BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap proses penelitian ilmiah sudah selayaknya didasarkan pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini mengenai pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel bebas (independent variabel) yang selanjutnya disebut dengan variabel X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan

BAB III DESAIN PENELITIAN. kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

Bab III Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas ( independent variabel) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1994: 131) mengemukakan bahwa, metode adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan metode untuk memecahkan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikatnya (dependent variable) adalah Efektivitas pembelajaran sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Perluasan Kerja Lembang yang beralamat di Jalan Raya Lembang No. 222

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini membahas dua variabel yaitu variabel bebas (independent

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel disiplin kerja, dan variabel kinerja pegawai. Dimana variabel motivasi

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi ini, objek penelitiannya yang digunakan terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan pokok yang diteliti. Menurut Sugiyono (2001:1),

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap proses penelitian ilmiah sudah selayaknya didasarkan pada metodologi atau prosedur tertentu yang dapat diterima oleh umum karena dengan penggunaan metodologi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti akan menjamin kecermatan penelitian yang dilakukan sehingga akhirnya diharapkan dapat menemukan jawaban atas permasalahan yang diteliti secara efektif dan efisien. Sebelum melaksanakan penelitian, Peneliti harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan terlebih dahulu supaya tujuan penelitian yang diharapkan dapat tercapai. Penentuan metode yang dipilih harus berhubungan erat dengan prosedur, alat, dan desain penelitian yang digunakan. Pengelompokkan metode penelitian biasanya didasarkan pada sifat masalahnya, tempat di mana penelitian dilakukan, waktu jangkauan penelitian, dan wilayah atau ruang lingkup pelaksanaan penelitian tersebut. Pentingnya penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ini sebagaimana dikemukakan oleh Surakhmad (1998:131) sebagai berikut: Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikkan. Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu dengan melihat keterikatan antara dua variabel melalui analisis data yang 49

50 diperoleh. Metode deskriptif lebih menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian berlangsung seperti yang diungkapkan Nasir (003: 54) bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu status, sekelompok manusia, suatu subjek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk memuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki (Nasir, 003: 54). Selanjutnya, Surakhmad (1998: 140) mengemukakan bahwa metode deskriptif tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah yang aktual. ) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan dianalisis (karena itu metode ini sering pula disebut dengan metode analitik). Berdasarkan pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, Peneliti menyimpulkan bahwa metode deskriptif analitik merupakan metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, karena metode penelitian ini tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada saat penelitian berlangsung. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, Peneliti dapat menuturkan, mengklasifikasikan, dan mengolah data yang terkumpul.

51 B. Teknik Pengambilan Sampel Populasi dan sampel dalam suatu penelitian merupakan sumber data yang mengungkapkan hasil penelitian, artinya karakteristik dari sekelompok subjek, gejala, atau objek yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dan dianalisis. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (004: 57) yang mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota masyarakat yang ada di sekitar lembaga TPK PPAUD dan ikut terlibat dalam penyelenggaraan program pendidikan dan pengembangan anak usia dini (PPAUD) di kecamatan Merbau kabupaten Lampung Selatan. Jumlah lembaga TPK PPAUD yang ada di kecamatan Merbau Mataram kabupaten Lampung Selatan sebanyak 0 lembaga. Jumlah ini tersebar di empat desa dengan rincian: desa Triharjo sebanyak 5 lembaga TPK PPAUD, desa Talang Jawa sebanyak 6 TPK PPAUD, desa Mekar Jaya sebanyak 5 lembaga TPK PPAUD, dan desa Panca Tunggal sebanyak 4 lembaga TPK PPAUD. Berdasarkan survei dan studi pendahuluan yang telah dilakukan, jumlah populasi anggota lembaga TPK PPAUD yang ada di empat desa tersebut adalah 480 (desa Triharjo sebanyak 10 orang, desa Talang Jawa sebanyak 135 orang, desa Mekar Jaya sebanyak 115 orang, dan desa Panca Tunggal sebanyak 110 orang). Jumlah tersebut terdiri atas anggota, masyarakat yang ada di sekitar

