BAB I PENDAHULUAN. media untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa. melalui pendidikan formal maupun nonformal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan. diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi permasalahan-permasalahan dan tantangan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ق ال ل ه م وس ى ه ل أ ت ب ع ك ع ل ى أ ن ت ع ل م ن مم ا ع ل م ت ر ش د ا

PENERAPAN PENDEKATAN ACCELERATED

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE ACCELERATED TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, dimana pendidikan memegang peranan penting dalam. pengembangan potensi dalam diri peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. menusia yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani yaitu Paedagogie yang

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berfikir secara kritis dan mandiri serta menyeluruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ی ر ف ع الله ال ذ ین ء ام ن وا م نك م و ال ذ ین أ وت وا ال ع ل م د ر ج ا ت.

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Berbagai kajian dan pengalaman menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Menurut Undang-Undang Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman modern yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. belajar ilmu pengetahuan. Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik dan bernilai,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena tanpa melalui

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlepas dari tugas manusia untuk menumbuh dan. khususnya dalam pendidikan Islam. Usaha-usaha tersebut dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. 1 Matematika tidak lepas dari. sebagaimana yang ada dalam QS. Mujadilah ayat 11 :

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. 1 Pendidikan tidak

Dalifah 6, Susanto 7, Arika Indah K. 8

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah proses yang menimbulkan perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. 1 Belajar adalah kegiatan yang senantiasa dilakukan oleh manusia semenjak dahulu hingga sekarang, yang merupakan media untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa melalui pendidikan formal maupun nonformal. Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponenkomponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar-mengajar yang tersedia. 2 Di abad ke-21 ini, dalam masyarakat tuntutan instrument untuk penciptaan generasi muda yang menguasai ilmu pengetahuan sehingga menjadi manusia yang berkualitas dan berkepribadian luhur. 3 Masyarakat memandang bahwa proses perolehan ilmu pengetahuan dan keterampilan bukan merupakan suatu bentuk konsumsi saja, tetapi juga merupakan suatu investasi bagi masyarakat. Pendidikan dipandang berhasil seiring dengan prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia oleh usaha-usaha lembaga 102. 1 Ngalim Purwanto. Ilmu Pendidikan Praktis & Teoritis. Bandung. Rosda Karya.1995. h. 2 J.J Hasibuan. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Rosda 2012. h. 3 3 Hasbullah. Dasar-Dasar Pendidikan. Bandung. Pustaka setia.1999. h. 78.

2 pendidikan untuk mencapai tujuannya. Tidak ada gunanya pendidikan jika tidak diikuti dengan peningkatan intelektual dan keterampilan siswa. Lembaga pendidikanlah yang diberikan tanggung jawab dan tugas mulia untuk memproduksi manusia yang berkualitas ini. Namun tidak mudah untuk mewujudkannya. Pada saat sekarang dunia pendidikan mengalami dilema yang berat dimana satu sisi masyarakat menuntut kepuasan pada hasil pendidikan, dan disisi lain karena tantangan zaman sekarang ini mayoritas siswa sekarang mulai malas untuk belajar menganggap bahwa kegiatan pembelajaran hanya sebagai beban saja. Hal ini tentunya akan menghambat dan menurunkan prestasi siswa itu sendiri. Dalam al-qur an Allah SWT juga menegaskan pentingnya pendidikan: Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mujadalah:11) {٢٩} Dalam ayat lain Allah SWT berfirman : ك ت اب ز ل ن اه ال ی ك م ار ك ل ی د ر وا ء ا ت ه و ل ی ت ذ كر و ل وا ا ل ب اب Artinya : ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. Shod: 29)

3 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum teknologis yang memiliki karakteristik dan berorientasi pada disiplin ilmu, pada pengembangan individu, dan mengakses kepentingan daerah. KTSP menuntut adanya keaktifan siswa pada saat proses belajar berlangsung, sehingga peran guru dalam kelas hanya sebagai motivator, dinamisator dan fasilitator untuk membantu siswa dalam belajar. Guru sebagai seorang motivator, fasilitator, dinamisator, pendidik dan sebagai orang yang memberi ilmu pengetahuan kepada siswa harus betul-betul memahami kebijakankebijakan pendidikan dan memiliki landasan-landasan berpijak dalam melaksanakan tugas di bidang pendidikan. Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada siswa di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang di milikinya, dia dapat menjadikan siswa menjadi orang yang cerdas. 4 Guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak. Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran Kimia di SMAN 2 Siak Hulu tentang siswa-siswa kelas X yang terdiri dari delapan kelas, penguasaan terhadap materi pelajaran kimia masih kurang. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang menganggap pelajaran kimia itu sangat sulit sehingga siswa kurang semangat dalam mempelajarinya dan kurang memahaminya. Suasana kelas saat proses belajar mengajar berlangsung juga 4 Syaiful et al. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.2010. h. 112.

4 mempengaruhi proses pembelajaran misalnya susana belajar yang kurang kondusif karna siswa ribut dan kurang memperhatikan pelajaran. Akibatnya hasil ulangan siswa masih banyak yang mendapat nilai rendah. Pokok bahasan hidrokarbon pada kelas X pada semester 2 adalah salah satu materi yang sangat penting untuk dipahami untuk mempelajari senyawa karbon di kelas XII. Apabila siswa sudah paham dengan pokok bahasan hidrokarbon maka akan mudah dalam mempelajari senyawa karbon, karena keduanya saling berkaitan. Saat ini muncul suatu konsep belajar yang menawarkan cara belajar yang lebih cepat, yang dikenal dengan konsep Accelerated Learning. Metode belajar baru ini diharapkan dapat membantu siswa belajar lebih cepat memahami materi dari sebelumnya. Metode yang ditawarkan ini telah diuji dalam berbagai penelitian dan eksperimen pembelajaran oleh para ilmuwan dan pakar psikologi. Cara belajar dalam Accelerated Learning terdapat enam langkah dengan singkatan M-A-S-T-E-R yaitu Motivating your mind, Acquiring the information), Searching out the meaning, Triggering the memory, Exhibiting what you know, dan Reflecting how you ve learned. Metode Accelerated Learning mengakui bahwa masing-masing individu memiliki cara belajar pilihan yang sesuai dengan karakter dirinya. Oleh karena itu, ketika seseorang belajar dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai dengan gaya belajar pribadinya, maka berarti orang tersebut telah belajar dengan cara yang paling alamiah bagi diri sendiri. Cara belajar yang

5 alamiah akan menjadi lebih mudah, dan yang lebih mudah menjadi lebih cepat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Irwan Kurniawan dengan judul Penggunaan Metode Accelerated Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA I SMAN 1 Tompobulu Pada Materi Pokok Laju Reaksi Persentase ketuntasan kelas yang diajar dengan metode Accelerated Learning adalah 86,67% sedangkan kelas yang diajar dengan metode ceramah adalah 28%. Hal ini menggambarkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa yang diajar dengan metode Accelerated Learning lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan metode ceramah. Pada sebuah penelitian oleh Tri Murtafiah dengan judul : Penggunaan Metode Accelerated Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII MTs Al Fatah Sidomoro Bulus pesantren Kebumen Pada Topik Kubus dan Balok menghasilkan perhitungan persentase peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan keseluruhan tindakan siklus kemampuan komunikasi matematis siswa meningkat sebesar 52,62 %. 5 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian pada bidang studi kimia yang berjudul Penerapan Metode Accelerated Learning Menggunakan Langkah M-A-S-T-E-R Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di SMAN 2 Siak Hulu Kabupaten Kampar 5 Tri Murtafiah. Penggunaan Metode Accelerated Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII Mts Al Fatah Sidomoro Buluspesantren Kebumen Pada Topik Kubus dan Balok. Universitas Pendidikan Indonesia. 2010.

6 B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian, maka perlu adanya penegasan istilah, yaitu : 1. Metode Metode adalah cara atau jalan yang yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 6 2. Accelerated learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R Metode Accelerated Learning merupakan cara efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa sehingga siswa bisa belajar dan memahami materi lebih cepat dan mengingat lebih lama. Adapun langkah M-A-S-T-E-R adalah singkatan dari : a) Motivating your mind (memotivasi fikiran) b) Acquiring the information (memperoleh informasi) c) Searching out the meaning (menyelidiki makna) d) Triggering the memory (memicu memori) e) Exhibiting what you know (memamerkan apa yang anda ketahui) f) Reflecting how you ve learned (merefleksikan bagaimana anda belajar) 3. Hasil belajar Hasil belajar adalah komponen-komponen yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 7 Hasil belajar yang dimaksud disini adalah skor atau nilai yang menggambarkan tingkat penguasaan 6 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta. 2010. h. 82 7 Nana, Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosda Karya. 2004. h. 22.

7 siswa terhadap materi yang diperoleh dari tes yang dilakukan setelah proses pembelajaran kimia dilaksanakan. 4. Hidrokarbon Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terbentuk antara atom C dan H. 8 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Adapun masalah pokok dalam penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Siswa beranggapan bahwa kimia merupakan pelajaran yang sulit b. Siswa kurang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran c. Hasil belajar siswa Kimia kelas X SMAN 2 Siak Hulu masih dikategorikan rendah. 2. Batasan Masalah Berdasarkan banyaknya masalah yang teridentifikasi penulis membatasi seperti berikut : a. Metode yang digunakan adalah Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R b. Tujuan penerapan metode ini adalah meningkatkan hasil belajar c. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X semester 2 SMAN 2 Siak Hulu. Pokok bahasan yang diteliti adalah hidrokarbon 8 Sandri, Muchtaridi. Kimia 1. Jakarta. Yudhistira. 2009. h. 183.

8 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Apakah penerapan metode Accelerated Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon? b. Jika terjadi peningkatan, berapakah besarnya peningkatan dan kategori hasil belajar siswa dengan penerapan metode Accelerated Learning pada pokok bahasan hidrokarbon? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode Accelerated Learning pada pokok bahasan hidrokarbon. b. Untuk mengetahui berapakah besarnya peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode Accelerated Learning pada pokok bahasan hidrokarbon. 2. Kegunaan Penelitian Adapun kegunanaan yang di harapkan dari penelitian ini adalah : a. Bagi Siswa 1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran kimia pada pokok pembahasan hidrokarbon dan pelajaran lain.

9 2) Dapat lebih memahami keterkaitan antara isi materi, menambah kreativitas dan meningkatkan daya ingatnya, serta termotivasi dalam pembelajaran. b. Bagi Guru Sebagai pendukung untuk meningkatkan keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran yang bervariasi dan dapat memperbaharui sistem pembelajaran yang ada di SMAN 2 Siak Hulu sehingga dapat memberikan pengajaran yang lebih baik kepada siswa serta dapat mengembangkan metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R ini pada konsep belajar yang lain. c. Bagi Sekolah Memberikan masukan bagi sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya, dan peningkatan kualitas sekolah pada umumnya. d. Bagi Peneliti Dengan dilakukannya penelitian, peneliti dapat memahami dan menerapkan metode Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R dengan baik.