BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ( Jakarta: Indeks, 2009), hlm. 6. Islami, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm. 83

MATERI PENDIDIKAN ANAK DALAM AL-QUR AN (KAJIAN SURAT LUQMAN AYAT 13-19)

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mendidik Anak dengan Teladan Shaleh

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia berkenalan terlebih dahulu dengan

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin canggih ini diakibatkan oleh majunya dunia

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa ayat di dalam al-quran. Penanaman nilai-nilai akhlak mulia menjadi

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

PEDOMAN DOKUMENTER PEDOMAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

PENGAJIAN PENCERAH LAZISMU & MAJELIS TABLIGH PDM SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN. siswa melalui ekstrakurikuler marching band di MTa Al-Ma arif. pada jam latihan marching band maupun pada jam pembelajaran.

Suci Husnaini Konsep Pendidikan Keluarga yang menyebabkan kebobrokkan dalam keluarga dan mengakibatkan maraknya kenakalan di kalangan remaja. Kenakala

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Suroso Abdussalam, Arah & Asas Pendidikan Islam, Sukses Publising, Bekasi Barat, 2011, hlm. 38.

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sayang diantara dua jenis manusia, yang bermaksud untuk saling. Menurut Muchtar (2005:43) keluarga adalah unit terkecil dari

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Oyo Kita Hormati Orang Tua Dan Guru Kita

BAB I PENDAHULUAN. Hadist di atas menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat penting dalam membentuk karakter

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB VI PEMBAHASAN. 1. Obat untuk menolak bala dengan media ternak. dipaparkan oleh KH. Abdul Hannan Ma shum dalam kitab Sullam al-

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

PENGURANGAN JAM KERJA BAGI PEREMPUAN: PROBLEM ATAU SOLUSI PERSPEKTIF PENDIDIKAN OLEH NURLENA RIFAI

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

MENGHAYATI PERAN ISTRI

KONSEP ANAK DALAM ISLAM

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga. Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni MA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, studi dokumentasi dan

BAB I PENDAHULUAN. pada masa ini adalah masa pembentukkan fondasi dan dasar pembentukkan kepribadian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. satu dari komponen tersebut maka tidaklah akan terjadi proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena pada saat usia dini adalah saat yang paling peka dalam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. biometrik fingerprint akan mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

BAB V PENUTUP. anak pada keluarga akitivis islam di Kaliurang dapat ditarik kesimpulan. terhadap suatu kejadian yang menimpanya.

BAB V PEMBAHASAN. yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis

Bolehkah istri diperlakukan sebagai properti, seperti yang diakui oleh Manohara?

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas menurut (soekanto, 1990) berasal dari kata effectivennes yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang. dimilikinya untuk orang lain dalam masyarakat.

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT, terampil cerdas memiliki etos kerja yang tinggi, budi

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

Nata Abuddin Haji, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

menghindari pikiran kotor dan perbuatan maksiat?. Saya mohon bantuan anda untuk menemukan solusinya

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PEDOMAN OBSERVASI

Pendidikan Agama Islam

BAB IV MAKNA IDEAL AYAT DAN KONTEKSTUALISASINYA

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena ia ikut menentukan corak dan bentuk amal dalam kehidupan manusia,

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2005), hlm.14. akhlak siswa kelas VII MTs MDI Jatirejo kecamatan Ampelgading Pemalang (Semarang: IAIN Walisongo), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

BAB I PENDAHULUAN. menjadi permasalahan serius, maraknya kasus-kasus yang dilakukan

BAB IV ANALISIS DATA

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban

BAB I PENDAHULUAN. taat dan juga pikirannya dibina dan dikembangkan. 1. merupakan salah satu konsep pendidikan yang menekankan betapa penting dan

Anak laki-laki yang dirawat dan mendapat sentuhan fisik ayah, dapat menerima diri secara positif dan merasa aman dengan maskulinitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah SWT. Oleh karena ia memiliki keragaman kebutuhan yang. menghiasi dirinya yaitu pokok ajaran Islam yang meliputi :

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6 A. Analisis Terhadap Konsep Pendidikan Keluarga Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun. Karena keberhasilan pendidikan dalam keluarga, akan memuluskan pendidikan dalam lingkup-lingkup selanjutnya serta sebagai upaya membangun karakter bangsa secara berkelanjutan. 1 Karena tugas keluarga yang sangat urgen, maka fondasi dan dasar-dasar awal pendidikan harus ditanamkan dalam keluarga. Hal ini guna melahirkan generasi penerus yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik. 1 Agus Wibowo, Pendidikan Karakter; Strategi Membangun Karakter Bangsa,, hlm. 106 88