5 wilayah program lembaga TPK PPAUD, dan masyarakat yang terlibat serta berperan serta dalam pelaksanaan program tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan presentase penggambilan jumlah 10-15%. Suharsimi Arikunto (006: 134) menyatakan bahwa untuk pengambilan populasi besar itu biasa diambil 10-15% atau 0-5% atau bahkan lebih. Peneliti menggunakan rumus yang dicetus oleh Jacob Cohen untuk menghitung besarnya sampel. Rumus tersebut adalah: L N = N = + υ 1 f + N f υ = ukuran sampel = effect size = banyaknya ubahan yang terkait pada penelitian f = fungsi power dari υ, diperoleh dari table t.s = 1% Berikut ini adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan hasil perhitungan rumus Jacob Cohen. Tabel 3.1 Pengambilan Sampel Berdasarkan Hasil Perhitungan Rumus Jacob Cohen Persentase Jumlah Angota 5 % dari 480 Desa 5% 100% Sampel Anggota TPK Tiap Populasi PPAUD Populasi Desa Triharjo 10 5 100 30 Talang Jawa 135 5 100 34 Fuji Rahayu 115 5 100 8 Panca Tunggal 110 5 100 8 Jumlah 8 480 100 100 10 Sumber : Data Hasil Monev TFM World Bank & Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, tahun 010 10 Responden

53 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian adalah 10 orang. Jumlah tersebut dianggap dapat mengungkap hasil penelitian yang tepat dan akurat. C. Instrumen Penelitian Penelitian ini mengkaji dua variabel, yaitu variabel Participatory Rural Appraisal sebagai variabel independen atau variabel bebas dan variabel partisipasi masyarakat sebagai variabel dependen atau variabel terikat. Untuk menghindari kesalahan penafsiran, Peneliti memberikan definisi istilah agar masalah yang diteliti lebih terarah. 1. Operasionalisasi Variabel Participatory Rural Appraisal Penelitian ini berupaya untuk mengungkap penerapan metode Partisipatory Rural Appraisal (PRA) dalam program pendidikan dan pengembangan anak usia dini (PPAUD). PRA merupakan singkatan dari Participatory Rural Appraisal yang secara harafiah artinya pengkajian keadaan desa secara partisipatif. Robert Chambers mendefinisikannya sebagai sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat (pedesaan) untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan. PRA memiliki beberapa indikator, seperti mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan), pemberdayaan (penguatan masyarakat), masyarakat sebagai pelaku utama dan orang luar sebagai fasilitator, saling membelajarkan dan

54 menghargai perbedaan, mengoptimalisasikan hasil, pertukaran informasi (triangulasi), berorientasi praktis, berkelanjutan dan selang waktu, fleksibel dan informal, bersifat terbuka, evaluasi dan belajar dari kesalahan. Operasional variabel Participatory Rural Appraisal secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Participatory Rural Apprasial Variabel Penelitian Participatory Rural Appraisal Indikator Ukuran Skala Mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan) Pemberdayaan (Penguatan Masyarakat) Masyarakat sebagai pelaku utama, orang luar sebagai fasilitator Saling membelajarkan dan perbedaan menghargai Mengoptimalisasikan hasil optimalisasi peran organisasi lokal tingkat kesesuaian dengan potensi lokal tingkat konsistensi peran serta masyarakat peran serta masyarakat dalam mewujudkan program tingkat penyelesaian tugas dan keterlibatan agen of change penerapan ide dan gagasan masyarakat sebagi aspirasi dan analisis kebutuhan bersama dalam program. tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan program. penentuan keputusan bersama dalam rapat atau perundingan warga masyarakat lokal. tingkat kepuasan dan kontrol steakholder. tingkat peningkatan kemampuan dan keterampilan maping program. tingkat efektifitas dan efensiensi forum diskusi publik masyarakat. tingkat penyelesaian pekerjaan dengan cara-cara yang lebih kreatif sebagai mufakat bersama. tingkat kemampuan memunculkan ide atau gagasan baru dalam menyelesaikan persoalan program. tingkat kesediaan saling mengontrol dan mengevaluasi. supervisi dan monitoring bersama sebagai ukuran keberhasilan tujuan yang hendak dicapai bersama.

55 Pertukaran informasi (triangulasi) sinergisitas penerapan teknis sesuai peran dan fungsi masing-masing. regulasi dari pelaksanaan program antar personal internal dan eksternal lembaga. musyawarah antarsuborganisasi sesuai peran dan fungsi internal dan eksternal organisasi. Berorientasi praktis kesediaan melaksanakan tugas tanpa harus menunggu kordinasi berulang-ulang. memahami dan mampu menerjemahkan peran dan fungsi masing-masing dalam bentuk pelaksanaan tugas dan peran. Berkelanjutan dan tingkat kepuasan atas pekerjaan Selang Waktu yang telah dilakukan. tingkat kesediaan menerima saran dan kritik yang konstruktif. Fleksibel dan informal Bersifat terbuka Evaluasi dan belajar dari kesalahan tidak terlalu dibatasi oleh aturan baku. kesepakatan merupakan keputusan bersama oleh masyarakat. semua warga masyarakat punya kesempatan yang sama. tidak bersifat eklusif dan membuka akses sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. mengutamakan perbaikan dari kesalahan. menjadi organisasi pembelajar. Sumber: Dijabarkan dari pendapat Chambers (1987 : 66-67). Operasional Variabel Partisipasi Masyarakat Menurut Keith Devis dalam Sastropoetro (1986: 16), indikator partisipasi masyarakat ini terdiri ataseempati dengan bentuk tindakan, kewenangan peran dan fungsi, kesadaran tanggung jawab, ikatan emosional dalam mengorganisir, rasa memiliki dalam mengontrol, dan aspek mentalitas kepedulian. Secara lebih rinci, operasional variabel partisipasi masyarakat tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

56 Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Partisipasi Masyarakat Variabel Penelitian Indikator Ukuran Skala Empati dengan bentuk tindakan aksi sukarela swadaya masyarakat kontribusi nyata Kewenangan peran dan fungsi Kesadaran tanggung jawab bertindak sesuai kapasitas pemanfaatan kontrol sosial inisiatif dalam tindakan otoritas dan ketegasan dalam keputusan.bertindak tanpa paksaan memahami hak dan kewajiban dalam sistem peningkatan peran Partisipasi Masyarakat Ikatan emosional dalam mengorganisir Rasa memiliki dalam mengontrol Aspek Mentalitas kepedulian rasa senasib sepenanggungan kebutuhan bersama dinamis dan produktif perluasan akses dan layanan tanggungjawab bersama dinamisasi pengelolaan program perluasan jaringan tanpa paksaan peningkatan kesadaran kuota program layanan sarana dan prasarana kemitraan lembaga sosial marketing mediasi kepentingan masyarakat Sumber: Dijabarkan dari pedapat Keith Devis (1986: 64) tahun 010 D. Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen ini terdiri atas pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan Peneliti ukur sedangkan instrumen reliabel berarti instrumen yang bisa digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama pula. Dengan

57 menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, Data yang dikumpulkan dari hasil penelitian ini pun akan menjadi valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Angket Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya. Arikunto, (1998: 160) menyebutkan bahwa validitas dalam penelitian merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Berikut ini adalah pengujian validitas instrumen dengan menggunakan teknik korelasi product moment. n r xy = ( ΣXY ) ( ΣX )(. ΣY ) n. ΣX ( ΣX ). n. ΣY { }{ ( ΣY ) } (Ridwan, 005: 138) Keterangan: r xy X Y = Korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba N = Jumlah responden uji coba Ada beberapa langkah kerja yang dapat dilakukan untuk menguji validitas instrumen angket berikut ini. a. Mengumpulkan data dari hasil uji coba. b. Memeriksa kelengkapan data untuk memastikan lengkap-tidaknya lembaran data yang terkumpul.

