BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

KLASIFIKASI KARET RSS (RIBBED SMOKE SHEET) MENGGUNAKAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) SKRIPSI ANNISA FADHILLAH PULUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas merupakan salah satu yang menjadi daya tarik pembeli. Jika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Grafologi atau analisis tulisan tangan adalah metode ilmiah untuk mengidentifikasi,

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain.

PENDAHULUAN. Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat diatas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I PULAU TIGA

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif seiring diberlakukannya Asean Free Trade Area (AFTA) dan

1.1 Latar Belakang. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya air yang digunakan oleh

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Karet Indonesia Berdasarkan Kepemilikan Lahan pada Tahun Produksi (Ton)

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan. Kinerja ekspor

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para sebagai perusahaan yang

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 2010), tetapi Indonesia merupakan negara produsen karet alam terbesar ke dua di

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Manusia mengenali

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI PENGENALAN POLA DAUN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF LEARNING VECTOR QUANTIFICATION UNTUK PENENTUAN TANAMAN OBAT

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan menurut bunganya. Kebanyakan manusia hanya mengetahui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. individu lain. Karakteristik ini perlu diidentifikasikan agar dapat digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam melakukan pertukaran pesan melalui perangkat mobile. pesan pendek Non-Teks (Katankar and Thakare, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Aplikasi Mobile Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

BAB I PENDAHULUAN. cukup sempurna karena telur mengandung zat zat gizi yang sangat baik dan. mempercepat proses kesembuhannya (Sudaryani,2003).

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN I.1

KEUNGGULAN KARET ALAM DIBANDING KARET SINTETIS. Oleh Administrator Senin, 23 September :16

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. individu dapat dibedakan dengan individu yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis atau keropos tulang adalah penyakit silent epidemic, yang

KLASIFIKASI MUSIK MENGGUNAKAN POLYNOMIAL NEURAL NETWORK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang !! "(!

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IDENTIFIKASI JENIS BATU AKIK MENGGUNAKAN METODE LEARNING VEKTOR QUANTIZATION (LVQ)

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 Metodologi 3.1 Kerangka Berpikir

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Energi Surya Dalam Pengolahan Ribbed Smoke Sit (RSS) Dengan Menggunakan Asap Cair Sebagai Pengumpulan dan Pengawet Karet SIT di Palembang

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi kerja tercapai. STIKOM Surabaya merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

KLASIFIKASI CITRA ADENIUM MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

KLASIFIKASI CITRA PARU MENGGUNAKAN MODEL SELF-ORGANIZING MAPS RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORKS (SOM-RBFNN) SKRIPSI

SISTEM DETEKSI PRA PANEN PADI BERDASARKAN WARNA DAUN DENGAN MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM DETEKSI PRA PANEN PADI BERDASARKAN WARNA DAUN DENGAN MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Timor Leste terletak di antara garis lintang 8 dan 10 S, dan bujur 124

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. saham harus memperhatikan dengan baik keadaan ekonomi yang sedang berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan.

SKRIPSI RAYMOND P.H. SIRAIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang revelan dengan penelitian yang akan. antara metode Kohonen Neural Network dengan metode Learning ng Vector

BAB I PENDAHULUAN. atau tempat-tempat lain yang memungkinkan terjadinya transaksi jual beli. Namun dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengantar barang, mengantar anak ke sekolah, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman yang tumbuh di

Peraturan Menteri Perdagangan R.I., Nomor : 59/M-DAG/PER/12/2009

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman karet merupakan tanaman yang memiliki peran penting di bidang industri terutama sebagai bahan baku di bidang industri ban dan otomotif (Sinaga, 2011). Indonesia menjadi produsen terbesar kedua di dunia setelah negara Thailand dengan produksi mencapai hampir 3 juta ton pada tahun 2011. Dengan 27,06% dari hasil produksi dikontribusikan kepada produksi karet dunia. Indonesia memiliki 3,4 juta ha lahan karet dengan 85% merupakan perkebunan rakyat (Dhani, 2013). Salah satu karet olahan yang menjadi bahan ekspor adalah lembaran karet asap atau ribbed smoked sheet (RSS). Karet olahan RSS memiliki kualitas yang telah ditetapkan oleh International Standards of Quality and Packing for Natural Rubber Grades (The Green Book) dan SNI 06-001-1987. Setiap kualitas karet RSS memiliki harga yang berbeda. Untuk menentukan kualitas dari karet olahan RSS maka dilakukan proses sortasi pada tahap proses pengolahannya, sebelum dilakukan cutting. Proses sortasi merupakan proses pengklasifikasian mutu karet lembar RSS. Sampai sekarang, proses sortasi masih dilakukan secara manual dengan pengamatan langsung pada permukaan karet. Pengamatan yang dilakukan secara manual ini biasanya dengan melihat cacat fisik pada permukaan, kotoran, warna tidak merata, jamur, gelembung udara dan lengket sehingga hasil dari sortasi hanya bersifat subjektif (Ahmad et al, 2006). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang mampu mengklasifikasikan RSS menggunakan citra RSS itu sendiri.

2 Beberapa penelitian tentang pengklasifikasian mutu RSS ini telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Umyai dkk (2011) dalam mendeteksi gelembung udara pada Ribbed Smoked Sheet dimana gelembung udara merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas RSS. Pendeteksian gelembung RSS diteliti berdasarkan dimensi fraktal pada 500 citra RSS menghasilkan 98% tingkat keberhasilan klasifikasi ada atau tidaknya gelembung pada RSS. Namun tidak membahas tentang pengklasifikasian mutu karet RSS. Pada penelitian yang dilakukan oleh Pornpanomchai & Chantharangsikul (2010) pada sistem pengklasifikasian RSS menggunakan metode k-means Clustering dan the Euclidean Distance dari identifikasi warna untuk mengklasifikasikan RSS ke dalam lima kualitas yaitu RSS1, RSS2, RSS3, RSS4, dan RSS5 menghasilkan 80.90% tingkat keberhasilan dengan rata rata waktu klasifikasi 10.88 detik per citra RSS. Berdasarkan kendala dalam pengklasifikasian kualitas karet maka dibutuhkan suatu metode yang dapat digunakan dalam mengklasifikasikan mutu karet RSS dengan baik berdasarkan jumlah gelembung dalam lembaran karet RSS. Salah satu metode yang sering digunakan dalam pengklasifikasian adalah Learning Vector Quantization (LVQ). LVQ merupakan sebuah metode klasifikasi berdasarkan model kohonen yang dikenal sebagai Self-Organizing Map Network (SOM). Namun LVQ berbeda dengan SOM yang bersifat pembelajaran tidak terawasi, LVQ merupakan algoritma pembelajaran terawasi versi model Kohonen dengan arsitektur algoritma yang sederhana sehingga hanya terdiri dari satu lapisan input dan lapisan output (Azara et al, 2012). Pada penelitian ini, penulis mengusulkan sistem yang mampu mengklasifikasikan mutu pada karet olahan RSS dengan menggunakan metode LVQ (Learning Vector Quantization) sehingga diharapkan perancangan sistem ini dapat membantu proses pengklasifikasian mutu karet RSS dengan akurat.

3 1.2 Rumusan Masalah Indonesia telah menjadi pengeksport bahan alam karet kedua di dunia setelah Thailand. Salah satu karet olahan yang menjadi bahan ekspor adalah lembaran karet asap atau ribbed smoked sheet (RSS). Mutu dari karet olahan RSS ini sangat berpengaruh besar dalam peningkatan ekspor RSS. Kualitas RSS disesuaikan dengan SNI 06-001-1987 dan International Standards of Quality And Packing for Natural Rubber Grades (The Green Book). Namun, pada sortasi kualitas yang dilakukan oleh perkebunan masih menggunakan pengamatan manual pada permukaan karet yaitu dengan melihat kadar gelembung pada permukaan karet lembaran sehingga menghasilkan kualifikasi yang kurang tepat dan hanya bersifat subjektif. (Ahmad, et al, 2003). Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan yang mampu mengklasifikasikan kualitas RSS secara tepat pada produk karet olahan RSS. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Karet RSS yang akan diteliti telah dilakukan pengasapan terlebih dahulu. 2. Karet RSS yang akan diteliti adalah karet RSS1 dan RSS3. 3. Karet RSS tidak mengalami cacat, sobek, molor, dan basah. 4. Data berupa citra dengan format file.jpeg. 5. Pengklasifikasian hanya berdasarkan gelembung. 6. Sistem bersifat offline. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengklasifikasikan kualitas karet RSS menggunakan metode Learning Vector Quantization (LVQ). 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kualitas karet RSS dengan otomatis dan akurat. 2. Menambah pengetahuan tentang penggunaan metode LVQ dalam pengklasifikasian.

4 3. Sebagai bahan penelitian selanjutnya. 1.6 Metode Penelitian Adapun tahapan yang akan dilakukan pada penellitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Pada tahap ini, penulis mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperoleh dari beberapa sumber seperti buku, jurnal, prosiding, skripsi dan lainlain yang diperlukan dalam penelitian. 2. Analisis Permasalahan Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap berbagai informasi yang didapat dari beberapa sumber yang diperlukan pada penelitian sehingga diperoleh metode yang tepat dalam menyelesaikan masalah penelitian ini. 3. Perancangan Sistem Pada tahap ini, dilakukan perancangan sistem seperti merancang use case diagram, flowchart, perancangan desain interface untuk selanjutnya diimplementasikan ke dalam sistem. 4. Pengujian Sistem Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik dan sesuai dengan kriteria dan kebutuhan yang diinginkan sehingga dapat diketahui kekurangan dari sistem yang dirancang untuk dapat dilakukan perbaikan untuk diperoleh hasil yang lebih baik. 5. Dokumentasi Sistem Pada tahap ini dilakukan dokumentasi sistem dalam bentuk laporan tertulis untuk menampilkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

5 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut : Bab 1 : Pendahuluan Bab ini berisi konsep dasar penyusunan penelitian yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 : Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori pendukung yang digunakan untuk memahami permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan tentang image processing, karet RSS (Ribbed Smoke Sheet), proses preprocessing, ekstraksi fitur dan Learning Vector Quantization dalam proses pengklasifikasian citra. Bab 3 : Analisis dan Perancangan Pada bab ini berisi analisis dan perancangan jaringan syaraf tiruan Learning Vector Quantization dalam mengklasifikan kualitas mutu karet serta perancangan tampilan antar muka pada aplikasi. Bab 4 : Implementasi dan Pengujian Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari bab analisis dan perancangan yang telah disusun serta pengujian keakuratan sistem dengan keadaan yang sesuai dengan mutu karet RSS. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dikerjakan dan saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya.