ANALISIS KINERJA KEUANGAN INDUSTRI SUBSEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DAN TERMASUK DALAM INDEKS ILQ-45 TAHUN SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN MANAJEMEN KAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS TOKO PELITA

PERANAN PERENCANAAN LABA UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PERUSAHAAN PISANG GORENG SIMANALAGI SKRIPSI. Oleh. Samuel Ibrahim

PERANAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT.X PERIODE SKRIPSI. Oleh. Arief Setyani Komara

PERANAN PERENCANAAN LABA UNTUK MENUNJANG PENGEMBANGAN USAHA PERUSAHAAN SURABI DURIAN GEBOY SKRIPSI. Oleh. Yosua Ardian

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh: Inggita Dellapranaya Parikesit

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

PERAN MANAJEMEN INSANI YANG MEMPERHATIKAN KEPRIBADIAN TERHADAP SEGITIGA KECURANGAN DI AGENCY PRUDENTIAL INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS TATA LETAK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI JARAK TEMPUH PADA PT. X

ANALISA KINERJA KEUANGAN PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR PERIODE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mempengaruhi minat investor untuk menanam atau menarik investasinya

ANALISIS PERANAN EFISIENSI BIAYA GAJI DALAM USAHA MENINGKATKAN MARJIN LABA BERSIH PADA CV.G SKRIPSI

PENTINGNYA PERAN PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL LANGSUNG TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN DI DS GARMENT BANDUNG

PERANAN MANAJEMEN PIUTANG TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. BERHASIL BERUNTUNG BERSAMA (PT. BBB) SKRIPSI

PERANAN MANAJEMEN PIUTANG DALAM MENGURANGI KREDIT BERMASALAH PADA PERUSAHAAN DAGANG D

PERANAN ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM DALAM PENILAIAN PENGENDALIAN INTERN PADA SIKLUS PEMBELIAN (STUDI KASUS RSPAU DR. S. HARDJOLUKITO YOGYAKARTA)

PENGARUH AUDIT TENURE

PERAN PERENCANAAN KEUANGAN DENGAN ADANYA PEMBELIAN ASET TETAP DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PT. G SKRIPSI. Oleh. Vito Siswaji

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT ASTRA OTOPARTS Tbk PERIODE Abstrak

PERANAN EFISIENSI BIAYA TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MAXINE PHOTOGRAPHY SKRIPSI

PERANAN PERENCANAAN LABA DALAM USAHA PENGEMBANGAN BISNIS ONLINE SHOP PADA PERUSAHAAN STAR.CO SKRIPSI. Oleh. Naomy Margareth

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh. Cindy Criselda

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SURYAINTI PERMATA Tbk SKRIPSI. Oleh : Lilian Widi S /FE/EA

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja Keuangan Perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA KAFE ZERO HOUR COFFEE JALAN CIUMBULEUIT BANDUNG

ANALISIS TREYNOR MEASURE DAN SHARPE MEASURE TERHADAP KINERJA PORTFOLIO SAHAM-SAHAM LQ45 PERIODE FEBRUARI-JULI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ketat antar perusahaan. Persaingan membuat setiap perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akan sektor properti dan real estate juga mengalami kenaikan sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

PERANAN PERENCANAAN LABA DENGAN ADANYA PEMBELIAN MESIN DALAM USAHA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN PB SKRIPSI

PERANAN EFISIENSI BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA UPAH TERHADAP PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN MAKANAN RINGAN T

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Pahlawan Seribu Tangerang Periode penelitian dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. barang jadi, dan menjualnya kepada konsumen (perusahaan manufaktur).

PERANAN BIAYA TENAGA KERJA TIDAK TETAP DALAM KINERJA KEUANGAN PT SMF

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di. berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

PERANAN PERUBAHAN METODE PENGADAAN BAHAN BAKU DALAM MENINGKATKAN LABA PADA PERKEBUNAN JAMUR TIRAM B

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

The Comparison Of Stock Price Before And After Deviden Sharing On The Property Sector Coorporations which Listed In The Indonesia Stock Exchange 2010

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. (Santoso, 2005). Perusahaan property and real estate adalah perusahaan yang