58 c. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk setiap respondennya. Langkah ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan/ pengolahan data selanjutnya. e. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. f. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap butir/item angket dari data observasi yang diperoleh. g. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment dari hasil perhitungan dan nilai koefisien korelasi product moment dari data yang terdapat dalam tabel. h. Membuat kesimpulan. Jika nilai hitung r xy lebih besar dari nilai tabel r xy, item angket dinyatakan valid. Berikut ini adalah kriteria penafsiran indeks korelasinya (r). Tabel 3.4 Indeks Korelasi Interval Antara 0,800 1,000 Antara 0,600 0,799 Antara 0,400 0,599 Antara 0,00 0,399 Antara 0,000 0,199 Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah (tidak valid) Sumber : Ridwan (005: 98) tahun 010. Uji Reliabilitas Angket Uji reliabilitas angket bertujuan untuk melihat konsistensi instrumen dalam mengungkap fenomena dari sekelompok individu meskipun hal tersebut dilakukan dalam waktu yang berbeda. Oleh karena itu, instrumen yang dirancang

59 tidak menggunakan pembobotan skala dikotomi (1 dan 0) tetapi teknik pengujiannya harus disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin diperoleh. Arikunto (1998: 164) berpendapat bahwa teknik alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, tetapi angket atau soal dalam bentuk uraian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data ordinal. Data tersebut perlu diubah menjadi data interval terlebih dahulu. Untuk menghitung uji reliabilitas, Peneliti menggunakan teknik alpha dengan rumus sebagai berikut: k k 1 Σσ b 11 = 1 σ t r (Arikunto, 1998:165) Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir soal σ b = Jumlah varians α t = Varians total Rumus yang digunakan untuk mencari harga varians sebagai berikut: σ b x = x N N Keterangan: σ = varians x = jumlah skor

60 N = jumlah peserta Ada beberapa langkah kerja yang dapat dilakukan untuk menguji kereliabilitasan suatu instrumen. Langkah-langkah tersebut adalah: a. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk setiap respondennya. Hal ini untuk mempermudah perhitungan/pengolahan data selanjutnya. b. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. c. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. d. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh. e. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. f. Menghitung varians masing-masing item. g. Menghitung varians total. h. Menghitung nilai koefisien Alfa. i. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel. j. Membuat kesimpulan. Jika nilai hitung r 11 lebih besar dari nilai tabel r xy, maka item angket dinyatakan reliabel.

61 E. Sumber dan Analisis Data Penelitian 1. Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian adalah segala sesuatu yang diperoleh Peneliti baik yang secara langsung maupun secara tidak langsung berhubungan dengan objek penelitian untuk mengungkapkan hasil penelitian. Oleh karena itu, untuk menjaga kevalidan data yang diperoleh, sumber data yang Peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah: a. Sumber Data Primer Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek penelitian. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah data tentang Profil kecamatan Merbau Mataram, ITP, TPK, TFM dan DPIU Dinas kabupaten Lampung Selatan. b. Sumber Data Sekunder Adalah pengumpulan data yang relevan dengan masalah penelitian yang bersumber dari literatur-literatur baik yang terdapat di tempat penelitian maupun di perpustakaan untuk mencari dasar pemikiran atau teori yang mendukung penelitian ini.. Analisis Data Penelitian a. Teknik Pengumpulan Data Data hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diambil dari subjek yang berhubungan langsung dengan objek penelitian sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari subjek yang tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian.

6 Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Selanjutnya, hasil jawaban dari responden tersebut dikumpulkan kembali untuk dianalisis dan diuji kevalidan dan kereliabilitasannya. Dalam pengisian angket, responden dapat memilih langsung alternatif jawaban dengan cara melingkari atau memberi tanda silang pada salah satu jawaban yang dianggap paling tepat. ) Wawancara Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui tanya jawab antara Peneliti dan responden untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian. 3) Studi Dokumentasi Studi dokumentasi digunakan untuk menunjang teknik pengumpulan data. Studi dokumentasi ini bersumber dari dokumen yang dimiliki oleh organisasi/lembaga tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. b. Prosedur Analisis Data Setelah semua data hasil penelitian terkumpul, data-data tersebut kemudian diolah terlebih dahulu sebelum akhirnya dianalisis. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data yang harus dilakukan oleh Peneliti.

63 1) Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh. ) Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item No berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk coding tersebut sebagai berikut: Tabel 3.4 Pola Pembobotan Kuesioner Alternatif Jawaban Positif Bobot 1. sangat setuju/selalu/sangat positif 5 1. setuju/sering/positif 4 3. ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu 3 3 4. tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 4 5. sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif 1 5 Negatif 3) Tabulating. Dalam hal ini, hasil coding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut sebagai berikut: Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket Responden Skor Item Total N 1 3 4 5 6 N Data variabel penelitian semuanya diukur dengan menggunakan bentuk skala ordinal sedangkan teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah teknik statistik parametrik yang menuntut bentuk data minimal dalam bentuk

64 interval. Oleh karena itu, data ordinal hasil pengukuran harus diubah menjadi data interval terlebih dahulu. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengubah data ordinal menjadi data interval menurut Ridwan (005: 130-131). 1. Mencari skor terbesar dan terkecil,. mencari nilai rentangan (r), 3. mencari banyaknya kelas (bk), BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Struges) 4. mencari nilai panjang jelas (i), i = R BK 5. membuat tabulasi dengan tabel penolong, tabel 3.6 tabel penolong No Kelas Interval f Nilai Tengah (x i ) x i f.x i f.x i jumlah 6. mencari rata-rata (mean), dengan rumus: ΣfX x = n i 7. mencari simpangan baku (standar deviasi), dengan rumus: s = n. ΣfX n i ( ΣfX i ).( n 1) 8. mengubah data ordinal menjadi data interval, dengan rumus: T i = 50 + 10. ( X x) i s

65 c. Teknik Analisis Data Dalam proses pengujian hipotesis, data interval ini harus melewati dulu uji persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas dan kelinieran regresi. Setelah itu, barulah dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya. 1) Menguji Normalitas Variabel Uji normalitas yang Peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode Chi-quadrat. Ridwan (005: 11) mengungkapkan bahwa langkah kerja uji normalitas dengan menggunakan metode Chi-quadrat sebagai berikut. a) Mencari skor terbesar dan terkecil, b) Mencari rentangan (R), R = skor terbesar skor terkecil c) Mencari banyaknya kelas (BK), BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess) d) Mencari nilai panjang kelas (i), i = R BK e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong distribusi frekuensi sebagai berikut: No Kelas Interval F Nilai Tengah (X i ) (X i ) f. X i f. X i f) Mencari rata-rata (mean), X = fx n i

66 g) Mencari simpangan baku (standar deviasi), s n. fx i ( fx i ) = n. ( n 1) h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0.5 kemudian angka-angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5. i) Mencari nilai Z skor untuk batas kelas interval dengan rumus, z = Bataskelas x s j) Mencari luas 0-z dari tabel kurva Normal dari 0-z dengan menggunakan angkaangka untuk batas kelas. Luas kelas tiap interval ditentukan dengan cara menggurangkan angka-angka 0-z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris yang paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. k) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden Frekuensi yang diharapkan (fe) dan hasil pengamatan (fo) untuk variabel No Batas Kelas Z Luas 0-Z Luas tiap kelas interval Fe fo

67 l) Mencari Chi Kuadrat hitung (χ hitung ) χ hitung = k i= 1 ( fo fe) fe m) Membandingkan χ hitung dengan nilai χ tabel untuk α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 dengan menggunakan tabel chi kuadrat dan didapat: jika χ hitung > χ tabel artinya distribusi data tidak normal jika χ hitung < χ tabel artinya data berdistribusi normal Kemudian akan diperoleh kesimpulan bisa-tidaknya analisis regresi dilanjutkan. ) Uji Regresi Sederhana a) Mencari Persamaan Regresi Perhitungan untuk mencari persamaan regresi menurut Ridwan (005: 148) dapat menggunakan rumus berikut: Ŷ = a + bx Keterangan: Ŷ = Partisipasi masyarakat X = Participatory Rural Appraisal a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0 b = Nilai arah sebagai penentu nilai predikasi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y. b = n XiYi ( Xi)( Yi) ( ) n Xi Xi a dicari dengan menggunakan rumus:

