BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA PERPUTARAN KREDIT DAN MODAL KERJA DENGAN RENTABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KPRI SMPN 7 SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas

BAB I PENDAHULUAN. demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha yang beranggotakan oleh seseorang atau badan hukum koperasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orangperorang. dan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

ABSTRAK. Kata Kunci :Tingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Koperasi, Profitabilitas.

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. lalu, kita dihadapkan kepada perdagangan bebas yang menimbulkan pasar yang lebih

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,

I. PENDAHULUAN. menampakan wujud dan peranannya. Sampai kini sektor swasta masih. mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan tersebut bergerak menurut kegiatannya masingmasing,

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan. Tujuan perekonomian Indonesia adalah mewujudkan. masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu perekonomian Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. keras dan persyaratan lingkungan yang diterapkan juga semakin lama semakin

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja..Suharti 40

SKRIPSI WINARSIH B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha, yaitu sektor negara, swasta

BAB I PENDAHULUAN. negara kita. Latar belakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus KPRI SMP N 7 Skh )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian nasional Indonesia yang saat ini dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan, namun hal tersebut mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS Teori Stakeholder Teori Stakeholder digagas oleh R. Edward Freeman menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. benar. Ini merupakan konsep matematika atau merupakan perhitungan ratio

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

ANALISIS PENGENDALIAN PIUTANG UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KERUGIAN PADA PT. ATLANTIC OCEAN PAINT

BAB I PENDAHULUAN. asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasal 33 ayat (1) yang berbunyi perekonomian Indonesia disusun sebagai

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan perusahaan untuk mendapatkan laba, diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Persaingan antar perusahaan di Indonesia semakin terasa dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor perekonomian dan industri mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan hidup serta dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan yan dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. maksimal.laba yang maksimal diperoleh melalui peningkatan penjualan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang

BAB I PENDAHULUAN. menyerah untuk terus meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi domestik

BAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk membangun perekonomian Indonesia yaitu dengan memberdayakan

BAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh perusahaan adalah masalah keuangan. Pengelolaan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. nasional, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

ANALISIS RENTABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN AKTIVITAS UNTUK MENILAI KEBERHASILAN USAHA PADA KUD DHEWI SRI DI GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat. merupakan perusahaan yang sudah go public.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, maka volume kebutuhan terhadap Industri Barang

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DALAM KAITAN PENCAPAIAN LABA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG AMPENAN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan secara efisien dan efektif, selain itu juga dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan dewasa ini bidang ekonomi merupakan penggerak utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan sumber daya dan peluang yang lebih luas bagi pembangunan bidang-bidang lainnya. Bidang ekonomi di Indonesia memiliki tiga kekuatan pokok yang menyokong stabilnya kondisi ekonomi yaitu, sektor usaha negara, sektor swasta, dan yang terakhir sektor koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut diharapkan dapat bekerjasama untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Koperasi sebagai salah satu dari tiga kekuatan pelaku ekonomi di harapkan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang didukung oleh jiwa dan semangat yang tinggi dalam mewujudkan demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, soko guru perekonomian nasional yang tangguh dan dinamis, serta memiliki daya saing yang berkelanjutan. Ada banyak koperasi yang ada di Sukoharjo, salah satu koperasi yang sekarang ini memberikan kontribusi yang cukup banyak bagi anggotanya ialah Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI). Tidak dapat dipungkiri jika KPRI cukup membantu dan memberikan kemudahan bagi para pegawai negeri yang notabene merupakan anggota dari KPRI. KPRI dapat menjalankan fungsi dan perannya seperti yang dimaksud dalam pasal 4 UU No 25 tahun 1992 yaitu 1

2 membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Merujuk dari pendapat Riyanto, (2001:35) besarnya rentabilitas merupakan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Efisiensi perusahaan dalam hal ini koperasi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba dengan yang diperoleh perusahaan tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung rentabilitasnya. Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan ialah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba tapi yang lebih penting untuk mempertinggi rentabilitasnya. Diambil dari alasan tersebut maka bagi perusahaan pada umumnya usahanya lebih diarahkan untuk mendapatkan titik rentabilitas yang maksimal daripada hanya memperoleh laba yang maksimal. Untuk dapat memperoleh rentabilitas yang maksimal dari suatu koperasi tidak lepas dari pengelolaan modal kerja dan efisiensi dari pengendalian biayanya. Pada dasarnya peningkatan rentabilitas dari waktu ke waktu menunjukkan kemajuan yang dicapai KPRI. Namun demikian apabila terjadi kenaikan rentabilitas yang juga diikuti oleh kenaikan biaya yang relatif besar dan tingkat perputaran modal kerja yang relatif lambat berarti belum efektifnya KPRI dalam pengelolaan usaha.

