 83 98 83 215 99 215 224 100 224 106 101 106 84 102 84 236 103 236 51 104 51 157 105 157 234 106 234 9 107 9 196 108 196 132 109 132 16 110 16 36 121

111 36 149 112 149 66 113 66 165 114 165 95 115 95 160 116 160 297 117 297 104 118 104 42 119 42 275 120 275 256 121 256 164 122 164 74 123 74 26 124 26 246 125 246 261 126 261 269 127 269 130 128 130 281 129 281 75 130 75 47 131 47 73 132 73 5 133 5 112 134 112 210 135 210 119 136 119 50 137 50 136 138 136 100 139 100 265 140 265 46 141 46 52 142 52 178 143 178 61 144 61 60 145 60 39 146 39 212 147 212 161 148 161 11 149 11 238 150 238 93 151 93 118 152 118 29 153 29 2 154 2 49 155 49 115 156 115 273 157 273 214 158 214 203 159 203 279 160 279 33 161 33 86 162 86 278 163 278 12 164 12 259 165 259 227 166 227 169 167 169 179 168 179 82 169 82 194 170 194 90 171 90 55 172 55 241 173 241 156 174 156 213 175 213 182 176 182 145 177 145 289 178 289 243 179 243 198 180 198 174 181 174 284 182 284 138 183 138 142 184 142 226 185 226 148 186 148 45 187 45 31 188 31 44 189 44 10 190 10 217 191 217 266 192 266 67 193 67 186 194 186 229 195 229 211 196 211 140 197 140 184 198 184 187 199 187 250 200 250 38 201 38 191 202 191 27 203 27 267 204 267 88 205 88 13 206 13 280 207 280 54 208 54 220 209 220 22 210 22 162 211 162 32 212 32 65 213 65 144 214 144 268 215 268 109 216 109 147 217 147 24 218 24 204 219 204 300 220 300 167 221 167 137 222 137 121 223 121 92 224 92 97 225 97 202 226 202 258 227 258 206 228 206 35 229 35 128 230 128 239 231 239 114 232 114 252 233 252 80 234 80 152 235 152 129 236 129 260 237 260 248 238 248 303 239 303 230 240 230 232 241 232 274 242 274 235 243 235 30 244 30 23 245 23 183 246 183 166 247 166 116 248 116 294 249 294 41 250 41 254 251 254 122 252 122 113 253 113 231 254 231 253 255 253 101 256 101 286 257 286 180 258 180 103 259 103 21 260 21 141 261 141 205 262 205 14 263 14 301 264 301 188 265 188 271 266 271 172 267 172 242 268 242 177 269 177 40 270 40 233 271 233 295 272 295 62 273 62 81 274 81 173 275 173 263 276 263 4 277 4 91 278 91 76 279 76 68 280 68 207 281 207 56 282 56 262 283 262 290 284 290 264 285 264 25 286 25 225 122

287 225 127 288 127 218 289 218 287 290 287 201 291 201 237 292 237 72 293 72 291 294 291 285 295 285 159 296 159 276 297 276 277 298 277 298 299 298 125 300 125 176 301 176 19 302 19 99 303 99 244 304 244 219 305 219 1 306 1 28 307 28 288 Dari hasil pembangkitan bilangan acak diatas terjadi pembangkitan bilangan 1 pada periode 306, hal ini menunjukkan perulangan kembali ke awal setelah terjadi pengacakan kepada seluruh bilangan. Setelah nilai-nilai dari variabel pada metode LCM didapat. Maka pengacakan dapat dilakukan. Pada pengacakan ini, hanya menampilkan soal-soal hasil pengacakan sebanyak 50 butir soal dari 307 soal yang diacak. Setiap proses pengacakan berarti menghasilkan satu paket soal dan jika pengguna menginginkan paket sebanyak yang diinginkan, maka user harus melakukan pengacakan sebanyak itu pula. Gambar 3. form menu level 2 3. Form Pengacakan 3.3. Perancangan Tampilan Perancangan ini dimaksudkan untuk merancang bentuk tampilan dari simulasi yang akan dihasilkan nantinya. Adapaun bentuk dari perancangan tampilannya sebagai berikut. 1. Form Login Gambar 1. form login 2. Form menu Gambar 2 form menu level 1 Gambar 4. Form pengacakan 3.4. Algoritma Linear Congruent Method (LCM) Input : masukkan konstanta (a, c, dan m) : batas pembangkitan bilangan acak (n) : tentukan pengumpan (Z0) Output: bilangan acak hasil pembangkitan (Zi) Proses : a = konstanta : c = konstanta : m = konstanta : n = batas bilangan acak : Z0 = pengumpan i = 1 While i < = n Z (i) = ( a Z(i 1) + c ) mod m If Z(i) = 0 then Z(i) = m end if i = i +1 End while 123

