BAB I PENDAHULUAN. berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Istilah Bangunan Rumah Panggung Sunda Di Pesisir Selatan Tasikmalaya Oleh Fiana Abdurahman. Abstrak

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penting dan tidak pernah terlepas dari hubungan antar masyarakat. Masyarakat yang berbeda-beda menyebabkan setiap negara memiliki

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. beberapa konsep yaitu sosiolinguistik, ragam bahasa, dan bahasa gaul.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB I PENDAHULUAN. bahasa oleh berbagai media, baik itu media cetak maupun media non-cetak.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

03Teknik RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA. Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Baku Ragam Lisan dan Tulisan Bahasa Indonesia Tidak Baku

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia memerlukan bahasa untuk bekerjasama. Bahasa itu digunakan

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

RAGAM BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. identitas bangsa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif, mutlak. dalam dunia pergaulan dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu pesan dari seseorang ke orang lain. Berbahasa yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. oleh Joseph Priestley ( ): Language is a method of conveying our ideas

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sumarsono (2015 : 130), Waria adalah (Singkatan dari wanita-pria)

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan hakikat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Silfi Pitriyanti, 2014 Penggunaan Abreviasi Pada Ranah Kesehatan

PRESENTASI ARTIKEL. Oleh : Nida Aniati. Tentang saya

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu,

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

berkomunikasi. Dengan bahasa, manusia dapat memenuhi hasratnya sebagai makhluk sosial dalam upaya berinteraksi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. Campur kode adalah percampuran antara dua bahasa atau lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nurlaila Djamali (2005) mengkaji tentang Variasi Bahasa Bolaang Mongondow

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bahasa, baik yang positif atau bahkan memberi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

PENGGUNAAN VARIASI BAHASA REMAJA DALAM RUBRIK MISS GAUL PADA MAJALAH GADIS

KAJIAN BENTUK-BENTUK AKRONIM BAHASA INDONESIA DAN KAJIAN FONOTAKTIKNYA DALAM BERITA LIPUTAN KHUSUS PEMILU 2009 PADA SURAT KABAR SOLOPOS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devy Elfayanti Karmana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai makna tertentu. Sebagai sistem lambang bunyi yang mempunyai makna,

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Melalui bahasa seseorang dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang erat sehingga keberadaan bahasa tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Tujuan. Tujuan pembuatan makalah ini salah satunya adalah untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia dan bertujuan untuk :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kata, baik berbentuk gramatikal maupun leksikal. Bahasa yang digunakan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

Kemajemukan sistem sosial budaya masyarakat juga tercermin. Bab BAHASA DAN DIALEK DALAM MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Peran bahasa mencakup segala bidang kehidupan karena segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa daerah bagi penuturnya telah mendarah daging karena tiap hari

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang mengawali segalanya. Bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, pendapat, dan berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang diperlukan adanya kondisi lingkungan dan komunikasi yang kondusif. Hal ini membuktikan bahwa bahasa juga menjadi salah satu media komunikasi utama untuk pertumbuhan pribadi seseorang. Melalui bahasa, kemampuan, kebudayaan, dan perilaku seseorang dapat dengan mudah dilihat karena sesungguhnya bahasa adalah identitas seseorang. Bahasa bisa membuat setiap individu menjadi berbeda dari yang lain. Dan sayangnya, bahasa mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan sekitar dan aspek lainnya. Hal ini termasuk dalam ilmu sosiolinguistik. Terutama jika bahasa tersebut tidak diajarkan dan kemudian diaplikasikan dengan tidak baik, maka akan berpengaruh pula pada hal-hal yang berkaitan dengan bahasa tersebut. Sebagai contoh, bila bayi dari kecil tidak dibiasakan berkomunikasi dengan orang yang ada di sekitarnya maka bila nanti ia besar pun akan sangat sulit menanamkan sifat aktif berbicara. Lalu adapula bayi yang sejak kecil selalu didengarkan caci makian, maka ia akan tumbuh menjadi jiwa yang pemarah. Lain dengan bayi yang tumbuh di dalam lingkungan yang menggunakan bahasa formal, tentu saja bila nanti ia besar akan menjadi sosok yang terpelajar. 1

