Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

I. PENDAHULUAN Permasalahan dalam proses pembelajaran saat ini adalah kurangnya usaha

BAB III Metode Penelitian

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Picture To Picture Di Kelas V SDN 2 Balaesang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

Bambang Supriyanto 36

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Desain Penelitian Sasaran Penelitian dan Lokasi Penelitian...

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh sebab itu maka kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cicadas 03 Desa Cicadas Kecamatan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda dan Energi Dengan Menggunakan Metodeekpeerimen Pada Siswa Kelas III SDN 21 Ampana

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah Sitti Mutmainnah, Muhammad Ali, dan Nurasyah Dewi Napitupulu *email: mutmainnah.sitti@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta KM. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Sulawesi Tengah Abstrak - Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah. Masalah yang diteliti adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Fisika. Alternatif pemecahan masalah adalah menerapkan teknik pembelajaran probing - prompting. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah, dengan jumlah siswa 24 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan materi pokok getaran dan gelombang, masing-masing siklus meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi (iv) refleksi. Penerapan teknik pembelajaran probing - prompting dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIIIA. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh nilai rata - rata ketuntasan belajar klasikal sebesar 62,50% dan nilai rata - rata daya serap klasikal 66,75% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 orang dan yang belum tuntas sebanyak 9 orang. Sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata ketuntasan belajar klasikal sebesar 87,50% dan nilai rata - rata daya serap klasikal 81,83% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21 orang dan yang belum tuntas sebanyak 3 orang, yang artinya sudah melebihi standar ketuntasan belajar siswa yang telah ditetapkan yaitu diatas 80%. Peningkatan daya serap klasikal dari siklus I ke siklus II sebesar 15,08% dan ketuntasan belajar klasikal dari siklus I ke siklus II sebesar 25%. Untuk hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II meningkat dari kategori baik dengan persentase 88,75% menjadi kategori sangat baik dengan persentase 96,25%. Kata Kunci:, Teknik Pembelajaran Probing Prompting, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan. Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subyek belajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam pengetahuan, kemampuan, nilai sikap, serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu berlangsung dengan efektif dan efisien. Materi Fisika merupakan kumpulan hukum, teori, prinsip, aturan atau rumus-rumus yang terbangun sesuai pengkajiannya. Pembelajaran fisika tidak cukup hanya dengan menghafal atau mengingat saja, diperlukan pemahaman pada setiap materi yang diajarkan karena materi fisika merupakan sekumpulan konsep-konsep yang saling berhubungan. Pembelajaran fisika yang hanya memberikan sekumpulan fakta dan pengetahuan kepada siswa mengakibatkan pemahamannya kurang dan tidak mengembangkan kebebasan intelektual. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika kelas VIII di SMP Negeri 1 Banawa Tengah diperoleh informasi bahwa kriteria ketuntasan 38

minimal (KKM) di SMP Negeri I Banawa Tengah adalah 70. Sedangkan yang terjadi di SMP Negeri I Banawa Tengah diketahui bahwa motivasi siswa terhadap mata pelajaran fisika masih kurang, sehingga siswa kebanyakan tidak fokus pada mata pelajaran yang diajarkan dalam kelas. Model pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan model pembelajaran konvensional dengan menggunakan ceramah, sehingga siswa hanya mendengar, mencatat, dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pun masih kurang. Berikut ini adalah daftar nilai rata-rata ujian semester mata pelajaran Fisika kelas VIII SMP Negeri 1 Banawa Tengah Semester I (ganjil) Tahun ajaran 2012/2013. Tabel 1. Nilai Rata - rata Ujian Semester IPA Fisika Kelas VIII SMP Negeri I Banawa Tengah Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013. No Kelas Nilai Rata rata 1. VIII A 66,73 2. VIII B 68,87 3. VIII C 66,87 Sumber : SMP Negeri I Banawa Tengah Dari tabel dapat dilihat pula bahwa kelas VIIIA merupakan kelas yang memperoleh nilai ratarata hasil ujian yang terendah, sehingga kelas VIIIA dijadikan sebagai subyek penelitian. Guru memegang peranan penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pembelajaran yang dilaksanakan. Sehubungan dengan permasalahan itu maka di perlukan adanya penggunaan suatu teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu solusi yang digunakan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan teknik pembelajaran probingprompting. Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Adapun langkah-langkah Teknik Probing Prompting adalah sebagai berikut: 1. Guru menghadapkan siswa pada situasi baru, misalkan dengan memperhatikan gambar, rumus, atau situasi lainnya yang mengandung permasalahan. 2. Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil dalam merumuskannya. 3. Guru mengajukan persoalan kepada siswa yang sesuai dengan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) atau indikator kepada seluruh siswa. 4. Menunggu beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban atau melakukan diskusi kecil dalam merumuskannya. 5. Menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan. Jika jawabannya tepat maka guru meminta tanggapan kepada siswa lain tentang jawaban tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh siswa terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Namun jika siswa tersebut mengalami kemacetan jawab dalam hal ini jawaban yang diberikan kurang tepat, tidak tepat, 39