4. Implementasi Program ini diuji coba dengan menggunakan pernagkat keras ( hardware) dan perangkat lunak (software) yang mempunya spesifikasi sebagai berikut : 1. Menggunakan Processor intel core duo 1,6 Ghz 2. Memory 512 MB 3. Harddisk 60 GB 4. VGA Card 256 MB 5. Monitor dengan resolusi 1280 x 800 Adapun perangkat lunak ( software) yang digunakan untuk menjalankan program ini adalah lingkungan sistem operasi 1. MS-Windows XP Home Edition. 2. Microsoft Visual Basic 2008 dan MySql Gambar 5. Pengacakan soal 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Sebagai penutup pembahasan pada jurnal ini, penulis mengambil kesimpulan-kesimpulan serta memberikan saran kepada pembaca maupun bagi yang ingin mengembangkan jurnal ini. Adapun kesimpulan sebagai berikut : 1. Cara yang digunakan dalam menyusun soal tryout yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan soal-soal tryout yang telah keluar pada tahun-tahun sebelum nya sehingga soal-soal dipilih secara random sebanyak 50 soal. 2. Dalam menerapkan linear congruent method (LCM) untuk pengacakan soal-soal, ada hal-hal yahng harus diperhatikan. Penggunaan konstanta a, c, dan m sangat menentukan pengacakan yang terjadi sehingga dengan kombinasi konstanta yang tepat maka akan dihasilkan pengacakan soal yang benar-benar acak. 3. Dalam merancang simulasi pengacakan soal tryout, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Data dan metode yang dipakai dalam simulasi. Adapun metode linear congruent method bekerja sebagai pengacak soal-soal sehingga setiap paket soal memiliki soal yang berbeda seperti paket ujian nasional yang ada. 5.2 Saran Penulis ingin memberikan saran yang mungkin berguna untuk pengembangan lebih lanjut pada jurnal ini. Ada pun sarannya sebagai berikut : 1. Penentuan nilai konstanta LCM (a, c dan m) sangat mempengaruhi baik tidak nya pembangkitan bilangan acak. Sehingga hal ini menjadi sangat penting dan harus diperhatikan 124

untuk mengahasilkan bilangan yang benar-benar acak. 2. Ada banyak metode pembangkitan bilangan acak yang dapat digunakan. Sehingga salah satu nya adalah metode Monte Carlo yang dapat digunakan untuk melakukan pengacakan dalam simulasi. Dengan mempelajari metode tersebut, diharapkan dapat mengatasi kelemahankelemahan pada metode LCM dengan mempelakari metode-metode tersebut dapat mengatasi kelemahan-kelemahan pada metode LCM sehingga dapat lebih memperbaiki program yang terdapat dalam skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Nasution, Agus salim. Perancangan Perangkat Lunak Implementasi Metode Natural Language Processing Kedalam Format Sql. STMIK Budidarma, 2011 [2] Tambunan, Misba khairani. Simulasi Penjadwalan Proyek Dengan Menggunakan Presedence Diagram Method (PDM). STMIK Budidarma, 2011 [2] http://yutoalfaraby.blogspot.com [3] http://id.wikipedia.org/wiki/visual_basic_ne [4] Modul Pemrograman Visual, STMIK BUDIDARMA [7] Sholihin, Achmad. Pemrograman Web Dan Php Mysql. Universitas Budi Luhur, Jakarta (http://achmatim.net achmatim@gmail.com) [8] Kurnia, Randi. Aplikasi Tebak Wajah Pahlawan Dengan Linier Congruent Method. STMIK Budidarma.2008 [9] Kikay, J.Thomas. Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta, ANDI, 2004 125