Oleh: Sholhan Efendy, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR CNC DASAR KELAS XI TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 WONOSARI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK

METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN DI SMKN 1 PURWOREJO

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNIK PENGELASAN SMAW DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

Kata Kunci: Snowball Throwing, partisipasi, prestasi belajar, Teknik Elektronika Dasar.

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

Key words: media, motivation, learning achievement

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ADE AYUSYA NPM

Automotive Science and Education Journal

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAMBOO DANCING

GRUP FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X DI SMK KRISTEN PEDAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH MATA PELAJARAN PDTO

ABSTRACT. Puput Hananto* Pairun Roniwijaya** Mechanical Engineering Study Program Guidance and Counseling JPTK

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

Kata Kunci: active learning, alat peraga, motivasi, dan hasil belajar.

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

Lilik Anton Susilo (1) & Tarto Sentono (2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI IMPLEMENTASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS, MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTISIPATIF. Suparmi¹, John Sabari².

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE MIND MAP SISWA KELAS V

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Oleh: Hanum Rosidah Fitrotunzaqiyah , Universitas Negeri Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBUATAN BELAHAN BUSANA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN FLIPCHART DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMROGRAMAN PLC ZELIO SISWA SMK NEGERI 2 KLATEN MATA PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING STAD

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENGGUNAAN MEDIA MINIATUR BINATANG DAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR

LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR KELAS IV SD N BALANGAN II

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI KELAS IV SDN PARAKSARI ARTIKEL JURNAL

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SD NEGERI KEPEK ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 1

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh ADE ISLAMIATI NPM:

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MATERI SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN

Edu Elektrika Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Transkripsi:

Implementasi Lesson Study (Sholhan Efendy) 495 IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS, MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK KELAS X SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN THE IMPLEMENTATION OF LESSON STUDY TO INCREASE THE ACTIVITY, MOTIVATION AND ACADEMIC ACHIEVEMENT OF CLASS X MECHANICAL TECHNOLOGY AT SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Oleh: Sholhan Efendy, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta E-mail: sholhan_1991@yahoo.com Abstrak Implementasi Lesson Study ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran Teknologi Mekanik kelas X Jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan. Penelitian dilakukan pada kelas X TP A yang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket motivasi, lembar aktivitas dan hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian: Rata-rata aktifitas belajar pada pra tindakan sebesar 46.56 pada siklus I naik menjadi 69.06 dan pada siklus II naik menjadi 80.93. Sedangkan rata-rata motivasi belajar siswa yang semula pada pra tindakan sebesar 67.06 pada siklus I naik menjadi 73.96 dan pada siklus II naik menjadi 81.75. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar yang semula pada siklus I sebesar 67.5 naik pada siklus II menjadi 90. Kata kunci : Aktivitas, Motivasi belajar, Prestasi belajar, Lesson Study Abstract The implementation of Lesson Study were aimed to improve the activeness, motivation and academic achievement in the subjects of Mechanical Technology on class X students of Machining Department at SMK Muhammadiyah Prambanan. This research were carried out on the 32 students of class X TP A. Data were collected using questionnaire, activity sheets, and learning outcomes. The data were analyzed using quantitativedescriptive methods. The analysis results were the average students learning activeness on pre-treatment was 46.56; and then increased to 69.06 and to 80.93 in the first and second cycle, respectively. The average student motivation on pre-treatment was 67.06; and then increased to 73.96 and to 81.75 in the first and second cycle, respectively. The average learning outcome was 67.5 in the first cycle and then increased to 90 in the second cycle. Keywords: lesson study, activeness, motivation, learning outcome, mechanical technology PENDAHULUAN Teknologi Mekanik merupakan salah satu mata pelajaran yang penting terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan, keahlian dan teknologi. Dikatakan penting, karena mata pelajaran ini merupakan gabungan dari beberapa pokok bahasa seperti alat ukur, alat tangan dan lain sebagainya. Dalam penerapan pembelajarannya, Teknologi Mekanik dianggap sebagai sesuatu yang abstrak dan tidaklah menarik di mata peserta didik. Pada akhirnya anggapan tersebut berpengaruh pada minat peserta didik dalam belajar Teknologi Mekanik yang akhirnya prestasi belajar menjadi menurun. Kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar (KBM). Kemampuan ini membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar (Sudjana, 2010: 1). Sebagai mana Pasal 1 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta, masyarakat, bangsa dan negara.

496 E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 3, Nomor 7, Tahun 2015 Dari hasil observasi awal yang dilakukan di SMK Muhammadiyah Prambanan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar Teknologi Mekanik. Rendahnya prestasi belajar dan motivasi siswa pada pembelajaran Teknologi Mekanik yaitu faktor internal siswa misalnya siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran, sebagian siswa masih kesulitan dalam belajar dan kurang memahami dalam setiap pelajaran, dan siswa kurang dekat dengan setiap pengajar disekolah. Sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran menurun dan lebih monoton pada pembelajaran kurang aktif. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian siswa yang masih banyak dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Setelah melakukan wawancara dengan guru bidang studi Teknologi Mekanik di SMK Muhammadiyah Prambanan, salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar karena selama ini proses belajar mengajar didominasi dengan metode ceramah, sehingga dalam waktu yang relatif singkat guru dapat menyelesaikan bahan pelajaran Metode yang didominasi dengan metode ceramah membuat siswa kurang dekat dengan pengajar dan merasa jenuh dan kaku dalam proses belajar Teknologi Mekanik yang secara langsung hal ini dapat mengurangi aktivitas dan motivasi siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik. Menurut Rusman (2001: 323) pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran, sehingga siswa mampu mengaktualisasikan kemampuannya di dalam dan di luar kelas. Peran guru saat ini diarahkan untuk menjadi fasilisator yang dapat membantu siswa dalam belajar sehingga prestasi belajar meningkat. Menurut Daryanto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar ini merupakan informasi bagi guru maupun siswa tentang kemajuan yang telah dicapai selama mengikuti kegiatan belajar disekolah. Menurut Styler dan Hiebert (Muchtar Abdul Karim, 2006: 4), Lesson Study merupakan suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasi masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang akan dibelajarkan), membelajarkan peserta didik sesuai skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sementara yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain. Sudiana (2009) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas X di SMK PGRI 02 Malang. Peningkatan aktivitas belajar tersebut ditunjukkan dengan aktifnya siswa selama kegiatan belajar mengajar (KBM). Ika Rudiharti (2009) dalam penelitiannya di MTs Ngemplak kelas VII menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 23%. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan setelah dilakukan pembelajaran Lesson Study. Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian di SMK Muhammadiyah Prambanan untuk meningkatkan aktivitas, motivasi dan prestasi belajar siswa yang rata-rata nilainya masih dibawah KKM. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan April tahun pelajaran 2014/2015 di SMK Muhammadiyah Prambanan.

Implementasi Lesson Study (Sholhan Efendy) 497 Target/Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X SMK Muhammadiyah Prambanan dengan peserta didik sebanyak 32 peserta didik laki-laki. Menurut Sulistyo-Basuki (2006:182) populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Prosedur Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Model Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart dengan model spiral (Sujati, 2000: 23). Model tersebut mengikuti alur siklus yang memiliki empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Angket motivasi diberikan untuk mengukur motivasi peserta didik mengenai proses pembelajaran Lesson Study. Penilaian angket motivasi dengan menggunakan skala bertingkat yaitu nilai 1 untuk jawaban selalu (SL), nilai 2 untuk jawaban sering (SR), nilai 3 untuk jawaban kadang-kadang (KD), dan nilai 4 untuk jawaban tidak pernah (TP). Lembar Aktivitas diperlukan untuk menilai keaktifan siswa. Dimana pada lembar observer terdapat 5 jenis aktivitas siswa yaitu membaca, bertanya, menjawab, menulis dan memperhatikan. Adapun tes hasil belajar kognitif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui penguasaan materi dengan tema perkakas tangan pada peserta sesudah pembelajaranya. Test tertulis hasil belajar ini dilaksanakan pada setiap siklus, dimana siswa terbagi dalam 6 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5 dan 6 siswa. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut Sugiyono (2012:23) dikatakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode kuantitatif digunakan apabila masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktik, antara rencana dengan pelaksanaan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang terbagi ke dalam 6 kelompok siswa. Akan tetapi tidak semua siswa ikut aktif dalam pembelajaran pada siklus I. Indikator penilaian aktifitas belajar siswa terdiri dari 5 aspek yaitu; membaca, bertanya, menjawab, menulis, memperhatikan.hasil observasi aktifitas pra-tindakan digunakan sebagai pembanding hasil observasi aktifitas setelah tindakan pada siklus I. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 69.06 yang artinya bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum adanya tindakan sebesar 46.56 naik menjadi 69.09 setelah adanya tindakan siklus I yaitu 75. Sedangkan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang terbagi ke dalam 6 kelompok siswa. Akan tetapi tidak semua siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar pada saat pembelajaran siklus I

498 E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 3, Nomor 7, Tahun 2015 berlangsung. Nilai motivasi belajar siswa diperoleh dari instrumen angket motivasi belajar yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa. Hasil angket motivasi dari pra-tindakan dijadikan pembanding hasil angket setelah adanya tindakan menggunakan model pembelajaran Lesson Study pada siklus I. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 3. Diagram Rata-rata Hasil Belajar Kelompok Siklus I Gambar 2. Diagram Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus I Berdasarkan Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I adalah 73.96 yang artinya bahwa motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum adanya tindakan sebesar 67.06 naik menjadi 73.96 setelah adanya tindakan pada siklus I. Sedangkan untuk hasil belajar, Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah hasil belajar berupa nilai test dari masing-masing kelompok pada siklus I. Dari selisih nilai masing-masing kelompok dapat terlihat kelompok yang hasil belajarnya paling tinggi dan paling rendah untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok III hasil belajarnya paling rendah yaitu sebesar 55 dan kelompok V hasil belajarnya paling tinggi yaitu sebesar 80. Hal tersebut terjadi karena sebagian siswa dari masing-masing kelompok masih ada yang kurang memahami model Lesson Study. Hasil belajar dari semua kelompok jika diratarata sebesar 67.5 dengan demikian jika dilihat dari angka KKM masih dibawahnya sehingga belum mencapai pada indicator keberhasilan sehingga diperlukan revisi dan refleksi tindakan untuk mendukung berhasilnya tindakan pada siklus II. Siklus II Hasil observasi aktivitas siswa siklus I digunakan sebagai pembanding hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.

Implementasi Lesson Study (Sholhan Efendy) 499 Berdasarkan Gambar 4 di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I sebesar 69.06 meningkat setelah adanya tindakan dengan menggunakan model Lesson Study pada siklus II menjadi 80.93. Hal ini terjadi karena siswa sudah sangat terbiasa dengan model Lesson Study. Berdasarkan hasil data observasi aktivitas diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi model Lesson Study dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Jika dilihat dari indikator keberhasilan belajar maka Implementasi Lesson Study pada siklus II dapat dikatakan berhasil karena rata-rata aktivitas belajar siswa sudah lebih dari 75. Sedangkan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II yang terbagi ke dalam 6 kelompok siswa. Motivasi belajar siswa mengalami kenaikan pada saat pembelajaran siklus II berlangsung dibandingkan dengan pembelajaran siklus I. Nilai motivasi belajar siswa diperoleh dari instrumen angket motivasi belajar yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa. Setelah diketahui jawaban pernyataan-pernyatan dari masingmasing butir soal kemudian dijadikan dalam bentuk skor motivasi belajar. Hasil angket motivasi dari pra-tindakan dijadikan pembanding hasil angket setelah adanya tindakan menggunakan model pembelajaran Lesson Study pada siklus I. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 4. Histogram Rata-rata Aktivitas Siswa Siklus II Gambar 5. Diagram Rata-rata Motivasi Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan Gambar 5 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II adalah 81.75 yang artinya bahwa motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 73.96 menjadi 81.75 setelah adanya tindakan pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah adanya tindakan menggunakan model pembelajaran Lesson Study, maka implementasi Lesson Study pada siklus II dapat dikatakan berhasil karena rata-rata aktivitas belajar siswa sudah lebih dari 75. Sedangkan untuk hasil belajar berdasarkan hasil test kelompok I s.d VI pada siklus I dan siklus II diketahui hasil belajar kelompok mengalami peningatan. Rata-rata hasil belajar kelompok yang semula pada siklus I sebesar 67.5 naik pada siklus II menjadi 90. Selengkapanya dapat dilihat pada Gambar 6.

500 E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 3, Nomor 7, Tahun 2015 Study yang diterapkan oleh Guru dengan serius untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Bagi sekolah diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Lesson Study dan diharapkan dapat lebih baik lagi dalam penerapannya sehingga didapatkan aktivitas belajar, motivasi belajar dan hasil belajar yang maksimal. Gambar 6. Diagram Rata-rata Hasil Belajar Kelompok Siklus II Berdasarkan Gambar 6 di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siklus I nilai rata-rata sebesar 67.5 dan pada siklus II naik menjadi 90. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Lesson Study pada Mata Pelajaran Teknologi Mekanik pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Muhammadiyah Prambanan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil penelitian pada lembar pengamatan aktivitas belajar siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II, mengalami peningkatan yang signifikan. Rata-rata aktivitas belajar siswa yang semula pada pra tindakan sebesar 46.56 pada siklus I naik sebesar 22.5 menjadi 69.06 dan pada siklus II naik sebesar 11.84 menjadi 80.93. Sedangkan rata-rata motivasi belajar siswa yang semula pada pra tindakan sebesar 67.06 pada siklus I naik sebesar 6.9 menjadi 73.96 dan pada siklus II naik sebesar 8.07 menjadi 81.75. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar yang semula rata-rata pada siklus I sebesar 67.5 naik pada siklus II sebesar 22.5 menjadi 90. Saran Bagi siswa diharapkan mengikuti tahapan-tahapan model pembelajaran Lesson DAFTAR PUSTAKA Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Yrama Widya. Ika Rudiharti (2009). Peningkatan prestasi belajar melalui pembelajaran berbasis Lesson Study kelas VII di MTsN ngemplak. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Muchtar Abdul Karim. (2006). Apa, Mengapa, dan bagaimana Lesson Study. (Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Rusman. (2001). Model-Model Pembelajaran. Depok. PT Raja Grafindo Persada. Sudiana. (2009). Penerapan Lesson Study Berbasis Sekolah Untuk Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X penjualan pada mata diklat melakukan negoisasi di SMK PGRI 02 Malang. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Sudjana. (2010). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production. Sugiyono. (2012). Stastitika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sujati. (2000). Diklat Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: UNY. Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. UU Nomor 20 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses