IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Status Kawasan Kawasan ini ditunjuk berdasarkan Besluit Van Der Gouverneur General Van Netherlanch Indie No. 15 Stbl 24 tahun 1933 tanggal 10 Januari 1933 dengan status Nature Reserve (cagar alam) seluas 298 ha. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 478/Kpts/Um/8/1979 tanggal 2 Agustus 1979 sebagian kawasan Cagar Alam Lembah Harau yaitu seluas 27,5 ha dialih fungsikan menjadi Taman Wisata Lembah Harau, sehingga luas Cagar Alam Lembah Harau menjadi 270,5 ha (BKSDA Sumatera Barat, 2012). B. Letak, Luas dan Batas Berdasarkan letak astronomi kawasan Cagar Alam Lembah Harau berada pada 100º39 10 BT - 100º41 58 BT dan 00º04 39 LS - 00º11 46 LS. Kawasan ini merupakan hamparan perbukitan dengan dinding curam yang merupakan ciri khas kawasan ini. Secara administrasi kehutanan, terletak di wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah I yaitu Resort KSDA Lima Puluh Kota (BKSDA Sumatera Barat, 2012).
27 Secara administrasi pemerintahan, kawasan ini terletak di dua Nagari yaitu Jorong Lubuk Limpato di Nagari Tarantang dan Jorong Harau di Nagari Harau yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Luas kawasan Cagar Alam Lembah Harau berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 478/Kpts/Um/8/1979 tanggal 2 Agustus 1979 adalah 270,5 ha, dengan batas sebagai berikut: 1. Bagian Utara : Areal Penggunaan Lain (APL) dan Jorong Harau 2. Bagian Timur : Hutan Lindung 3. Bagian Selatan : Jorong Lubuk Limpato 4. Bagian Barat : Jorong Lubuk Limpato C. Iklim Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, kawasan Cagar Alam Lembah Harau mempunyai tipe A. Pada tahun 2010 jumlah rerata bulan kering berkisar 4,92 dan jumlah rerata bulan basah berkisar 1,17. Suhu rerata minimum berkisar 0-17º C dan suhu rerata maksimum berkisar 25-33º C (BKSDA Sumatera Barat, 2012). D. Topografi Kawasan Cagar Alam Lembah Harau terletak pada ketinggian antara 400 mdpl sampai dengan 800 mdpl. Topografi kawasan ini adalah berbukit, landai dan terdapat tebing yang curam (BKSDA Sumatera Barat, 2012).
28 E. Hidrologi Cagar Alam Lembah Harau mengalirkan 4 sungai yaitu Batang Simolakama, Batang Air Putih, Sungai Air Tiris dan Batang Harau. Sungai tersebut mempunyai peranan penting bagi masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai, terutama untuk pengairan pertanian, budidaya ikan dan kebutuhan hidup sehari-hari (BKSDA Sumatera Barat, 2012). F. Aksesibilitas Kawasan Cagar Alam Lembah Harau yang berbatasan langsung dengan ruas jalan negara Payakumbuh-Pekanbaru, sangat mudah dijangkau melalui jalan darat dengan kondisi jalan beraspal. Berdasarkan klasifikasi jalannya, cagar alam ini dilalui jalan propinsi, jalan kabupaten, jalan kecamatan, jalan nagari dan jalan jorong (BKSDA Sumatera Barat, 2012). G. Vegetasi Susunan vegetasi kawasan Cagar Alam Lembah Harau merupakan tipe ekosistem hutan hujan campuran non-dipterocapaceae (Tim Unit Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat, 2000). Vegetasi hutan kawasan ini didominasi oleh tumbuhan daratan tinggi (BKSDA Sumatera Barat, 2012).
29 H. Fauna 1. Mamalia Di Cagar Alam Lembah Harau Sumatera Barat terdapat 8 jenis mamalia dari 7 famili yang dilindungi UU No.5 tahun 1990 (BKSDA Sumatera Barat, 2012) (Tabel 1). Tabel 1. Jenis mamalia yang terdapat di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Sumatera Barat yang dilindungi oleh UU No. 5 tahun 1990 No Suku Nama Jenis Nama Indonesia 1. Felidae Panthera tigris sumatrensis Harimau sumatera 2. Felidae Neofelis nebulosa Harimau dahan 3. Ursidae Helarctos malayanus Beruang madu 4. Tapiridae Tapirus indicus Tapir 5. Cervidae Cervus unicolor Rusa 6. Bovidae Capricornis sumatrensis Kambing gunung 7. Tragulidae Tragulus javanicus Kancil 8. Hylobatidae Hylobates syndactilus Siamang 2. Burung Jenis burung yang dijumpai dalam kawasan yaitu jenis burung pemakan serangga, jenis burung pemakan buah, biji dan nektar (Tabel 2). Tabel 2. Jenis burung di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Sumatera Barat No Suku Nama Jenis Nama Indonesia 1. Phasianidae Argusianus argus Kuau 2. Phasianidae Rhyticeros sp Ayam hutan 3. Ciconidae Ciconia episcopus Bangau 4. Accipitridae Haliastur Indus Elang bondol 5. Accipitridae Ictinaetus malayensis Elang hitam 6. Falconidae Falco tinnunculus Alap-alap curasia 7. Alcedinidae Alcedo altis Raja udang 8. Bucerotidae Berenicornis comatus Enggang 9. Bucerotidae Buceros rhinoceros Rangkong
30 3. Kupu-Kupu Cagar Alam Lembah Harau juga memiliki jenis kupu-kupu yang beragam. Potensi kupu-kupu ini menjadi daya tarik oleh wisatawan terutama wisatawan mancanegara (Tabel 3). Tabel 3. Jenis kupu-kupu yang terdapat di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Sumatera Barat No Nama Jenis Tanaman Pakannya 1 Papilio memnon Jeruk (Citrus sp.) Papilio demoleus 2 Graphium sarpedon Kulit manis (Cynamomun burmanii) 3 Polyura scheiber Rambutan (Nephelium lappaceum) 4 Papilio palinurus Sicerek (Glaucena excavata) Papilio polytes 5 Graphium agamemnon Sirsak (Anonna muricata) 6 Trogonoptera brooklana *) Tanaman aka (Aristolochiae glaucifolia) Triode helena *) Triodes amphrysus*) Pachilipta aristolochiae 7 Antrophaneura nox Tanaman aka (Apama corymbosa) 8 Papilio karna Papilio demolion Ulam/Pauh-pauh (Evodia malayana) I. Potensi Kawasan Kawasan Cagar Alam Lembah Harau selain memiliki keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna juga memiliki potensi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan seperti potensi jasa lingkungan. Kawasan ini memiliki sumber air yang dimanfaatkan sebagai sumber air minum oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sungai yang berada dalam kawasan juga sebagai sumber utama air terjun pada kawasan Taman Wisata Alam Lembah Harau. Kawasan dikelilingi oleh tebing curam (BKSDA Sumatera Barat, 2012).