BAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam perekonomian menurut Adam Smith (1776) dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat.oleh karena itu, berbagai kebijakan diambil dalam rangka mencapai. tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah bertujuan dalam peningkatan jumlah

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, untuk terciptanya

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. nasionalnya memiliki satu tujuan yaitu memajukan kesejahteraan umum.

I. PENDAHULUAN. dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu maka pelaksanaan otonomi daerah. pendapatan dan pembiayaan kebutuhan pembangunan di daerahnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005).

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. Pemerataan pembangunan ekonomi bagi bangsa Indonesia sudah lama

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yag pesat merupakan feneomena penting yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

PENDAHULUAN. perubahan struktur sosial, sikap hidup masyarakat, dan perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas

BAB I PENDAHULUAN. menyedihkan dalam kehidupan seseorang. Banyak orang mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses multidimensional yang mencakup berbagai

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2011). pemerataan, akan terjadi Ketimpangan wilayah (regional disparity), terlihat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan nasional dapat dikatakan berhasil apabila

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

PENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dikatakan baik apabila terjadi peningkatan pada laju pertumbuhan di

BAB I PENDAHULUAN. indikator keberhasilan pelaksanaan pembangunan yang dapat dijadikan tolok ukur

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan pendapatan

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ALAT ANALISIS

PERTUMBUHAN EKONOMI PADANG LAWAS TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem otonomi daerah, terdapat 3 (tiga) prinsip yang dijelaskan UU

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah itu sendiri maupun pemerintah pusat. Setiap Negara akan

1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan total output dalam suatu perekonomian. Struktur. perekonomian Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa.

I. PENDAHULUAN. dalam mengelola potensi sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan nasional di Indonesia, pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. peranan daripada modal atau investasi. Modal merupakan faktor yang sangat

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan di

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. pembantuan yang dilaksanakan secara bersama-sama. Dengan demikian penerapan

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses perubahan sistem yang direncanakan

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA TRIWULAN III TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seiring perkembangan zaman tentu kebutuhan manusia bertambah, oleh

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang di bidang otonomi daerah tersebut telah menetapkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses perbaikan yang berkesinambungan dari suatu masyarakat

I. PENDAHULUAN. Setiap negara selalu berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan daerah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik. Pembangunan ekonomi menurut Todaro dan Smith (2006) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor

Analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi topik utama dalam bidang Ilmu Ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut Todaro dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sangat penting dilakukan untuk menyelesaikan analisis terhadap

I. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran pemerintah dalam perekonomian menurut Adam Smith (1776) dalam (Kuncoro, 2010: 260) tidaklah diperlukan. Perekonomian akan berjalan dengan sendirinya menuju keseimbangan melalui mekanisme pasar. Menurutnya peran pemerintah terdiri dari tiga fungsi saja yaitu: memelihara pertahanan dan keamanan dalam negeri, menyelenggarakan peradilan, dan menyediakan barangbarang yang tidak dapat disediakan oleh swasta. Permasalahan kemudian muncul ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an. Saat itu mekanisme pasar tidak mampu menjawab persoalan yang ada. Hal tersebut ditandai dengan tingginya tingkat pengangguran yang belum pernah dialami sebelumnya. Hampir semua perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja dikarenakan banyaknya barang produksi yang tidak laku akibat adanya kekurangan permintaan (Kuncoro, 2010: 260). Kemudian muncul seorang ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes (1936) dalam (Kuncoro, 2010: 252) yang berpendapat tentang perlunya peranan pemerintah dalam perekonomian. Ajaran Keynes lebih menekankan pentingnya perhatian kepada permintaan agregat dan kebijakan yang lebih aktif dari pemerintah. Keynes menawarkan jalan tengah antara sistem perencanaan terpusat dan mekanisme pasar bebas. Mengenai perannya terhadap perekonomian, Keynes berpendapat bahwa ada dua pendekatan yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu: income 1

approach (melalui pajak) dan expenditure approach (melalui pengeluaran). Menurutnya, perekonomian akan tumbuh dengan baik jika pemerintah menurunkan pajak atau menaikkan pengeluarannya (Mankiw, 2013: 328 329). Selanjutnya untuk mengetahui secara nyata bagaimana pengaruh dari pengeluaran pemerintah terhadap perekonomian, telah dilakukan studi empiris oleh banyak ahli di berbagai negara. Hasilnya menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan ekonomi. Diantaranya, penelitian yang dilakukan oleh Lofgren dan Robinson (2004) menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah khususnya pada sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pertanian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan Fan, dkk. (2000) menunujukan bahwa pengeluaran pemerintah (irigasi, tanah, air, kesehatan, dan pembangunan komunitas pedesaan) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks Indonesia, perkembangan pengeluaran pemerintah khususnya pengeluaran pemerintah daerah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur menunjukan peningkatan yang cukup signifikan tiap tahunnya. Pada tahun 2009, total pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan sebesar 108,66 triliun rupiah. Kemudian meningkat 79 persen menjadi 194,42 triliun rupiah pada tahun 2013. Untuk total pengeluaran pemerintah daerah sektor kesehatan mengalami kenaikan sebesar 88 persen di mana pada tahun 2009 sebesar 36,57 triliun rupiah meningkat menjadi 68,90 triliun rupiah pada tahun 2013. Kemudian untuk total pengeluaran pemerintah daerah sektor infrastruktur 2