DAMPAK EKSPANSI TERHADAP KINERJA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK SKRIPSI. Oleh: Terry Febrian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II LANDASAN TEORITIS. merupakan suatu ringkassan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh: Nadia Mulijadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK. PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. terhadap harga belinya. Emamgholipour et al. (2013), menyatakan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini sangat berpengaruh pada dunia usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kegiatan menggunakan dana (fungsi investasi) dan kegiatan mencari sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERKEMBANGAN EFISIENSI BANK SETELAH KRISIS 1998: INDONESIA, MALAYSIA DAN THAILAND

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat terjadi krisis moneter banyak perusahaan yang mengalami penurunan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu aspek keuangan yang penting dalam perkembangan perusahaan

ANALISIS STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang setiap perusahaan harus menciptakan suatu produk dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

FUNFSI MANAJEMEN KEUANGAN

EVALUASI PENGELOLAAN PRODUK SAMPINGAN DAN LIMBAH PADAT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH POTONG AYAM CV BOGA SAMITRA, SOREANG

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sektor bisnis yang berkembang pesat.bisnis property dan real

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. sektor property juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT FAJAR SURYA WISESA, Tbk. PERIODE TAHUN 2009, 2010 DAN 2011 TUGAS AKHIR

PENGGUNAAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KEUNTUNGAN INVESTASI BAGI INVESTOR PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND COMPONENTS YANG GO PUBLIC DI BEI

PENERAPAN ANALISIS DU PONT SYSTEM DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK

PERANAN ANALISIS MANAJEMEN KREDIT DALAM MENGURANGI KREDIT MACET PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT BM SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PROMOTION MIX YANG DILAKUKAN AGEN PROPERTI ERA BANDUNG TERHADAP NIAT BELI MASYARAKAT BANDUNG PADA PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan menganalisis mengenali Pengaruh Solvabilitas Terhadap

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN INDUSTRI SUBSEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DAN TERMASUK DALAM INDEKS ILQ-45 TAHUN 2012-2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh Kariza Avinda Faladina 2012120147 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN (Terakreditasi berdasarkan Keputusan BAN-PT No.227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013) BANDUNG 2017

FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS TO ASSESS THE PERFORMANCE OF THE COMPANY (A STUDY ON INDUSTRIAL PROPERTY SUBSECTOR LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE AND INCLUDE ON ILQ-45 INDEX IN 2012-2015) UNDERGRADUATE THESIS Submitted to complete the requirement of a bachelor degree in economic By : Kariza Avinda Faladina 2012120147 PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMIC MANAGEMENT STUDY PROGRAM (Accredited based on the degree of BAN-PT No.227/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013) BANDUNG 2017

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN Analisis Kinerja Keuangan Industri Subsektor Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Termasuk dalam Indeks ILQ-45 tahun 2012-2015 Oleh : Kariza Avinda Faladina 2012120147 PERSETUJUAN SKRIPSI Bandung, Desember 2016 Ketua Program Studi Manajemen, Dra.Triyana Iskandarsyah, M.Si. Pembimbing, Vera Intanie Dewi, S.E., M.M.

PERNYATAAN Saya yang bertanda-tangan di bawah ini, Nama (sesuai akte lahir) : Kariza Avinda Faladina Tempat, tanggal lahir : Bandung, 2 Juni 1994 Nomor Pokok : 2012120147 Program studi Jenis naskah : Manajemen : Skripsi JUDUL Analisis Kinerja Keuangan Industri Subsektor Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Termasuk dalam Indeks ILQ-45 tahun 2012-2015 Dengan, Pembimbing : Vera Intanie Dewi, S.E., M.M. Adalah benar-benar karya tulis saya sendiri; SAYA NYATAKAN 1. Apa pun yang tertuang sebagai bagian atau seluruh isi karya tulis saya tersebut di atas dan merupakan karya orang lain (termasuk tapi tidak terbatas pada buku, makalah, surat kabar, internet, materi perkuliahan, karya tulis mahasiswa lain), telah dengan selayaknya saya kutip, sadur atau tafsir dan jelas telah saya ungkap dan tandai 2. Bahwa tindakan melanggar hak cipta dan yang disebut plagiat (plagiarism) merupakan pelanggaran akademik yang sanksinya dapat berupa peniadaan pengakuan atas karya ilmiah dan kehilangan hak kesarjanaan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksa oleh pihak mana pun. Pasal 25 Ayat (2) UU. No 20 Tahun 2003: Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya. Pasal 70: Lulusan yang karya ilmiahnya yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademi, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 200 juta. Bandung, Dinyatakan tanggal : 18 Januari 2017 Pembuat pernyataan : Kariza Avinda Faladina (Kariza Avinda Faladina)

ABSTRAK Perkembangan bisnis properti di Indonesia akhir-akhir ini mengalami perlambatan. Salah satu penyebab perlambatan sektor industri ini selain adanya krisis global, juga disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari Bank Indonesia mengenai peningkatan tingkat bunga acuannya. Bank Indonesia sebagai lembaga penjaga stabilitas perekonomian negara, harus mengambil beberapa langkah kebijakan moneter seperti menaikkan atau menurunkan nilai SBI. Bank Indonesia meningkatkan tingkat SBI-nya menjadi 7,75% yang merupakan titik tertingginya pada tahun 2014. Langkah ini dilakukan untuk melawan inflasi tinggi, defisit transaksi dan mengatasi ketidakjelasan iklim internasional karena adanya pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat. Peningkatan tingkat SBI ini mempengaruhi salah satunya sektor properti di Indonesia dengan aturan loan-to-value yang baru. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil analisis kinerja keuangan masingmasing perusahaan pada industri subsektor properti menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis laporan arus kas serta bagaimana hasil analisis posisi keuangan masing-masing perusahaan pada industri subsektor properti jika dibandingkan dengan rata-rata industri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahaan sehingga dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik dalam situasi saat ini. Untuk mencapai hasil penelitian, penulis menggunakan metode deskriptif sebagai metode penelitian dengan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Jenis data dari penelitian ini merupakan analisis data sekunder yang diperoleh dengan studi kepustakaan melalui buku teori maupun berita-berita yang dipublikasikan melalui media massa. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau mendeskripsikan setting, subjek, dan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung secara apa adanya dengan cara mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan data yang diperoleh dan membuat satu simpulan dari hasil penelitian tersebut. Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan industri properti yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 dan dibandingkan dengan kinerja keuangan seluruh industri subsektor properti yang terdaftar di BEI periode 2012-2015. Hasil dari penelitian serta pembahasan yang dilakukan adalah bahwa perusahaan yang memiliki kinerja terbaik adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk meskipun perusahaan masih harus memperhatikan pengeluaran biaya perusahaan. Perusahaan dengan kondisi likuiditas terbaik di industri adalah PT Lippo Karawaci Tbk namun perusahaan harus memperhatikan penggunaan utang yang terlalu banyak sehingga kemampuan membayar bunga perusahaan tersebut rendah. Sedangkan melalui analisis arus kas, belum ada perusahaan yang mampu memperoleh kas dari aktivitas operasi dan mengalami peningkatan kas secara berkelanjutan. Oleh sebab itu, pengelolaan kas perusahaan sudah cukup baik sehingga hal yang masih harus diperhatikan adalah kinerja keuangann perusahaan secara keseluruhan karena hasil analisis rasio keuangan yang masih buruk. Kata kunci: Tingkat SBI, Rasio Keuangan, Laporan Arus Kas i

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata-1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan. Penulis memberi judul penelitian ini Analisis Kinerja Keuangan Industri Subsektor Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Termasuk Indeks ILQ-45 tahun 2012-2015. Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik aspek kualitas maupun kuantitas dari materi penelitian yang disajikan. Semua ini didasarkan dari keterbatasan yang dimiliki penulis. Maka dari itu, dalam penulisan skripsi ini penulis banyak diberi bantuan oleh berbagai pihak. Dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas bantuan, motivasi, didikan, dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama ini, antara lain kepada: 1. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan moril serta materil juga mendoakan penulis dalam menyelesaikan jenjang kuliah dan penulisan skripsi ini. Ayah dari penulis, Yusron Avianto yang selalu menyandarkan bahu, mendengarkan keluh kesah, memperlihatkan kepada penulis bahwa di dalam setiap kesusahan pasti ada titik terangnya. Ibu dari penulis, Citra Avianto yang selalu menjadi panutan penulis untuk menjadi seorang Ibu dan pribadi yang berhasil dalam menggerakkan bisnis dan keluarganya dan yang selalu mendoakan penulis agar selamat dan sukses. Terima kasih telah membesarkan penulis dan skripsi ini adalah salah satu yang akan penulis persembahkan kepada mereka. 2. Kakak dan adik penulis, Reza Yuda Aditya yang sedang menempuh skripsi bersama penulis yang selalu mendukung, berjuang bersama-sama, dan membantu penulis dalam penulisan skripsi ini. Rasul selaku adik bungsuku yang baru menempuh jenjang Sekolah Menengah Pertama, semoga penulis dapat menjadi contoh yang baik. ii

3. Ibu Vera Intanie Dewi, SE., MM selaku dosen pembimbing Skripsi Manajemen Keuangan yang selalu menyediakan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Dr. Maria Merry Marianti, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan. 5. Ibu Triyana Iskandarsyah, Dra., M. Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Katolik Parahyangan. 6. Ibu Dr. Judith Felicia Pattiwael, Dra., MT. selaku dosen wali yang telah mengarahkan penulis dalam menjalani seluruh rangkaian Program Studi Manajemen, sehingga penulis dapat sampai ke tahap penyusuan skripsi ini dan dosen mata kuliah Metode Penelitian Manajemen yang telah mengajarkan penulis berbagai ilmu metode penulisan karya ilmiah yang dapat diimplementasikan dalam penelitian ini. 7. Kepada dosen-dosen Universitas Katolik Parahyangan yang mendidik penulis semenjak awal pertama masuk kuliah hingga sekarang. 8. Raden Dwikayuda Wiyasa, orang yang penulis cari saat sedang menghadapi keluh kesah dan memberikan dukungan serta bantuan di setiap waktu. Terima kasih atas kasih sayang, kepercayaan, kepedulian, dan motivasi yang diberikan. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk penulis diantara seribu kesibukan lainnya. 9. Amanda Adelya dan Adila Aafiyah selaku sahabat penulis yang selalu membantu kapanpun penulis membutuhkan dukungan. 10. Wasabi, yang selalu menjadi tempat curhatan dan hiburan utama untuk penulis. Indah, Adel, Ajrin, Biba dan Nadia terima kasih telah menjadi sahabat penulis dari SD, SMP, SMA, hingga detik ini. 11. Teman seperjuangan penulis yang juga sedang menempuh skripsi, yaitu Mira, Mega, Fikryadi, Respati juga Khrisna yang selalu menghibur, mendukung, membantu, dan memberi masukan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 12. GFs, 27 orang yang tidak bisa lepas dari kehidupan penulis, dari awal SD hingga sekarang yang sudah banyak terpisah dikarenakan kesibukan masing-masing. iii

13. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna mengingat keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan memperbaiki demi kesempurnaan. Bandung, 18 Desember 2017 Penulis iv

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat penelitian... 3 1.5 Kerangka Pemikiran... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 2.1 Kinerja Keuangan... 8 2.2 Laporan Keuangan... 8 2.3 Analisis Laporan Keuangan... 10 2.3.1 Analisis Rasio Keuangan... 10 2.3.2 Rasio Keuangan... 12 2.3.3 Analisis Laporan Arus Kas... 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 25 3.1 Metode Penelitian... 25 3.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian... 25 3.1.2 Teknik Pengumpulan Data... 26 3.1.3 Jenis dan Sumber Data... 26 3.2 Objek Penelitian... 27 3.2.1 Alam Sutera Realty Tbk.... 27 v

3.2.2 PT. Bumi Serpong Damai Tbk.... 28 3.2.3 PT. Ciputra Development Tbk.... 28 3.2.4 PT. Lippo Karawaci Tbk.... 29 3.2.5 PT. Summarecon Agung Tbk.... 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 32 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan di Industri Subsektor Properti... 32 4.1.1 Analisis Rasio Likuiditas... 32 4.1.2 Analisis Rasio Aktivitas... 47 4.1.3 Analisis Rasio Utang... 62 4.1.4 Analisis Rasio Profitabilitas... 69 4.1.5 Analisis Rasio Pasar... 84 4.2 Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Rata- Rata Rasio Keuangan Industri... 88 Analisis Rasio Likuiditas... 88 4.2.1 Analisa Rasio Aktivitas... 94 4.2.2 Analisa Rasio Utang... 105 4.2.3 Analisa Rasio Profitabilitas... 111 4.2.4 Analisa Rasio Pasar... 124 4.3 Analisis Arus Kas... 130 4.3.1 Analisis Arus Kas PT Alam Sutera Realty Tbk... 130 4.3.2 Analisis Arus Kas PT Bumi Serpong Damai Tbk... 130 4.3.3 Analisis Arus Kas PT Ciputra Development Tbk... 131 4.3.4 Analisis Arus Kas PT Lippo Karawaci Tbk... 131 4.3.5 Analisis Arus Kas PT Summarecon Agung Tbk... 133 BAB V KESIMPULAN... 134 5.1 Kesimpulan... 134 5.2 Saran... 140 DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran... 7 Gambar 2.1 Analisis Gabungan... 11 vii

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Penggolongan Sumber dan Penggunaan Dana... 19 Tabel 2. 2 Sumber dan Kategori Data dalam Laporan Arus Kas... 21 Tabel 2. 3 Pola Arus Kas... 23 Tabel 3. 1 Sampel Penelitian... 26 Tabel 4. 1 Rasio Likuiditas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT. Alam Sutera Realty Tbk.... 88 Tabel 4. 2 Rasio Likuiditas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT. Bumi Serpong Damai... 90 Tabel 4. 3 Rasio Likuiditas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Ciputra Development Tbk... 91 Tabel 4. 4 Rasio Likuiditas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Lippo Karawaci Tbk... 92 Tabel 4. 5 Rasio Likuiditas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Summarecon Agung Tbk... 94 Tabel 4. 6 Rasio Aktivitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Alam Sutera Realty Tbk... 95 Tabel 4. 7 Rasio Aktivitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk... 97 Tabel 4. 8 Rasio Aktivitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Ciputra Development Tbk... 99 Tabel 4. 9 Rasio Aktivitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Lippo Karawaci Tbk... 101 Tabel 4. 10 Rasio Aktivitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Summarecon Agung Tbk... 103 Tabel 4. 11 Rasio Utang Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Alam Sutera Realty Tbk... 105 Tabel 4. 12 Rasio Utang Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk... 106 Tabel 4. 13 Rasio Utang Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Ciputra Development Tbk... 107 viii

Tabel 4. 14 Rasio Utang Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Lippo Karawaci Tbk... 108 Tabel 4. 15 Rasio Utang Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Summarecon Agung Tbk... 110 Tabel 4. 16 Rasio Profitabilitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Alam Sutera Realty Tbk... 111 Tabel 4. 17 Rasio Profitabilitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk... 114 Tabel 4. 18 Rasio Profitabilitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk... 116 Tabel 4. 19 Rasio Profitabilitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Lippo Karawaci Tbk... 119 Tabel 4. 20 Rasio Profitabilitas Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Summarecon Agung Tbk... 122 Tabel 4. 21 Rasio Pasar Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Alam Sutera Realty Tbk... 125 Tabel 4. 22 Rasio Pasar Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk... 126 Tabel 4. 23 Rasio Pasar Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Ciputra Development Tbk... 127 Tabel 4. 24 Rasio Pasar Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Lippo Karawaci Tbk... 128 Tabel 4. 25 Rasio Pasar Rata-Rata Industri Subsektor Properti dengan PT Summarecon Agung Tbk... 129 Tabel 4. 26 Arus Kas PT Alam Sutera Realty Tbk... 130 Tabel 4. 27 Arus Kas PT Bumi Serpong Damai Tbk... 130 Tabel 4. 28 Arus Kas PT Ciputra Development Tbk... 131 Tabel 4. 29 Arus Kas PT Lippo Karawaci Tbk... 132 Tabel 4. 30 Arus Kas PT Summarecon Agung Tbk... 133 ix

DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Grafik Modal Kerja Bersih... 32 Grafik 4.2 Grafik Rasio Lancar... 37 Grafik 4.3 Grafik Rasio Cepat... 41 Grafik 4.4 Grafik Rasio Kas... 44 Grafik 4.5 Grafik Rasio Rata-rata Umur Persediaan... 47 Grafik 4.6 Grafik Rasio Perputaran Piutang... 49 Grafik 4.7 Grafik Rasio Rata-rata Umur Piutang... 51 Grafik 4.8 Grafik Rasio Rata-rata Periode Bayar... 54 Grafik 4.9 Grafik Rasio Perputaran Aktiva Tetap... 56 Grafik 4.10 Grafik Rasio Perputaran Total Aktiva... 59 Grafik 4.11 Grafik Rasio Utang... 62 Grafik 4.12 Grafik Rasio Utang terhadap Ekuitas... 64 Grafik 4.13 Grafik Rasio Mampu Bayar Bunga... 67 Grafik 4.14 Grafik Rasio Marjin Laba Kotor... 69 Grafik 4.15 Grafik Rasio Marjin Laba Operasi... 71 Grafik 4.16 Grafik Rasio Marjin Laba Bersih... 74 Grafik 4.17 Grafik Rasio Hasil Atas Aktiva... 76 Grafik 4.18 Grafik Rasio Hasil Atas Ekuitas... 79 Grafik 4.19 Grafik Rasio Pendapatan per Saham... 82 Grafik 4.20 Grafik Rasio Harga Pasar per Pendapatan... 84 Grafik 4.21 Grafik Rasio Harga Pasar per Nilai Buku... 86 x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Laporan Laba Rugi PT Alam Sutera Realty Tbk Lampiran 2 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana PT Alam Sutera Realty Tbk tahun 2015 Lampiran 3 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana PT Alam Sutera Realty Tbk tahun 2014 Lampiran 4 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana PT Alam Sutera Realty Tbk tahun 2013 Lampiran 5 Laporan Laba Rugi PT Bumi Serpong Damai Tbk Lampiran 6 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Bumi Serpong Damai Tbk tahun 2015 Lampiran 7 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Bumi Serpong Damai Tbk tahun 2014 Lampiran 8 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Bumi Serpong Damai Tbk tahun 2013 Lampiran 9 Laporan Laba Rugi PT Ciputra Development Tbk tahun 2015 dan tahun 2014 Lampiran 10 Laporan Laba Rugi PT Ciputra Development Tbk tahun 2013 dan tahun 2012 Lampiran 11 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Ciputra Development Tbk tahun 2015 Lampiran 12 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Ciputra Development Tbk tahun 2014 Lampiran 13 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Ciputra Development Tbk tahun 2013 Lampiran 14 Laporan Laba Rugi PT Lippo Karawaci Tbk Lampiran 15 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Lippo Karawaci Tbk tahun 2015 Lampiran 16 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Lippo Karawaci Tbk tahun 2014 xi

Lampiran 17 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Lippo Karawaci Tbk tahun 2013 Lampiran 18 Laporan Laba Rugi PT Summarecon Agung Tbk Lampiran 19 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Summarecon Agung Tbk tahun 2015 Lampiran 20 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Summarecon Agung Tbk tahun 2014 Lampiran 21 Laporan Sumber dan Penggunaan PT Summarecon Agung Tbk tahun 2013 Lampiran 22 Rasio Likuiditas PT Alam Sutera Realty Tbk Lampiran 23 Rasio Likuiditas PT Bumi Serpong Damai Tbk Lampiran 24 Rasio Likuiditas PT Ciputra Development Tbk Lampiran 25 Rasio Likuiditas PT Lippo Karawaci Tbk Lampiran 26 Rasio Likuiditas PT Summarecon Agung Tbk Lampiran 27 Rasio Aktivitas PT Alam Sutera Realty Tbk Lampiran 28 Rasio Aktivitas PT Bumi Serpong Damai Tbk Lampiran 29 Rasio Aktivitas PT Ciputra Development Tbk Lampiran 30 Rasio Aktivitas PT Lippo Karawaci Tbk Lampiran 31 Rasio Aktivitas PT Summarecon Agung Tbk Lampiran 32 Rasio Utang PT Alam Sutera Realty Tbk Lampiran 33 Rasio Utang PT Bumi Serpong Damai Tbk Lampiran 34 Rasio Utang PT Ciputra Development Tbk Lampiran 35 Rasio Utang PT Lippo Karawaci Tbk Lampiran 36 Rasio Utang PT Summarecon Agung Tbk Lampiran 37 Rasio Profitabilitas PT Alam Sutera Realty Tbk Lampiran 38 Rasio Profitabilitas PT Bumi Serpong Damai Tbk xii

