BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM


BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggambarkan aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait, baik dari

4. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan perancangan sistem baru, dimana kinerja dari suatu sistem yang baru

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERACANGAN. perangkat lunak (software), pengguna (user) serta hasil analisis terhadap sistem

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN. sistem yang akan dirancang, evaluasi pada masalah yang ada adalah : informasi lokasi SMU dan SMK di kota medan.

BAB 4 PERANCANGAN Perancangan Algoritma Algoritma shortest path (Haversine formula)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN. yang jelas untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Bengkel Berkah Maju Motor

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab 3 Metode Perancangan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan perancangan sistem yang digunakan dan langkah-langkah yang dilakukan dalam pencarian rute angkutan kota dan Bus yang ada di kota Bandung ini. Dengan menggunakan metode algoritma Dijkstra pemecahan masalah yang terdapat pada pencarian rute terpendek pada suatu graf akan bisa diselesaikan. Dalam pembuatan sistem tersebut dapat digambarkan langkah-langkah penelitian sebagai berikut: Analisis dan perancangan sistem Mengimplementasikan sistem yang sudah dirancang Menguji coba sistem yang telah dibuat Evaluasi dan analisis hasil uji coba sistem Gambar 3.1 Diagram Alur Pembuatan Sistem 58

Desain dan perancangan ini meliputi deskripsi sistem, desain data, desain proses, dan desain antarmuka. 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk melakukan identifikasi persoalan - persoalan yang muncul dalam pembuatan sistem, hal ini dilakukan agar saat proses perancangan aplikasi tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang berarti sehingga sistem dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dalam analisis sistem ini, sistem yang akan di analisa meliputi, analisis kebutuhan sistem, spesifikasi aplikasi, dan lingkungan operasi. 3.1.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan sistem membahas secara garis besar kebutuhan sistem. Sistem yang ada di sini dapat memberikan suatu penyelesaian masalah dengan menghasilkan gambar peta, jarak terpendek, jalan yang dilalui serta angkutan kota yang digunakan seperti digambarkan pada blok diagram gambar 3.2. Input Tempat asal Tempat tujuan Proses Pencarian rute terpendek Pemilihan angkutan kota Perhitungan jarak Output Rute jalan yang dilalui Angkutan kota / bus yang harus dipilih Jarak yang akan di tempuh Gambar peta tersimulasi Gambar 3.2 Blok Diagram Rancangan Sistem Dalam rancangan sistem, secara garis besar langkah-langkah pembuatan sistem ini pertama-tama adalah memasukkan tempat asal dan tempat 59

tujuan. Kemudian dari keseluruhan data tersebut akan dicari rute jalan terpendek yang dilalui, angkutan yang harus digunakan dan jarak yang akan ditempuh. Dari keseluruhan hasil analisis akan dilakukan sistem simulasi untuk menghasilkan gambar peta rute terpendek dari data gambar yang sudah ditentukan. 3.1.2 Spesifikasi Sistem Aplikasi pencarian rute terpendek angkutan kota dan damri ini akan menentukan rute terpendek yang di lalui dengan menggunakan metode algoritma Dijkstra. Aplikasi ini akan memberikan data keluaran dan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Memberikan informasi rute terpendek dari titik awal keberangkatan menuju ke lokasi tujuan dengan disertain perhitungan jarak yang di tampuh. 2. Memberikan informasi nama-nama jalan yang di lalui yang merupakan jalur yang terpendek untuk dilewati. 3. Memberikan informasi nama angutan kota yang harus digunakan untuk mencapai tujuan lokasi yang dituju. 3.1.3 Lingkungan Operasi Sistem Untuk membangun aplikasi pencarian rute terpendek angkutan kota dan Damri di Kota Bandung ini, dibutuhkan lingkungan operasi sebagai berikut: a. Sistem Operasi Windows XP atau Windows Seven Sistem operasi windows XP atau windows seven ini di pilih karena sudah banyak dikenal dan familiar sehingga mudah dalam pengoperasiannya. 60

b. PHP dan Java Script Bahasa pemograman ini digunakan untuk membuat program pencarian rute terpendek angkutan kota dan damri di Kota Bandung, sehingga dari sinilah pengguna dapat menggunakan apliksi ini pada komputer. c. Mysql Mysql berfungsi sebagai database penyimpanan data node, data jalan, data angkutan kota dan damri, serta data yang lainnya yang mempunyai fungsi sebagai pendukung program aplikasi ini. 3.2 Pemodelan Sistem Setelah melakukan analisis pada sistem yang berjalan, maka selanjutnya kita akan membuat sebuah pemodelan graf yang dapat merepresentasikan setiap persimpangan dan jaringan jalan yang berada pada wilayah penelitian. Dalam graf tersebut node merupakan persimpangan, sementara simpul merupakan jalur yang menghubungkan anatara dua persimpangan. Berikut ini pemodelan graf yang penulis maksud. 61

