B U T A A K S A R A. Oleh: FITTA UMMAYA SANTI

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. masih mengalami hambatan sehingga program-program yang diluncurkan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripisi data hasil penelitian di bab sebelumnya, maka dari

MERANCANG BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEAKSARAAN Bahan Sajian Semiloka Pendidikan Keaksaraan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR BAGI WARGA BUTA HURUF PADA KEAKSARAAN FUNGSIONAL

KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

PEMBELAJARAN KEAKSARAAN

PENDIDIKAN KESETARAAN FITTA UMMAYA SANTI, S. PD., M. PD

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PROGRAM BANYUWANGI MENGAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

DIVESIFIKASI LAYANAN PENDIDIKAN KESETARAAN & REVIEW MATERI. Fitta Ummaya Santi

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat berlangsung melalui lembaga pendidikan informal, lembaga

STRATEGI & METODE PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

Djuharis Rasul Peneliti di Pusat Kurikulum Diknas Sosialisasi KTSP

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN. Oleh : BABANG ROBANDI Tim PK PLS fip UPI 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak,

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

PARTISIPASI KASAR ( APK ) MENURUT JENJANG PENDIDIKAN, JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN DI KABUPATEN KULON PROGO TAHUN

PENGELOLAAN PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kualitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dan

Apakah Kurikulum itu?

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN TEMU KOORDINASI PENYELENGGARA PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT

TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 4, Nomor 1 : Februari 2016

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

SELAYANG PANDANG PROFIL PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2008 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) PENDIDIKAN NON FORMAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL ( KF ) SEJAHTERA 2 PKBM MUTIARA BANYUWANGI

173 Dampak Pendidikan Keaksaraan terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga.Amelia Rizky Hartini, Sumarno., Hiryanto,.

PROGRAM KEAKSARAAN DAN BUDAYA BACA 2016

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET A, B & C. Fitta Ummaya Santi

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

PERAN SERTA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN BONDOWOSO DALAM RANGKA PENUNTASAN BUTA AKSARA

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan dalam masyarakat mengalami kemerosotan,baik di tingkat

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, maka dalam rangka peningkatan sumber daya manusia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PEMBERANTASAN BUTA AKSARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

PERANAN PENERAPAN METODE IQRO TERHADAP HASIL BELAJAR WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DASAR MERPATI. Irliana Faiqotul Himmah 13

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. besar dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMBELAJARAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL PEKERJA BURUH GENDONG DI PASAR GIWANGAN YOGYAKARTA SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam dunia pendidikan motivasi merupakan pendorong utama siswa dalam

PROGRESS REPORT TAHUN ANGGARAN 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan bangsa. Melihat kondisi masyarakat Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB III METODE PENELITIAN


KEBERHASILAN PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Pusat Statistik, Penduduk buta aksara usia tahun

B A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N

SKRIPSI. Oleh Erfin Prastika Ayu Diningrum NIM

BAB I PENDAHULUAN. mencetak peserta didik yang mempunyai intelektual yang tinggi, mempunyai. sesuai dengan norma agama dan norma masyarakat.

Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. KURTEK FIP - UPI

LANDASAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

VIDEO KOMUNITAS DALAM MENUNJANG PEMBERANTASAN BUTA AKSARA DI DESA BATUR, KEC. GETASAN, KAB. SEMARANG

PENERAPAN METODE IQRO PADA PEMBELAJARAN CALISTUNG WARGA BELAJAR KEAKSARAAN FUNGSIONAL DASAR MERPATI

PEDOMAN PENGISIAN INSTRUMEN PROGRAM KURSUS DAN PELATIHAN KOMPUTER

SILABUS PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

MATERI KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MULOK. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi proses

Menumbuhkan Motivasi, Menggali Potensi yang Tersembunyi

EVALUASI PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL TAHAP PEMBERANTASAN DI DESA MOJOGEMI KECAMATAN SUKOWONO KABUPATEN JEMBER

PEMBERANTASAN BUTA AKSARA

SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penlitian

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

Seminar Nasional dan Launching ADOBSI 481

Bahan Ajar Keaksaraan Dasar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BIODATA PESERTA VISITING GURU PAI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena keberhasilan suatu

BUKTI VERIFIKASI DOKUMEN MUTU GURU PROFESIONAL SMA/SMK DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO

MAKALAH KIAT-KIAT EFEKTIF DALAM MEMILIH BUKU TEKS PELAJARAN. I.,i,:.:;. * " :. 7, :. *.. '&!IS, L,~.';::!:;,ql. Oleh: : _I...>

BAB I PENDAHULUAN. benar. Dengan demikian, proses pembelajaran ditentukan sampai guru dapat. menggunakan metode dan model pembelajaran dengan baik.

