LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan lele

OPTIMASI BUDIDAYA SUPER INTENSIF IKAN NILA RAMAH LINGKUNGAN:

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang banyak digemari

BAB III BAHAN DAN METODE

Gambar 3. Kolam yang diperguanak untuk Percontohan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

3. METODE Penelitian 1: Kecernaan pakan dan kecernaan protein pada pemeliharaan ikan lele.

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB III BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Udang putih (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan pada lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat penebaran

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. PRODUKSI CaSuWari (CACING SUTERA WARING) DENGAN SISTEM RESIRKULASI DAN PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK

PERBANDINGAN KARBON DAN NITROGEN PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Gurami ( Osphronemus gouramy ) adalah salah satu ikan air tawar bernilai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

III. BAHAN DAN METODE

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IbM Bagi KELOMPOK BUDIDAYA AIR TAWAR

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

BAB 4. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. lahan budidaya sehingga dapat meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III BAHAN DAN METODE

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

Bab V Hasil dan Pembahasan

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

AKUAPONIK. Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto,

BUDIDAYA CACING RAMBUT (Tubifex sp.) DENGAN FERMENTASI LIMBAH ORGANIK SEBAGAI PAKAN ALAMI LARVA IKAN GURAMI

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2013

ikan yang relatif lebih murah dibanding sumber protein hewani lainnya, maka permintaan akan komoditas ikan terus meningkat dari waktu ke waktu.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BEBERAPA SUMBER BAKTERI DALAM SISTEM BIOFLOK TERHADAP KERAGAAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

3 METODOLOGI. 3.3 Tahap dan Prosedur Penelitian Penelitian ini terdiri dari persiapan penelitian, penelitian pendahuluan, dan penelitian utama.

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

I. PENDAHULUAN. dalam suatu sistem yang terkontrol sehingga pertumbuhan dan perkembangan

BUDIDAYA AKUAPONIK (YUMINA-BUMINA)

PEMBERIAN MOLASE PADA APLIKASI PROBIOTIK TERHADAP KUALITAS AIR, PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

II. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FIT-FLOCS : APLIKASI TEKNOLOGI BIOFLOK RAMAH LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PRODUKSI IKAN GURAMI BAGI PETANI DI DESA SUKARAPIH, BOGOR. BIDANG KEGIATAN: PKM-M Disusun oleh: Agasthya Kuswandi Haris Achmad Nugrahadi Endang Saefudin Anandya Dara WP Dessy Pratiwi C14100019 C14100079 C14100089 D24100097 C14110039 2010 2010 2010 2010 2011 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

RINGKASAN Sektor perikanan di Desa Sukarapih, Pintu Ledeng, Bogor pada dasarnya menyimpan banyak potensi yang dapat dimanfaatkan. Bayak lahan kosong dan ketersediaan air yang belum termanfaatkan di desa Sukarapih. Sehingga banyak warga yang memanfaatkan potensi perikanan di Desanya dengan budidaya ikan gurami (Osphronemus gouramy). Ikan gurami merupakan komoditas air tawar yang menjadi primadona. Hal itu dikarenakan ikan gurami memiliki harga yang relatif tinggi dan permintaan ikan gurami yang tinggi untuk kebutuhan konsumsi. Namun hasil yang didapatkan masih rendah karena tidak digunakannya teknologi untuk budidaya. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi adalah dengan budidaya secara intensif. Selain itu, dibutuhkan teknologi ramah lingkungan yang sekaligus meningkatkan keuntungan serta tetap berbasis Best Aquaculture Practices (BAP). Solusi yang dapat membuat produksi akuakultur tetap stabil dengan produktivitas yang tinggi serta berwawasan lingkunga yaitu dengan teknologi bioflok. Hal ini dikarenakan limbah senyawa N yang dihasilkan dari limbah budidaya dapat dihilangkan dengan memanfaatkan bakteri heterotrof untuk memanfaatkan N organik dan anorganik yang terdapat di dalam perairan. sistem ini memungkin pergantian air dapat diminimalisir sehingga cost untuk pergantian air dapat ditekan dan profit yang diperoleh pembudidaya akan maksimum. Petani di Desa Sukarapih memiliki kendala yaitu rendahnya hasil panen serta rendahnya tingkat kelangsungan hidup ikan gurami. Teknologi bioflok merupakan salah satu jawaban dari masalah tersebut. Melalui teknologi bioflok peningkatan padat penebaran dapat dilakukan tanpa harus takut akan menurunya nilai kelangsungan hidup, serta limbah akibat dari feses ikan dan leaching out pakan dapat dikurangi sehingga tidak bersifat toksik bagi ikan. Introduksi terhadap teknologi bioflok dapat meningkat produktivitas perikanan dan kesejahteraan warga di Desa Sukarapih Bogor. Kata Kunci: Ikan gurami, Petani tradisional, budidaya intensif, teknologi bioflok

PENDAHULUAN Latar Belakang Petani tradisional pada skala rumah tangga dewasa ini mengalami kendala dalam hal minimnya akan profit. Hal ini membuat usaha di bidang perikanan khususnya budidaya ikan gurame tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup para petani. Minimnya akan profit diakibatkan karena harga pakan ikan dari waktu ke waktu terus mengalami kenaikan sedangkan harga ikan mengalami stagnasi. Hal ini membuat perlu adanya teknologi tepat guna yang bersifat ramah lingkungan untuk menciptakan industrialisasi perikanan budidaya yang menguntungkan dan bersifat sustainability. Sektor perikanan di Desa Sukarapih, Pintu Ledeng, Bogor pada dasarnya menyimpan banyak potensi yang dapat dimanfaatkan. Warga Desa Sukarapih, Bogor banyak yang memanfaatkan potensi perikanan di Desanya dengan budidaya ikan gurami (Osphronemus goramy). Ikan gurami merupakan komoditas air tawar yang menjadi primadona. Hal itu dikarenakan ikan gurami memiliki harga yang relatif tinggi yaitu Rp 35.000/kg. Selain itu permintaan ikan gurami juga tinggi untuk kebutuhan konsumsi khususnya restoran. Potensi yang besar terhadap ikan gurami ini membuat peningkatan produksi di Desa Ciomas, Bogor perlu ditingkatkan guna meningkatkan profit. Potensi perikanan di Desa Sukarapih sebenarnya sudah dilakukan oleh beberapa orang. Namun masih dengan teknologi yang minimum sehingga hasil yang didapatkan juga masih rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi adalah dengan budidaya secara intensif. Namun dalam budidaya intensif menghasilkan limbah senyawa nitrogen dalam air yang merupakan senyawa berbahaya bagi organisme akuatik. Umumnya pembudidaya melakukan pergantian air untuk mengurangi limbah nitrogen dalam perairan, namun hal tersebut selain tidak ekonomis juga dapat mencemari perairan. Dewasa ini para stakeholder perikanan budidaya mensyaratkan BAP (Best Aquaculture Practices), dimana setiap produk perikanan harus bersifat ramah lingkungan. Oleh sebab itu, dibutuhkan teknologi

ramah lingkungan yang sekaligus meningkatkan keuntungan serta tetep berbasis BAP. Desa Sukarapih, Pintu Ledeng, Bogor menyimpan potensi yang besar dalam membuat industrialisasi perikanan budidaya. Melimpahnya sumber daya alam apabila tidak dikembangkan hanya akan menjadi potensi. itu maka intoduksi akan teknologi kepada para petani pembudidaya ikan akan membuat para warga di Desa Sukarapih mampu mengembangkan dan mengelolanya dengan baik. Selain itu juga dapat menciptakan bisnis yang berprofit tinggi yang dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Sukarapih, Pintu Ledeng, Bogor. Perumusan Masalah Kendala yang dihadapi warga Desa Sukarapih yaitu rendahnya hasil panen serta rendahnya tingkat kelangsungan hidup dari ikan gurami. Ketidaktahuan warga membuat usaha pengelolaan masih belum dilakukan secara maksimal. Teknologi yang tepat guna masih sulit ditemukan di desa tersebut. Sehingga petani di Desa Sukarapih hanya melakukan budidaya secara tradisional sebagai pekerjaan sampingan. Teknologi bioflok merupakan salah satu jawaban dari masalah tersebut. Melalui teknologi bioflok peningkatan padat penebaran dapat dilakukan tanpa menurunnya nilai kelangsungan hidup, serta limbah akibat dari feses ikan dan leaching out pakan dapat dikurangi sehingga tidak bersifat toksik bagi ikan. Introduksi terhadap teknologi bioflok dapat meningkat produktivitas perikanan di Desa Sukarapih Bogor. Fasilitator sangat dibutuhkan dalam masalah ini untuk mengungkap potensi yang dimiliki oleh desa tersebut sehingga dapat dikelola dengan baik bagi warganya. Mahasiswa sebagai akademisi hendaklah mengenalkan teknologi terbaru tepat guna untuk mengelola potensi yang dimiliki desa tersebut sekaligus berperan sebagai fasilitor.

Tujuan Program Tujuan dari program ini adalah untuk menggali potensi yang dimiliki oleh Desa Sukarapih, Bogor khususnya di sektor perikanan budidaya serta meningkatkan produktivitas perikanan khususnya komoditas ikan gurame yang akan berdampak kepada kesejahteraan petani di Desa Sukarapih, Bogor. Luaran Program Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa ini yaitu introduksi teknologi bioflok kepada para petani ikan gurame yang merupakan teknologi tepat guna ramah lingkungan serta dapat meningkatkan produktivitas perikanan di Desa Sukarapih Bogor. Kegunaan Program 1. Introduksi terhadap teknologi bioflok kepada petani ikan gurami di Desa Sukarapih Bogor. 2. Mengaplikasikan teknologi bioflok pada usaha budidaya ikan gurami. 3. Meningkatkan produksi dari petani gurami di Desa Sukarapih Bogor. 4. Meningkatkan keuntungan dari petani gurami Desa Sukarapih Bogor. 5. Memenuhi pasaran ikan gurami di kawasan Bogor yang permintaan akan ketersediaanya cukup tinggi. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT Desa Sukarapih, Pintu Ledeng, Bogor memiliki potensi yang besar dalam sektor perikanan budidaya. Sumberdaya alam yang tersedia di Desa Sukarapih sangat kaya dan melimpah terutama dalam ketersediaan air serta masih banyaknya lahan yang belum produktif. Hal ini menjadi potensi dalam pengembangan industrialisasi perikanan. Petani yang berada di Desa Sukarapih umumnya masih bersifat tradisional dalam pengelolaan sumberdaya perikanan yang dicirikan dengan padat penebaran

yang rendah serta minimnya akan teknologi tepat guna. Selain itu limbah hasil budidaya ikan gurami di desa tersebut langsung dibuang ke alam tanpa dikelola terlebih dahulu. Hal ini akan menjadi bom waktu yang akan meledak pada suatu hari, dimana ketersediaan air bersih akan terancam. Teknologi tepat guna perlu diperkenalkan kepada para petani di desa tersebut untuk meningkatkan produksi dari ikan gurami. Selain itu, introduksi terhadap teknologi bioflok dapat membuat budidaya di desa tersebut akan lebih ramah lingkungan yang menjaga agar produksi akan terus sustain tanpa terganggu buruknya kualitas dari air. Petani ikan gurami di Desa Sukarapih ada yang bertindak sebagai pemilik lahan adapun yang bekerja pada pemilik lahan dengan sistem bagi hasil pada saat panen. Produksi yang rendah maka gaji yang mereka terima juga rendah dan sebaliknya ketika mereka berhasil mengelola dengan baik dan hasil panen banyak maka gaji mereka juga akan besar. Petani di Desa tersebut umumnya berasal dari warga asli Bogor, walaupun ada petani yang berasal dari daerah lainya seperti Karawang dan Kuningan, Jawa Barat. METODE PELAKSANAAN Persiapan Program Persiapan program dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi kepada para petani terhadap teknologi ramah lingkungan bioflok. Sosialisasi dilakukan pada 2 minggu pertama kegiatan. Kegiatan ini berupa penjelasan terhadap manfaat penggunaan teknologi bioflok terhadap peningkatan produksi budidaya ikan gurami serta metode penggunaanya. Metode yang digunakan dalam sosialisasi yaitu metode sosialisasi instruksi dan motivasi (Rush et al, 2005). Metode instruksi dilakukan untuk menjelaskan mekanisme serta manfaat dari bioflok sedangkan metode sosialisasi motivasi dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran petani dalam melakukan implementasi teknologi bioflok guna meningkatkan produksi ikan gurami di Desa Sukarapih.