Gambar 3.3 Pemodelan graf jalan Pemodelan graf tersebut dibuat dengan memperhatikan lekukan jalan pada peta Google Map Api sehingga rute yang diperoleh dari hasil perhitungan algoritma dijkstra akan sesuai dengan peta yang ada. Selain itu, titik graf dari pemodelan tersebut diambil dari rute jalan setiap angkotan kota dan Damri yang melewati setiap jalan yang ada di Kota Bandung. Setelah pemodelan graf dibuat, selanjutnya kita akan mencoba membuat sebuah kerangka pemikiran aplikasi yang akan menampilkan beberapa rute angkutan umum yang akan diintegrasikan dengan pemodelan graf yang ada sehingga akan menghasilkan sebuah skema pencarian rute dari algoritma yang digunakan. Berikut ini sebuah gambar pemodelan graf yang telah diintegrasikan dengan data jalur angkutan umum yang ada. 62

Gambar 3.4 Pemodelan Angkutan Umum Keterangan Gambar: A. Warna Garis / Path 1. : Angkot rute Cicaheum Ciroyom 2. : Angkot rute Cicaheum Ledeng 3. : Angkot rute Simpang dago Gede bage 4. : Angkot rute Kalapa Cicaheum (Via Binong) 5. : Angkot rute Kalapa Cicaheum (Via Aceh) 6. : Angkot rute Sadang Serang Stasiun Hallte 7. : Angkot rute Caringin Dago 8. : Angkot rute Ciwastra Gasibu 9. : Angkot rute Dipatiukur Panghegar 10. : Damri rute Cicaheum leuwi panjang, Cicaheum Cibeureum, Cibiru Kebon Kalapa 63

B. Simpul / Nodes - Simpul 1 : Terminal Cicaheum - Simpul 4 : Persimpangan Jl. PPH Musthopa Jl. Cikutra - Simpul 5 : Persimpangan Jl. Surapati Jl. Pahlawan - Simpul 7 : Persimpangan Jl. Katamso Jl. Sukasenang - Simpul 9 : Persimpangan Jl. Supratman Jl. Katamso - Simpul 10 : Persimpangan Jl. Supratman Jl. Pusdai - Simpul 147 : Persimpangan Jl. Surapati Jl. Jalaprang - SImpul 150 : Persimpangan Jl. Surapati Jl. Pusdai - Simpul 177 : Terminal Sadang Serang - Simpul 183 : Persimpangan Jl. Cikutra Barat Jl. Sekemirung - Simpul 184 : Persimpangan Jl. Cikutra Barat Jl. Batik kumeli - Simpul 185 : Persimpangan Jl. Cikutra Barat Jl. Pahlawan (Taman Makan Pahlawan) - Simpul 189 : Persimpangan Jl. Cikutra Jl. Bojong koneng - Simpul 193 : Persimpangan Jl. Jalaprang - Simpul 195 : Persimpangan Jl. Batik Kumeli - Simpul 231 : Persimpangan Jl. Ahmadyani Jl. Cicadas - Simpul 232 : Persimpangan Jl. Jakarta Jl. Kiaracondong - Simpul 299 : Persimpangan Jl. Jakarta Jl. Bogor - Simpul 302 : Persimpangan Jl. Supratman Jl. Ahmadyani Jl. Jakarta - Simpul 303 : Persimpangan Jl. Ahmadyani Jln Bogor - Simpul 432 : Persimpangan Jl. Supratman (SMPN 14 Bandung) 64