3 Berdasarkan hasil laporan keuangan KPRI SMPN 7 Sukoharjo selama tahun 2007-2012, dapat diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1. Laporan Keuangan KPRI SMPN 7 Sukoharjo tahun 2007-2012 No Tahun SHU Modal Rentabilitas Ekonomi 1 2007 Rp 8.359.857,00 Rp 199.872.113,00 4,18% 2 2008 Rp 9.077.058,00 Rp 231.105.513,00 3,93% 3 2009 Rp 10.279.507,00 Rp 292.064.073,00 3,52% 4 2010 Rp 12.000.000,00 Rp 336.716.467,00 3,56% 5 2011 Rp 10.000.000,00 Rp 386.919.867,00 2,58% 6 2012 Rp 10.000.000,00 Rp 445.020.867,00 2,25% Sumber : Laporan Keuangan KPRI SMPN 7 Sukoharjo Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rentabilitas ekonomi KPRI SMPN 7 Sukoharjo mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 rentabilitas ekonomi sebesar 4,18%. Pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,25% sehingga menjadi 3,93%. Pada tahun 2009 rentabilitas ekonomi sebesar 3,52%, mengalami penurunan sebesar 0,41%. Rentabilitas ekonomi pada tahun 2010 sebesar 3,56%. Pada tahun 2011 rentabilitas ekonomi KPRI SMPN 7 Sukoharjo sebesar 2,58%, mengalami penurunan sebesar 0,98% dari tahun 2010. Pada tahun 2012 rentabilitas ekonomi KPRI SMPN 7 Sukoharjo sebesar 2,25%, mengalami penurunan sebesar 0,33% dari tahun 2011. Dari tahun 2007 sampai 2012, rentabilitas ekonomi KPRI SMPN 7 Sukoharjo mengalami penurunan sebesar 1.93%.

4 Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa beberapa memiliki tingkat rentabilitas ekonomi sangat jauh dibawah standar yang ditetapkan. Standar pengukuran tingkat rentabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2. Standar Pengukuran Tingkat Efisiensi Rentabilitas > 15% Sangat Efisien Rentabilitas 10% - 14% Efisien 1% - 9% Cukup Efisien < 1% Kurang Efisien Sumber : Kep. Ment. Koperasi dan UKM : 129/KEP/MKUKM/XI/2002 Tingkat rentabilitas ekonomi yang dimiliki sebesar kurang lebih 10%, ini berarti bahwa tiap Rp 100,00 modal yang dimiliki mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 10,00 atau masih dapat dikatakan dibawah standar, disamping itu jika dilihat dari tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku sekarang, modal yang dimiliki oleh KPRI bukan hanya dari modal sendiri tetapi juga dari modal pinjaman. Penjualan kredit yang dilakukan oleh koperasi mengakibatkan penundaan penerimaan kas atau timbulnya piutang usaha. Untuk mengetahui posisi piutang usaha dan taksiran waktu pengumpulan piutang usaha dapat dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang usaha. Perputaran piutang usaha adalah suatu ukuran tertentu dalam menilai piutang usaha dan berapa kali piutang usaha tersebut dapat dikonversikan ke dalam kas selama periode tertentu.

5 Dalam menghitung perputaran piutang usaha, jumlah penjualan yang digunakan adalah jumlah penjualan bersih jika penjualan bersih tidak diketahui oleh umum. Selain itu, jumlah penjualan kredit dalam jumlah penjualan bersih lebih besar dibanding jumlah penjualan tunai. Saldo piutang rata-rata adalah saldo rata-rata piutang bersih (setelah dikurangi piutang tak tertagih) ditambah saldo akhir dibagi dua. Rasio perputaran piutang usaha ini menggambarkan posisi piutang usaha koperasi serta menggambarkan kualitas dan kesuksesan koperasi dalam menagih piutangnya. Semakin tinggi perputaran piutang usaha menggambarkan semakin baik koperasi dalam menagih piutang serta menunjukkan modal kerja yang disimpan dalam piutang usaha rendah. Akan tetapi, jika rasio perputaran piutang usaha terlalu tinggi akan mengakibatkan ketidaksukaan anggota karena kebijakan kredit yang terlalu ketat. Sebaliknya jika perputaran piutang usaha rendah berarti koperasi terlalu banyak menyimpan modal kerja dalam piutang usaha atau bagian penagihan piutang tidak bekerja secara efektif. KPRI membutuhkan modal kerja yang di gunakan oleh koperasi untuk dapat melanjutkan hidupnya. Modal kerja koperasi harus selalu berputar. Semakin cepat perputaran modal kerja berarti semakin efektif modal kerja tersebut dalam membiayai operasi KPRI tersebut. Dalam rangka peningkatan efisiensi, pengelolaan modal kerja sangat memegang peranan penting dalam menjalankan usahanya untuk memperoleh pendapatan hasil operasinya. Pada dasarnya jumlah modal kerja dari suatu periode ke periode selalu berubah sehingga perlu pengelolaan yang profesional. Adanya

6 modal kerja yang cukup sangat penting untuk beroperasi seekonomis mungkin atau digunakan secara efektif. Oleh karena itu pihak manajemen harus pandai mengelola modal kerja tersebut sehingga tingkat perputarannya cepat dan pada akhirnya dapat meningkatkan laba atau SHU. Fenomena ini menunjukkan betapa diperlukannya pengelolaan secara efektif dan efisien pada perputaran kredit dan modal kerja yang ada. Pada akhirnya dengan adanya pengelolaan efisiensi biaya dan modal kerja tersebut, diharapkan SHU dan tingkat rentabilitas ekonomi KPRI yang tercapai juga akan meningkat. Atas dasar permasalahan inilah, penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris tersebut, maka penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Hubungan Antara Perputaran Kredit Dan Modal Kerja Dengan Rentabilitas Pada Koperasi Simpan Pinjam KPRI SMPN 7 Sukoharjo. B. Identifikasi Masalah Rata-rata tingkat rentabilitas ekonomi yang dimiliki Koperasi Simpan Pinjam KPRI SMPN 7 Sukoharjo sebesar kurang lebih 5%, ini berarti bahwa tiap Rp 100,00 modal yang dimiliki mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 5,00 atau masih dapat dikatakan dibawah standar, disamping itu jika dilihat dari tingkat suku bunga pinjaman yang berlaku sekarang, modal yang dimiliki oleh KPRI bukan hanya dari modal sendiri tetapi juga dari modal pinjaman.

7 Fenomena ini menunjukkan betapa diperlukannya pengelolaan secara efektif dan efisien pada perputaran kredit dan modal kerja yang ada. Pada akhirnya dengan adanya pengelolaan efisiensi biaya dan modal kerja tersebut, diharapkan SHU dan tingkat rentabilitas ekonomi KPRI yang tercapai juga. C. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini penulis melakukan pembatasan pada materi penelitian yang akan dilakukan. Peneliti hanya melakukan penelitian pada variabel perputaran kredit, modal kerja dan rentabilitas. Laporan keuangan yang digunakan pada penelitian ini juga dibatasi sebanyak 6 tahun, yaitu laporan keuangan tahun 2007 2012. D. Perumusan Masalah Dari uraian tersebut maka permasalahan yang dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara perputaran kredit dengan rentabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam KPRI SMPN 7 Sukoharjo? 2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara modal kerja dengan rentabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam KPRI SMPN 7 Sukoharjo? 3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara perputaran kredit dan modal kerja dengan rentabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam KPRI SMPN 7 Sukoharjo?

8 E. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini agar dalam pelaksanaannya nanti dapat dijadikan pedoman guna melangkah kedepannya adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara perputaran kredit dengan rentabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam KPRI SMPN 7 Sukoharjo. 2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara modal kerja dengan rentabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam KPRI SMPN 7 Sukoharjo. 3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara perputaran kredit dan modal kerja dengan rentabilitas pada Koperasi Simpan Pinjam KPRI SMPN 7 Sukoharjo. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Sebagai tambahan ilmu atas hasil penelitian yang dilakukan dan sebagai koleksi perpustakaan pribadi. 2. Bagi dunia pendidikan Sebagai bahan referensi dan sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa dalam penelitian selanjutnya.