Implementasi Program Proses Pembuatan Bioflok Prinsip dasar bioflok yaitu dengan asimilasi nitrogen anorganik oleh komunitas mikroba heterotrof dalam media budidaya yang kemudian dimanfaatkan oleh organisme sebagai sumber makanan. Rancangan yang digunakan yaitu menggunakan kolam yang sebelumnya sudah ditambah dengan karbon organik (molase dan sodium silikat). Selanjutkan didiamkan selama 3 hari. Kemudian ikan gurami ditebar dengan kepadatan yang tinggi (intensif), yaitu dengan kepadatan 100 ekor/m 3. Kemudian diberi penambahan molase dan sodium silikat pada sore hari. Setelah ikan ditebar kemudian diinokulasi bakteri heterotrof (EM4) dengan dosis 625 ml/kolam. Limbah hasil budidaya dari sistem bioflok ini akan diuraikan oleh bakteri sebagai sumber makanan, sehingga tidak bersifat toksik bagi ikan. Sebelum melakukan kegiatan dilakukan penyuluhan mengenai sistem bioflok kepada para petani yang tujuanya agar petani tahu manfaat dari teknologi bioflok ini. Persiapan Wadah Wadah yang digunakan pada kegiatan ini berbahan dasar beton dengan dimensi 3 x 4 m x 0,5 m. Kolam yang digunakan untuk kegiatan ini sebanyak 2 buah serta wadah beton dengan dimensi 1 x 1 m sebanyak 6 buah. Sebelum dilakukan kegiatan awalnya kolam dibersihkan. Proses pembersihan wadah budidaya meliputi: kegiatan pengeringan wadah, pembersihan wadah, memperbaiki fasilitas wadah (saluran inlet, saluran outlet, dan instalasi air), serta kegiatan pengisian air. Penebaran Benih Benih ikan yang dipergunakan untuk kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa berasal dari hasil pembenihan ikan gurami di Desa Sukarapih Bogor berukuran korek atau dengan bobot rata-rata 7-8 gram/ekor. Ikan gurami ditebar dengan kepadatan yang tinggi yaitu 100 ekor/m 3. Sebelumnya benih di aklimatisasi terlebih dahulu pada kolam yang tujuanya untuk menghindari fluktuasi suhu yang berbeda dari akuarium

dan kolam budidaya. Benih ditebar setelah proses persiapan wadah telah selesai dilakukan. Pemberian pakan Pemberian pakan untuk budidaya ikan gurami secara intensif dengan sistem bioflok dilakukan sebanyak 3 kali sehari. Pakan yang digunakan berupa pelet komersial dengan merek dagang PF-1000 dengan kandungan protein sekitar 39-41%. Pemberian pakan dilakukan dengan metode restricted dengan FR sebesar 3%. Pengelolaan Kualitas Air Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan pengecekan suhu yaitu pada waktu pagi dan siang hari, dimana terjadi perbedaan suhu yang ekstrim. Selain itu, diukur juga kandungan ammonia, nitrit dan nitrit. Pengelolaan kualitas air pada teknologi bioflok sebenarnya terbilang mudah. Hal ini dikarenakan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas air serta menghilangkan zat toksik akibat akumulasi dari feses dan sisa pakan untuk dimanfaatkan oleh bakteri heterotrof. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi dalam kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa ini dilakukan sebanyak 1 kali dalam setiap minggunya. Waktu pelaksaanaan pada hari sabtu pada tiap minggunya. Tujuanya yaitu untuk mengontrol kinerja dari teknologi tersebut serta mengatasi secara bersama-sama masalah yang terjadi ketika dilakukan program ini.