3.2.1 Use Case Diagram Pada diagram ini akan dijelaskan tentang bisnis proses yang terjadi dimulai dari user menginputkan titik awal keberangkatan hingga menghasilkan output berupa titik akhir lokasi pencarian yang akan dituju. Semua itu digambarkan melalui sebuah diagram pemodelan use case. Berikut di bawah ini pemodelan sistem use case diagram pada Gambar 3.5. System Lihat panduan Login Input tempat asal dan tempat tujuan <<Include>> <<Include>> User Proses perhitungan dijkstra <<Include>> Pengelolaan data Admin Lihat hasil perhitungan dijkstra <<Include>> <<Include>> Lihat presentasi Lihat simulasi peta Logout Lihat rute angkutan kota / damri <<Include>> Gambar 3.5 Use Case Diagram 3.2.2 Defenisi dan Identifikasi Aktor Setelah selesai membuat pemodelan use case diagram pada gambar di atas, kemudian dilanjutkan dengan mendefinisikan dan mengidentifikasikan setiap actor yang terlibat di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, bisa di lihat pada Tabel 3.1 yang ada di bawah ini. 65

Tabel 3.1 Defenisi dan Identifikasi Aktor NO ACTOR DESKRIPSI 1 Admin Admin adalah seorang aktor yang mengelola pengolahan data yang ada pada aplikasi tersebut 2 User User adalah seorang aktor yang menggunakan fasilitas yang ada pada aplikasi tersebut. 3.3 Perancangan Sistem Proses Perancangan sistem dilakukan setelah tahapan analisis sistem berjalan selesai dikerjakan, pada bagian perancangan ini analis sistem menentukan beberapa gambaran secara terukur mengenai apa-apa saja yang harus dikerjakan. Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlihat. 3.3.1 Class Diagram Sebuah spesifikasi yang jika di instansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek yaitu Class Diagram. Menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Berikut dibawah ini Gambar 3.6 sebuah Class Diagram yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi ini. 66

Admin -usernama -password +index() +login() +logout() +notlogin() Panduan +index() Home -asal -tujuan -result +index() +getresult() Fungsi_Load +initserchrute() +ceknode() +cekpath() +jarak() +visit() +dijkstra() +angkutan() +peta() Node -id -nama_tempat -latitude -longtitude -Deskripsi +insert() +update() +delete() Nama_Angkutan -id -nama_angkutan -rute -warna +insert() +update() +delete() Path -id -nama_jalan -panjang +insert() +update() +delete() Gambar 3.6 Class Diagram A. Tabel Database dari Class Diagram 1. Tabel Login Nama Database Nama Tabel Primary Key : db_rute : table_admin : id Tabel 3.2 Tabel admin No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 Id Int 10 2 Username Varchar 30 3 Password Varchar 30 67

2. Tabel Node Nama Database Nama Tabel Primary Key :db_rute : tabel_node : id_node Tabel 3.3 Tabel Node No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan 1 Id_node Int 10 2 nama_tempat Varchar 30 3 Latitude int 25 4 Longtitude int 25 5 Deskripsi Varchar 35 3. Tabel Path Nama Database Nama Tabel Primary Key :db_rute : tabel_path : username Tabel 3.4 Tabel Path No Nama Tipe Ukuran Keterangan 1 Id_path Int 10 2 nama_jalan Varchar 30 3 panjang_jalan int 25 4. Tabel Angkutan Nama Database Nama Tabel Primary Key :db_rute : tabel_angkutan : id_angkutan 68

Tabel 3.5 Tabel Angkutan No Nama Tipe Ukuran Keterangan 1 Id_angkutan Int 10 2 nama_angkutan Varchar 30 3 Rute Varchar 500 4 Warna Varchar 20 3.3.2 Statechart Diagram Pada diagram ini dijelaskan bagaimana seorang user menggunakan aplikasi ini sehinga dapat berinteraksi dan mengunakan fasilitas yang tersedia dalam aplikasi ini. Berikut di bawah ini proses yang terjadi dalam statechart diagram pada Gambar 3.7. Home view Control home Home model Fungsi load Input tidak lengkap Input persimpangan Input Lengkap Asal == Tujuan Asal!= Tujuan Tujuan asal memiliki jalur Perhitungan dijkstra Pesan bahwa node asal tidak memiliki path Tujuan asal tidak memiliki jalur Pesan path ke node tujuan Tidak di temukan Jalur ke tempat tujuan tidak ditemukan Lihat hasil Algoritma dijkstra Jalur ke tempat tujuan di temukan Lihat simulasi Gambar 3.7 Statechrat Diagram 69

3.3.3 Activity Diagram Diagram ini menjelaskan bagaimana kegiatan berawal yaitu dari proses user melihat panduan sampai user melihat hasil pengolahan data yang dilakuan oleh apikasi ini. 1. Diagram activity untuk user Pada diagram activity untuk user ini, sistem berkerja dimulai dari user memilih tempat asal dan tempat tujuan kemudian user akan mendapatkan hasil berupa deskripsi perjalanan dan simulasi pada peta Google Map Api. Selain itu, user juga dapat melihat rute semua angkutan kota yang ada di Kota Bandung ini. Mulai Input tempat asal Lihat rute angkutan kota / damri Lihat panduan Input tidak valid Lihat hasil perhitungan dijkstra Lihat peta Lihat simulasi peta Akhir Gambar 3.8 Diagram activity user 70

2. Diagram activity untuk admin Sedangkan diagram activity untuk admin, sistem berkerja dari mulai login hingga admin bisa mengontrol semua data yang ada dalam aplikasi ini. Sehingga nantinya admin dapat menambahkan data nama jalan dan angkutan umum yang beroprasi di Kota Bandung ini. Mulai Login / Salah user/ pass Menampilkan halaman pengelolaan data Melakukan operasi pada data Menampilkan form inputan data Mengatur jumlah list data Akhir Gambar 3.9 Diagram activity admin 3.3.4 Sequence Diagram Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respondari sebuah even untuk menghasilkan output tertentu. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan message yang diletakkan diantara objek-objek di dalam usecase. Komponen utama sequence diagram terdiri dari objek yang di gambarkan dengan kotak segi empat bernama Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang 71

ditunjukkan dengan progress vertical. Proses dan perubahan apa saja yang terjadi secarainternal dan output apa yang dihasilkan. Home view Controller Home Home model Dijkstra function User 1: Input node 1.1: Input node value 1.1.1: cek node asal. get node 1.1.2: return node 1.1.3: getresult 1.1.4: return result 1.2 Load view and return result 2: Result 3: view simulasi 3.1: getsimulasi 3.1.1: getdata 3.1.2: return data 3.2: load view, return data 4: return data Gambar 3.10 Sequence Diagram 3.3.5 Collaboration Diagram Collaboration diagram merupakan cara alternatif untuk menampilkan suatu scenario. Menampilkan interaksi objek yang terorganisasi di sekitar obyek dan hubungannya dengan obyek yang lain. Sehingga menampilkan sebuah scenario objek yang nyata. 72

1. Collaboration Diagram untuk user Pada diagram ini, user dapat mengunakan dan memilih fasilitas yang ada pada aplikasi ini dari mulai mencari rute hingga melihat peta simulasi Google Map yang ada pada aplikasi ini lihat () lihat () Panduan Input tempat asal dan tujuan lihat () Hasil perhirungan dijkstra User lihat () lihat () rute angkutan kota dan damri Simulasi peta Gambar 3.11 Collaboration Diagram user 2. Collaboration Diagram untuk Admin Sedangkan untuk diagram ini admin sistem akan bekerja dari mulai admin login hingga admin mengelola data yang ada pada aplikasi ini. Lihat (): Login Halaman pengolahan data Lihat (): Login () Form inputan data Lihat (): Lihat (): Admin CRUD data List data Gambar 3.12 Collaboration Diagram admin 73

3.3.6 Deployment Diagram Menggambarkan tentang detail hubungan infrastruktur yang terhubung dalam system, yaitu di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Browser RPC Apache server mysql database Google Map API Gambar 3.13 Deployment Diagram 3.4 Perancangan Antar Muka Sistem (Interface) Perancangan menu ini digunakan untuk memudahkan dalam penelusuran program yang telah dibuat. Berikut dibawah ini gambaran perancangan menu yang terdapat dalam aplikasi tersebut. Gambar 3.14. Perancanga Antar Muka (Interface) 74

3.4.1 Tampilan Menu Rute Pada tampilan menu rute ini user bisa mencari rute terpendek dengan cara memilih tempat asal dan tempat yang akan dituju. Kemudian tekan tombol submit dan user pun akan mendapatkan simulasi rute jalan terpedek pada Google Map API tersebut. Selain itu, user juga bisa memilih tombol presentasi untuk mengetahui node dan path yang ada pada peta Google Map API tersebut. Untuk lebih jelas mengenai tampilan menu rute kita dapat melihatnya pada Gambar 3.15. Gambar 3.15 Gambar Menu Rute 75

3.4.2 Tampilan Menu Angkot Pada tampilan menu angkot ini user akan mendapatkan rute angkot pada simulasi peta Google Map API dengan cara mengklik tombol submit yang ada pada tabel daftar angkot dan damri. Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat tampilan tersebut pada Gambar 3.16. Gambar 3.16 Menu Angkot 76