2014 ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK TERHADAP NILAI-NILAI EKSISTENSIALISME DALAM NASKAH TEATER HUIS CLOS KARYA JEAN-PAUL SARTRE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Novel sebagai karya sastra menyajikan hasil pemikiran melalui penggambaran wujud

2015 ANALISIS KOMPARATIF UNSUR NATURALISME DALAM ROMAN UNE VIE KARYA GUY DE MAUPASSANT DAN LA MORT D OLIVIER BECAILLE KARYA ÉMILE ZOLA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tak akan pernah lepas dari pengaruh realitas kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan cerita pendek Le

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 William Chang, Berkaitan Dengan Konflik Etnis-Agama dalam Konflik Komunal Di Indonesia Saat Ini, Jakarta, INIS, 2002, hlm 27.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

Nama Mata Kuliah. Modul ke: Filsafat Manusia. Fakultas Fakultas Psikologi. Masyhar MA. Program Studi Program Studi.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

Areté Volume 02 Nomor 02 September 2013 RESENSI BUKU 2. Simon Untara 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang

BAB I PENDAHULUAN. imaginasi, pengamatan, dan perenungannya dalam bentuk karya sastra. Karya-karya

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mengenal bermacam-macam ilmu di dalam kehidupan. Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

2015 ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVELET MONSIEUR IBRAHIM ET LES FLEURS DU CORAN (2001) KARYA ÉRIC-ÉMMANUEL SCHMITT

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

Filsafat eksistensialisme

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. beberapa penulis dalam meneliti atau mengkaji karya sastra. Beberapa diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan berasal dari kata susastra. Su dan Sastra, dan kemudian kata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah menganalisis struktur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Atheis

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

Littérature Française II PR 403

ALIRAN FILSAFAT EKSISTENSIALIS. Oleh: Izhar Salim (Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme:

ALIRAN FILSAFAT EKSISTENSIALISME

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Novel Ritournelle de La Faim karya Le Clezio adalah representasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam dongeng-dongeng karya Charles Perrault. Kemudian penulis

BAB 4 KESIMPULAN Citra Tokoh Utama Perempuan die Kleine sebagai Subordinat dalam Novel RELAX karya Henni von Lange RELAX RELAX

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya, hidup manusia tidak bisa lepas dari bersastra. Kata sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dengan tiba-tiba mendapat berkah misterius, kemudian dengan elegannya mencipta suatu

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sastrawan tentang kehidupan yang diungkapkan lewat bahasa (Sayuti,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai preposisipreposisi

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

Modul ke: Materi Penutup. Fakultas PSIKOLOGI. Cathrin, M.Phil. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah sistem yang menghubungkan suatu karya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK PADA NOVEL 5 cm. KARYA DONNY DHIRGANTORO SKRIPSI OLEH FEBRY H. HARIANJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

DE TEXTES LITTÉRAIRES PR 414

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Karya sastra tidak luput dari pandangan pengarang terhadap kondisi yang terjadi di lingkungannya, seperti sejarah, budaya, agama, filsafat, politik dan sebagainya. Seperti aliran romantisisme yang merupakan salah satu aliran sastra, muncul pada abad ke-19 sebagai bentuk perlawanan terhadap pemikiran rasional pada abad pencerah, sehingga pada aliran romatisme memiliki karakteristik yang menyangkut dengan perasaan dan imajinasi. Oleh karena itu, aliran sastra muncul akibat adanya peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya pandangan sastrawan, sehingga karya sastra berperan sebagai wadah bagi para sastrawan untuk menunjukkan inspirasinya. Pandangan eksistensialisme lahir sebagai bentuk protes terhadap pandangan aliran materialisme yang menyatakan manusia dibatasi oleh keadaan alam sehingga hukum alam lebih berpengaruh membatasi eksistensi manusia dan juga aliran idealisme yang menjelaskan bahwa ide berperan sebagai pembentuk jati diri manusia. Oleh karena itu, eksistensialisme memberikan jalan keluar sebagai bentuk pemikiran yang menyatakan bahwa kesadaran manusia menyebabkan timbulnya ide dan dari kesadaran tersebut, manusia dapat memaknai benda-benda yang terdapat disekelilingnya. Eksistensialisme merupakan gerakan filsafat yang muncul setelah meletusnya Perang Dunia I dan berkembang di Perancis pasca Perang Dunia II yang pemikirannya membahas tentang kebebasan individual, sehingga pemikiran ini berperan sebagai jalan keluar bagi korban perang yang mengalami krisis kebebasan. Jean Paul Sartre adalah salah satu sastrawan dan juga filsuf eksistensialisme yang berasal dari Perancis. Konsep filsafatnya adalah mengutamakan kebebasan individu untuk mengambil tindakan yang berlandaskan tanggung jawab. Sartre menyalurkan aspirasi eksistensialisnya melalui karya-karyanya, seperti La Nausee

2 (Muak), 1938, Les Mouches (Lalat-lalat), 1943, Huis Clos (Pintu tertutup), 1944, dan Roman Les Chemins de la liberté (Jalan-jalan kebebasan) dan juga autobiografinya. Mengacu pada hasil penelitian Berlian (2009) bahwa eksistensialisme tokoh utama Isabel pada novel Portait of a Lady karya Henry James, adalah dengan berjuang mencari esensi dengan berani menentang peraturan pada zaman victoria. Dalam eksistensinya, Isabel memperebutkan subjektivitas dan otensitas terhadap perlakuan tidak menyenangkan dari suaminya. Meskipun Isabel memilih keputusan untuk melawan peraturan dan juga penyesalan karena telah menerima pernikahan dengan suami yang tidak dia cintai, Isabel tetap bertanggung jawab atas semua pilihan hidupnya. Atas tindakannya tersebut, Isabel harus di asingkan ke Roma. Akhirnya, Isabel memilih kebebasannya sendiri untuk menemukan esensi dalam hidupnya. Tindakan Isabel dalam menemukan esensi dan mempertanggung jawabkan kebebasan yang ia pilih merupakan pemikiran eksistensialis Sartre yang terkait dengan usaha individu untuk memperjuangkan kebebasan hidupnya dan harus bertanggung jawab atas pilihan hidupnya. Hal tersebut menghasilkan pandangan dunia eksistensialisme pengarang terhadap kejadian di masa victoria untuk membebaskan hidupnya dari kekangan peraturan masyarakat dan bertanggung jawab terhadap resiko dari tindakannya tersebut. Karya Sastra yang ditulis oleh Sartre kerap dijadikan objek penelitian karena Sartre menuangkan pemikiran eksistensialisnya melalui jalan cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi uniknya. Seperti pada objek penelitian ini, naskah teater Huis Clos yang menceritakan tentang gambaran fiksi mengenai neraka. Neraka yang dimaksudkan disini merupakan ideologi Sartre tentang ancaman eksistensi orang lain. Selain sebagai ideologi, Pandangan eksistensialisme juga memiliki hubungan dengan latar belakang sejarah pada masa Perang Dunia ke II. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Sartre dalam What is Litterature? Menyatakan pendapatnya bahwa tanggung jawab sebagai seorang penulis adalah menangani masalah sosial. Berdasarkan dari pernyataan tersebut, Sartre merupakan sastrawan yang karyanya

3 tidak terlepas dari pandangan eksistensialisnya yang memiliki hubungan dengan latar belakang peristiwa yang terjadi di dunia. Oleh karena itu peneliti menganalisis strukturalisme genetik untuk mengetahui pandangan dunia eksistensialisme yang diceritakan melalui naskah teater Huis Clos karya Jean Paul-Sartre dan juga asal-usul terciptanya naskah teater tersebut, maka peneliti memilih judul ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK TERHADAP NILAI-NILAI EKSISTENSIALISME DALAM NASKAH TEATER HUIS CLOS KARYA JEAN PAUL SARTRE. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dalam penelitian ini peneliti mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut. 1) Nilai eksistensialisme apa saja yang terdapat pada unsur intrinsik dalam naskah teater Huis Clos? 2) Apa makna dari pandangan dunia eksistensialisme yang terdapat dalam naskah teater Huis Clos? 3) Apa saja peristiwa yang melatarbelakangi pembuatan naskah teater Huis Clos? 4) Bagaimana penerapan analisis strukturalisme genetik dalam pembelajaran tambahan bahasa Perancis sebagai mata kuliah sastra (Littérature Francaise)? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Nilai eksistensialisme yang terdapat pada unsur instrinsik dalam percakapan naskah teater Huis Clos; 2) Makna Pandangan dunia eksistensialisme yang terdapat dalam naskah teater Huis Clos; dan 3) Peristiwa yang melatarbelakangi naskah teater Huis Clos.

4 4) Penerapan strukturalisme genetik sebagai mata kuliah sastra (Littérature Françiase). 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat manfaat yang dapat diambil, yaitu sebagai berikut. 1) Bagi peneliti : Mengetahui adanya pengaruh antara ideologi pengarang dengan karya sastra yang dibuatnya, serta asul-usul yang melatarbelakangi karya sastra. 2) Bagi mahasiswa : a. Menambah pengetahuan dalam menganalisis aliran karya sastra dengan menggunakan teori strukturalisme genetik. b. Menjadi referensi dalam meningkatkan pengetahuan sastra dan bahasa Perancis. 3) Bagi pengajar: Menggunakan hasil penelitian ini sebagai contoh analisis karya sastra menggunakan pendekatan strukturalisme genetik dan dapat juga digunakan sebagai salah satu materi pembelajaran pada mata kuliah sastra (Littérature Française). 4) Bagi peneliti lainnya: a. Mengetahui teori strukturalisme genetik sebagai pendekatan untuk menganalisis karya sastra. b. Sebagai referensi dan rujukan untuk penelitian dalam bidang sastra.

5 1.5 Asumsi Asumsi merupakan hal dasar untuk bertindak dalam melaksanakan penelitian. Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Naskah Teater Huis Clos merupakan salah satu karya Jean Paul Sartre, yaitu filosof eksistensialisme Perancis sehingga karyanya tidak lepas dengan gagasan eksistensialisme. 2) Strukturalisme genetik dapat digunakan untuk mengetahui ideologi pengarang, yaitu eksistensialisme yang terdapat pada naskah teater dan juga latar belakang karya sastra.