mengalami peningkatan sebesar 66 persen. Pada tahun 2009 sebesar 73,31 triliun rupiah dan naik menjadi 121,49 triliun rupiah pada tahun 2013. Hal ini sebagaimana terlihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Perkembangan Total Pengeluaran Pemerintah Daerah di Indonesia, 2009 2013 (triliun rupiah) Sektor/Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Pendidikan 108,66 113,82 156,66 170,22 194,42 Kesehatan 36,57 39,23 48,28 56,10 68,90 Infrastruktur 73,31 64,02 68,57 87,74 121,49 Sumber: Kementerian Keuangan RI, 2013 (diolah) Namun sebaliknya dalam lima tahun kebelakang, rata-rata pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami perkembangan yang fluktuatif bahkan dalam beberapa tahun belakangan cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2009 rata-rata pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 4,77 persen. Kemudian pada tahun 2010 dan 2011 mengalami kenaikan masing-masing menjadi sebesar 6,14 persen dan 6,35 persen. Selanjutnya rata-rata pertumbuhannya mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 6,28 persen dan 5,90 persen. Hal ini sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1. 8,0 6,0 4,0 2,0 0,0 6,14 6,35 6,28 5,90 4,77 2009 2010 2011 2012 2013 Gambar 1.1 Rata-Rata Laju Pertumbuhan PDRB AHK 2000 di Indonesia, 2009 2013 (%) Sumber: Badan Pusat Statistik RI, 2013 (diolah) 3

Melihat fakta di mana penelitian yang dilakukan di beberapa negara menunjukan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang berbedabeda terhadap pertumbuhan ekonomi dan data empiris di Indonesia berupa pengeluaran pemerintah daerah mengalami peningkatan signifikan namun pertumbuhan PDRB pada beberapa tahun belakangan cenderung mengalami penurunan, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pengeluaran pemerintah daerah khususnya sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh karena itu penulis pada penelitian ini mengambil judul Analisis Pengaruh Pengeluaran Sektor Publik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia. 1.2 Keaslian Penelitian Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di beberapa negara lainnya, penelitian ini berfokus untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah daerah khususnya pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur terhadap output yang dihasilkan suatu daerah (provinsi) berupa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Selain itu, penelitian ini menggunakan data panel dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka rumusan masalah pada penelitan yaitu: fakta yang ada di beberapa negara menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk kasus di Indonesia data empiris menunjukkan 4

bahwa pengeluaran pemerintah khususnya pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur mengalami peningkatan signifikan tiap tahunnya. Namun di sisi lain pertumbuhan PDRB mengalami perkembangan yang fluktuatif bahkan pada beberapa tahun belakangan cenderung mengalami penurunan. 1.4 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka pertanyaan penelitian yang akan dijawab adalah sebagai berikut. 1. Berapa besar pengaruh pengeluaran sektor pendidikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)? 2. Berapa besar pengaruh pengeluaran sektor kesehatan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)? 3. Berapa besar pengaruh pengeluaran sektor infrastruktur terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)? 4. Berapa besar elastisitas Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap pengeluaran sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1. pengaruh pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB); 2. pengaruh pengeluaran pemerintah daerah sektor kesehatan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB); 5

3. pengaruh pengeluaran pemerintah daerah sektor infrastruktur terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB); 4. elastisitas Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut. 1. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam hal penyusunan kebijakan di masa yang akan datang. 2. Bagi Dunia Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dan dijadikan sebagai bahan referensi serta data tambahan bagi peneliti-peneliti lainnya. 1.7 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari bab pertama berupa pendahuluan yang terbagi ke dalam beberapa subbab yaitu latar belakang dilakukannya penelitan, keaslian penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian. Kemudian bab kedua berupa tinjauan pustaka yang terbagi ke dalam beberapa subbab yaitu teori yang melandasi penelitian, penelitian terdahulu yang telah dilakukan, model penelitian dan formula hipotesis. 6

Selanjutnya bab ketiga membahas mengenai metoda penelitian yang terdiri dari beberapa subbab yaitu desain penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional, metode analisis data dan pengujian hipotesis. Bab selanjutnya berupa analisis yang terbagi ke dalam beberapa subbab berupa deskripsi data, uji instrumen, uji hipotesis dan pembahasan. Kemudian bab terakhir berupa simpulan dan saran yang terbagi ke dalam beberapa subbab yaitu simpulan, implikasi, keterbatasan, dan saran. 7