HASIL YANG DICAPAI Kegiatan Sosialisasi Program Program pengembangan masyarakat ini mengenai introduksi teknologi bioflok. Kegiatan awal dengan melakukan sosialisasi kepada para petani. Petani yang terlibat dalam program ini adalah sebanyak 2 orang petani pemilik lahan dan 9 orang petani pekerja yang berada di sekitar desa sukarapih. Petani di Desa tersebut umumnya berasal dari warga asli Bogor, walaupun ada petani yang berasal dari daerah lainya seperti Karawang dan Kuningan, Jawa Barat. Sosialisasi dilakukan pada 2 minggu pertama kegiatan. Kegiatan ini berupa penjelasan terhadap manfaat penggunaan teknologi bioflok terhadap peningkatan produksi budidaya ikan gurami serta metode penggunaanya. Metode yang digunakan dalam sosialisasi yaitu metode sosialisasi instruksi dan motivasi (Rush et al, 2005). Metode instruksi dilakukan untuk menjelaskan mekanisme serta manfaat dari bioflok sedangkan metode sosialisasi motivasi dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran petani dalam melakukan implementasi teknologi bioflok guna meningkatkan produksi ikan gurami di Desa Sukarapih. Berikut merupakan hasil dokumentasi kegiatan sosialisasi kegiatan : Gambar 1. Sosialisasi Kegiatan

Proses Pembuatan Bioflok dan Penebaran Benih Tahapan selanjutanya setelah proses pembuatan sistem bioflok yaitu dengan prinsip dasar bioflok yaitu dengan asimilasi nitrogen anorganik oleh komunitas mikroba heterotrof dalam media budidaya yang kemudian dimanfaatkan oleh organisme sebagai sumber makanan. Bahan untuk pembuatan flok adalah dengan molase. Molase merupakan limbah pabrik gula yang dimanfaatkan sebagai sumber karbon. Kemudian diendapkan selama 3 hari dan ditambahkan dengan bakteri heterotrf komersil yaitu bakteri Em4 atau effective microorganism. Dosis penggunaan bakteri adalah 625 ml/kolam. Selanjutnya dilakukan penebaran ikan dengan kepadatan 100 ekor/m 3. Benih ikan yang dipergunakan untuk kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa berasal dari hasil pembenihan ikan gurami di Desa Sukarapih Bogor berukuran korek atau dengan bobot rata-rata 7-8 gram/ekor. Ikan gurami ditebar dengan kepadatan yang tinggi yaitu 100 ekor/m 3. Sebelumnya benih di aklimatisasi terlebih dahulu pada kolam yang tujuanya untuk menghindari fluktuasi suhu yang berbeda dari akuarium dan kolam budidaya. Benih ditebar setelah proses persiapan wadah telah selesai dilakukan. stabilitas flok yang terbentuk pada pagi dan sore diberikan penambahan molase pada pagi dan sore hari sebanyak 500 ml. berikut adalah gambar perbedaan kolam dengan flok dan non bioflok. (a) Gambar 2. Perbedaan Kolam Bioflok (b) dan kolam non bioflok (a) (b)

Pemberian pakan Pemberian pakan untuk budidaya ikan gurami secara intensif dengan sistem bioflok dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Pada pagi dan sore hari. Pakan yang digunakan berupa pelet komersial dengan merek dagang PF-1000 dengan kandungan protein sekitar 39-41%. Pemberian pakan dilakukan dengan metode restricted dengan FR sebesar 3%. Berikut merupakan proses pemberian pakan dan jenis pakan yang digunakan dalam kegiatan program kreativitas mahasiswa. Gambar 3. Pakan dan Proses Pemberian Pakan Proses Pemanenan Pemeliharaan ikan dilakukan selama 2 bulan pemeliharaan. Kemudian setelah ikan dipelihara selama 2 bulan dilakukan kegiatan pemanenan. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan seser kemudian ditimbang bobot ikan. Proses pemanenan dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut : Gambar 4. Proses Pemanenan

Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi dalam kegiatan Pekan Kreativitas Mahasiswa ini dilakukan sebanyak 1 kali dalam setiap minggunya. Waktu pelaksaanaan pada hari sabtu pada tiap minggunya. Tujuanya yaitu untuk mengontrol kinerja dari teknologi tersebut serta mengatasi secara bersama-sama masalah yang terjadi ketika dilakukan program ini. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN Permasalahan yang dihadapi yaitu untuk mengajak peran aktif dan partisipasi oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut dikarenakan orang-orang disana berpikiran bahwa teknologi ini rumit dan membutuhkan banyak. Namun setelah dijelaskan masyrakat tertarik dan mencoba menerapkan teknologi ini.

Lampiran 1. Alokasi Dana 1. Peralatan penunjang Material Termometer Pompa air RESU Scope net Roll kabel Jaring Ikan Timbangan Digital Ember Gayung Saringan air besar Instalasi air Pipa PVC ph indikator Batu Aerasi Selang Aerasi Justifikasi Pemakaian pengontrolan suhu mengalirkan air Alat untuk menangkap ikan mendistribusikan listrik menutup bagian atas kolam agar ikan tidak meloncat melakukan sampling pertumbuhan ikan memindahkan air mengambil air Menyaring kotoran secara fisik mendistribusikan air dari tandon ke bak pemeliharaan menghubungkan instalasi air Mengecek ph air memperbesar gelembung aerator penghubung udara dari blower Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Th 2 2 buah 50.000 100.000 100.000 5 buah 125.000 2buah 15.000 2buah 35.000 1 roll 450.000 1buah 450.000 2buah 10.000 1buah 3.500 5 meter 9.000 1 set 350.000 9 meter 12.500 10 buah 25.000 20 buah 2.500 25 meter 2.500 625.000 625.000 30.000 30.000 70.000 70.000 450.000 450.000 450.000 350.000 20.000 20.000 3.500 3.500 45.000 45.000 350.000 350.000 112.500 112.500 250.000 250.000 50.000 50.000 62.500 62.500 Blower suplai 1 unit 450.000 450.000

2. Bahan Habis Pakai Material Pelet PF-800 udara guna memperluas difusi oksigen Justifikasi Pemakaian Pakan pemeliharaan ikan gurami Kuantitas SUB TOTAL (Rp) 3.068.500 3.068.500 Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp) Th I Th n 5 sak 400.000 2.000.000 2.000.000 Benih Ikan Gurami Biota perlakuan 2000 ekor 1000 2.000.000 2.000.000 Obat-0batan ikan Menghindarkan ikan terserang penyakit 5 bungkus 50.000 250.000 250.000 Efective Microorganism Molase Sodium Silikat Tepung terigu 3. Perjalanan Material Bakteri heterotrof penghasil flok Pakan untuk bakteri membuat penyempurnaan pembentukan flok Pakan untuk bakteri Justifikasi Pemakaian Perjalanan survey Survey lokasi dilakukan selama 5 kali Perjalanan lokasi Pengontrolan dilakukan pada setiap minggunya selama 3 bulan Pembelian alat-alat Pembelian alatalat untuk Pembelian Molase tiap minggunya 4. Lain-lain Kegiatan program Pembelian molase dan bakteri untuk membentuk flok Justifikasi Pemakaian 5 botol 50.000 250.000 300.000 10 kg 10.000 100.000 100.000 1 unit 100.000 100.000 100.000 15 kg 12.000 180.000 180.000 Kuantitas 5 kali perjalanan SUB TOTAL (Rp) 4.880.000 4.880.000 Harga Biaya (Rp) Satuan (Rp) Th I Th n 100.000 500.000 500.000 12 100.000 1.200.000 1.200.000 1 500.000 500.000 500.000 12 70.000 840.000 840.000 Kuantitas SUB TOTAL (Rp) Harga Satuan (Rp) Th I Rp.3.040.000 Biaya (Rp) Th n

Lain-lain (administrasi, 1 kali rangkaian publikasi, seminar, kegiatan (12 laporan, lainnya bulan) sebutkan) Listrik Sumber energi utama 250.000 250.000 350.000 350.000 Konsumsi Komunikasi pertemuan pada setiap minggunya koordinasi dengan petani serta untuk pemesanan alat dan bahan SUB TOTAL (Rp) 500.000 500.000 100.000 100.000 Rp.1.100.000

Lampiran 2. Bukti-bukti pendukung kegiatan