ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA MENGGUNAKAN MATH EXAMPLARS PADA SUB POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DI KELAS VII MTS DARUSSA ADAH JEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords : The Level of Student's Performance, Critical Thinking, and Performance Task

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

ABSTRAK DAN OUTLINE EXECUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING PROFIL KINERJA SISWA DI SEKITAR PERKEBUNAN KOPI DALAM MENYELESAIKAN MATH-SCIENCE

Linda K. et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah...

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

Jurnal Pendidikan Berkarakter ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 April 2018, Hal

DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK

Kiky Floresta et al., Pelevelan Adversity Quotient (AQ) Siswa...

Karina Siti Putrianingsih et al., Analisis Keterampilan Metakognisi Siswa... Karina Siti Putrianingsih, Hobri, Toto' Bara Setiawan

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

Norma I. M. J. et al., Analisis Pengetahuan Metakognisi Siswa...

Kiki Dewi Rahmawati et al., Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa... Kata kunci: kemampuan metakognisi, metakognisi, penyelesaian masalah, polya.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

DESKRIPSI PENGETAHUAN PROSEDURAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PURWOKERTO

PROSES BERPIKIR REFLEKTIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA AVRIABEL.

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANDANARUM PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA (THE THINKING ABILITY OF STUDENTS IN SOLVING MATHEMATICS STORY PROBLEMS)

KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA MUHAMMADIYAH SOKARAJA

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DALAM PENYELESAIAN SOAL PECAHAN KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2015/2016

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.2, No.1, Maret 2014 ISSN:

Yaumil Sitta Achir, Budi Usodo, Rubono Setiawan* Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BANYUMAS DITINJAU DARI SPIRITUAL QUOTIENT

ISSN: Nurcholif Diah Sri Lestari Pendidikan Matematika, Universitas Jember

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VII MTS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN NEWMAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PONOROGO

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED

KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DI SMPK ST.FAMILIA SKRIPSI KRISANSIA ORCELINA DARISTA

Riandani Sarwindah Putri et al., Analisis Keterampilan Metakognitif Siswa dalam

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SUBBAB PERBANDINGAN BERDASARKAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA

Kata kunci: pemecahan masalah matematika, proses berpikir kreatif, tahapan Wallas, tingkat berpikir kreatif

KEMAMPUAN SISWA TENTANG INTEGRASI MATEMATIKA DALAM PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAK SIDOARJO

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 12 JEMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SPACE AND SHAPE

Surianti Ajriah 1, Edrizon 1, Ira Rahmayuni Jusar 1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN MASALAH OPEN ENDED

PROFIL PENGAJUAN SOAL ARITMATIKA SOSIAL SISWA SMP DITINJAU DARI PERBEDAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SKRIPSI

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS MATEMATIS DITINJAU DARI SELF AWARENESS SISWA SMP NEGERI 2 PURWOKERTO

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

PROFIL SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LITERASI MATEMATIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) TESIS

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

IDENTIFIKASI KREATIVITAS SISWA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN PADA MATERI BILANGAN

Diajukan Oleh ANWAR ANSORI A

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN KUADRAT PADA PEMBELAJARANMODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Pendahuluan. Sekar Tyas Asih et al., Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memecahkan...

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 JEMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL ARITMETIKA SOSIAL

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :

IDENTIFIKASI BERPIKIR KRITIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL BERBASIS LINGKUNGAN SISWA KELAS VII

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMPN 6 X Koto Singkarak

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MTs SE KECAMATAN SUTERA

Vol 2 No 2 Bulan Desember 2017 Jurnal Silogisme Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE EKSTROVERT DAN INTROVERT SISWA SMP KELAS VII

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LAPS- HEURISTIC DIKELAS X SMAN 2 BATANG ANAI

KOMPETENSI STRATEGIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PROGRAM LINIER DI SMK-SMTI PONTIANAK

Economic Education Analysis Journal

Christina Khaidir1, Rahmi1

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Progran Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Linda Sunarya NIM.

Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO

KAJIAN KEBERLANJUTAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 5 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017

Finda Dwi Permatahati et al., Analisis Proses Berpikir Siswa Tuna Grahita Ringan...

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PADA MATERI LINGKARAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Kompetensi pedagogik, guru bahasa Arab berlatar belakang non- Pendidikan bahasa Arab, Pembelajaran Bahasa Arab.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR SKRIPSI

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IX SMP Islam Cisumur Tasikmalaya Tahun Ajaran 2016/2017)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ANALISIS METAKOGNISI TERHADAP PEMECAHAN MASALAH DALAM MATERI KAIDAH PENCACAHAN PADA SISWA KELAS XII IPS I MAN I KUBU RAYA

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

Transkripsi:

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA MENGGUNAKAN MATH EXAMPLARS PADA SUB POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DI KELAS VII MTS DARUSSA ADAH JEMBER M. Riki Habibi Universitas Muhammadiyah Jember habibi.riki@gmail.com Abstrak Latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah guru yang merasa kesulitan memberikan metode yang tepat kepada peserta didiknya dan guru yang juga merasa kesulitan dalam mengintruksi anak didiknya dikarenakan proses berpikir siswa yang masih belum dimengerti atau difahami. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Proses Berpikir Siswa yang Berkemampuan Matematika Tinggi di Kelas VII MTs Darussa adah Jember? (2) Bagaimana Proses Berpikir Siswa yang Berkemampuan Matematika Sedang di Kelas VII MTs Darussa adah Jember? (3) Bagaimana Proses Berpikir Siswa yang Berkemampuan Matematika Tinggi di Kelas VII MTs Darussa adah Jember? Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan 1 minggu 2 hari terhitung mulai tanggal 04 Mei 2016 sampai dengan 13 Mei 2016. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil (1) Siswa yang berkemampuan tinggi berhasil memenuhi kelima standar yang ada di Exemplar Rubric dan digolongkan ke dalam rana Practitioner. Hasil (2) Siswa yang berkemampuan sedang berhasil memenuhi ketiga standar, berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan Siswa berkemampuan sedang digolongkan ke dalam rana Apprentice. Hasil (3) Siswa yang berkemapuan matematika rendah hanya mampu memenuhi 2 standar yang ada di Exemplars Rubric, berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan, siswa berkemampuan rendah digolongkan ke rana Novice. Kata Kunci : Proses Berpikir Siswa Kelas VII Abstract Background underlying this study is that teachers find it difficult to give the exact method to learners and teachers who also had difficulty in mengintruksi protege due to the thinking of students are still not understood, or understood. The problem in this study were (1) How Thinking Process Capability Students High Mathematics in Grades VII MTs Darussa'adah Jember? (2) How Thinking Processes Medium Mathematical Capable Students in Class VII MTs Darussa'adah Jember? (3) How Thinking Process Capability Students High Mathematics in Grades VII MTs Darussa'adah Jember? Research type used in this research is descriptive qualitative method. The study was conducted 1 week 2 days starting on May 4, 2016 until May 13, 2016.Based on the research results (1) high-ability students who successfully meet these standards in Exemplar Rubric and classified into shutter Practitioner. Results (2) Students are capable of being successfully meet all three standards, based on indicators that have been defined Students are capable of being classified into shutter Apprentice. Results (3) Students who berkemapuan lowly mathematics only able to meet two standards in Rubric Exemplars, based on indicators that have been defined, lowability students were classified into shutter Novice. Keywords: Thinking Processes Seventh Grade Students 47

p-issn : 2503-4723 e-issn : 2541-2612 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan terdiri atas berbagai macam rumpun ilmu, salah satunya adalah matematika. Matematika merupakan ilmu yang di dalamnya termuat konsep-konsep, ide-ide serta hubungan yang diatur sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kesepakatan universal. Langkah awal yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara khususnya dalam bidang pendidikan matematika adalah dengan memperbaiki pembelajaran matematika baik di sekolah dasar maupun menengah. Ketika pembelajaran matematika berlangsung sering muncul pertanyaanpertanyaan dari siswa. Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan salah satu bentuk aktivitas mental yang mereka komunikasikan. Aktivitas mental inilah yang disebut sebagai proses berpikir. Hasil observasi peneliti pada MTs Darussa adah Jember khususnya di kelas VII (tujuh) menunjukkan bahwa dalam proses berpikir, siswa memiliki perbedaan proses berpikir dalam memahami mata pelajaran matematika, dilihat dari pembelajaran di kelas yang tidak stabil dan nilai hasil ulangan harian yang bersifat tidak konstan, sehingga menyulitkan pendidik untuk menentukan pendekatan atau metode pembelajaran pada siswa. Gagne dalam Susanto [1] menjelaskan definisi tentang belajar. Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman. belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seseorang pendidik atau guru. Berpikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian. Proses berpikir adalah suatu refleksi yang teratur dan hati-hati. Menurut Widiyastuti [2] Proses berpikir siswa dapat berjalan dengan baik apabila terdapat peran serta guru yang nantinya dapat membantu siswa untuk mendapatkan hasil yang baik dan benar sesuai yang diinginkan. Exemplars merupakan institusi atau lembaga yang dirintis oleh Rose Brewer dalam upaya meningkatkan standart bahan ajar melalui penilaian kinerja dan instruksi. Pada dasarnya, Exemplars dirintis untuk menyikapi guru yang mengalami kesulitan dalam menerapkan penilaian dan metode di dalam pembelajaran. Exemplars telah mengembangkan bahan ajar di berbagai rumpun ilmu seperti sains, bahasa dan matematika. Menurut Kurniati [3] Math Exemplars adalah produk yang dikembangkan oleh Examplars di bidang matematika yang berisi tentang pemecahan masalah terbuka tentang kehidupan sehari hari berdasarkan standar pemecahan masalah NCTM. Math Examplars terdiri dari dua bagian yaitu Exemplars Task dan Exemplars Rubric. 48

1. Exemplars Task Pada bagian ini, terdiri atas tiga bagian yaitu halaman utama, halaman identitas tugas dan anchor paper. Halaman utama Pada halaman ini, permasalahan dipaparkan dalam bentuk soal cerita tentang kehidupan sehari-hari. Halaman identitas tugas Pada halaman ini, berisi banyak hal diantaranya yaitu ; rentan kelas yang disarankan, kelas yang digunakan, alternatif versi tugas (versi mudah atau versi menantang), strategi umum yang digunakan (versi original, versi lebih muda dan versi menantang) Lembar kerja siswa (anchor paper) Lembar kerja siswa merupakan lembar yang berisi hasil kerja siswa setelah mengajarkan Exemplars task. Lembaran kerja ini merupakan hasil yang akan dianalisis berdasarkan Exemplars rubric dan selanjutnya bisa dilakukan wawancara pada siswa yang akan dimasukan kedalam golongan Novice, Apprentice, Practitioner dan Expert [4] 2. Exemplars Rubric Exemplars Rubric merupakan rubrik penilaian yang juga dikembangkan oleh Exemplars untuk menginterpresentasikan hasil kerja (proses berpikir) siswa berdasarkan standar pemecahan masalah matematika [5] GAMBAR 1 Hubungan Exemplars Rubric dengan Proses Berpikir 49

p-issn : 2503-4723 e-issn : 2541-2612 METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didahului dengan pengembangan instrumen berupa Exemplars task dan Exemplars rubric serta pedoman wawancara. Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Darussa adah Jember pada kelas VII semester genap tahun pelajaran 2015-2016. Data penelitian yaitu suatu informasi atau hasil yang diperlukan dalam penelitian, Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil Exemplars Task dan hasil Exemplars Rubric. Sumber data yang di peroleh berasal dari tehnik pengumpulan data seperti tes dan wawancara terhadap subjek penelitian. Metode pengumpulan data adalah tehnik atau cara yang dilakukan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data. Cara memperoleh data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tes dan metode wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah Math Exemplars dan pedoman wawancara.sedangkan teknik analisis data yang dilakukan: a. Mentranskipkan data yang terkumpul. b. Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari hasil wawancara atau pengamatan yang tertulis dalam catatan lapangan (informasi dari guru). c. Mengadakan reduksi data dengan menerangkan, memilih hal-hal yang pokok. Mengadakan kategorisasi berdasarkan kriteria pada Exemplars Rubric d. Analisis proses berpikir berdasarkan Exemplars Rubric e. Penarikan kesimpulan. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, diperlukan suatu prosedur penelitian. Prosedur Penelitian a. Pendahuluan/Persiapan Tahap pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan daerah penelitian, membuat surat ijin penelitian, berkoordinasi dengan sekolah untuk menentukan jadwal pelaksanaan penelitian. b. Menentukan subjek Pada tahap ini peneliti akan berkoordinasi dengan guru matematika yang mengajar di MTs Darussa adah Jember khususnya yang mengajar dikelas VII, sehingga peneliti akan mendapatkan banyak informasi tentang siswa yang berkemampuan matematika rendah, sedang dan tinggi yang nantinya akan dijadikan sebagai sampel/subjek penelitian. c. Exemplars task (lembaran soal tes), berisi permasalahan terbuka (Open-Ended) tentang persegi, untuk mempermudah pembuatan Exemplars task yang akan di ujikan pada subjek, peneliti bisa megambil beberapa butir soal matematika yang ada di dalam soal-soal UN, soal olimpiade dan soal-soal yang sudah diuji kevaliditasannya. Sehingga peneliti tidak perlu melakukan uji validitas Examplars Task terlebih dahulu. d. Exemplars Rubric dan pedoman wawancara. Exemplars Rubric berisi indikatorindikator penyelesaian. Dan pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan indikator-indikator yang ada di Exemplars Rubric. e. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tes pada sub pokok bahasan persegi untuk mengetahui proses berpikir siswa, selanjutnya dilakukan 50