Lampiran 39 Rasio Profitabilitas PT Ciputra Development Tbk Lampiran 40 Rasio Profitabilitas PT Lippo Karawaci Tbk Lampiran 41 Rasio Profitabilitas PT Summarecon Agung Tbk xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2012 dan pertengahan pertama tahun 2013 sektor properti Indonesia bertumbuh dengan pesat, maka pertumbuhan keuntungan para developer properti Indonesia meningkat. Menurut data dari situs Indonesia Investment bahwa dari empat puluh lima perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012, dua puluh enam perusahaan mencatat pertumbuhan laba bersih lebih dari 50%. Seiring dengan pertumbuhan laba bersih yang tinggi, harga properti Indonesia pun meningkat hingga 30% per tahun antara tahun 2011 dan 2013. Maka dapat dipahami bahwa bisnis properti sangat diminati pada periode ini. Menurut data dari situs Indonesia Investment pertumbuhan PDB pada level +6% poin (year-on-year), PDB per kapita Indonesia dan daya beli masyarakat menguat seiring dengan itu, mengimplikasikan bahwa semakin banyak orang Indonesia yang mampu membeli properti. Belanja konsumen kelas menengah yang kuat membuat segmen bisnis hunian (rumah, apartemen dan kondominium) menjadi kontributor terbesar untuk pertumbuhan properti Indonesia, mencakup sekitar 60% dari total sektor properti. Selain itu, komposisi demografi Indonesia mendukung pertumbuhan sektor properti. Terlebih lagi, sejalan dengan trend global, Indonesia telah mengalami proses urbanisasi yang cepat. Sesuai data dari badan pusat statistik Indonesia, pada saat ini lebih dari 50% penduduk Indonesia bertempat tinggal di wilayah perkotaan. Didukung juga oleh pasar properti Indonesia naik tajam karena rendahnya tingkat suku bunga bank sentral di tahun 2013. Menurut data dari situs Bank Indonesia, bahwa antara Februari 2012 sampai pertengahan 2013 bank sentral Indonesia (Bank Indonesia) mempertahankan suku bunga acuannya (BI rate) pada 5,75%, kebijakan suku bunga terendah dalam sejarah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini. 1

Menurut data dari situs Indonesia Investment, bank-bank komersial Indonesia mengalami kenaikan pinjaman hipotek yang signifikan. Pada Mei 2013, sekitar 46% dari total kredit bank dialokasikan untuk pinjaman hipotek konsumen. Di pertengahan kedua tahun 2013, Bank Indonesia mengetatkan kebijakannya. BI menaikkan persyaratan uang muka minimum dan memotong pinjaman hipotek untuk kepemilikan rumah kedua dengan tujuan untuk mencegah peningkatan berlebihan dari pinjaman untuk hunian. Bank-bank juga dilarang memberikan pinjaman untuk properti-properti yang masih dalam proses pembangunan (untuk para pembeli hunian kedua atau lebih). Juga terdapat persyaratan uang muka yang lebih tinggi (atau rasio loan-tovalue yang lebih rendah) diaplikasikan untuk properti-properti berukuran lebih dari 70 meter persegi, dan karenanya secara spesifik ditujukan untuk pasar menengah ke atas. Perubahan penting lainnya termasuk tingkat suku bunga Indonesia. Setelah berada di titik rendah dalam sejarah pada 5,75% dari Februari 2012, Bank Indonesia secara bertahap, namun agresif, menaikkan BI rate antara Juni 2013 sampai November 2013 menjadi 7,50%. Faktor-faktor ini kemudian menyebabkan penurunan pasar properti Indonesia. Menurut data dari situs Indonesia Investment, Indeks Harga Properti Hunian dari Bank Indonesia menurun 6,3% di 2014, turun dari tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 11,5% pada setahun sebelumnya (terlebih lagi inflasi Indonesia naik 8,4% di 2014, karenanya melebihi kecepatan pertumbuhan indeks harga properti). Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kinerja keuangan perusahaan di industri subsektor properti yang berjudul ANALISIS KINERJA KEUANGAN INDUSTRI SUBSEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DAN TERMASUK DALAM INDEKS ILQ-45 TAHUN 2012-2015. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 2

1. Bagaimana kinerja keuangan seluruh perusahaan di industri subsektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan juga termasuk ke dalam Indeks LQ-45 dalam periode 2012-2015 dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan arus kas? 2. Bagaimana hasil analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan di industri subsektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan juga termasuk ke dalam Indeks LQ-45 dalam periode 2012-2015 dengan rata-rata rasio keuangan industri subsektor properti di Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil analisis kinerja keuangan seluruh perusahaan di industri subsektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan juga termasuk ke dalam Indeks LQ-45 dalam periode 2012-2015 dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan analisa arus kas. 2. Untuk mengetahui hasil analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan di industri subsektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan juga termasuk ke dalam Indeks LQ-45 dalam periode 2012-2015 dengan rata-rata rasio keuangan industri subsector properti di Indonesia. 1.4 Manfaat penelitian Adapun kegunaan yang dilakukan dalam penelitian ini: 1. Bagi perusahaan diharapkan akan menjadi kontribusi sebagai sumber informasi dalam memberikan feedback untuk mengetahui sejauh mana kinerja keuangan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lainnya di industri yang sejenis. 2. Bagi penulis diharapkan akan menambah pengetahuan dan wawasan mengenai analisis kinerja keuangan perusahaan. 3. Bagi para pembaca yang lain diharapkan tulisan ini akan membantu serta menambah pengetahuan dan wawasan dan sumber informasi bagi pihak lain yang tertarik dan membutuhkan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan, penelitian atau menambah pengetahuan. 3

1.5 Kerangka Pemikiran Tugas utama seorang manajer keuangan adalah memperoleh dan mengolah dana perusahaan untuk memaksimalisasi nilai perusahaan sehingga dapat memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Cara untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio cakupan, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Pada umumnya, suatu perusahaan wajib untuk memiliki laporan keuangan. Seperti menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut Fahmi, I (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan. Maka, dari hal ini peneliti akan berfokus kepada alat ukur analisa keuangan yang berupa analisa rasio keuangan dan analisa arus kas perusahaan. Menurut Simamora (2002:357), analisis rasio merupakan cara penting untuk menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna diantara komponen-komponen dari laporan-laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dan dengan menggunakan alat analisis 4

berupa rasio yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan. Sedangkan menurut Riyanto (2010:329), dalam mengadakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat melakukannya dengan 2 macam cara pembandingan, yaitu : a) Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama. Dengan cara pembanding ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari rasio tersebut dari tahun ke tahun. Kalau diketahui perubahan dari angka rasio tersebut maka dapatlah diambil kesimpulan mengenai tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan serta hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. b) Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri/rasio standar) untuk waktu yang sama. Dengan cara ini akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan dalam aspek keuangan tertentu berada di atas ratarata industri, berada pada rata-rata atau terletak dibawah rata-rata industri. Menurut Fahmi, I (2011:133), untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan rasio, maka diperlukan adanya pembanding. Pada pokoknya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam membandingkan rasio keuangan perusahaan, yaitu: 1) Cross sectional approach, merupakan suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat bersamaan. 2) Time series analysis, merupakan suatu cara dengan membandingkan rasiorasio keuangan perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Pembanding antara rasio yang dicapai saat ini dengan rasio-rasio pada masa lalu akan memperhatikan apakah perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan time series analysis dan cross sectional approach dengan membandingan rasio masing-masing perusahaan di dalam industri dari satu periode ke periode lainnya. Menurut Riyanto (2010:330), 5

apabila dilihat dari sumber darimana rasio ini dibuat, maka dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu: 1) Rasio neraca (Balance Sheet Ratios), yang digolongkan dalam katagori ini adalah semua data yag diambil dari atau bersumber dari neraca. 2) Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income Statement Ratios), yang tergolong dalam katagori ini adalah semua data yang diambil dari laba-rugi. 3) Rasio-rasio antar laporan (Interstatement Ratios), yang tergolong dalam katagori ini adalah semua data yang diambil dari neraca dan laporan laba-rugi. Menurut Prihadi (2008:8), mengemukakan beberapa hal penggunaan rasio keuangan dengan variasinya: 1. Setiap peneliti berhak menentukan rasio yang digunakan. 2. Tidak ada regulasi tentang penggunaan rasio tertentu. 3. Setiap rasio mempunyai keterbatasan arti di samping kelebihannya. Di dalam penelitian ini dilakukan juga analisis arus kas, laporan arus kas dapat mengekspresikan laba bersih perusahaan yang berkaitan dengan nilai perusahaan sehingga jika arus kas meningkat, maka laba perusahaan akan meningkat dan hal ini akan meningkatkan nilai perusahaan dan selanjutnya juga akan menaikkan laba perusahaan (Subramanyam, 2010). Laporan arus kas telah menjadi persyaratan bagi setiap perusahaan yang terdaftar di bursa efek untuk disajikan dalam laporan tahunan dan laporan keuangannya. Laporan arus kas menyajikan informasi tentar aliras kas masuk dan keluar selama periode akuntansi yang terdiri dari arus kas yang berasal atau digunakan untuk aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. 6

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Kinerja Keuangan 1. Laba/Rugi Perusahaan 2. Neraca 3. Arus Kas perusahaan Analisa Laporan Keuangan Analisa Rasio Keuangan: 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Aktivitas 3. Rasio Utang 4. Rasio Profitabilitas 5. Rasio Nilai Pasar Analisa Arus Kas: 1. Arus Kas Operasi 2. Arus Kas Investasi 3. Arus Kas Pendanaan Analisa trend dan cross sectional approach sumber: Penulis 7