2 Selain ada bermacam-macam jenis bahasa, masing-masing bahasa mempunyai variasi yang beragam. Ragam bahasa bisa tercipta bila ada komunikasi di dalamnya. Dan setiap individu atau komunitas memiliki ragam bahasanya masing-masing. Ragam bahasa bila dilihat dari segi penutur oleh Pateda (1987: 52) dibagi menjadi tujuh, yaitu glosolalia (ujaran yang dituturkan ketika orang kesurupan), idiolek (berkaitan dengan aksen, intonasi, dsb), kelamin, monolingual (penutur bahasa yang memakai satu bahasa saja), rol (peranan yang dimainkan oleh seorang pembicara dalam interaksi sosial), status sosial, dan umur. Dilihat dari segi penutur atau kelompok sosialnya, bahasa memiliki bermacam-macam bentuk atau variasi. Diantaranya cant, argot, jargon, slang. Argot adalah bahasa rahasia yang dipakai di kalangan penjahat atau pengemis.. Cant adalah slang khusus yang pada umumnya lebih diterapkan pada ujaranujaran merengek, dibuat-buat, atau pura-pura. Dipakai terutama pada strata sosial rendah. Sedangkan jargon merupakan slang khusus yang mempunyai kosakata teknis untuk suatu profesi atau kejuruan tertentu, contoh : kalangan dokter, pedagang, politisi, dan lain-lain. Slang diciptakan dan digunakan oleh kelompok sosial tertentu untuk berkomunikasi secara internal agar apa yang dibicarakan tidak diketahui oleh orang lain. Cant dan argot merupakan bentuk variasi bahasa yang digunakan oleh preman, pengemis, dan penjahat. Tetapi semakin lama hal itu bergeser ke kelompok sosial yang lebih tinggi yaitu kaum remaja, pedagang,dll. Dananjaya via Sakertian (2002:5-8) dan Alwasilah (1985:62).

3 Dalam variasi bahasa dikenal juga istilah bahasa gaul yang sekarang disamakan pengertiannya dengan slang yaitu variasi bahasa yang biasa digunakan oleh kaum remaja. Menurut KBBI edisi keempat, bahasa gaul artinya dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu atau di daerah tertentu untuk pergaulan. Melalui pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa gaul atau bahasa prokem adalah ragam bahasa yang tidak baku dan digunakan di kehidupan masyarakat. Contoh bahasa gaul Indonesia adalah EGP yang merupakan singkatan dari kata Emang Gua Pikirin, lebay yaitu terlalu berlebihan, bokap/nyokap yaitu ayah/ibu, dan lain-lain. Perbedaan bahasa gaul dengan bahasa lain seperti bahasa populer adalah bahasa gaul disebut sebagai induk dari bahasa populer. Bahasa populer adalah bagian dari bahasa gaul yang sedang populer di masa tertentu saja. Dan bahasa populer bisa sirna atau tidak populer lagi setelah beberapa kurun waktu tertentu. Itulah yang membedakan bahasa gaul dengan bahasa populer karena bahasa gaul akan terus berkembang dan digunakan setiap waktu. Saat ini tidak terhitung lagi jumlah penggunaan bahasa gaul yaitu bahasa formal yang sudah diubah variasinya dan hanya bisa dipahami oleh kalangan remaja. Adapun alasan mereka menggunakan bahasa gaul adalah untuk mengikuti tren, mencari sensasi, ataupun menjadi berbeda dari yang lain. Penggunaaan bahasa gaul di Korea maupun Indonesia dilakukan dalam bentuk lisan dan tertulis. Bentuk lisan biasa diekspresikan dengan cara menuturkannya melalui salah satu panca indra manusia yaitu mulut. Dan pengekspresian bahasa gaul lisan dilakukan pada saat berbincang-bincang dan