wawancara secara mendalam terhadap siswa untuk memperoleh analisis yang lebih mendalam. f. Penganalisisan Data Pada tahap ini hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal beserta wawancara yang telah dilakukan akan dianalisis. Analisis ini adalah tujuan pertama dari penelitian, yaitu untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa berdasarkan Exemplars rubric. g. Penyimpulan Pada tahap ini dilakukan kesimpulan terhadap hasil analisis data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Triangulasi atau pengecekan keabsahan temuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah triangulasi waktu. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara membandingkan dua data dengan permasalahan yang berbeda, yaitu data yang di dapat dari hasil jawaban Exemplars Task 1 dan Exemplars Task 2 yang sudah diwawancarai secara mendalam. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa masing-masing subjek penelitian memecahkan Exemplars Task sesuai dengan masing-masing standar pemecahan masalah matematika NCTM yang meliputi standar pemecahan masalah, standar memberikan alasan dan bukti, standar mengomunikasikan, standar menghubungkan/mengkaitkan, dan standar menyajikan. Pada subjek pertama, kelima standar pemecahan masalah matematika NCTM pada Exemplars Rubric telah di penuhi. Hal ini dapat menjelaskan pada kita bahwa S1 menunjukan/menyajikan penyelesaian Exemplars Task dalam bentuk visualisasi grafis. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa S1 mampu memenuhi setiap standars yang ada di dalam Exemplars Rubric sehingga S1 dapat diklasifikasikan kedalam ranah Practitioner (siswa yang berkemampuan matematika tinggi). Pada subjek kedua (S2), dari kelima standar yang ada di Exemplars Rubric yaitu standar pemecahan masalah, standar memberi alasan dan bukti, standar mengomunikasikan, standar mengkaitkan dan standar menyajikan, S2 hanya mampu memenuhi ketiga standar, diantaranya; standar pemecahan masalah, standar memberi alasan dan bukti, dan standar mengaitkan.. Sehinnga S2 dapat dikalsifiksikan kedalam golongan ranah Apprentice (siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang). Pada subjek ketiga (S3), dari kelima standar yang ada di Exemplars Rubric yaitu standar pemecahan masalah, standar memberi alasan dan bukti, standar mengomunikasikan, standar mengkaitkan dan standar menyajikan, S3 hanya mampu memenuhi dua standar yang ada di Exemplars Rubric yaitu standars memberi alasan dan bukti dan standar mengaitkan. sehingga S3 dapat diklasifikasikan kedalam ranah Novice (siswa yang mempunyai kemampuan matemtika rendah). Triangulasi Waktu Berikut ini adalah pengecekan keabsahan temuan melalui dua data yang sudah diperoleh dari hasil wawancara pada Exemplars Task 1 dan Exemplars Task 2 dari ketiga subjek (S1, S2, dan S3). 51

