SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

SAMPLING DAN KUANTISASI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

FAKULTAS TEKNIK (FT) PROGRAM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

Metode Segmentasi Paru-Paru dan Jantung Pada Citra X-Ray Thorax

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

Magnetic Resonance Image. By Arman

Deteksi Kanker Paru-Paru Dari Citra Foto Rontgen Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafika komputer merupakan salah satu topik dalam bidang informatika.

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

ANALISIS PERBANDINGAN HISTOGRAM EQUALIZATION DAN MODEL LOGARITHMIC IMAGE PROCESSING (LIP) UNTUK IMAGE ENHANCEMENT

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM)

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA METODE IMAGE AVERAGING BERDASARKAN MEAN DAN MEDIAN PADA PENENTUAN GOLONGAN DARAH MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB I PERSYARATAN PRODUK

APLIKASI IMAGE THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI OBJEK

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Operasi Titik Kartika Firdausy

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam kurung waktu setahun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Pendekatan Statistik Pada Domain Spasial dan Frekuensi untuk Mengetahui Tampilan Citra Yustina Retno Wahyu Utami 1)

Simulasi Teknik Image Enhancement Menggunakan Matlab Yustina Retno Wahyu Utami 3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rancangan antarmuka (interface) program terdiri dari form cover, form

ANALISA PERBANDINGAN METODE SEGMENTASI CITRA PADA CITRA MAMMOGRAM

LAPORAN SKRIPSI DETEKSI KANKER OTAK PADA DATA MRI MELALUI JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN EKSTRAKSI FITUR DISCRETE WAVELET TRANSFORM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman

BAB II LANDASAN TEORI

ALAT BANTU PEMBELAJARAN MATA KULIAH COMPUTER VISION PADA MATERI EDGE BASED SEGMENTASI CITRA BERBASIS MULTIMEDIA

PERANGKAT LUNAK SEGMENTASI CITRA DENGAN METODE WATERSHED

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN MENTIMUN BERDASARKAN TEKSTUR KULIT BUAH MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI CIRI STATISTIK

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK RANCANGAN. Berikut adalah analisis masalah dan kebutuhan dalam perancangan aplikasi

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

PENERAPAN ALGORITMA K MEANS UNTUK PENENTUAN PENCOCOKAN PEWARNAAN CLUSTERING SECARA OTOMATIS PADA PRODUK FASHION

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Bidang perindustrian merupakan salah satu bidang yang juga banyak menggunakan kecanggihan teknologi, walaupun pada beberapa bagian, mas

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 7 NOMOR 2 AGUSTUS 2011

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

Perancangan Sistem Identifikasi Barcode Untuk Deteksi ID Produk Menggunakan Webcam

ANALISIS PERBANDINGAN TEKNIK SEGMENTASI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LEVEL-SET CHAN & VESE DAN LANKTON

DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN OPERATOR ISOTROPIK DENGAN PENGOLAHAN AWAL MENGGUNAKAN PENGATURAN INTENSITAS

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia dengan menggunakan metode Gabor Filter dan Algoritma

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang. Semakin banyak penemuan-penemuan baru dan juga

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

Transkripsi:

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD Murinto, Resa Fitria Rahmawati Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : murintokusno@yahoo.com ABSTRAK Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Teknik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Pemeriksaan gambar hasil MRI memerlukan ketelitian dan ketepatan. Akan tetapi para dokter dapat melakukan kesalahan karena diagnosa yang dilakukan masih secara manual seperti kesalahan dalam mendiagnosa letak atau besar kecilnya obyek. Segmentasi adalah proses pemisahan objek dengan latar belakangnya. Salah satu metode untuk segmentasi adalah region growing. Proses region growing dimulai dari beberapa pixel benih (seed) kemudian berkembang ke seluruh gambar dan akan berhenti apabila sudah tidak ada lagi benih (seed) tetangga yang dapat ditambahkan lagi. Penelitian ini menggunakan citra brain MRI grayscale berekstensi *.bmp (bitmap). Citra diproses menggunakan proses region growing serta proses thresholding. Adapun parameter yang digunakan adalah histogram dan SNR (Signal to Noise Ratio). Dari penelitian untuk 15 buah sample citra terlihat bahwa citra yang melalui proses region growing dan thresholding hasil segmentasinya jelas dibandingkan dengan yang hanya melalui thresholding saja. Rata-rata SNR pada metode region growing 4.4668 Db dan metode thresholding 3.2690 Db. Kata kunci : Citra brain MRI, Region growing, Segmentasi Citra, Thresholding 1. PENDAHULUAN Di bidang kedokteran sekarang ini alat-alatnya semakin canggih, salah satunya adalah MRI (Magnetic Resonance Imaging). MRI merupakan alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh/organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. Teknik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Bila pemilihan parameter tersebut tepat, kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia

dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti. [5] MRI biasanya digunakan oleh dokter yang ada di rumah sakit maupun dokter yang membuka praktek. Pemeriksaan gambar hasil MRI memerlukan ketelitian dan ketepatan. Akan tetapi para dokter dapat melakukan kesalahan karena diagnosa yang dilakukan masih secara manual seperti kesalahan dalam mendiagnosa letak atau besar kecilnya objek. Dibantu dengan teknologi digital yang semakin berkembang maka pemakaian gambar atau citra digital dapat dimanfaatkan untuk mengetahui sesuatu yang terjadi pada jaringan tubuh. Dengan data citra hasil MRI dapat dilakukan analisis terhadap jaringan tubuh. Namun banyak terdapat kesulitan dalam mengolah gambar/citra digital hasil MRI. Salah satu kesulitan yang ada adalah melakukan manipulasi pada satu objek saja tanpa meyentuh objek lain, hal ini disebabkan karena sulitnya memisahkan objek satu dengan objek yang lain. Oleh karena itu, untuk memisahkan satu objek dengan yang lain perlu dilakukan suatu metode yaitu segmentasi gambar (image segmentation). Segmentasi gambar berfungsi untuk memisahkan antara objek yang satu dengan objek yang lain pada gambar. Segmentasi merupakan langkah pertama dan menjadi kunci pembicaraan dalam pengenalan objek (object recognition). Kualitas hasil akhirnya sebagian besar tergantung pada kualitas segmentasi itu sendiri. Segmentasi citra dapat dinyatakan sebagai proses efisien untuk mata manusia, karena sistem penglihatan orang dilengkapi kemampuan inferensi yang baik dalam memetakan atau mengelompokkan kumpulan obyek seragam pada area di bidang penglihatan, namun sulit dimengerti cara kerjanya. Sebaliknya, segmentasi citra bukan pekerjaan mudah bagi pemrosesan citra digital, lebih sulit lagi jika jumlah obyeknya besar atau tidak diketahui jumlah variasinya atau bahkan batasan antar obyeknya tidak jelas. Selain itu, segmentasi citra merupakan proses intermediasi yang penting sebelum melangkah ke hasil akhir dari sistem klasifikasi atau sistem pengenalan objek. Dengan proses segmentasi masing-masing obyek pada citra dapat diambil secara terpisah sehingga dapat digunakan sebagai masukan proses yang lain. Segmentasi citra (image segmentation) merupakan suatu teknik pengelompokkan (clustering) untuk citra. Dengan kata lain, ini merupakan suatu proses pembagian citra ke dalam beberapa wilayah (region) yang mempunyai kesamaan fitur seperti : tingkat keabuan (graylevel), tekstur(texture), warna(color), gerakan(motion), dan lain sebagainya. [1] Segmentasi yang cocok untuk kebutuhan ini adalah yang dapat menampilkan informasi citra bagi pengguna serta menghasilkan segmentasi dengan kualitas baik dan membantu proses segmentasi citra untuk analisis lebih lanjut.

2. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pembuatan aplikasi segmentasi citra menggunakan metode region threshold. Citra asli berupa citra hasil MRI yang berekstensi *.bmp dengan ukuran 256x256 piksel. Citra hasil merupakan citra baru hasil proses segmentasi dengan menggunakan metode region threshold. Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap : a. Pengumpulan data yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan, serta cara kerja dan ruang lingkup sistem yang akan dibuat. Metode pengumpulan data terdiri dari : 1) Studi literatur, dilakukan dengan cara membaca dan membandingkan literatur yang sebagian besar berasal dari artikel-artikel di internet, buku, atau e-book yang berhubungan dengan permasalahan pada penelitian ini. 2) Observasi, dengan cara pengamatan langsung pada citra yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. b. Analisis kebutuhan sistem, pada tahap ini dilakukan pengumpulan elemen yang perlu diolah oleh software. c. Perancangan sistem, pada tahap ini peneliti merancang skema, interface, dan pemrograman. d. Implementasi sistem, terdiri dari 2 tahap yaitu pengkodean dan hasil penelitian. Tahap pengkodean yaitu desain sistem yang telah dirancang akan diubah ke dalam bahas pemrograman Matlab 7.6. Sedangkan hasil penelitian adalah beupr gambar yang telah mengalami proses segmentasi menggunakan metode region threshold. e. Pengujian sistem, pada tahap ini pengujian terdiri dari Black Box Test dan Alpha Test. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Proses-proses dalam pembuatan program segmentasi citra MRI ini memiliki 4 buah tahapan, yaitu : Input data citra Region Growing Citra Thresholding Citra Citra tersegmentasi Gambar 1. Skema Tahapan Proses Sistem

Tahap pertama pada sistem dimulai dengan menginputkan citra yang berupa citra grayscale yang berekstensi *.bmp atau bitmap. Inputan citra tersebut kemudian akan diproses dengan proses region growing yang akan mempartisi citra menjadi daerah-daerah yang memiliki kesamaan sifat tertentu. Prosesnya dimulai dari penentuan seed awal dan akan berakhir jika tidak ada lagi seed tetangga yang dapat ditambahkan lagi. Kemudian dari citra yang telah diproses dengan proses region growing tersebut akan diproses dengan proses thresholding yang akan menghasilkan citra biner, yaitu citra dengan hanya dua warna hitam dan putih. Hasil akhir dari sistem yaitu citra yang telah tersegmentasi dengan proses region growing dan thresholding. Pada tahap analisis, dilakukan perbandingan terhadap setiap citra asli dan citra hasil proses region threshold. Analisis ini berdasarkan kualitas citra yang dihasilkan, histogram, dan SNR. Tabel 1. Citra Hasil Region Growing dan Thresholding No Nama Citra Citra Asli Citra Region growing Citra Thresholding 1. Tumor2_ax.bmp 2. Normal axial.bmp 3. Normalbrain.bmp 4. Meningioma_ax.b mp 5. Tumor1.bmp

Dengan melihat tabel 1 diperoleh citra hasil region growing yang mempartisi citra menjadi daerah-daerah yang memiliki kesamaan fitur sehingga hasil segmentasinya terlihat, dan setelah mengalami proses thresholding hasilnya lebih terlihat jelas karena telah diubah menjadi citra biner yang hanya terdiri dari dua warna yaitu hitam dan putih. Histogram merupakan grafik yang menggambarkan penyebaran nilainilai intensitas piksel. Analisis ini akan membandingkan histogram citra asli dengan histogram citra hasil region growing dan thresholding. Histogram mempunyai banyak manfaat pada pengolahan citra, diantaranya untuk menentukan parameter digitalisasi dan pemilihan batas ambang. Puncak histogram menunjukkan nilai piksel dari intensitas tersebut dan lebar puncak menunjukkan intensitas derajat keabuan. Tabel 2 menunjukkan perbandingan histogram citra asli dan citra hasil. Tabel 2. Perbandingan Histogram Citra Hasil No. Nama Citra Histogram Citra Asli Histogram Region growing Histogram Thresholding 1. Tumor2_ax.bmp 2. Normal axial.bmp 3. Normalbrain.bmp 4. Meningioma_ax.b mp

5. Tumor1.bmp Histogram dari citra hasil di atas menunjukkan bahwa histogram hasil proses thresholding terdapat 2 puncak, di sebelah kiri (1) dan sebelah kanan (2). Citra biner dikuantisasi pada dua level yaitu 0 dan 1. Nilai 0 pada citra biner dipresentasikan dengan angka 1 pada histogram. Sedangkan nilai 1 pada citra biner dipresentasikan dengan angka 2 pada histogram. Sebelah kiri atau nilai 1 pada histogram menunjukkan latar belakang dan partikel-partikel yang lebih gelap. Sedangkan yang di sebelah kanan atau nilai 2 pada histogram menunjukkan partikel-partikel yang berwarna terang. SNR (Signal to-noise Ration) digunakan untuk menentukan kualitas suatu citra setelah dilakukan suatu operasi. Tabel 3. SNR Citra No. Nama Citra SNR Region growing SNR Thresholding 1. Tumor2_ax.bmp 5.05527 3.65272 2. Normal axial.bmp 4.44161 3.06529 3. Normal-brain.bmp 4.94973 4.06135 4. Meningioma_ax.bmp 3.77755 3.01813 5. Tumor1.bmp 4.14262 3.01053 Dari tabel 3 untuk 15 citra uji diperoleh rata-rata SNR untuk metode region growing = 4.46681 db sedangkan dari metode thresholding sebesar = 3.26908 db. Nilai SNR thresholding lebih rendah dari region growing karena citra yang dihasilkan adalah citra biner, yaitu hanya dau warna hitam dan putih. 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Dihasilkan sebuah perangkat lunak (software) tentang pengolahan citra untuk melakukan proses segmentasi region threshold dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab 7.6. b. Citra segmentasi dengan metode region threshold mempunyai hasil segmentasi yang baik karena dapat mempartisi citra ke dalam region-region sehingga dapat dibedakan antara background dan foregroundnya. c. Histogram hasil proses thresholding terdapat 2 puncak, di sebelah kiri dan sebelah kanan. Sebelah kiri menunjukkan latar belakang dan partikel-

partikel yang lebih gelap. Sedangkan yang disebelah kanan menunjukkan partikel-partikel yang berwarna terang. 5. REFERENSI [1] Adipranata, Rudy, 2005, Kombinasi Metyode Morphological Gradient Dan Transformasi Watershed Pada Proses Segmentasi Citra Digital, Universitas Kristen Petra, Surabaya. [2] Ardisasmita, M Syamsa, 2006, Metode Segmentasi Citra Resonansi Magnetik Otak Menggunakan Sistem Pengkodean Neurofuzzy [3] Munir, Rinaldi, 2004, Pengolahan Citra Digital Dengan Pendekatan Algoritmik, Penerbit Informatika, Bandung. [4] Murinto, 2007, Diktat Kuliah Computer Vision, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. [5] Notosiswoyo, Mulyono dan Susy Suswati, 2004, Pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Sebagai Sarana Diagnosa Pasien. [6] Pratami K, Vivi, 2009, Segmentasi Citra Terawasi Berdasarkan Fitur Tekstur Menggunakan Filter Gabor dan Watershed Transformation, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. [7] Siregar, Seven Julianus, 2008, Implementasi Segmentasi Citra Dengan Metode Penggabungan Ekstraksi Warna Dan Seeded Region Growing. [8] Wijaya, Marvin Chandra dan Semuil Tjiharjadi, 2009, Mencari Nilai Threshold Yang Tepat Untuk Perancangan Pendeteksi Kanker Trofoblas, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. [9] http://agusza.its-sby.edu/kuliah/citra/bab10.html, 12 Maret 2010. [10]http://kei-kai.blogspot.com/2008/10/snr-snr-margin-line-attenuation.html, 17 April 2011.