68 a = ( Yi)( Xi ) ( Xi)( XiYi) n Xi b) Menguji Linieritas Regresi berikut: ( Xi) Langkah kerja uji linearitas regresi menurut Ridwan (005: 16) sebagai Langkah 1. Mencari jumlah kuadrat regresi (JK Reg[a] ), dengan rumus: JK Reg[a] = ( ΣY ) n Langkah. Mencari jumlah kuadrat regresi ( JKReg[b\a]), dengan rumus: JK Reg[b\a] = b. ΣXY ( ΣX )(. ΣY ) n Langkah 3. Mencari jumlah kuadrat residu (JK Res ), dengan rumus: JK Res = Σ Y JK Re g[ b\ a] JK Re g[a] Langkah 4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK Reg[a] ), dengan rumus: RJK Reg[a] = JK Reg[a] Langkah 5. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJK Reg[b\a] ), dengan rumus: RJK Reg[b\a] = JK Reg[b\a] Langkah 6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK Res ), dengan rumus: RJK Res = JK Re s n Langkah 7. Mencari jumlah kuadrat error (JK ε ), dengan rumus: JK ε = k ΣY ( ΣY ) n

69 Langkah 8. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JK TC ), dengan rumus: JK TC = JK Res JK ε Langkah 9. Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJK TC ), dengan rumus: RJK TC = JK TC k Langkah 10. Mencari rata-rata jumlah kuadrat error (RJK E ), dengan rumus: RJK ε = JK ε n k Langkah 11. Mencari nilai F hitung, dengan rumus: F hitung = RJK TC RJK ε Sumber Variansi Tabel 3.7 Tabel ringkasan Anova Variabel X dan Y untuk Uji Linieritas Derajat Jumlah Rata-rata jumlah Kebebasasan F Kuadrat kuadrat (RJK) hitung (dk) Linier Total N Regresi (a) Regresi (b/a) Residu 1 1 n- Y JK reg(a) JK reg (b/a) JK Res RJK reg(a) RJK reg (b/a) RJK Res F tabel linier keterangan Tuna cocok Kesalahan (Error) k- n-k JK TC JK E RJK TC RJK E Langkah 1. Menentukan keputusan pengujian: Jika F hitung F tabel artinya data berpola linier Jika F hitung F tabel artinya data berpola tidak linier Langkah 13. Mencari F tabel, dengan rumus: F tabel = F (1-α) (dk TC, dkε) Langkah 14. Membandingkan F hitung dengan F tabel:

70 3) Uji Hipotesis Langkah terakhir dari analisis data adalah menguji signifikasi. Untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak, Ridwan (005: 15) melakukan uji signifikasi menggunakan uji F sebagai berikut: Langkah 1. Mencari F hitung, dengan rumus: F hitung = RJK Re g ( b / a) RJK Re s Langkah. Mencari F tabel, dengan rumus: F tabel = F (1-α) (dk reg b/a, dk res) Langkah 3. Membandingkan F hitung dengan F tabel Kriteria yang digunakan adalah: 1) H o ditolak dan H a diterima, apabila F hitung F tabel dinyatakan signifikan (diterima). ) H o dterima dan H a ditolak, apabila F hitung F tabel dinyatakan tidak signifikan (tidak diterima). Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel Participatori Rural Appraisal terhadap partisipasi masyarakat, Peneliti menggunakan rumus koefisien determinasi (r ) sebagai berikut: r b = { nσxiyi ( ΣXi)( ΣYi) } nσyi ( ΣYi) 4) Rancangan Pembahasan Data yang sudah terkumpul akan diolah dan dianalisis. Langkah pertama yang dilakukan dalam teknik analisis adalah mengubah data ordinal menjadi data interval. Data interval tersebut harus melewati uji persyaratan regresi yang

71 meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji signifikansi sebelum dilakukan uji hipotesis. Angka-angka hasil pengujian hipotesis yang diperoleh akan diinterpretasikan agar hasil penelitian memiliki makna. Untuk memperkuat hasil penelitian, pembahasan tidak hanya memuat angka-angka yang diperoleh dari hasil pengujian hipotesis, tetapi juga didukung dengan hasil wawancara, observasi, dan teori-teori yang mendukung. Hasil akhir dapat diperoleh setelah langkah-langkah di atas dilakukan sehingga keadaan Participatory Rural Appraisal dan pengaruhnya terhadap partisipasi masyarakat di kecamatan Merbau Kabupaten Lampung Selatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang telah dirumuskan. F. Pemantapan Angket Pemantapan angket adalah langkah yang dilakukan melalui uji coba angket terhadap sejumlah responden. Kriteria responden yang dijadikan sampel dalam uji coba angket ini adalah sama-sama lembaga profesi PAUD yang menggunakan metode Participatory Rural Appraisal, memiliki keterlibatan pada program PPAUD baik secara langsung maupun tidak langsung, sama-sama telah menyelenggarakan program PAUD minimal 1 tahun periode program, dan merupakan program PPAUD yang menerapkan prinsip-prinsip Participatory Rural Appraisal. Kemudian, data angket yang sudah terkumpul akan dihitung validitas dan reliabilitasnya.

