BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi

1 BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang a. bahwa dalam rangka penyediaan cadangan pangan pokok Daerah yang pengalokasian dan penyediaan dana perlu disalurkan sebagai cadangan pangan Masyarakat, khususnya untuk mencegah dan menanggulangi gejala kerawanan pangan pasca bencana dan keadaan darurat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Provinsi Sumatra Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Provinsi Sumatra Tengah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2755); 2. Undang-Undang nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3969); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969);

2 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Repbulik Indonesia Nomor 4254); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 8. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; 9. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 34 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/ OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten Kota; MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Kabupaten

3 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala daerah ebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati 4. Kabupaten adalah Kabupaten 5. Kantor adalah Kantor Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 6. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten 7. Pemangku Kepentingan adalah Dinas/Badan Lembaga Pemerintah Kabupaten/Kota yang mempunyai tugas pokok dan fungsi berkaitan dengan penanganan Ketahahan Pangan. 8. Lembaga Sosial atau Ekonomi Masyarakat adalah Lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Daerah dalam memberdayakan dan memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat, termasuk didalamnya adalah Kelompok Tani, Nelayan, Koperasi, Lembaga Swadaya Masyarakat, Pondok Pesantren dan Asosiasi Kemasyrakatan lainnya. 9. Cadangan Pangan Nasional adalah persediaan Pangan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk konsumsi manusia dan untuk menghadapi masalah kekurangan Pangan, gangguan Pasokan dan harga, serta keadaaan daurat. 10. Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten adalah persediaan Pangan yang dikuasi dan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten. 11. Cadangan Pangan Pemerintah Desa adalah persediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola oleh Pemerintah Desa. 12. Cadangan Pangan Masayarakat adalah persediaan pangan yang dikuasai dan dikelola oleh masyarakat di tingkat pedagang, komunitas dan rumah tangga. 13. Peredaran Pangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran pangan kepada masyarakat, baik diperdagangkan atau tidak. 14. Bantuan Pangan adalah Bantuan Pangan Pokok dan Pangan lainnya yang diberikan kepada Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat dalam mengatasi Masalah Pangan dan krisis Pangan bagi masyarakat miskin dan/atau rawan Pangan dan Gizi, kerja sama Internasional. 15. Masalah Pangan adalah keadaan kekurangan, kelebihan, dan/atau ketidakmampuan perseorangan atau rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan dan Keamanan Pangan. 16. Krisis Pangan adalah kondisi kelangkaan Pangan yang dialami sebagain besar masyarakat disuatu wilayah yang disebabkan oleh antara lain kesulitan distribusi Pangan, dampak perubahan iklim, bencana alam dan lingkungan, dan konflik sosial, termasuk akibat perang. 17. Keadaan darurat adalah terjadinya peristiwa bencana alam,panceklik yang hebat dan kejadian yang terjadi diluar kemampuan manusia untuk mencegah atau menghindarinya, meskipun dapat diperkirakan.

4 18. Bencana Alam adalah bencana yang di akibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor, dan bencana alam lainya. 19. Paceklik yang berkepanjangan adalah musim kekurangan pangan yang berkepanjangan sehingga merupakan masa sulit dalam penyediaan bahan pangan di suatu wilayah tertentu, termasuk pada periode terjadinya ketidakseimbangan yang besar antara penyediaan dan kebutuhan. 20. Rawan Pangan adalah kondisi suatu daerah, masyarakat atau rumah tangga yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangannya tidak cukup untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. 21. Pangan Pokok adalah pangan yang diperuntukan sebagai makanan sehari-hari sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2 Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dimaksudkan untuk menyediakan cadangan pangan pokok, yakni komoditi beras sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam rangka mencegah dan menanggulangi gejala kerawanan pangan pasca bencana dan keadaan darurat, penduduk miskin yang tidak terdaftar sebagai penduduk miskin, operasi pasar dalam rangka stabilitasi harga. Pasal 3 Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Barat bertujuan Kabupaten Tanjung Jabung a. meningkatkan penyaluran beras sebagai cadangan pangan pokok; dan b. memenuhi kebutuhan beras masyarakat yang mengalami gejala kerawanan pangan pasca bencana dan keadaan darurat, penduduk miskin yang tidak terdaftar sebagai penduduk miskin, operasi pasar dalam rangka stabilitasi harga. Pasal 4 Sasaran penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah masyarakat di Daerah yang mengalami kerawanan pangan pasca bencana sebagai akibat bencana alam atau keadaan darurat, penduduk miskin yang tidak terdaftar sebagai penduduk miskin, operasi pasar dalam rangka stabilitasi harga. BAB II BESARAN CADANGAN PANGAN Pasal 5 Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat disesuaikan dengan Dana Kegiatan yang bersumber dari APBD Kabupaten

5 BAB III PELAKSANAAN Pasal 6 (1) Dalam rangka menunjang kelancaran penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dibentuk Tim Pelaksana Kabupaten, dengan susunan terdiri atas a. Ketua Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten b. Sekretaris Kasi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten c. Anggota 1. Unsur Kantor Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 2. Unsur Perum Bulog; 3. Unsur Badan Kesbangpollinmas Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 4. Unsur Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 5. Unsur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 6. Unsur Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 7. Unsur Sosial Dinas Sosnakertrans Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 8. Unsur Kecamatan se-kabupaten Tanjung Jabung Barat; (2) Tim Pelaksana Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertanggungjawab dalam mengupayakan kelancaran penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dari Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sampai dengan titik bagi dilokasi kelompok sasaran. (3) Pembentukan Tim Pelaksana Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 7 (1) Camat bertanggung jawab dalam mengupayakan kelancaran penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat di kecamatan yang bersangkutan. (2) Camat membentuk Tim Pelaksana Kecamatan, yang susunan keanggotaannya terdiri dari unsur organisasi perangkat daerah di kecamatan dan unsur terkait sesuai dengan kebutuhan. (3) Tim pelaksana Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertanggungjawab dalam mengupayakan kelancaran penyaluran

6 Cadangan Pangan Pokok Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari titik bagi yang telah ditetapkan sampai dengan rumah tangga sasaran. Pasal 8 Pemangku kepentingan serta lembaga sosial dan atau ekonomi masyarakat bertanggung jawab dalam mengupayakan kelancaran penyaluran Cadangan Pangan Pokok Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari titik bagi yang telah ditetapkan sampai dengan rumah tangga sasaran. BAB IV PENYALURAN Pasal 9 Penyaluran bantuan beras sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan sesuai kelompok sasaran sampai dengan Kantor Pemerintah Desa /Kelurahan. Bagian Kesatu Biaya Penyaluran Pasal 10 Biaya penyaluran bantuan beras sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat ke titik bagi penyaluran menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten Bagian Kedua Jumlah Bantuan Pasal 11 Jumlah bantuan beras yang disalurkan kepada masyarakat disesuaikan dengan kebutuhan dan indeks 300 (tiga ratus ) gram per jiwa perhari, dengan ketentuan paling lama 60 (enam puluh) hari dan atau sesuai hasil investigasi Tim Pelaksana Kabupaten. Bagian Ketiga Mekanisme Pasal 12 (1) Tim Pelaksana Kecamatan melakukan identifikasi kelompok sasaran penerima bantuan beras sebagai cadangan pangan pokok Daerah, selanjutnya disampaikan kepada Kantor Ketahanan Pangan. (2) Berdasarkan hasil indentifikasi Tim Pelaksana Kecamatan, Kantor Ketahanan Pangan mengajukan permintaan kebutuhan beras kepada Bupati melalui Tim Pelaksana Kabupaten, dengan melampirkan data dan informasi mengenai a. jumlah jiwa yang mengalami kerawanan pangan pasca bencana sebagai akibat bencana alam dan atau keadaan darurat, penduduk miskin yang tidak terdaftar sebagai penduduk miskin, operasi pasar dalam rangka stabilitasi harga; dan b. jumlah kebutuhan beras untuk disalurkan.

7 (3) Pemangku kepentingan melakukan identifikasi kelompok sasaran penerima bantuan beras sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dan mengajukan permintaan kepada Bupati melalui Pelaksana Kabupaten dengan tembusan kepada Bupati, dengan melampirkan data dan informasi mengenai a. jumlah jiwa yang mengalami kerawanan pangan pasca bencana sebagai akibat bencana alama dan atau keadaan darurat, penduduk miskin yang tidak terdaftar sebagai penduduk miskin, operasi pasar dalam rangka stabilitasi harga; dan b. jumlah kebutuhan beras untuk disalurkan. (4) Lembaga sosial dan atau ekonomi masyarakat melakukan identifikasi kelompok sasaran penerima bantuan beras sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, selanjutnya mengajukan permintaan kepada Kantor Ketahanan Pangan melalui Tim Pelaksana Kabupaten dengan tembusan kepada Bupati, dengan melampirkan data dan informasi mengenai a. jumlah jiwa yang mengalami kerawanan pangan pasca bencana sebagai bencana alam dan atau keadaan darurat, penduduk miskin yang tidak terdaftar sebagai penduduk miskin, operasi pasar dalam rangka stabilitasi harga; dan b. jumlah kebutuhan beras untuk disalurkan. (5) Tim Pelaksana Kabupaten melakukan investigasi lokasi pangan kelompok sasaran penerima bantuan beras sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang diusulkan oleh Kecamatan, pemangku Kepentingan, serta Lembaga Sosial dan atau Ekonomi masyarakat. (6) Kepala Kantor mengeluarkan perintah logistik kepada Pengelola Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan hasil investigasi Tim Pelaksana Kabupaten untuk mengeluarkan beras bagi lokasi yang dimohon. Pasal 13 (1) Tim Pelaksana Kabupaten membuat Berita Acara serah terima Bantuan dengan tim Pelaksana Kecamatan, Pemangku Kepentingan, serta lembaga sosial dan atau ekonomi masyarakat. (2) Tim Pelaksana Kecamatan, Pemangku Kepentingan serta lembaga sosial dan atau ekonomi masyarakat membuat Berita Acara Terima bantuan kepada setiap kelompok sasaran, yang diketahui oleh Camat dan Kepala Desa/Lurah setempat. BAB V PELAPORAN Pasal 14 (1) Setiap pengiriman bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur oleh pengelola Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat kepada Kepala Kantor disertai dengan berita acara penyerahan bantuan, paling lambat 15 (lima belas) hari setelah pengiriman.

8 (2) Setiap penggunaan Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk penanggulangan rawan pangan pasca bencana akibat bencana alam dan atau keadaan darurat, penduduk miskin yang tidak terdaftar sebagai penduduk miskin, operasi pasar dalam rangka stabilitasi harga, dilaporkan oleh Panitia Kabupaten kepada Bupati, yang memuat jumlah penggunaan di Kecamatan termasuk Desa/Kelurahan penerima bantuan, serta sisa cadangan Pangan di gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu waktu apabila diperlukan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya, ditetapkan oleh Kepala Kantor. Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ditetapkan di Kuala Tungkal pada tanggal BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, USMAN ERMULAN Diundangkan di Kuala Tungkal pada tanggal Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT FIRDAUS KHATAB BERITA DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT TAHUN 2015 NOMOR

9 PROVINSI JAMBI BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT KEPUTUSAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TIM PELKSANA PENYALURAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang Mengingat bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat tentang Penyaluran Cadangann Pangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Tim Pelaksana Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Provinsi Sumatra Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten di Provinsi Sumatra Tengah (Lembagaa Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2755); 2. Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur ( Lembara n Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3903) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3969) ); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahanan Lembaran Negara Republik

10 Indonesia Nomor 5679); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424); 8. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006 Tentang Dewan Ketahanan Pangan; 9. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2009 tentang Kebijakan Pemberasan; 10. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 34 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah; 11. Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat Nomor 27 Tahun 2015 tentang Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Berita Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2015 Nomor 27); MEMUTUSKAN Menetapkan KESATU Tim Pelaksana Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan susunan personalia sebagai berikut Ketua Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sekretaris Kepala Seksi Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan pada Kantor Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Anggota 1. Unsur Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 2. Unsur Perum Bulog. 3. Unsur Badan Kesbangpolinmas Kabupaten Tanjung Jabung Barat. 4. Unsur Badan Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 5. Unsur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa/Kelurahan Kabupaten 6. Unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

11 7. Unsur Sosial Dinas Sosnakertrans Kabupaten 8. Unsur Kecamatan se-kabupaten KEDUA Tim sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai tugas sebagai berikut 1. KETUA a. Memberikan Pengarahan mengenai kegiatan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten b. Memonitor pelaksanaan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. c. Melakukan Koordinasi Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabunng Barat dengan Lembaga dan instansi terkait yang menangani Ketahanan Pangan, baik ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten / Kota maupun Kecamatan. d. Melaksanakan Verifikasi dan Investigasi usulan dan atau kejadian kerawanan pangan akibat pasca bencana alam atau keadaan darurat. e. Merekomendasikan hasil analisis Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten f. Melaporkan hasil kegiatan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kepada Bupati 2. SEKRETARIS a. Menyiapkan bahan bahan Koordinasi Pelaksanaan Pelaksanaan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. b. Melaksanakan verifikasi dan investigasi usulan dan atau kejadian kerawanan pangan akibat pasca bencana alam atau keadaan darurat; c. Menyiapkan bahan analisis Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten d. Menyiapkan Laporan hasil kegiatan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten 3. ANGGOTA a. Menyusun Bahan koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten b. Melaksanakan verifikasi dan investigasi usulan dan atau kejadian kerawanan pangan akibat pasca bencana alam akibat atau keadaan darurat. c. Menyusun Bahan telaahan staf Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten d. Melaksanakan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

12 KETIGA KEEMPAT KELIMA sampai ke sasaran kelompok; e. Menyusun Bahan laporan pelaksanaan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kepada Bupati Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Penyaluran Cadangan Pemerintah berpedoman pada Petunjuk Teknis (Juknis) Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah dari Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan kepada DPA SKPD Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Program Peningkatan Ketahanan Pangan Kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah. Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Kuala Tungkal pada tanggal 2015 BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT USMAN ERMULAN