TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENENTUAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF

dokumen-dokumen yang mirip
KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pasar dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. a. Apa faktor yang menyebabkan tiga siswa jurusan TAV SMK Negeri 6

PENGANTAR PENELITIAN. Imam Gunawan

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

FIRDAUS SOLIHIN NOOR IFADA UNIVERSITAS TRUNOJOYO

Prosedur Penelitian (1)

Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Disampaikan oleh: Budi Setiawan

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam melakukan penelitian yaitu di Pusdiklat Kemendagri Regional

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

PERTEMUAN 4 MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

MASALAH PENELITIAN. Hal yang paling krusial dalam kegiatan penelitian : Merumuskan masalah

MENULIS PROPOSAL PENELITIAN: METODE PENELITIAN KUANTITATIF (PART II)

PENGERTIAN DAN PROSEDUR PERUMUSAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

Drs. Rudi Susilana, M.Si. -

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

[1] [2]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kewilayahan dalam penelitian ini merujuk desain penelitian deskriptifkualitatif,

Pertanyaan penelitian: Apakah saya sudah merumuskan pertanyaan penelitian secara spesifik? Apakah saya sudah punya hipotesis dalam benak?

Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd.

BAB III Pendekatan dan Metode Penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (1993 : 65), pada dasarnya metode yang dapat

TOPIK DAN MASALAH PENELITIAN. By: Eko B. Sulistio, S.Sos., M.AP

Prosedur Penelitian Penelitian Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada sekolah Negeri yang terdiri dari SMA Negeri 1, SMA 2, SMA Negeri 3 dan

masalah / isu latarbelakang masalah tujuan dan kontribusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai upaya untuk

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sekolah guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

METODE PENELITIAN KUANTITATIF. Imam Gunawan

HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

I. PENDAHULUAN. mendorong dan meningkatkan stabilitas, pemerataan, pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

DAN TUJUAN PENELITIAN TOPIK-4 MPS 2008

HIPOTESIS. Pertemuan 9. Pengertian Hipotesis

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI RISET. Rahmatina B. Herman. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian, instrumen penelitian, informan penelitian dan sumber data,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Juwana Kabupaten Pati. Di desa Langgenharjo sebenarnya terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) diartikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keluarga yang sering mengikuti kegiatan parenting, alasan penulis menjadikan

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN

BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

Masalah dalam Penelitian Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

memberikan motivasi para mahasiswanya untuk dapat berprestasi khususnya bidang akademiknya dengan cara belajar sehingga meraih prestasi yang lebih

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 ETIKA, KLASIFIKASI DAN PROSES PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAYA DUKUNG DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SD NEGERI WONOTINGAL 04 KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutama (2010:25) penelitian diartikan sebagai suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan pengamatan dan mencari data deskriktif berupa kata-kata tertulis

Transkripsi:

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN PENENTUAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF Disusun Oleh : 1. Wahyu Sekti Retnaningsih 2. Susilowati Halim 3. Sulis 4. Winarno 5. Rika Program Magister Pendidikan Biologi Universitas Mulawarman Tahun 2016

PENENTUAN MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF A. Latar Belakang Masalah adalah titik tolak terpenting dalam melakukan sebuah penelitian. Karena tanpa adanya masalah, maka penelitian tidak akan terjadi atau pun berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, langkah pertama yang mesti dilakukan dalam rangka mengadakan sebuah penelitian adalah mencari atau memilih sebuah masalah untuk diteliti. Masalah yang diteliti tentunya dimunculkan melalui serangkaian proses penalaran tertentu dari sumber-sumber tertentu. Sesuatu yang belum jelas, sesuatu yang masih tanda tanya, sesuatu yang belum terketahui secara pasti, dan jawabannya terletak atau bergantung pada kenyataan empiris itulah yang disebut masalah penelitian. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah: Mengapa hal tersebut dinilai dan dimunculkan sebagai masalah? apa yang melatarbelakanginya sehingga disebut dan dimunculkan sebagai masalah? dalam konteks seperti itulah, Istilah Latar Belakang Masalah kita gunakan di dalam menyusun usulan atau rancangan penelitian (Faisal, 2008; 90-93). B. Pengertian masalah Menurut Sugiyono (2009:52) dalam Afif Burhanudin (2013) masalah diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksana. Menurut Prajudi Atmosudirjo, dalam Afif Burhanuddin (2013) Masalah adalah sesuatu yang menyimpang dari apa yang diharapkan, direncanakan, ditentukan untuk dicapai sehingga merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan.

Secara umum pengertian masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kanyataan. Sedangkan dalam penelitian, masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaannya dan yang sejenis dengan hal tersebut (Ira Humairah, 2013). Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa masalah merupakan suatu keadaan yang tidak normal, yang menyimpang, dari keadaan yang ideal atau yang seharusnya terjadi. Masalah dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan: 1. Masalah yang dibawa peneliti tetap artinya dari awal hingga akhir penelitian tidak berubah. 2. Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki objek penelitian berkembang yaitu memperluas, memperdalam dan menyempurnakan masalah yang telah dipersiapkan. 3. Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus mengganti masalah. Artinya bisa saja antara judul proposal penelitian dengan judul skripsi tidak sama. Dan institusi (kampus) harus bisa memahami ini dengan baik. Peneliti yang merubah masalah atau mengganti judul penelitian setelah memasuki objek penelitian, menurut pandangan beberapa ahli, merupakan penelitian kualitatif yang lebih baik. Karena dipandang mampu melepaskan persepsi dan pikirannya sebelum memasuki lapangan serta dianggap telah menguasai objek penelitian dengan baik, karena mampu melihat fenomena secara lebih luas dan sempurna sesuai apa yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial yang diteliti.

C. Jenis-jenis Permasalahan Permasalahan dalam penelitian sering pula disebut dengan istilah problema atau problematik. Secara garis besar, peneliti mempermasalahkan fenomena atau gejala atas tiga jenis: 1. Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Sehubungan dengan jenis permasalahan ini terjadilah penelitian deskriptif (termasuk di dalamnya survei), penelitian historis dan filosofis. 2. Problema untuk membandingkan dua fenomena atau lebih (problema komparasi). Dalam penelitian ini peneliti berusaha mencari persamaan dan perbedaan fenomena, selanjutnya mencari arti atau manfaat dari adanya persamaan dan perbedaan. 3. Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena (problema korelasi). D. Sumber Masalah Sumber masalah dapat digali dari berbagai peristiwa dalam kehidupan di sekitar kita. Kesenjangan yang semakin jauh antara si kaya dan si miskin, perkelaihan antara dua kelompok masyarakat, gangguan keamanan dan ketertiban, demo buruh menuntut kenaikan upah merupakan masalah-masalah sosial yang muncul di sekitar kita. Masalah juga dapat bersumber dalam dunia bisnis yang bisa diangkat menjadi permasalahan dalam peneltian kualitatif. PHK besar-besaran ya dilakukan perusahaan, krisis moneter, terjadinya kartel dalam perdagangan, nilai komoditi ekspor yang semakin merosot, nilai rupiah yang semakin merosot terhadap dolar, kinerja Bank Nasional yang semakin lesu dan sebagaiya merupakan masalahmasalah yang bisa diangkat menjadi sumber masalah dalam penelitian kualitatif Dalam dunia pendidikan banyak juga masalah yang bisa diangkat sebagai bahan penelitian kualitatif seperti turunnya kinerja guru, kurangnya kemampuan guru

menggunakan IT dalam pembelajaran, perkelaihan antar pelajar, banyaknya kejadian guru berbuat asusila dengan siswanya, kesenjangan antara perkembangan sekolah dengan dana yang digelontorkan pemerintah, banyaknya guru yang tidak membuat perangkat pembelajaran dan sebagainya. Menurut Stonner (1982) dalam Sugiyono (2006: 52), seperti dikutip oleh ira Humairah (2013) masalah dalam dunia pendidikan biasanya bersumber dari: 1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, misalnya pengelolaan pendidikan dengan sistem sentralisasi dirubah menjadi sistem disentralisasi atau dengan MBS, tentu saja akan muncul masalah. Bagaimana pelaksanaannya? Apa yang terjadi setelah perubahan tersebut? 2. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan, misalnya dengan kebijakan kurikulum KBK atau KTSP seharusnya pendidikan akan meningkat kualitasnya, ternyata tidak demikian kenyataannya. 3. Ada Pengaduan, misalnya sekolah pada dasarnya tenang-tenang saja tidak ada masalah. Tiba-tiba ada pengaduan bahwa produk (lulusannya) tidak ada yang diterima kerja atau pelayanannya ternyata tidak memuaskan, dll. 4. Ada Kompetisi, misalnya adanya persaingan antara lembaga pendidikan negeri dengan lembaga pendidikan swasta. E. Identifikasi masalah dalam penelitian kualitatif. Setelah peneliti mengetahui bahwa masalah yang ada sangat banyak untuk dapat dijadikan bahan penelitian maka harus melakukan identifikasi masalah yang layak untuk diangkat menjadi bahan penelitian. Hal ini perlu dilakukan agar penelitian tersebut bisa dilaksanakan sehingga tidak putus ditengah jalan.

Dari segi kelayakan masalah yang diangkat, Toha Anggoro,dkk., (2007) dalam Anonim (2013) memberikan tiga pedoman yaitu : 1. Masalah tersebut layak diteliti artinya pengkajian terhadap masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara terukur secara empiris melalui pengumpulan data dan pengolahan data. Dengan demikian, masalah-masalah yang berkaitan dengan isu-isu filosofis, etika, moral atau nilai-nilai ideal tidak bisa dijadikan masalah karena sulit diukur. 2. Sifat dari masalah tersebut, yaitu mempunyai nilai teoritis dan praktis, artinya masalah tersebut diangkat dan ada teorinya yang kuat dan mempunyai dampak praktis. 3. Masalah tersebut realistis; arti realistis di sini sangat luas, di antaranya masalah itu terjangkau oleh kemampuan, baik dari segi keilmuan, penguasaan konsep atau teori, waktu, tenaga dan biaya, dll Menurut Nasution (1996:16) dalam Afif Burhanudin (2013), masalah dapat dipilih berdasarkan pertimbangan pribadi dan praktis, misalnya: 1. Apakah masalah itu sesuatu yang baru, menarik serta menimbulkan rasa ingin tahu pada peneliti? 2. Apakah masalah itu sesuai dengan jurusan, kemampuan dan latar belakang pendidikannya? 3. Apakah masalah memerlukan alat-alat khusus dan kondisi kerja yang dapat dipenuhi oleh calon peneliti? 4. Apakah dengan metode tertentu dapat dikumpulkan data yang diperlukan? 5. Apakah calon peneliti dapat menanggung segala pembiayaannya? 6. Apakah calon peneliti dapat menyelesaikannya dalam waktu yang tersedia?

Selain itu perlu dilakukan Pembatasan terhadap masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Pembatasan masalah ini perlu dilakukan agar penelitian yang akan dilakukan tidak terlalu melebar yang pada akhirnya menyulitkan peneliti dalam mengambil kesimpulan. Walaupun sifat masalah dalam penelitian kualitatif bisa berkembang namun pengembangan masalah tersebut masih dalam kerangka masalah yang diteliti. Misalnya seorang peneliti akan menganalisis kemampuan guru menggunakan IT. F. Perumusan Masalah dalam Penelitian Kualitatif. Rumusan masalah merupakan hasil dari identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dilakukan peneliti. Rumusan masalah menjadi fokus peneliti untuk menentukan langkahlangkah selanjutnya dalam penelitian. Rumusan masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang akan dijawab oleh peneliti pada akhir penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif di rumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain (in context). Menurut Garis Besarnya, rumusan masalah dapat dibagi atas rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan juga rumusan masalah asosiatif. Contoh-contoh rumusan masalah yang dimaksud sebagai berikut. 1. Deskriptif - Berapa persen tingkat disiplin kerja di guru di Kabupaten A? 2. Komparatif - Bagaimana perbedaan disiplin siswa di sekolah A dengan di sekolah B? 3. Asosiatif - Bagaimana hubungan antara sekolah A dan sekolah B?

Beberapa contoh kesalahan kesalahan umum yang sering terjadi di dalam merumuskan masalah: 1. Berusaha mengumpulkan data tanpa perencanaan yang matang dengan harapan sesuatu pasti akan dapat timbul dari analisis. 2. Menggunakan data yang sudah dikumpulkan atau yang telah ada, kemudian dilanjutkan dengan mencari masalah yang kira kira cocok dengan data yang ada. 3. Merumuskan tujuan secara mengambang atau terlalu umum sehingga kesimpulannya juga bersifat umum. Akibatnya, tujuan menjadi kurang terpusat. 4. Melaksanakan penelitian tanpa mengadakan kajian pustaka terhadap penelitian lainnya yang relevan. 5. Melakukan penelitian ad-hoc, unik untuk suatu situasi khusus sehingga tidak memungkinkan perluasan (generalisasi) dan tidak menghasilkan sumbungan berarti dalam memajukan ilmu. 6. Melakukan penelitian tanpa landasan teori yang mapan untuk memberi kesempatan membandingkan hasilnya dan mengevaluasi kesimpulannya. 7. Dalam merumuskan hipotesis tidak mengkaji secara tuntas adanya kemungkinan hipotesis tandingan yang dapat menjaga interpretasi atau kesimpulan penelitian. 8. Tidak menyadari kekurangan metodologi penelitian yang digunakan, sehingga yang terjadi dapat membatasi penafsiran kesimpulan penelitian.

PENUTUP 1. Kesimpulan Terkadang beberapa peneliti, khususnya para pemula, menganggap remeh soal pembuatan perumusan masalah dalam sebuah penelitian. Akibatnya, terjadi banyak kasus seputar beberapa hasil penelitian yang kurang sempurna disebabkan oleh lemahnya perumusan masalah yang mereka buat. Kasus ini dapat terjadi baik pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Dalam hal inilah, maka langkah utama yang harus dilakukan pertama kali dalam penelitian adalah justru merumuskan perumusan masalah dengan benar, agar tujuan dari penelitian yang dilakukan berjalan beriringan atau sesuai dengan rumusan masalah yang dibuat. Adapun perlu kita ketahui bahwa terdapat perbedaan antara perumusan masalah pada penelitian kualitatif dan perumusan masalah pada penelitian kuantitatif. Karena masalah yang diambil pada penelitian kuantitatif dilakukan dengan mengontrol variabel dan validitasnya. Sedangkan masalah yang diangkat dalam penelitian kualitatif pada prosesnya memakan waktu yang cukup lama dengan prosedur yang tidak baku dan reabilitas keabsahan data. Memang terdapat perbedaan yang kontras antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Lebih jelasnya, letak perbedaan dari kedua penelitian itu adalah paradigma yang digunakan oleh masing-masing penelitian. Guba dan Lincoln (2009) mengatakan bahwa perbedaan paradigma itu terletak pada aspek ontologi, epistemologi dan metodologi. Dalam aspek ontologi, paradigma yang digunakan oleh penelitian kuantitatif adalah realisme naif (realitas itu nyata dan dapat dipahami), sedangkan pada penelitian kualitatif digunakan paradigma

realisme krtitis (realitas itu nyata dan mungkin dapat dipahami). Dalam aspek epistemologi, penelitian kuantitatif menggunakan paradigma dualis/objektivis. Sedangkan penelitian kualitatif menggunakan paradigma dualis objektivis yang dimodifikasi. Sedangkan dalam aspek metodologi, penelitian kuantitatif menggunakan paradigma eksperimental dan verifikasi hipotesis terutama pada metode-metode kuantitatif. Sedangkan paradigma yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah eksperimental yang dimodifikasi, keragaman kritis, dan falsifikasi hipotesis yang bisa jadi meliputi metode-metode kualitatif. Namun dari perbedaan paradigma yang kontras ini, tidak mengakibatkan metode penelitian kualitatif maupun kuantitatif sejatinya selalu bertentangan. Karena banyak para peneliti yang kini mencoba menggabungkan kedua pendekatan itu (kualitatif dan kuantitatif). Karena kita baru akan memilih sebuah pendekatan jika kita sudah menetapkan suatu masalah. Tanpa masalah, maka kita tidak akan bisa melakukan suatu penelitian.

DAFTAR PUSTAKA - Afif Burhanuddin (2013) dalam https://afidburhanuddin.wordpress.com/ 2013/09/24/cara-memilih-masalah/ - Cokro Aminoto (2012) http://www.menulisproposalpenelitian.com/2012/02/rumusanmasalah-dalam-penelitian.html%3fm%3d0 - Ira Humaiirah (2013) http://www.slideshare.net/irahumairah/memahami-danmenemukan-masalah-untuk-menentukan-judul-pene