p-issn : 2503-4723 e-issn : 2541-2612 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui pada Exemplars Task 1. S1 mampu memenuhi kelima standar yang ada di dalam Exemplars Rubric, Sehingga dari sini dapat diketahui bahwa S1 masuk kedalam ranah Practitioner. S2 seharusnya mampu masuk kedalam ranah Practitioner, namun dikarenakan S2 tidak mampu memenuhi dua standar yaitu standar mengomunikasikan dan standar menyajikan dalam menyelesaikan Exemplars Task 1 dan Exemplars Task 2 Sehinnga S2 dimasukkan ke dalam ranah Apprentice. Selanjutnya untuk S3, S3 dimasukkan kedalam ranah Novice dikarenakan S3 hanya mampu memenuhi dua standar, sehingga S3 dimasukkan ke dalam ranah Novice. KESIMPULAN Proses berpikir siswa berkemampuan matematika tinggi (S1) dengan menggunakan Math Exemplars dapat dideskripsikan melalui hasil kerja S1 dalam menyelesaikan Exemplars Task 1 dan Exemplars Task 2 pada sub pokok bahasan persegi dan persegi panjang serta wawancara mendalam. Oleh sebab itu dari pemenuhan standar tersebut dapat diketahui bahwa S1 masuk kedalam kategori Practitioner sesuai dengan klasifikasi pada Examplars Rubric. Proses berpikir siswa berkemampuan matematika sedang (S2) dengan menggunakan Math Exemplars dapat dideskripsikan melalui hasil kerja S2 dalam menyelesaikan Exemplars Task 1 dan Exemplars Task 2 pada sub pokok bahasan persegi dan persegi panjang melalui hasil wawancara secara mendalam. S2 mampu memenuhi beberapa standar yang ada di Exemplars Rubric. Oleh karena itu dari pemenuhan standar tersebut dapat kita ketahui bahwa S2 masuk kedalam kedalam Apprentice sesuai dengan klasifikasi pada Exemplars Rubric. Proses berpikir siswa berkemampuan matematika rendah (S2) dengan menggunakan Math Exemplars dapat dideskripsikan melalui hasil kerja S3 dalam menyelesaikan Exemplars Task 1 dan Exemplars Task 2 pada sub pokok bahasan persegi dan persegi panjang dari hasil wawancara secara mendalam. Hasil yang sudah diperoleh menyatakan bahwa S3 hanya mampu memenuhi beberapa standar saja yang ada di Exemplars Rubric, dari semua standar yang ada di Exemplars Rubric S3 hanya mampu memenuhi 2 standar saja yang meliputi; standar memberi alasan dan bukti dan standar mengaitkan. Oleh sebab itu dalam pemenuhan standar tersebut dapat kita ketahui bahwa S3 masuk dalam kategori Novice sesuai dengan klasifikasi pada Examplars Rubric. Berdasarkan Penelitian mengenai analisis proses berpikir siswa menggunakan Math Exemplars pada sub pokok bahasan persegi dan persegi panjang, maka didapatkan beberapa saran sebagai berikut: a. Disarankan lebih memantapkan pengetahuan tentang dasar-dasar penelitian kualitatif, agar penelitian bisa terlaksana dengan benar dan maksimal b. disarankan dalam membuat Exemplars Task lebih ditekankan pada soal yang benar-benar bersangkutan dengan permasalah yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari siswa. c. Lebih memantapkan indikator proses berpikir siswa, agar dalam menganalisis proses berpikir siswa sesuai dengan kondisi yang siswa alami. d. Untuk kegiatan wawancara, disarankan untuk bertanya lebih mendalam kepada siswa pada kegiatan wawancara agar informasi yang diperoleh bisa lebih dalam dan maksimal. 52

DAFTAR RUJUKAN [1] Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. [2] Widyastuti, R., dkk. 2011. Proses Berpikir Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika berdasarkan Langkah-Langkah Polya Berdasarkan ditinjau dari Advesity Quotient (AQ) [serial online]. www.jurnalpasca.uns.ac.id.id/index.php/mat/article/download/363/274. [15 februari 2016]. [3] Kurniati, Dian. 2014. Pengintegrasian Pengetahuan dan Keterampilan Siswa Kelas 7 Melalui Pengembangan Math Exemplars Berorientasi Kurikulum 2013.Jember: Universitas Jember [4] Exemplars. 2013. Getting Started: A Guide to the Succesful use of Exemplars. Underhill, Vermont: Exemplars. [5] Exemplars. 2013. Science Teacher Tooklit, grades K-8. Underhill, Vermont: Exemplars. 53