Berdasarkan pendapat para mufassir tentang tafsir surat al-tahrim, pendidikan keluarga dimulai dengan memelihara diri sendiri dari api neraka dengan menjadikan perangai dan tingkah lakunya agar dapat dijadikan contoh untuk memelihara seluruh isi rumah tangganya kelak, isteri dan anak-anak. Berbicara pendidikan dalam keluarga, aktivitas pendidikan dalam rangka membentuk kepribadian muslim harus sudah dimulai sejak dini, dari rumah yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang anak. Sebab dari darah daging merekalah anak lahir membawa sifat dan bakat turunan. Dari keduanya terbentuk lingkungan rumah di mana anak menemukan dunianya dan elemen dasar pembentukan perilakunya. Mengenai pengertian pendidikan keluarga, Hasan Langgulung membatasi pengertian terhadap pendidikan keluarga adalah usaha yang dilakukan ayah ibu sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk 89

memberikan nilai-nilai, akhlak, keteladanan, dan kefitrahan. 2 Karena untuk pertama kalinya dalam keluarga, orang tua (ayah maupun ibu) berkedudukan sebagai penuntun (guru), sebagai pengajar, sebagai pendidik, pembimbing dan sebagai pendidik yang utama diperoleh anak. Maka dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan keluarga adalah sebuah proses (tindakan) dan implementasi yang dilakukan orang tua (ayah-ibu) dengan nilai pendidikan pada keluarga. 3 Yakni orang tua berusaha mendidik dan membimbing anak melalui berbagai kegiatan dalam rumah dengan memberikan nilai pendidikan di dalam berkegiatan. Berdasarkan tafsir dari surat al-tahrim ayat 6, keluarga yang dimaksud di sini adalah ayah, ibu, anakanak, budak laki-laki, dan budak perempuan atau zaman 2 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan : Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan, (Jakarta : Al-Husna Zikra, 1995), hlm. 19 3 Ki Hajar Dewantara, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Taman Siswa, 1961), hlm. 255 90

sekarang disebut pembantu yang tinggal dalam satu atap. Semua itu menjadi tanggung jawab khususnya ayah untuk memenuhi hajat hidup seluruh anggota keluarganya bukan hanya dari segi materi namun juga kebutuhan rohani, perasaan aman, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan senantiasa menjaga hubungan harmonis dalam rumah tangga dan menjaga ketaatan kepada Allah. Agar anak mendapatkan suasana yang tenang, damai, sehingga anak lebih mudah mencerna apa yang diberikan dan dicontohkan orang tua dalam mendidik anak. B. Analisis Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Keluarga Dalam melaksanakan pendidikan keluarga, orang tua memiliki tanggung jawab yang harus dipenuhi, agar tumbuh kembang pribadi anak menjadi optimal. Tanggung jawab ini mencakup berbagai hal, bukan hanya dalam pemenuhan kebutuhan fisik namun kebutuhan lain yang dapat menunjang pribadi anak dalam menjalani hidup. 91

Menurut Hery Noer Ali, tanggung jawab keluarga dibagi menjadi tiga bagian: 1. Keluarga memberikan suasana emosional yang baik bagi anak-anak seperti perasaan senang, aman, sayang dan perlindungan. 2. Mengetahui dasar-dasar pendidikan, terutama berkenaan dengan kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak serta tujuan dan isi pendidikan yang diberikan kepadanya, 3. Bekerja sama dengan pusat-pusat pendidikan diluar lingkungan keluarga. 4 Selain itu, apabila suami istri dianugerahi anak oleh Allah, maka menjadi kewajiban pulalah bagi ayah memilihkan nama yang baik baginya, mengajarnya menulis dan membaca, dan jika telah datang waktunya lekas peristerikan jika laki-laki dan lekas persuamikan jika perempuan. 5 4 Hery Noer Ali & Munzier, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta : Friska Agung Insani, 2003) hlm. 201 5 Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz XXVIII, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985), hlm. 311-313 92

Berdasarkan Q.S. al-tahrim ayat 6 tanggung jawab orang tua dalam pendidikan keluarga adalah membimbing dan mendidik anak agar tidak terjerumus ke dalam api neraka seperti orang-orang kafir dan batu yang dijadikan bahan bakarnya, serta menjadikan keluarga senantiasa taat kepada Allah sebagaimana sifat malaikat yang selalu mengerjakan dan menyegerakan apa yang diperintah oleh Allah. Maka orang tua dituntut agar mengajarkan kebaikan dan menanamkan keimanan kepada anak sejak dini supaya di kemudian hari anak dapat memegang teguh keimanannya dan tidak terpengaruh dengan halhal duniawi yang akan menjadikannya kafir. Dalam hal mendidik anak, orang tua harus memenuhi segala kebutuhan anak dari pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya hingga mencapai aqil baligh atau saat anak dikenakan beban (taklif) atas suatu syari at sehingga anak menanggung sendiri atas apa yang diperbuatnya. 93