atau diam, maka guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang jawabannya merupakan petunjuk jalan penyelesaian jawab. Lalu dilanjutkan dengan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, sampai dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator. Pertanyaan yang dilakukan pada langkah keenam ini sebaiknya diajukan pada beberapa siswa yang berbeda agar seluruh siswa terlibat dalam seluruh kegiatan probing-prompting. 6. Guru mengajukan pertanyaan akhir pada siswa yang berbeda untuk lebih menekankan bahwa Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)/indikator tersebut benarbenar telah dipahami oleh seluruh siswa. Adapun kelebihan dari teknik pembelajaran probing-prompting adalah dapat mendorong keterlibatan siswa, meningkatkan keberhasilan, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan aman secara emosional dan dapat mempermudah siswa melakukan akomodasi dan membangun pengetahuanya sendiri. Siswa mengkonstruksi sendiri konsep prinsip - aturan menjadi pengetahuan baru. Alasan lain dari pengambilan teknik pembelajaran ini adalah sudah terbukti mampu meningkatkan hasil belajar fisika. Ini dibuktikan berdasarkan hasil penelitian Hasmawir [2] bahwa penerapan teknik pembelajaran tersebut membuat hasil belajar siswa meningkat, dengan ketuntasan rata-rata di atas batas ketuntasan minimal, keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat, siswa merasa senang dalam pembelajaran, dan guru merasa senang dan puas dengan proses pembelajarannya. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus melalui tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Desain penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan MC.Taggart [1]. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 24 orang siswa yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan, metode pengumpulan data pada penelitian ini, meliputi beberapa cara yaitu, observasi menggunakan lembar observasi, tes hasil belajar,dan wawancara. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah aktivitas guru, aktivitas siswa, kinerja kelompok, serta hasil belajar siswa. Analisa data terbagi menjadi dua kelompok yaitu analisa data kuantitatif dan data kualitatif. Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah melalui penerapan teknik pembelajaran probing prompting dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pembelajaran fisika dengan penerapan teknik pembelajaran probingprompting penelitian ini dijelaskan sebagai berikut. 40

Penerapan pembelajaran dengan menggunakan teknik pembelajaran probingprompting merupakan pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Berdasarkan hasil analisis terhadap aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran pada tiap siklus, diambil kesimpulan bahwa aktivitas guru dan siswa selama mengikuti proses pembelajaran siklus I dan II menurut pengamat sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari grafik peningkatannya pada Gambar Grafik 1. 98 96 94 92 90 88 86 84 1 2 Aktivitas siswa Aktivitas Guru didominasi oleh guru tanpa banyak melibatkan siswa. Sehingga siswa dalam melakukan keterampilan-keterampilan yang dilatihkan masih mengalami kesulitan dan butuh bimbingan langsung secara terarah oleh guru/peneliti. Pada tindakan siklus II, dari data observasi terhadap aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran pertemuan 1 dan pertemuan 2 menurut pengamat rata-rata berada dalam kriteria sangat baik. Data hasil observasi aktivitas siswa berupa lembar penilaian afektif pertemuan I rata-rata dan pertemuan 2 berada dalam kriteria sangat baik. Sedangkan hasil penilaian psikomotor pertemuan 1 dan pertemuan 2 kedua-duanya berada dalam kriteria sangat baik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa sudah mulai bisa melakukan aspek psikomotor dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, memberikan informasi bahwa teknik pembelajaran yang digunakan merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar fisika. Hal ini dapat dilihat pada Gambar Grafik 2. Gambar 1 Analisis Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I Sedangkan dari hasil observasi aktivitas siswa berupa lembar penilaian afektif pertemuan I, pertemuan 2 berada dalam kriteria baik dan sangat baik. Sedangkan hasil penilaian psikomotor pertemuan 1 dan pertemuan 2 ratarata berada dalam kriteria cukup dan baik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran masih rendah karena siswa masih terbiasa dengan pembelajaran konvensional yang 100 80 60 40 20 0 Siklus I Siklus II Daya Serap Klasikal Ketuntasan Klasikal Gambar Grafik 2 Siklus II 41

Meskipun demikian pada saat penerapan teknik probing-prompting ke dalam pembelajaran, masih ada siswa yang belum begitu tanggap dalam memahami pertanyaan berseri yang diberikan peneliti. Hal ini disebabkan kemampuan peneliti masih kurang dalam membimbing siswa apalagi dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang dan masih ada juga siswa yang cenderung diam walaupun ada beberapa konsep yang tidak dipahaminya baik kepada peneliti maupun dengan sesama anggota kelompoknya. Siswa yang pintar telah menyelesaikan tugas dengan baik, untuk siswa berkemampuan sedang dan rendah juga telah mampu menyelesaikan soal dengan cukup baik. Penggunaan LKS juga sangat membantu dalam kelancaran kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan LKS penuntun percobaan untuk menggali pemahaman siswa, sehingga model pembelajaran dapat tercapai selain itu peneliti juga memasukkan pertanyaan pertanyaan bimbingan kepada siswa agar indikator pembelajaran dapat tercapai. Dalam mengerjakan tes pada setiap siklus, terlihat masih terdapat sejumlah siswa yang belum bisa mengerjakan tes dengan baik, khususnya dalam mengerjakan tes dalam bentuk pemahaman dan perhitungan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa teknik pembelajaran probing-prompting dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Pada siklus I diperoleh nilai rata rata untuk ketuntasan klasikal 62,50 %, nilai rata rata untuk tuntas individu 65,83% dan nilai rata rata untuk daya serap klasikal 66,75 %. Meskipun demikian, data yang diperoleh pada siklus I menunjukkan bahwa indikator keberhasilan tindakan belum tercapai.ini berarti kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal masih kurang khususnya pemahaman.rendahnya hasil belajar siswa pada tes akhir pada tindakan siklus I disebabkan, Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran berlangsung.seringnya siswa salah dalam menyelesaikan soal, karena kemampuan peneliti dalam memberikan bimbingan masih kurang. Selain itu, rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan karena dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti kurang dapat mengelola waktu dengan baik, sehingga alokasi waktu untuk menyelesaikan soal berkurang. Oleh karena data yang diperoleh pada siklus I belum mencapai keberhasilan, maka peneliti melaksanakan siklus II dengan memperbaiki hal-hal yang kurang pada siklus I. Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lancar sesuai dengan rencana. Siswa terlihat aktif melakukan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa secara lengkap ditunjukkan oleh Tabel 2. 42

No. Tabel 2. HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II Aspek Perolehan Suklus I Hasil Siklus II 1. Skor maksimal 100 100 2. Skor tertinggi 80 100 3. Banyak siswa yang memperoleh skor tertinggi 1 orang 2 orang 4. Skor terendah 30 40 5. Banyak siswa yang memperoleh skor terendah 1 orang 1 orang 6. Banyaknya siswa yang tuntas 15 orang 21 orang 7. Banyaknya siswa yang tidak tuntas 9 orang 3 orang 8. Persentase daya serap klasikal 66,75% 81,83% 9. Persentase ketuntasan belajar klasikal 73,33% 87,50% Peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi berdasarkan tabel 2, ini disebabkan karena dalam pelaksanaan siklus II, peneliti mengorganisasikan siswa ke dalam kelompokkelompok belajar sehingga siswa yang berkemampuan kurang memperoleh masukanmasukan dari teman kelompoknya dan termotivasi untuk mengembangkan pemahamannya dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan semakin baik. Selain itu, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis kuantitatif telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk tuntas individu 70% dan tuntas klasikal 80% serta daya serap klasikal minimal 80% peningkatan tersebut menunjukkan bahwa tindakan penelitian berhasil. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik pembelajaran probingprompting dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas VIIIa SMP Negeri I Banawa Tengah. Dari hasil analisis siklus I diperoleh nilai rata rata untuk tuntas individu sebesar 65,83%, nilai rata-rata untuk ketuntasan belajar klasikalnya 62,50% serta rata-rata daya serap klasikal sebesar 66,75%. Meningkat untuk siklus II dengan nilai rata-rata untuk tuntas individu sebesar 81,83%, nilai rata-rata untuk ketuntasan belajar klasikalnya 87,50% serta nilai rata-rata untuk daya serap klasikal sebesar 81,83%. DAFTAR PUSTAKA [1] Depdiknas, (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional [2] Jacobsen, D. A. Dkk. (2009). Methods For Teaching Metode Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK SMA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 43