KEGIATAN ANALIS KETAHANAN PANGAN BIDANG CADANGAN PANGAN. Oleh: Dr. Ardi Jayawinata,MA.Sc Kepala Bidang Cadangan Pangan

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH KONSOLIDASI LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2015

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR : 15 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN I. PENDAHULUAN

PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN BERDASARKAN KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN PANGAN

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \l TAHUN 2017 TENTANG CADANGAN PANGAN

II. PENGEMBANGAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2016

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SOSIALISASI PENGELOLAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2018

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 s/d 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 6.A TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN TA.2015

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 016 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

SAMBUTAN DAN ARAHAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN pada RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA.

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 95 TAHUN 2009 PENYEDIAAN DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DI JAWA BARAT TAHUN 2009

Oleh : Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2014

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Andalan Ketahanan Pangan

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

GUBERNUR KEPULAUAN BANG`KA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KETAHANAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I. PENDAHULUAN A.

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 17 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

I. LATAR BELAKANG POKOK BAHASAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI KETAHANAN PANGAN NASIONAL Posisi Pangan dalam Pembangunan Nasional

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

KEBERADAAN BULOG DI MASA KRISIS

BAB III KEBIJAKAN STABILISASI HARGA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGADAAN GABAH/BERAS DAN PENYALURAN BERAS OLEH PEMERINTAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 36

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 15/Permentan/OT.140/2/2013 TANGGAL : 11 Februari 2013 PEDOMAN PENGEMBANGAN LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGAMANAN PRODUKSI BERAS NASIONAL DALAM MENGHADAPI KONDISI IKLIM EKSTRIM

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUTIR KEGIATAN ANALIS KETAHANAN PANGAN BIDANG AKSES PANGAN

Oleh : Drs. H. Apris, MM Wakil Ketua Komisi II/ Bidang Ekonomi DPRD Prov Sumbar Padang, 29 September 2015

PENCAPAIAN SURPLUS 10 JUTA TON BERAS PADA TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMICS)

MANAJEMEN KETAHANAN PANGAN ERA OTONOMI DAERAH DAN PERUM BULOG 1)

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB

TIM KAJIAN RASKIN LPPM IPB

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENGADAAN, PENGELOLAAN, DAN PENYALURAN CADANGAN PANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengembangan Kelembagaan Pangan di Indonesia Pasca Revisi Undang-Undang Pangan. Ir. E. Herman Khaeron, M.Si. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PROFIL DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/Permetan/HK.140/4/2015 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 20M tentang NOMOR: 12 TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. pedesaan yang telah lama berperan dalam pengembangan cadangan pangan.

: a, bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

Transkripsi:

KEGIATAN ANALIS KETAHANAN PANGAN BIDANG CADANGAN PANGAN Oleh: Dr. Ardi Jayawinata,MA.Sc Kepala Bidang Cadangan Pangan 1

Outline 1. Pendahuluan 2. Kegiatan Cadangan Pangan Masyarakat 3. Kegiatan Cadangan Pangan Pemerintah 2

Landasan Hukum Undang-Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 23 (1) Dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan, Pemerintah menetapkan Cadangan Pangan Nasional. (2) Cadangan Pangan Nasional terdiri atas: a. Cadangan Pangan Pemerintah; b. Cadangan Pangan Pemerintah Daerah; c. Cadangan Pangan Masyarakat. Pasal 24 Pengembangan cadangan pangan nasional dimaksudkan untuk mengantisipasi kekurangan ketersediaan pangan, kelebihan ketersediaan pangan, gejolak harga pangan dan atau keadaan darurat 3

BAGAN CADANGAN PANGAN NASIONAL (Berdasar UU 18/2012 Tentang Pangan Pada Pasal 23 dan 27 ) CADANGAN PANGAN NASIONAL CADANGAN PEMERINTAH CADANGAN PEMERINTAH DAERAH CADANGAN PEMERINTAH PROVINSI CADANGAN PEMERINTAH KAB/KOTA CADANGAN MASYARAKAT CADANGAN PEMERINTAH DESA 4

PENGERTIAN CADANGAN PANGAN (Berdasarkan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan) Cadangan Pangan Nasional adalah persediaan pangan di seluruh wilayah NKRI untuk konsumsi manusia dan untuk menghadapi masalah kekurangan pangan, gangguan pasokan dan harga serta keadaan darurat Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah provinsi Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota. Cadangan Pangan Pemerintah Desa adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah desa. Cadangan Pangan Masyarakat adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh masyarakat di tingkat pedagang, komunitas, dan rumah tangga 5

PERAN PENGEMBANGAN CADANGAN PANGAN CADANGAN PANGAN Akses Pangan Masyarakat Antisipasi masa paceklik atau bencana alam K E T A H A N A N P A N G A N 6

PERMINTAAN (supply) Memahmi Pentingnya Cadangan Pangan PENAWARAN (demand) 1. Jumlah penduduk yang terus semakin besar. 2. Dinamika penduduk: laju pertumbuhan, struktur piramida, urbanisasi. 3. Ketergantungan terhadap beras masih cukup tinggi. 4. Proporsi penduduk miskin masih besar (11.4%) (Susenas 2013) 5. Berasarkan Data Statistik Ketahanan Pangan Tahun 2014, prosentase jumlah penduduk sangat rawan pangan (< 70 % AKG 17,04% data triwulan I thn. 2014) dan rawan pangan (70%-89,9% AKG 33,74% data triwulan I thn. 2014) 1. Tingginya konversi lahan pertanian ke non pertanian 2. Infrastruktur pertanian kurang memadai 3. Dampak perubahan iklim 4. Sebaran produksi pangan tidak merata 5. Rendahnya akses terhadap sumber pembiayaan, teknologi, informasi, dan pasar 6. Semakin terintegrasinya pasar pangan domestik dan internasional. 7

KEGIATAN LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT 8

LANDASAN HUKUM Pasal 33 Ayat 1 Masyarakat mempunyai hak dan kesempatan seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan cadangan pangan masyarakat. Ayat 2 Pemerintah dan Pemerintah daerah memfasilitasi pengembangan cadangan pangan masyarakat sesuai dengan kearifan lokal. 9

Pengertian Cadangan Pangan Masyarakat (Menurut UU N0 18 Tahun 2012) Cadangan Pangan Masyarakat adalah persediaan pangan yang dikuasai dan dikelola oleh masyarakat di tingkat pedagang, komunitas, dan rumah tangga. Pedagang CPM Ketersediaan Pangan Komunitas Rumah Tangga 10

TUJUAN DAN PENTAHAPAN Tujuan : 1. Meningkatkan volume stok cadangan pangan di kelompok lumbung pangan untuk menjamin akses dan kecukupan pangan bagi anggotanya terutama yang mengalami kerawanan pangan. 2. Meningkatkan kemampuan pengurus dan anggota kelompok dalam pengelolaan cadangan pangan, dan 3. Meningkatkan fungsi kelembagaan cadangan pangan masyarakat dalam penyediaan pangan secara optimal dan berkelanjutan. Pentahapan: 1. Tahap Penumbuhan: identifikasi lokasi dan pembangunan fisik lumbung. 2. Tahap Pengembagan: identifikasi kelompok lumbung pangan dan pengisian cadangan pangan 3. Tahap Kemandirian: penguatan kelembagaan kelompok melalui pemberian dana bantuan sosial 11

TAHAPAN KEGIATAN LPM Tahap Penumbuhan (Pembangunan fisik lumbung melalui DAK) Tahap Pengembangan (pengisian cadanngan pangan melalui Bansos dana dekonsentrasi) APBN = 20 juta Tahap kemandirian (penguatan kelembagaan untuk memperoleh nilai tambah melalui Bansos dana dekonsentrasi) APBN = 20 juta

Pengembangan LPM 2009-2016 Terhitung sejak tahun 2009-2016 telah ditumbuhkan Lumbung Pangan Masyarakat sebanyak 3.818. LPM yang sudah mendapat fasilitas pengisian dari Pemerintah 1.746 unit. Dana pembangunan LPM berasal dari dana APBN (2009) dan DAK Bidang Pertanian (2010-2016) 13

Exit Strategi Pasca Kemandirian Berdasarkan hasil analisis maka dapat direkomendasikan exit strategi berikut ini: (1) melakukan pergantian pengurus dengan memperbanyak dari kalangan perempuan; (2) Perluasan peran LPM kearah yang semi bisnis; (3) Pemanfaatan dana desa untuk penguatan permodalan lumbung; (4) Penyatuan lembaga-lembaga permodalan pedesaan bersama-sama LPM. 14

Peran Startegis Pemerintah Daerah dalam Upaya Pengembangan LPM Berkelanjutan Mengalokasikan anggaran APBD untuk meng-cover kegiatan Pasca Tahap Kemandirian meliputi : 1. Memberikan pelatihan tentang : Kewirausahaan Membangun jaringan kemitraan usaha Strategi Peminjaman Modal usaha Pengelolaan cadangan pangan (teknis dan administratif) 2. Memberikan bantuan dana permodalan usaha kelompok 3. Studi banding (bila memungkinkan) 4. Inisiasi kepada kelompok lumbung untuk memiliki

Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan CPM Kapasitas SDM kelompok yang masih kurang dalam mengelola LPM Masih rendahnya kesadaran masyarakat/anggota untuk menyisihkan sebagian hasil panennya sebagai cadangan Administrasi kelompok yang kurang rapi Administrasi hibah penggunaan tanah untuk dipergunakan kelompok sebagai lahan pembangunan lumbung belum semuanya dilakukan. Sebagian kelompok ada yang tidak memenuhi standard minimal ketersediaan stock di lumbung 16

KEGIATAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH 17

Pengertian Cadangan Pangan Pemerintah Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah provinsi Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota. Cadangan Pangan Pemerintah Desa adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah desa 18

PENGATURAN CADANGAN PANGAN NASIONAL (CPN) Berdasarkan UU Pangan Pengelolaan CPN untuk antisipasi (pasal 24-25) kekurangan ketersediaan pangan, gejolak harga pangan, keadaan darurat, bantuan internasional. 19 19

Penyaluran CPP PENGATURAN CPN (UU Pangan) untuk menanggulangi (pasal 31) kekurangan pangan, gejolak harga pangan, Bencana alam, bencana sosial, dan/atau menghadapi keadaan darurat. 20

Undang-undang RI no 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 12 ayat 2 Ketahanan Pangan merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar Berdasarkan undang-undang tersebut maka tidak diperlukan lagi SPM tapi harus menyusun NSPK (Norma Standar Prosedur dan Kriteria) 21

Perkembangan CPP Sebanyak 154 kabupaten/kota telah memanfatkan Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian Tahun 2012; sebanyak 97 kabupaten/kota diantaranya telah mengeluarkan Peraturan Bupati Selain itu, terdapat 30 kabupaten/kota yang mengelola cadangan pangan pemerintah melalui kerja sama dengan pihak ketiga seperti Bulog, Swasta, Gapoktan, dan lain-lain. 22

UPAYA PEMERINTAH PUSAT (APBN) A. Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian 2012 dan 2015, untuk mendukung pengembangan cadangan pangan pemerintah daerah, Kementerian Pertanian melalui Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2012 dan 2015 salah satu diarahkan pemanfaatannya untuk penyediaan gudang cadangan pangan pemerintah. B. Melakukan apresiasi/pelatihan bagi pengelola cadangan pangan pemerintah daerah sejak pada tahun 2013 sampai sekarang kerjasama dengan Bulog. 23

UPAYA PEMERINTAH DAERAH (APBD) A. Melakukan pengisian terhadap gudang CPP yang telah dibangun dari dana DAK 2012 dan 2015. B. Memberikan insentif terhadap tenaga pengelola gudang CPP. 24

MEKANISME PENYALURAN TINGKAT PROVINSI 25

LANJUTAN... 26

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI Pasal 8 : (1)Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b dilakukan untuk menjaga kecukupan Cadangan Pangan Pemerintah baik jumlah maupun mutunya antardaerah dan antar waktu. (2) Cadangan Pangan Pemerintah yang telah melampaui batas waktu simpan dan/atau berpotensi atau mengalami penurunan mutu dapat dilakukan pelepasan Cadangan Pangan Pemerintah. 27

Lanjutan Pasal 8 : (3) Pelepasan Cadangan Pangan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui pengolahan, dan hibah. (4) Ketentuan mengenai batas waktu simpan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Kepala Lembaga Pemerintah. 28

Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota Pasal 17 : (1) Bupati/Walikota menetapkan jenis dan jumlah pangan pokok tertentu sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota. (2) Penetapan jenis dan jumlah pangan pokok dengan mempertimbangkan : a. Produksi pangan pokok tertentu di wilayah kabupaten/kota. b. Kebutuhan untuk penanggulangan keadaan darurat. c. Kerawanan pangan di wilayah kabupaten/kota. 29

Perhitungan Jumlah CPP Kab/Kota dan Provinsi Maka jumlah kebutuhan cadangan pangan tidak mengikuti SPM tetapi dihitung dengan menggunakan asumsi dibawah ini : Kebutuhan Konsumsi Total = jumlah penduduk x konsumsi/kapita/tahun Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi = 2 x Jumlah penduduk kab.kota terbanyak (satuan ton) Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten = (0,5 x jumlah penduduk x kebutuhan perkapita): 1.000 (dlm ton) Formula ini pernah digunakan sebagai indikator cadangan pangan dalam penyusunan kelembagaan Ketahanan Pangan 30

Contoh Perhitungan : 31 lanjutan Di Provinsi Jawa Barat diketahui Kab. Bogor memiliki jumlah penduduk kabupaten/kota terbanyak sekitar 5.300.000 jiwa. Jumlah Cadangan Pangan Kab Bogor adalah (0,5 x 124 kg/kap x 5.300.000) : 1000 = 328,6 ribu ton. Jumlah Cadangan Pangan Provinsi Jawa Barat 2 x 328,6 ributon = 657,2 ribu ton 31

CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA 1. BAGI YANG SUDAH ADA GUDANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH Pengisian beras di gudang diperoleh dari membeli gabah/beras dari Gapoktan atau kelompok lain, harga sesuai dengan HPP atau sesuai PP No 17 tahun 2015 2. BAGI YANG BELUM PUNYA GUDANG CADANGAN PANGAN PEMERINTAH Bekerjasama dengan BULOG. Harga sesuai dengan MoU berdasarkan PMK. Bila terjadi perubahan PMK, maka konsekuensinya pengurangan jumlah beras atau disepakati ada peningkatan biaya kontrak Sampai saat ini belum ada implementasinya 32

Permasalahan dan Tantangan Pengelolaan CPP Belum semua daerah mengalokasikan dana APBD untuk pengadaan stock CPPD Minimnya jumlah dan kapasitas SDM yang mampu dalam mengelola CPPD Gudang CPPD yang dibangun dengan dana DAK di Kab/Kota, jumlahnya baru sekitar 30% dari total Kab/Kota di Indonesia 33

Madya Kegiatan Fungsional AKP Bidang Cadangan Pangan a. Identifikasi dan menginventaris data dengan tingkat kesulitan kompleks b. Melakukan kajian cadangan pangan masyarakat dan pemerintah Muda a. Identifikasi dan menginventaris data dengan tingkat kesulitan sederhana b. Mengolah dan menganalisis data/informasi cadangan pangan masyarakat dan pemerintah Pertama a. Menginventaris data dengan tingkat kesulitan sederhana b. Mengumpulkan data/informasi cadangan pangan masyarakat dan pemerintah 34