PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIDKAN KHUSUS SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA ( SMALB-D )

dokumen-dokumen yang mirip
88. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA (SMALB) NEGERI CILACAP

57. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS. 1. Struktur Kurikulum SDLB KELAS DAN ALOKASI

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MEMBATIK SMALB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni di sekolah umum SMA pada dasarnya diarahkan untuk

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perubahan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KETERAMPILAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK. i KATA PENGANTAR. ii UCAPAN TERIMA KASIH. iii DAFTAR ISI. viii DAFTAR GAMBAR

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI MEMBATIK SMALB TUNARUNGU

Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran proses pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia kearah

BAB I PENDAHULUAN. Sejak lahir manusia telah dibekali berbagai kelengkapan sebagai sarana

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

Lomba Inovasi Penataan Ruang

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

DAFTAR ISI. Aan Sukmana, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

PENDIDIKAN VAKASIONAL TEPAT GUNA BAGI ABK H.M.UMAR DJANI MARTASUTA

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. kerjaan menyatakan Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM BAGIAN TUNA RUNGU ( SMALB-B)

2014 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL PADA KETERAMPILAN MEMBUAT SPAKBOR KAWASAKI KLX 150 MENGGUNAKAN FIBERGLASS DI SMALB-B

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah secara umum memiliki tujuan pembelajaran

56. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB E)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan untuk

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI SMP/SMA MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

KEGIATAN MEMBATIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (Studi Deskriptif di TK Muslimat Salafiyah Karangtengah Pemalang)

TINJAUAN MATA KULIAH...

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN HASIL PPM PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS PADA KELOMPOK PKK DUSUN DERO KEPANJEN WEDOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I. A. Latar Belakang Masalah

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

Peta Kompetensi Pendidikan Seni di SD/PDGK4207

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kreasi yang mempunyai arti tersendiri, yang kadang-kadang dihubungkan dengan

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 157 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOUVENIR SMALB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN PPL DI SLB WIYATA DHARMA 1 SLEMAN DISUSUN OLEH : AJENG PUTRI INDRIASWARI

BAB I PENDAHULUAN. SMP/MTs/SMPLB/Paket B, SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK, atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang bersifat vokasional, salah satunya adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, semua manusia yang ada di dunia ini adalah sama, tidak

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan merambah seluruh sendi

BATIK TULIS KONTEMPORER DI DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan seni tari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidikan seni tari

4. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII 1. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Pro-

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Konsep Dasar Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan

BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan alat penghantar

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

PENYUSU S NA N N KTSP

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI TARI SMALB TUNADAKSA

(PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Negeri 2 Gemolong) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya

52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar adalah bagian dari system pendidikan yang merupakan lembaga pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keanekaragaman dalam hal seni maupun budaya. Hal ini sejalan

MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA JENJANG PENDIDIKAN : SMP

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


RAPOR RAPOR PETUNJUK PENGELOLAAN PETUNJUK PENGELOLAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jenjang Pendidikan. Kompetensi Utama Kompetensi Inti. Indikator Esensial. Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas

Kerajinan Batik Tulis

PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL MEMBATIK CIPRAT DENGAN BAHASA ISYARAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SLB B WANTU WIRAWAN SALATIGA

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNADAKSA

Transkripsi:

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIDKAN KHUSUS Mata Pelajaran Paket Keterampilan Jenis Ketrampilan : Keterampilan Vokasional : Seni dan Keterampilan : Batik Tulis SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNADAKSA ( SMALB-D ) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH LUAR BIASA 2006

DAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Jenis Keterampilan : SMALB Tunadaksa (D) : Seni dan Keterampilan : Membuat Batik Tulis A. LATAR BELAKANG Pendidikan keterampilan kerajinan di SMALB Tunadaksa (D) pada dasarnya diarahkan untuk dapat mengikuti pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Tidak dapat dipungkiri, sebenarnya siswa luar biasa dapat mengembangkan potensi (kemampuan dirinya) jika dilakukan serangkaian kegiatan meliputi pengamatan, analisis, penilaian, serta kreasi pada setiap aktivitas ketrampilan). Keterampilan kerajinan sebagai program paket pilihan di SMALB diberikan atas dasar: 1. Keterampilan kerajinan memiliki sifat menumbuhkembangkan kemampuan mengepresikan diri dengan berbagai cara dan media, seperti bahasa rupa, peran dan berbagai perpaduannya. 2. Pelajaran ketrampilan sebagai program paket pilihan yang sangat bermanfaat bagi siswa sekolah luar biasa karena dapat berfungsi sebagai terapi dan pembekalan life skills. 3. Pelajaran keterampilan dapat memberikan kesempatan kepada siswa luar biasa untuk terlibat dalam berbagai pengalaman apresiasi dan kreasi yang bermanfaat langsung bagi kehidupan siswa. 4. Keterampilan untuk siswa luar biasa merupakan upaya memfasilitasi pengalaman emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, kinestetik, estetik, artistik dan kreativitas dengan melakukan aktivitas dan kreasi terhadap berbagai produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. B. TUJUAN Tujuan mata pelajaran ketrampilan untuk siswa luar biasa adalah 1. Mengembangkan pengetahuan melalui penelaahan jenis, bentuk, sifat-sifat penggunaan dan kegunaan, alat, bahan, proses serta tehnik membuat produk. 2. Mengembangkan kemampuan imajinatif, kreativitas, dan produktivitas dalam pembuatan. 3. Mengembangkan ketrampilan untuk menghasilkan produk sehingga dapat menumbuhkembangkan kemandirian hidup.

C. RUANG LINGKUP Mata pelajaran program paket pilihan ketrampilan untuk SMPLB SMPLB Tunadaksa (D) terdiri atas tiga aspek yaitu: 1. Penguasaan alat yang diperlukan dalam kerja 2. Penguasaan bahan 3. Penguasaan / susunan kerja. Materi disusun berdasarkan pengorganisasian keilmuan yang didasarkan pada prinsip dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari yang dekat ke yang jauh, dari yang sederhana ke yang kompleks, serta disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan siswa. D. DAN Kelas X, Semester 1 1. Menentukan alat dan bahan pembuatan 1.1 Menentukan alat untuk membuat 1.2 Menentukan bahan untuk membuat Kelas X, Semester 2 2. Menentukan berbagai macam motif 2.1 Menetukan motif-motif untuk membuat 2.2 Membuat disen 2.3 Memola

Kelas XI, Semester 1 3. Memahami pembuatan berupa lembaran dengan berbagai fungsi dengan teknik dua kali pewarnaan 3.1 Mengenal fungsi berbagai jenis lembar kain 3.2 Membatik lembaran kain dengan teknik dua kali pencelupan Kelas XI, Semester 2 4. Memahami pewarnaan 4.1 Mengenal macam-macam zat warna batik. 4.2 Mewarnai secara coletan. 4.3 Mewarnai secara celupan Kelas XII, Semester 1 5. Memahami teknik melorod 5.1 Melorod kain yang sudah dibatik 5.2 Mengenal macam-macam bahan pembantu dalam Pelorodan

Kelas XII, Semester 2 6. Menyempurnakan hasil batikan 6.1 Mempersiapkan alat untuk kemasan 6.2 Menyeterika kain batik setelah dilorod 6.3 Merawat kain batik E. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi unit penilaian dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian.