BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN USIA LANJUT (USILA) PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

B. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra,

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan di Indonesia tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik simpulannya sebagai berikut : 1. Penderita hipertensi lansia di Desa Pingit Kecamatan Pringsurat

UPAYA PEMBINAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT. Asfriyati, SKM, MKes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

MATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada Tahun

YANDU LANSIA dr. Kartika Ratna Pertiwi JURDIK BIOLOGI FMIPA UNY YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

BAB I PENDAHULUAN. ini diakibatkan oleh peningkatan populasi lanjut usia (lansia) dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori (ilmu) dan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

PEDOMAN PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai % menurun menjadi % (Adisasmito, upaya untuk mendekatkan masyarakat terhadap jangkauan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

POSYANDU LANJUT USIA (LANSIA)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kualitas Pelayanan Kesehatan. menyediakan pengalaman jasa yang memuaskan selama periode

KONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

Dalam Pokok bahasan ini akan diuraikan secara ringkas berbagai pendekatan dan bentuk

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manfaat Penyuluhan Bina Keluarga Lansia Bagi Peserta Posbindu Pada Kehidupan Sehari- Hari

KUESIONER PENELITIAN

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

PENDAHULUAN. Manjilala

PEMERINTAH KOTA KOTAMOBAGU DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS GOGAGOMAN. Jl. Inpres, Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat 95716

PERKESMAS. No.Dokument : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya angka harapan hidup (life expectancy). Akibatnya jumlah penduduk

BAB 5 : PEMBAHASAN. yang peneliti tanyakan sehingga pertanyaan tersebut dibacakan berulang kali.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia

Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Efektif. Nama SOP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan rakyat Indonesia? Visi Indonesia sehat 2010 bertujuan untuk meningkatkan

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

BAB 1 PENDAHULUAN. semua spesies" (Weiss 1965, dan Shack dalam Hadywinoto dan Tony 1999). Dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pendunduk yang berusia diatas 60 tahun atau lanjut usia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka tidak lagi merasa terabaikan di dalam masyarakat. Berbagai kegiatan

PEDOMAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015


BAB I PENDAHULUAN. organisasi kesehatan sedunia World Health Oganization (WHO) tahun 1948 dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

PEMBERDAYAAN KADER PKK DAN KADER POSYANDU SEBAGAI KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara

PENGUATAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA DETEKSI DINI KESEHATAN IBU, BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2013

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. Posbindu 1. Definisi Posbindu Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy, 2001) Posbindu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia di tingkat desa dalam wilayah kerja puskesmas. (Departemen Kesehatan RI, 2005) Posbindu adalah pos pelayanan kesehatan untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu Lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraanya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraanya. R.Fallen & R. Budi. Dwi. K, (2010). Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas. Yogyakarta:Nuha Medika. Posbindu adalah sebuah wadah, tempat pelayanan terpadu yang diperuntuhkan bagi lansia disuatu daerah tertentu yang didalamnya terdapat pelayanan kesehatan dan kegiatan peningkatan kesehatan serta kesejahteraan

lansia yang dalam pelaksanaanya melibatkan peran masyarakat dan organisasi sosial. (Depkes RI, 2006) Posbindu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan, perwujudan dari peran serta masyarakat dalam menjaga meningkatkan derajat kesehatan mereka. (Yulifah, dkk, 2009) Jadi bisa ditarik kesimpulan dari pengertian diatas bahwa posbindu adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan oleh masyarakat, dari masyarakat, untuk masyarakat dan untuk mensejahterakan lansia. 2. Manfaat Posbindu Manfaat dari Posbindu adalah pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih percaya diri dihari tuanya. Posbindu inimerupakan bentuk pendekatan proaktif untuk mendukung peningkatan kualitas hidup dan kemandirian usia lanjut yang mengutamakan aspek proakyif dan preventif. Disamping aspek kuratif dan rehabilitative posbindu mempunyai manfaat sebagai berikut : a. Memberikan semangat hidup bagi usia lanjut b. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi keluarga yang tidak mampu c. Memberikan bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan meningkatkan kesehatanya, agar tetap sehat dan mandiri. (Depkes, 2007)

3. Tujuan Posbindu a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran masyarakat dalam pelayanan posbindu untuk meningkatkan komunikasi. c. Mengurangi angka kematian lansia di masyarakat. d. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas dalam pembinaan kesehatan usia lanjut yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan penilaian termasuk pembinaan dan pengembangan. e. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan kepada usia lanjut. f. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas untuk menggalang peran serta masyarakat dalam pembinaan kesehatan usia lanjut. g. Meningkatkan peran serta usia lanjut, keluarga, kader, organisasi sosial dan lembaga swadaya masyarakat dalam penyelenggaraan pembinaan kesehatan usia lanjut. 4. Strategi Pembinaan Strategi pembinaan kesehatan usia lanjut dilaksanakan sebagai berikut: a. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan usia lanjut dalam perencanaan puskesmas. b. Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaan pembinaan kesehatan usia lanjut dengan kegiatan pokok lainnya.

c. Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan usia lanjut sesuai kondisi dan kebutuhan setempat. d. Mendorong terwujudnya peran serta masyarakat khususnya dalam pembinaan kesehatan usia lanjut melalui swadaya masyarakat, PKK, organisasi lainnya. 5. Sasaran Posbindu a. Sasaran langsung kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun) kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas) kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas) b. Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada, masyarakat di lingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang peduli terhadap pembinaan kesehatan usia lanjut, petugas lain yang menangani Kelompok Usia Lanjut dan masyarakat luas. 6. Langkah langkah Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembinaan kesehatan usia lanjut sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Informasi pembinaan kesehatan usia lanjut. 2) Membuat kesepakatan tentang pelaksanaan pembinaan kesehatan usia lanjut. 3) Melakukan pembimbingan pembinaan kesehatan usia lanjut kepada staf puskesmas. 4) Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut.

5) Melakukan pendekatan lintas jalur tingkat kecamatan dan desa termasuk lembaga swadaya masyarakat dan LKMD untuk menginformasikan dan menjelaskan perannya dalam pembinaan kesehatan usia lanjut. 6) Melakukan survei mawas diri bersama tenaga kecamatan dan desa setempat untuk mengenal masalah yang berkaitan dengan kesehatan usia lanjut. 7) Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk mencapai kesepakatan tentang upaya yang akan dilakukan. 8) Membentuk kelompok kerja/tim kerja dalam pembinaan kesehatan usia lanjut. 9) Mendorong pembentukan dan pengembangan pembinaan kesehatan usia lanjut di masyarakat secara mandiri. b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan mencakup secara umum kegiatan pelaksanaan promotif dan preventif: 1) Kegiatan Promotif Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup para usia lanjut agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna. upaya promotif juga ditunjukan kepada keluarga dan masyarakat di lingkungan usia lanjut. Kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat, pengetahuan tentang gizi usia lanjut, pengetahuan tentang proses denegeratif yang akan terjadi pada usia lanjut, upaya meningkatkan kesegaran jasmani serta upaya lain yang dapat memelihara kemandirian serta produktifitas usia lanjut. 2) Kegiatan preventif

Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan komplikasi yang di akibatkan oleh proses degeneratif. Kegiatan yang di lakukan berupa deteksi dini kesehatan usia lanjut yang dapat dilakukan di kelompok, puskesmas. 7. Mekanisme Posbindu Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang terlatih, tokoh dari PKK dan tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari puskesmas.posyandu lansia di selenggarakan berdasarkan mekanisme dan kebijakan pelayanan kesehatan suatu wilayah. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia dengan system 5 meja, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Tahap Meja Satu Pendaftaran dilakukan sebelum pelaksanaan pelayanan b. Tahap Meja Kedua Pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut, serta penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. c. Tahap Meja Ketiga Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status mental. d. Tahap Meja Keempat Pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana) e. Tahap Meja Kelima Pemberian penyuluhan dan konseling 8. Bentuk Pelayanan Posbindu

a. Pemeriksaan aktifitas, seperti mandi, makan dan minum, mencuci baju, berpakaian, berjalan,. b. Pemeriksaan status mental : pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosi. c. Pengukuran Tekanan Darah.. d. Pelaksanaan rujukan bila diperlukan untuk dirujuk. e. Penyuluhan dan Konseling kesehatan usia lanjut. 9. Kegiatan petugas puskesmas a. Melakukan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan sesuai kebutuhan melalui berbagai media mengenai usia lanjut. Upaya ini di lakukan terhadap berbagai kelompok sasaran itu sendiri usia lanjut, keluarga dan masyarakat. b. Melakukan penjaringan usia lanjut resiko tinggi, pemeriksaan berkala, memberi petunjuk upaya pencegahan penyakit, gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada usia lanjut. 10. Kegiatan usia lanjut a. Melakukan kegiatan olah raga secara teratur sesuasi kemampuan, secara perorangan atau kelompaok, ikut serta dalam kegiatan rekreasi, ketrampilan, pengembangan hobi dll. b. Menjalani pemeriksaan secara berkala, mengisi catatan pribadi secara teratur, makan sesuai kebutuhan gizi, perilaku sehat. c. Berperan serta terhadap penyuluhan mengenai kesehatan usia lanjut secara berkelompok melalui media massa.

B. Kader 1. Definisi Kader a. Definisi Kader adalah Tenaga sukarela yang dipilih masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat ( Yulifah, dkk 2009). b. Kader adalah laki-laki atau permpuan yang sudah terlatih untuk menanggani masalah kesehatan (Meilani, dkk 2009) c. Kader secara umum kader yaitu tenaga yang berasal dari masyarakat, dipilih oleh masyarakat dan bekerja secara sukarela untuk menjadi penyelengara posbindu lansia (R. Fallen dan R. Budi Dwi K, Nuha Medika ; Yogyakarta, Juni 2010). 2. Fungsi Kader a. Fungsi Kader Merencakan kegiatan antara lain menyampaikan data, b. Melakukan komunikasi, informasi, motivasi. c. Menggerakan masyarakat, mendorong masyarakat untuk bergotong royong dan mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan. d. Memberi pelayanan: 1) Membagi obat 2) Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan 3) Mengawasi pendatang didesannya supaya melapor 4) Memberi pertolongan pemantauan penyakit. 3. Tugas Kader

Kader bukanlah tenaga professional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan, dalam rangka melaksanankan kegiatan antara lain: a. Kegiatan di posyandu: 1) Melaksanakan pendaftaran 2) Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan 3) Memberikan penyuluhan 4) Memberi dan membantu pelayanan kesehatan. 4. Syarat menjadi kader Depkes RI (2003) a. Dipilih dari dan oleh masyarakat setempat b. Bersedia dan mampu bekerja bersama masyarakat secara sukarela c. Bisa membaca dan menulis huruf latin d. Sabar dan memahami usia lanjut 5. Peran kader dan penyelenggaraan Posbindu a. Memberitahukan hari dan jam buka Posbindu kepada masyarakat b. Menyiapkan peralatan untuk penyelenggaraan Posbindu sebelum pelaksanaan Posbindu (buku catatan, KMS, alat peraga) c. Melakukan pendaftaran d. Melakukan penimbangan e. Mencatat hasil penimbangan pada KMS f. Melakukan penyuluhan perorangan kepada lansia 6. Peran Kader Diluar Posbindu a. Mengunjungi rumah bagi lansia yang tidak hadir.

b. Melakukan Survei Mawas Diri atau pendekatan sesama petugas. c. Melaksanakan musyawaroh bersama untuk menentukan jadwal Posbindu dilaksanakan. d. Menentukan lansia yang akan dikunjungi (lansia yang beresiko). e. Mengajak lansia untuk hadir di Posbindu. f. Memberikan informasi Posbindu dan menggalang sumber daya seperti dana. g. Melakukan kegiatan Posbindu seperti : jalan sehat, senam lansia, bersepeda atau kegiatan lainnya seperti mengikuti pengajian. h. Melakukan pencatatan.