C. Analisis Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Keluarga pada Q.S. al-tahrim ayat 6 Dalam hal tanggung jawab orang tua dalam pendidikan keluarga, jika dikaitkan dengan surat al- Tahrim ayat 6, dalam ayat tersebut Allah memperingatkan agar menjaga diri dan keluarga kita supaya terhindar dari api neraka. Menjaga diri kita yaitu dengan senantiasa melakukan ketaatan kepada Allah, melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi yang menjadi larangan-nya. Kaitannya menjaga diri sendiri dari api neraka maka perlu diperhatikan sebelum membina rumah tangga yaitu dalam hal mencari jodoh. Kalau seorang hendak mencari pasangan utamakan dari keluarga yang menghormati nilai-nilai agama. Sebab dengan sekufu, yaitu sama pandangan beragama, maka mudahlah bagi suami membimbing istrinya. Sedangkan dalam menjaga keluarga kita yaitu dengan memberi nasihat dan mengajarkan aqidah, adab, syariat mengenai halal-haram serta hal-hal lain yang mampu mendorong mereka dalam ketaatan kepada Allah, dan mencegah mereka agar tidak berbuat durhaka 94

kepada Allah dengan membantu mereka dalam menjalankan perintah Allah serta mengajak mereka dalam kebaikan. Maksud peringatan dalam ayat ini adalah bahwa menjaga diri dari api neraka dimulai dengan keharmonisan rumah tangga dan ketaatan kepada Allah, lalu ajarkanlah kepada anak mengenai akhlak, adab, dan hal-hal kebaikan lain. Kemudian ayat ini juga mengancam kita agar jangan sampai murtad dan menjadi orang kafir yang akan menjadi bahan bakar neraka. Lalu kita harus bisa menanamkan ketaatan pada seluruh anggota keluarga dalam menjalankan syari at agama. Agar hal itu menjadi kesadaran pribadi dari diri mereka sehingga tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat dalam pergaulan maupun pekerjaan. Sebagai usaha dalam menjaga keluarga kita dari api neraka bisa kita lakukan dengan cara pengajaran, pemotivasian, peneladanan, pembiasaan dan penegakan aturan di rumah bagi seluruh anggota keluarga. Hal ini juga memerlukan adanya materi, metode, media dan evaluasi dalam proses pendidikannya. 95

Materi dalam pendidikan keluarga sebaiknya berkaitan dengan hal-hal pokok atau fardhu ain, dan mengenai materi pendidikan ini sudah tercantum dalam bab II yakni dalam Q.S. Luqman/31 : 12-19. Materi tersebut antara lain sebagai berikut : Pertama, materi yang berkaitan dengan akidah tauhid yakni tentang selalu bersyukur kepada Allah, dan jangan mempersekutukan Allah. Demikian yang tergambar dalam ayat 12, 13, dan 16. Kedua, materi pembelajaran tentang menghormati dan berbakti kepada kedua orang tua, seperti yang tergambar pada ayat14 dan 15. Ketiga, materi yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah terutama shalat seperti yang terlihat dalam ayat 17 Keempat, materi yang berkaitan dengan akhlak mulia, antara lain amar ma ruf nahi munkar, bersabar saat tertimpa musibah, tidak sombong, berjalan dengan sederhana dan melunakkan suara, seperti yang tergambar dalam ayat 18 dan 19. Kemudian metode yang efektif dalam pendidikan keluarga yaitu metode nasihat atau 96

menyampaikan sesuatu dengan hikmah yakni dengan tegas dan benar, lalu metode cerita yang akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan minat baca anak, dan terakhir metode keteladanan, metode ini dirasa paling efektif karena kebiasaan baik yang kita lakukan secara tidak langsung akan ditiru oleh anak. Media yang digunakan dalam proses pendidikan keluarga bisa dari bermacam hal yaitu pertama, menggunakan media alam sekitar, dengan menggunakan langit, gunung, bumi, matahri, bulan, bintang dapat kita jadikan media agar kita tadabbur terhadap ciptaan Allah, bahwa kita dihadapan Allah sangat kecil. Misal dalam peristiwa turunnya hujan, anak juga dapat diajarkan bahwa air bagi kehidupan kita sangat penting sebagai sumber kehidupan semua makhluk dibumi, maka anak secara tidak langsung diajak untuk menjaga lingkungan agar yang kita rasakan saat ini dapat berlangsung lama hingga generasi penerus. Mengenai bentuk evaluasi, pada dasarnya terdapat dua bentuk evaluasi Allah terhadap manusia. Pertama, evaluasi yang sangat tidak menyenangkan, dan kedua evaluasi yang amat menyenangkan. Dalam 97

pendidikan keluarga maka bentuk evaluasinya berupa reward and punishment. Reward akan diterima jika seorang anak berprestasi dan selalu menjalankan ketaatan kepada Allah, dan sesuatu yang diterima bukan hanya berbentuk hadiah namun juga sanjungan, pujian atau diberi motivasi agar tetap teguh dan tetap melakukan kebaikan. Namun sebaliknya punishment akan diberikan jika anak berbuat jahat bahkan hingga merugikan orang lain, orang tua pasti akan memberi hukuman dari ringan hingga akan membiarkan anak bertanggung jawab sendiri atas kesalahan yang dilakukannya. Namun dalam pemberian hukuman sebaiknya jangan berbentuk hukuman fisik, karena yang demikian akan menanamkan dendam pada anak kelak ketika menjadi orang tua. Anak harus diberikan kesadaran untuk berkonsekuensi atas perbuatannya dan dorong anak agar tidak mengulangi kesalahannya, bantu anak dalam memperbaiki diri serta memohon ampun kepada Allah. 98