BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan penjelasan definisi operasional sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Daftar Isi. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian B. Definisi Operasional C. Partisipan...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Jambi pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Setiap penelitian diharapkan mencapai hasil yang sebaik-baiknya serta dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahfahaman dari judul yang dikemukakan, maka. diperlukan penjelasan tentang istilah berikut ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

O X O Pretest Perlakuan Posttest

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimental. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

III. METODE PENELITIAN. direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1994:132), dengan desain static group pretes-postes design (Fraenkel & Wallen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan teknik statistik. 1 Berdasarkan rumusan masalah dan. menggunakan satu kelompok eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. rombongan belajar kelas VII, 7 rombongan belajar kelas VIII, dan 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

Transkripsi:

82 3.1 Pendekatan dan Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang menggunakan Design One Group Pretest Posttest, dimana dalam penelitian ini kepada unit percobaan dikenakan perlakuan dengan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan sebelum perlakuan diberikan, dan pengukuran kedua dilakukan sesuadah perlakuan dilaksanakan. 3.1.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini digambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Pengukuran Pengukuran (Pretest) Perlakuan (Posttest) P Keterangan : P : Pretest : Perlakuan : Posttest 3.1.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2009: 61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

83 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel sebagai berikut. 1. Variabel bebas adalah adalah variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat (Sugiyono,2009: 61). Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu media bola berwarna 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat(sugiyono,2009: 61). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar dan aktivitas belajar siswa. 3.1.4 Prosedur penelitian Prosedur penelitian ini digambarkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 Prosedur Penelitian Popolasi Pretest Perlakuan Posttest Siswa SLB Tunarungu Kelas VII P Keterangan: : Pretest yang dilakukan sebelum pembelajaran pada kelompok siswa yang diberi perlakuan menggunakan media bola berwarna P : Kelompok siswa eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan media bola berwarna. : Pretest yang dilakukan sebelum pembelajaran pada kelompok siswa yang diberi perlakuan menggunakan media bola berwarna

84 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB Negeri Pringsewu Kabupaten Pringsewu. Waktu penelitian direncanakan yaitu pada semester 1 Minggu ketiga bulan Juli 2011 sampai minggu ketiga bulan September 2011 3.3 Populasi Populasi dari target penelitian ini adalah siswa SLB Negeri Pringsewu Kabupaten Pringsewu. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas VII Tunarungu yang terdiri dari 4 (empat) siswa 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Tes Tes yang diberikan pada waktu sebelum dan sesudah dikenai perlakuan (pretest dan postest). Pretest, dimaksudkan untuk melihat kondisi awal siswa. Postest, bertujuan untuk mencari data yang diperlukan untuk melakukan pengujian hipotesis. Alat tes yang digunakan dilihat reliabilitasnya dengan menggunakan koefisisen reliabilitas menurut Kuder dan Ricardson. Alat tes tersebut terdiri dari 25 (dua puluh lima) item dalam bentuk objektif dengan 4 (empat) pilihan jawaban.

85 3. 4.2 Observasi Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi langsung terhadap aktivitas siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan sejak awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Observasi ini dilakukan oleh guru kelas VII SLB Negeri Pringsewu pada saat pembelajaran integer dengan menggunakan media bola berwarna, sedangkan observasi peneliti dilakukan pada saat pembelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran integer dengan menggunakan media bola berwarna.. 3.4.3 Dokumentasi Foto saat dilaksanakan tes awal maupun akhir, foto saat kegiatan pembelajaran integer melalui bola berwarna berlangsung, hasil tes awal dan tes akhir siswa, lembar observasi serta data lain yang mendukung penelitian ini. 3.5 Instrumen Penelitian Tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal menggunakan soal berbentuk pilihan ganda. Tes kemampuan awal dilakukan sebelum penyampaian materi yang digunakan untuk melihat kemampuan awal siswa. Sedangkan tes hasil belajar dilakukan setelah penyampaian materi dengan menggunakan media bola berwarna. Jenis soal berbentuk pilihan berganda dengan criteria jika benar diberi skor 25 dan jika salah diberi skor 0. Masing-masing instrument disusun berdasarkan kisi-kisi yang diturunkan dari pengertian, ruang lingkup materi dan definisi operasional.

86 3.5.1 Defenisi Konseptual Dan Operasional Variabel Prestasi Belajar Defenisi Konseptual Prestasi belajar integer adalah hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran berdasarkan tujuan instruksional khusus dalam jangka waktu tertentu, yang merupakan hasil usaha dan kemampuannya dalam menguasai materi pembelajaran integer yang diukur berdasarkan domain kognitif. Pencapaian prestasi belajar integer merupakan hasil usaha dan kinerja siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Defenisi Operasional Prestasi belajar integer adalah nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran berdasarkan tujuan instruksional khusus dalam jangka waktu tertentu, yang merupakan hasil usaha dan kemampuannya dalam menguasai materi pembelajaran integer yang diukur berdasarkan domain kognitif. Nilai tersebut mencerminkan tingkat keberhasilan pada pencapaian tujuan instruksional khusus. 3.5.1 Defenisi Konseptual Dan Operasional Variabel Aktivitas Belajar Defenisi Konseptual Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Aktivitas belajar siswa dilihat pada saat proses pembelajaran.

87 Defenisi Konseptual Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan siswa secara individu pada saat pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini aktivitas belajar siswa dilihat dari keaktifan, ketekunan, perhatian dan kedisiplinan. Pembelajaran integer melalui pemanfaatan media bola berwarna yang dalam pelaksanaannya pembelajarannya menggunakan enam langkah yang tercermin dalam istilah TANDUR, yaitu : a. Tumbuhkan minat dengan memuaskan, yakni apakah manfaat pelajaran tersebut bagi guru dan murid. b. Alami, yakni ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar. c. Namai, untuk ini harus disediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi : yang kemudian menjadi sebuah masukan bagi si anak d. Demonstrasikan, yakni sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa mereka tahu. e. Ulangi, yakni tunjukkan kepada para pelajar tentang cara-cara mengulang materi dan menegaskan Aku tahu bahwa aku memang tahu ini f. Rayakan, yakni pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan perolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan 1. Pelaksanaan pembelajaran integer dalam pelaksanaannya dengan langkahlangkah sebagai berikut: Pertemuan pertama a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. b. Guru menyiapkan media yang akan digunakan berupa bola biru dan merah serta keranjang. Bola biru menunjukkan positif dan bola merah menunjukkan negatif

88 c. Guru menyiapkan soal materi terkait dengan memberikan contoh penyelesaian soal tersebut. Contoh Soal : Jawab : 1. 7 + 1 = 2. -5 + 6 = 1. 7 bola biru dimasukkan kedalam keranjang, kemudian masukkan kembali 1 bola biru kedalam keranjang. Di dalam keranjang akan terdapat 8 bola berwarna biru yang menyatakan jawaban bahwa 7 + 1 = 8 2. 5 bola berwarna merah dimasukkan terlebih dahulu kedalam keranjang, kemudian masukkan 6 bola berwarna biru. Bola yang berpasangan dikeluarkan, maka akan membentuk 1 pasang bola yang dikeluarkan, sisa yang ada dikeranjang adalah jawabannya.jadi -5 + 6 = (5 bola berpasangan, dan sisa 1 bola berwarna biru yang tidak mendapat pasangan),menyatakan jawabannya adalah 1 d. Siswa memperagakan didepan kelas e. Guru memberikan kesimpulan. f. Evaluasi Pertemuan kedua a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. b. Guru menyiapkan media yang akan digunakan berupa bola biru dan merah serta keranjang. Bola biru menunjukkan positif dan bola merah menunjukkan negatif c. Guru menyiapkan soal materi terkait d. Siswa memperagakan didepan kelas e. Guru memberikan kesimpulan. f. Evaluasi Jadi yang dimaksud dengan penerapan media bola berwarna pembelajaran integer ini adalah upaya guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran integer

89 secara khusus aspek kognitif, pada siswa kelas VII SLB Negeri dengan langkah-langkah pelaksanaan seperti yang telah dijelaskan diatas. Pringsewu 3.6 Kisi-kisi Instrumen Tabel 3.3 Soal Pretest Kompetensi Uraian Dasar Materi Indikator No. Soal Jml Soal Jenjang Melakukan Operasi hitung bulat termasuk penggunaan sifatsifatnya, pembulatan dan penaksiran Operasi hitung bulat positif dan bulat negatif Penjumlahan Bilangan Positif Pengurangan positif 1, 2, 3, 4, 5, 21, 22 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 28, 34, 38 7 C2 15 C2 Penjumlahan negatif 19, 20, 23, 24, 25, 30, 32, 35, 36 9 C2 Pengurangan negatif 6, 26, 27, 29, 31, 33, 37, 39, 40 9 C2 Keterangan : C2 : Proses berfikir pemahaman

90 Tabel 3.4 Soal Posttest Kompetensi Dasar Uraian Materi Indikator No. Soal Jml Soal Jenjang Melakukan Operasi hitung bulat termasuk penggunaan sifatsifatnya, pembulatan dan penaksiran Operasi hitung bulat positif dan bulat negatif Penjumlahan Bilangan Positif Pengurangan positif 2, 3, 4, 6, 9, 11, 34 1, 5, 7, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 7 C2 15 C2 Penjumlahan negatif 12, 15, 25, 26, 27, 29, 31, 33, 37 9 C2 Pengurangan negatif 8, 28, 30, 32, 35, 36, 38, 39, 40 9 C2 Keterangan : C2 : Proses berfikir pemahaman Tabel 3.5 Aktivitas belajar siswa Observasi Aktivitas Siwa Nomor Urut Keaktifan Bertanya, menjawab pertanyaan 3, 4 Ketekunan Mencatat, Menyelesaikan tugas 2, 5 Perhatian dan kedisiplinan Memperhatikan, Tidak mengobrol, Tidak bermain, Tidak mengganggu Teman, Tidak mengantuk, Tidak keluar masuk kelas 1,,7,8,9,10 3.6.1 Kalibrasi Instrumen Untuk memperoleh data penelitian tentang aktivitas belajar dilakukan dengan cara mengobservasi kemudian dari hasil observasi selanjutnya mempresentasekan aktivitas belajar siswa dari data yang ada. Hasil belajar ranah kognitif dilakukan tes tertulis. Tes yang telah disusun selanjutnya dilakukan uji

91 validasi isi, yaitu keterkaitan erat antara kecocokan butir-butir tes dengan tujuan yang diukurnya. Untuk melakukan validitas dilakukan melalui: 3.6.2 Penilaian Sejawat Penilaian sejawat yaitu dilakukan melalui diskusi instrumen dengan guru bidang studi kelas VII SLB Negeri Pringsewu, diskusi dimaksudkan untuk ikut memberi masukan guna menyempurnakan instrumen. Selanjutnya diminta juga bantuan dari teman mahasiswa Teknologi Pendidikan Angkatan 2008 yang berlatar belakang guru. 3.6.3 Penilaian oleh Pakar Penilaian para pakar dimaksudkan untuk menguji kesahihan instrumen yang dikembangkan dengan konsep teoritik dan konstekstual instrumen ini digunakan. Ada dua orang pakar yang memberikan penilaian yaitu pembimbing tesis. Penilaian pakar dilakukan untuk penyempurnaan: (1) pengembangan komponen materi pelajaran, (2) indikator untuk setiap komponen, (3) deskripsi untuk masing-masing indikator dan (4) keterkaitan masing-masing butir dengan indikator dan komponen untuk mendukung defenisi operasional. 3.6.4 Uji Persyaratan Instrumen 1. Validitas Untuk menentukan kesahihan butir-butir instrument dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba soal. Untuk menghitung validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment (Riduwan, 2006: 110).

92 Pada penelitian ini, soal yang dibuat dan diujicobakan terlebih dahulu kepada siswa kelas VIII SLB Negeri Pringsewu selatan sebanyak 5 siswa, yang mengerjakan 40 soal pretest dan 40 soal Posttest untuk mengetahui tingkat validitas dari soal tersebut. Setelah dilakukan ujicoba dan dianalisis dari 40 soal pretest pilihan berganda, ternyata didapat bahwa 25 butir soal valid dan 15 soal gugur. 25 soal tersebut adalah butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10,12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 25, 26, 27, 30, 32, 37, 39, 40 dan yang tidak layak digunkan atau gugur adalah nomor 6, 9, 11, 21, 22, 23, 24, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 38. Sedangkan uji coba soal Posttest diperoleh soal pilihan berganda yang valid adalah nomor 2, 3, 4, 6, 9, 10, 14, 16, 17, 18, 19 20, 21, 22, 23, 26, 27, 29, 30, 31, 33, 35, 36, 39, 40 sedangkan yang gugur adalah nomor 1, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 15, 24, 25, 28, 32, 34, 37, 38 2. Reliabilitas Reliabilitas soal dihitung dengan menggunakan program Anates. Berdasarkan hasil analisis ujicoba soal Pretest berupa soal pilihan ganda diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,73, simpangan baku 7, 66, korelasi xy 0,58 dan nilai rata-rata 22,20. Sedangkan hasil analisis ujicoba soal Posttest berupa soal pilihan ganda diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,87, simpangan baku 7,64, korelasi xy 0,76 dan nilai rata-rata 22,40.

93 3. Tingkat kesukaran Tingkat Kesukaran soal dilihat melalui penggunaan program Anates. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda Pretest No Kriteria No Soal Jumlah Persentase 1. Sukar 5, 11, 19, 20, 21, 36 6 15 % 2. Sedang 1, 2, 3, 4, 7, 12, 13, 17, 18, 22, 23 58 % 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 37, 38, 40 3. Mudah 6, 8, 9, 10, 14, 15, 16, 23, 25, 33, 39 11 27 % Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda Posttest No Kriteria No Soal Jumlah Persentase 1. Sukar 6, 19, 31, 34 4 10 % 2. Sedang 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 17, 25 63 % 18, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 35, 36, 39, 40 3. Mudah 1, 8, 10, 14, 16, 20, 24, 25, 29, 37, 38 11 27 % Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Daya Pembeda Daya Pembeda tes uji coba pada penelitian ini terlampir. Berdasarkan hasil ujicoba untuk soal pilihan ganda diperoleh data Uji coba Pretest 27 % Jelek, 15 % Cukup dan 58 % Baik. Pada Uji coba Posttest 27 % yang daya pembedanya jelek, 10 % cukup dan 63 % dalam kategori baik. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

94 5. Distraktor (Pengecoh) Dalam setiap tes obyektif selalu digunakan alternatif jawaban yang mengandung dua unsur sekaligus, yaitu jawaban benar dan jawaban salah sebagai pengecoh. Tujuan pemakaian pengecoh ini adalah untuk dapat membedakan antara siswa yang mampu dan siswa yang kurang mampu (Basrowi, Soenyono. 2007: 320). Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh testee berarti bahwa pengecoh itu jelek, terlalu menyolok menyesatkan. Sebaliknya sebuah distraktor (pengecoh) dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila distraktor tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut-pengikut tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan (Daryanto, 2001: 192). Distraktor (Pengecoh) tes uji coba pada penelitian ini terlampir. 3.7 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dianalisis secara bertahap sesuai dengan tujuan penelitian masing-masing. Teknik yang digunakan untuk melihat efektifitas media pembelajaran integer adalah deskriptif kuantitatif, dengan melihat perbandingan hasil pretest dan posttest serta melihat perbandingan persentase Aktivitas belajar siswa sebelum menggunakan media bola berwarna dan aktivitas belajar sisiwa ketika proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media bola berwarna dengan menggunakan perhitungan persentase.