4 menggossip dengan teman atau kelompoknya. Sedangkan bentuk tulisan adalah wujud dari bahasa gaul lisan yang banyak dijumpai pada saat menulis pesan singkat (SMS) maupun pada saat chatting melalui media sosial. Penyebaran bahasa gaul biasa dilakukan dengan media massa seperti artikel internet, media cetak seperti buku komik, media digital, dan sebagainya. Di Korea penyebaran bahasa gaul banyak terjadi melalui media digital seperti video variety show artis Korea, webtoon, dan masih banyak lagi. Terdapat pengaruh positif dan negatif bahasa gaul bagi perkembangan bahasa. Kemungkinan negatif terburuknya adalah dapat menimbulkan krisis bahasa yang nantinya akan mengurangi makna kosa kata baku. Sebagian ahli bahasa berpendapat jika bahasa sudah diterima dan digunakan oleh masyarakat secara luas, maka bahasa itu menjadi sah sebagai sarana perhubungan masyarakat. Artinya, apa yang sekarang kita sebut sebagai bahasa gaul kelak akan menjadi bahasa baku. Dan itu akan mempengaruhi keberadaan bahasa baku. Terdapat contoh kasus nyata bahwa disaat konsumen bukan orang Korea membaca buku komik Korea yang banyak menggunakan ragam bahasa gaul, maka akan sulit memahami dan tidak bisa mengerti apa yang ingin disampaikan. Padahal komunikasi itu tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.(gorys Keraf, 1974:4) Selain itu, dalam belajar-mengajar bahasa Korea hanya diajarkan cara menggunakan bahasa formal, semi formal, dan informal. Padahal jika kita mencoba mempelajari lebih dalam lagi tentang bahasa Korea sehari-hari maka akan banyak menemukan penggunaan ragam bahasa gaul baik di kalangan remaja

5 maupun dewasa. Contohnya : kata 무엇을해 (mueoseulhae) yang berarti sedang apa biasa disingkat menjadi 뭘해 (mwolhae). Kemudian kata tersebut akan dirubah lagi menjadi bentuk ragam bahasa gaul menjadi 모해 (mohae) ataupun bentuk-bentuk lainnya. Adapun contoh kasus lain dari ragam bahasa gaul adalah menambahkan beberapa fonem konsonan pada suatu kalimat. Contohnya fonem konsonan ㅇ /ng/ biasa ditambahkan di akhir kata hanya untuk menambah sensasi imut atau lucu seperti 아닌뎅 (anindeng), 진짜넹 (jinjjaneng), dan lain-lain. Dalam penulisan karya tulis ini, penulis mengambil sampel buku komik berjudul Yongi Sanda ( 용이산다 ) karya Cho ( 초 ). Pengambilan sampel di buku tersebut dikarenakan ada beberapa kosa kata bahasa gaul yang bisa diambil untuk dibahas dan diuraikan. Selain itu, buku komik tersebut dikonsumsi oleh siapapun karena beredar melalui media cetak dan internet yaitu webtoon. Buku ini termasuk buku yang dikonsumsi oleh banyak kaum remaja sehingga layak dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk menulis laporan. Penelitian ini layak untuk diuji karena merupakan hal baru dan belum pernah ada peneliti yang meneliti tema ini sebelumnya. Didasari oleh latar belakang di atas penelitian ini pantas untuk dipahami dan diurai lebih lanjut yang kemudian akan diwujudkan ke dalam bentuk laporan tugas akhir. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana klasifikasi gejala bahasa gaul yang terdapat dalam buku komik Yongi Sanda ( 용이산다 ) karya Cho ( 초 )?

6 2. Bagaimana bentuk tidak baku dan bentuk baku bahasa gaul yang terdapat dalam buku komik tersebut? 3. Apa arti dari bahasa gaul yang terdapat dalam buku komik tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk tidak baku dan baku, klasifikasi gejala bahasa gaul serta memaparkan arti dari kosa kata bahasa gaul yang terdapat dalam buku komik Yongi Sanda ( 용이산다 ) karya Cho ( 초 ). Selain itu karya tulis ini ditujukan untuk mempelajari lebih dalam kosa kata bahasa Korea khususnya bahasa gaul yang biasa digunakan oleh kalangan remaja di kehidupan sehari-hari. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada perkembangan bahasa, khususnya bahasa gaul remaja. Dan bisa dijadikan acuan untuk peneliti selanjutnya yang akan membahas tentang masalah ini. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta menambah referensi tentang bahasa gaul yang digunakan di Korea bagi

7 penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Selain itu, karya ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa prodi bahasa Korea yang sedang belajar mendalami bahasa Korea ataupun yang ingin mempelajari bahasa Korea terutama bahasa sehari-hari, sehingga dapat meminimalkan kesalahpahaman saat berkomunikasi dengan orang Korea secara lisan atau tertulis. 1.5 Batasan Masalah Penulisan tugas akhir ini hanya akan membahas tentang bentuk tidak baku dan baku, klasifikasi gejala bahasa gaul dan arti dari kosa kata yang telah diambil sebagai sampel dari buku komik Yongi Sanda ( 용이산다 ) karya Cho ( 초 ) bab 1 sampai dengan bab 30. Adapun pengklasifikasian dilakukan menurut gejala bahasa perubahan kosa kata dilihat dari bentuk fonem, morfem dan suku kata saja seperti penghilangan, penambahan, kontraksi, asimilasi, metatesis, gejala adaptasi, singkatan dan akronim. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Media yang digunakan adalah media internet yaitu dengan mencari referensi digital yang berhubungan dengan tema penulisan tugas akhir. Hal yang pertama dilakukan adalah membaca secara rinci tiap kosa kata dan mencari bahan penelitian dalam buku komik yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Setelah mengumpulkan data maka akan dilakukan pencarian bentuk baku dari bahasa gaul yang dijadikan

8 sampel sekaligus menerjemahkan kosakata tersebut. Setelah diterjemahkan, kosakata bahasa gaul diklasifikasikan. Lalu langkah yang terakhir adalah menyajikan kosa kata yang telah terbagi menurut klasifikasi dalam bab pembahasan yang kemudian akan dijadikan laporan tugas akhir. 1.7 Tinjauan Pustaka Tugas akhir ini meneliti tentang bentuk tidak baku, bentuk baku, arti, dan klasifikasi gejala bahasa gaul yang terdapat pada buku komik Yongi Sanda ( 용이산다 ) karya Cho ( 초 ). Bahasa gaul menjadi tema utama dalam penulisan ini. Oleh karena itu, terdapat skripsi dan makalah yang dijadikan acuan tambahan. Skripsi berjudul Bentuk dan Pemakaian Bahasa Gaul Kaum Remaja Prancis ditulis oleh Wieda Herdiana, membahas tentang bentuk dan pemakaian bahasa gaul yang terdapat dalam majalah dan berita dengan kajian neologi yaitu analisis pembentukan kosa kata leksikal baru. Makalah berjudul SNS 메신저 카카오톡 언어현상연구 (SNS mesinjeo kakaotalk eoneo hyeonsang yeongu) atau dalam versi bahasa inggrisnya yaitu The phenomenon of language research on Kakaotalk SNS Instant Messenger ditulis oleh Myung Won Choi, Sun Young Kim, Ji Hye Kim, dan Ae Kyoung Lee. Makalah tersebut membahas tentang bentuk verbal dan nonverbal gejala bahasa yang digunakan dalam Kakaotalk SNS Instant Messenger. Penelitian ini berbeda dari yang sebelumnya karena penelitian ini tidak hanya mengetahui bentuk dan pemakaian verbal atau non verbal saja tetapi juga mengklasifikasikan gejala bahasa yang terjadi dalam pembentukan kosakata

9 bahasa gaul. Selain itu sampel penelitian tidak diambil dari majalah, berita maupun media komunikasi melainkan dari buku komik. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas akhir ini terdiri dari empat bab yaitu terdiri dari Bab I yang berisikan pendahuluan berupa latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode, dan sistematika penulisan. Bab II berisikan landasan yang menguatkan masalah pembahasan penelitian. Bab III berisikan pembahasan yang menguraikan tentang bentuk tidak baku dan bentuk baku, pengklasifikasian, arti, dan analisis bahasa gaul. Untuk mempermudah pembaca maka setiap kosakata bahasa Korea diromanisasikan menurut aturan transliterasi yang diterbitkan oleh Kementrian Pariwisata dan Budaya Korea Selatan pada tahun 2000. Bab IV berisikan penutup yang terbagi menjadi kesimpulan dan saran.