MAKALAH PEMBELAJARAN PROGRAM KEAKSARAAN FUNGSIONAL. Oleh Dra. YUHELMI

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

MODEL PENDIDIKAN KEAKSARAAN Berwawasan Cerita Rakyat Masyarakat Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang kehidupan.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hartati (2006: 34)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

Transkripsi:

B U T A A K S A R A Oleh: FITTA UMMAYA SANTI

Mengapa Buta Aksara Tak Kunjung Habis??!

A Adanya perbedaan ukuran atau indikator tentang kebutaaksaraan. (Dahulu ukuran bebas buta aksara apabila ia sudah dapat membaca nama dan alamatnya sendiri) Adanya perbedaan paradigma tentang istilah keaksaraan dengan program pemberantasan buta aksara B INI SEBABNYA!!! C Cara pendataan yang tidak akurat WB tidak tuntas mengikuti pembelajaran D F WB yang buta aksara tidak memperoleh program lanjutan Tutor tidak menguasai standar kompetensi lulusan (SKL), kompetensi inti (KI) kompetensi dasar (KD) G

AGAR PENGETAHUAN BENAR-BENAR FUNGSIONAL PERLU MEMPERHATIKAN: Kesadaran Fungsionalitas Fleksibilitas Keanekaragaman Berorientasi Tindakan

Kesadaran: WB hendaknya disadarkan terhadap keadaan di mana mereka hidup dan bekerja. Mereka perlu dimotivasi untuk membuat analisis tentang faktor-faktor yang berperan pada masalah-masalah yang mereka hadapi dan didorong memikirkan cara-cara untuk mengubah situasi mereka. Fungsionalitas: Program keaksaraan berkaitan dengan praktis dengan lingkungan hidup, pekrjaan dan stuasi keluarga WB

Fleksibilitas: Program Keaksaraan mungkin untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan WB Keanekaragaman: materi beragam untuk menampung minat & kebutuhan kelompok tertentu Berorientasi Tindakan: program hendaknya bertujuan untuk memobilisasi WB melakukan tindakan.

ASPEK YANG DIKEMBANGKAN DI PENDIDIKAN KEAKSARAAN Keampuan Fungsional Keterampil an Dasar Keaksaraan Fungsional

PERBANDINGAN PROGRAM PBH & KF Aspek PBH Keaksaraan Fungsional Asusmsi WB Orientasi Pelaksanaan WB dianggap bodoh, pasif Berpusat pada buku paket dan Tutor Memiliki pengetahuan, pengalaman, ide, aktif -Berpusat pada pemenuhan minat dan kebutuhan WB -Informasi dari pengalaman Bahan Belajar Buku paket Kehidupan sehari-hari, perpustakaan, modul, pengalaman Kurikulum Buku paket Berpusat pada WB (oleh, dari, dan untuk WB)

Kegiatan Menulis Membaca Berhitung Kegiatan keterampila n Menyalin tulisan dari tutor atau buku Mulai dari abjad, suku kata Informasi dari Buku Terpisah dengan calistung Menulis dari pikiran sendiri, bahan bacaan sendiri, kegiatan sehari-hari Dimulai dari informasi lengkap dari ucapan WB Berkaitan dengan keterampilan (mengukur baan, mengukur bahan, resep) Integral degan calistung

Jumlah WB 30-40 lebih Sistem Pelaksanaan Evaluasi Top- Down Keterampilan calistung 10 WB Bottom-Up Penilaian secara periodik (Sebelum-selama dan setelah proses KBM). Kuis, portofolio, penugasan Penilaian akhir oleh Tim pelaksana ujian dari Dinas Pendidikan

RANCANGAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN Keaksaraan Dasar Layanan pendidikan bagi WB usia 15-59 tahun, agar memiliki sikap, pengetahuan, keterampilan adalam bahasa Indonesia, membaca, menulis, berhitung untuk mendukung aktivita sehari-hari. (SUKMA)

Keaksaraan Lanjutan (Usaha Mandiri) Pembelajaran bagi WB yang telah selesai pendidikan keaksaraan dasar dalam mengembangkan kompetensi bagi WB dengan menekankan peningkata kebraksaraan dan pengenalan kemampuan berusaha Keaksaraan Mandiri: Multikeaksaraan (pengembangan peran dalam masyarakat,; keaksaraan bencana, keaksaraan digital, persiapan program A, B, C)

PEMBELAJARAN KEAKSARAAN Kondisi pertama: tidak bisa membaca, menulis, dan berhitung. Diajarkan huruf, kata, suku kata, belajar angka dan menghitung. Kondisi kedua: Bisa membaca, menulis, dan membaca belum lancar, berhitung sampai 3 digit. Kondisi ketiga: sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung dengan lancar.

Pembelajaran Keaksaraan disusun dari kondisi, masalah, kebutuhan, keinginan dan minat WB yang mengacu pada standar kompetensi Lulusan (SKL)