7 1. Hasil Uji Coba Angket Pemantapan angket dilakukan dengan melakukan uji coba angket terhadap 30 orang responden. Setelah data angket terkumpul, akan dilakukan perhitungan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Sesuai dengan variabel yang akan diteliti, angket yang diujicobakan terdiri atas angket untuk mengukur variabel Participatory Rural Appraisal sebanyak 8 item pertanyaan/pernyataan dan angket untuk mengukur varibel partisipasi masyarakat sebanyak 5 item pertanyaan/pernyataan. tabel berikut: Penyebaran jumlah item angket pada masing-masing variabel tampak pada Tabel 3.8 Jumlah Item Angket untuk Uji Coba No Variabel Jumlah Item Angket 1 Participatory Rural Appraisal 8 Partisipasi Masyarakat 5 Total 53 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah item angket yang akan diujicobakan sebanyak 40 item.. Uji Validitas Formula yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini adalah product moment coefficient dari Karl Pearson. r xy = xy ( x)( y) n y [ n( x ) ( x) ][ ( ) ( y) ] n

73 Berdasarkan bantuan Microsoft Excel diperoleh hasil uji validitas angket sebagaimana terlampir. Rekapitulasi jumlah item angket hasil ujicoba tampak pada tabel berikut: Tabel 3.9 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba No Variabel 1 Participatory Rural Appraisal Partisipasi Masyarakat Total Jumlah Item Angket Sebelum Uji Coba Tidak Valid Valid 8 3 5 5 1 4 53 4 49 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 53 item angket yang diujicobakan, 5 item angket tidak valid dan 35 item angket valid. Dengan demikian, jumlah item angket yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian sebanyak 49 item. Pengujian validitas terhadap 8 item angket untuk variabel Participatory Rural Appraisal menunjukkan sebanyak 5 item dinyatakan valid dan sebanyak 3 item dinyatakan tidak valid. Dengan demikian, angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Participatory Rural Appraisal berjumlah 5 item. Pengujian terhadap 5 item angket untuk variabel partisipasi masyarakat menunjukkan sebanyak 4 item dinyatakan valid dan sebanyak 1 item dinyatakan tidak valid. Dengan demikian, angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel partisipasi masyarakat berjumlah 4 item

74 Item angket yang tidak valid terletak pada indikator yang berbeda sehingga walaupun item angket ini dibuang, angket yang lain masih dianggap representatif untuk mengukur indikator yang dimaksud. 3. Uji Reliabilitas berikut: Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah rumus alpha sebagai k k 1 Σσ b 11 = 1 σ t r Berdasarkan bantuan Microsoft Excel diperoleh hasil uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir. Rekapitulasi hasil uji reliabilitas tampak pada tabel berikut: Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas No Variabel r hitung r tabel Keterangan 1 Participatory Rural Appraisal Partisipasi Masyarakat 0.948 0.514 Reliabel 0.730 0.514 Reliabel Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada variabel Participatory Rural Appraisal (X) diperoleh r hitung = 0.948. Dari tabel r product moment diperoleh nilai r tabel dengan n = 15 dan taraf nyata (α) = 0, 05 sebesar r tabel = 0,514. Hal ini berarti r hitung lebih besar r tabel (0,848 > 0,514). Dengan demikian, angket untuk variabel Participatory Rural Appraisal (X) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.

75 Pada variabel partisipasi masyarakat (Y) diperoleh r hitung = 0.910. Dari tabel r product moment diperoleh nilai r tabel dengan n = 15 dan taraf nyata (α) = 0, 05 sebesar r tabel = 0,514. Hal ini berarti r hitung lebih besar r tabel (0,730 > 0,514). Dengan demikian, angket untuk variabel partisipasi masyarakat (Y) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.