BAB III TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KERJA PRAKTIK PERAWATAN KATUP KOMPRESOR PADA LOKOMOTIF CC 201 DI PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN KERJA PRAKTIK PERBAIKAN PRESSURE REGULATOR PADA KRD WIJAYA KUSUMA DI PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO)

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB IV SISTEM PENGEREMAN LOKOMOTIF

BAB II LANDASAN TEORI

REKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Mesin Diesel. Mesin Diesel

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II LANDASAN TEORI

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Komponen Sistem Pneumatik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

BAB 1 PENDAHULUAN. industri sebagai alat bantu yang berfungsi untuk memperbesar tekanan gas.

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

Komponen mesin pendingin

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB II DASAR TEORI. kata lain kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses. dengan tekanan udara lingkungan. Dalam keseharian, kita sering

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Menguak Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolik

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. kompresi udara. Udara yang dikompresi sering disebut udara tekan atau udara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

PERHITUNGAN PERBANDINGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR-UDARA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

AC (AIR CONDITIONER)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB I LATAR BELAKANG. setiap orang menikmati manfaat yang dihasilkan oleh motor bakar. Pada tahun 1960 seorang Perancis bernama Lenoir berhasil

a. Pressure Control Valve (Katup Pengontrol Tekanan) b. Directional Control Valve (Katup Control Arah) c. Flow control valve (katup pengontrol aliran)

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Masinis lapor. Masinis menyerahkan handel RH & T.200. Pengawas menanyakan keadaan lok selama dilintas.

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle

Transkripsi:

16 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Lokomotif adalah bagian dari rangkaian kereta api di mana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Biasanya lokomotif terletak paling depan dari rangkaian kereta api. Operator dari lokomotif disebut masinis. Masinis menjalankan kereta api berdasarkan perintah dari pusat pengendali perjalanan kereta api melalui sinyal yang terletak di pinggir jalur rel (Wikipedia,2016) Gambar 3.1 Lokomotif CC 201

17 Sarana Kereta Api merupakan alat produksi untuk menghasilkan jasa angkutan kereta api yang terdiri dari. Lokomotif, kereta Rel Listrik (KRL), Kereta Rel Disel (KRD), kereta penumpang dan Gerbong barang. Berdasarkan mesinnya lokomotif terbagi menjadilokomotif uap, lokomotif diesel mekanis, lokomotif diesel elektrik, lokomotif diesel hidraulik, lokomotif listrik.(jaka, 2015) Jenis lokomotif berdasarkan konfigurasi sumbu/ as roda lokomotif (Arief,2012) : kode B artinya lokomotif dengan 2 roda penggerak atau Bo-Bo. Misal Lokomotif Uap Tahun 1898: Seri B Bristol. kode C artinya lokomotif dengan 3 roda penggerak atau Co-Co. Misal Lokomotif Uap Tahun 1905: Seri C Birmingham. kode BB artinya lokomotif bergandar 2 2 jadi dengan roda penggerakada 4 as roda atau memiliki 8 roda. Misal Lokomotif Uap Tahun 1920: Seri BB Manchester. kode CC artinya lokomotif bergandar 3 3 jadi total penggeraknya ada 6 as roda atau memiliki 12 roda. Misal Lokomotif Uap Tahun 1930: Seri CC Manchester. kode D artinya lokomotif bergandar 4 loko jenis ini biasanya hanya memiliki gandar tunggal sehingga total penggeraknya ada 4 as roda dengan jumlah roda 8. Misal Lokomotif Uap Tahun 1954: Seri D54 Krupp Liepzig. Pada dipo lokomoti Jatinegara. Pekerjaan perawatan pada lokomotif terbagi atas 4 bagian (ADEM), yaitu : 1. Angin : bagian ini meliputi sistem pneumatik pada lokomotif seperti : kompressor, sistem pengereman, suling, dll. 2. Diesel : bagian ini meliputi sistem penggerak dari lokomotif yaitu mesin diesel dan sistem pelumasannya. 3. Elektrik : bagian ini meliputi seluruh sistem elektrikal pada lokomotif seperti : main generator, traksi motor, baterai, dll. 4. Mekanik : bagian ini meliputi bagian bawah dari lokomotif seperti : boogie, bover, cow hanger, pelumasan ass roda, dll.

18 3.2 PRINSIP KERJA KOMPRESOR UDARA Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara dengan cara memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros. Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Arashid(2013). Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah gerakan putar dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik torak/ piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak. Gerakan torak akan menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya. Arifin(2010). Terdapat 2 langkah kerja kompresor torak, yaitu: Langkah hisap Langkah isap adalah bila poros engkol berputar searah putaran jarum jam, torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Tekanan negatif terjadi pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan torak sehingga katup isap terbuka oleh perbedaaan tekanan dan udara terisap masuk ke silinder. Langkah keluar Langkah keluar terjadi bila poros engkol berputar searah putaran jarum jam, torak bergerak titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) tekanan udara di dalam silinder akan naik sehingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara yangdidorong torak sehingga udara akan meninggalkan ruang silinder. keluar Gambar 3.2 Prinsip kerja pada kompresor udara (Sumber: https://eprints.uns.ac.id,2010)

19 3.3 LANGKAH KERJA BAGIAN ANGIN : STR : STT Fiter : Unloader in in out in ou out Intercooler Safety Valve CMV ACPS Main Reservoir /Tangki Induk Safety Valve ADV Power Contactor,Wiper, Suling, Sistem Pengereman, dll Gambar 3.3 Sistem Kerja Angin Pada Lokomotif. Sebelum memasuki kompresor, udara dibersihkan bergerak melalui filter plastik sebagai pemisah debu pada udara sebelum melewati filter kertas dan filter kertas menyaring udara kotor yang masih tersisa setelah proses filter pada filter plastik. Udara yang telah di filter tersebut ditarik masuk melalui katup hisap STR (Silinder Tekanan Rendah) In selama piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik

20 mati bawah (TMB). Kemudian pada saat piston bergerak dari mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) udara didorong meninggalkan silinder melewati katup buang pada STR Out menuju lintasan udara pada Intercooler yang berfungsi untuk menghilangkan panas dari udara serta memadatkan udara. Udara meninggalkan intercooler, dihisap kembali melalui katup hisap STT (Silinder Tekanan Tinggi) In, pada saat piston bergerak dari titik mati atas (TMA) menuju titik mati bawah (TMB), kemudian piston mendorong udara keluar ketika piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) sehingga udarameninggalkan ruang silinder melalui katup buang/ Discharge Valve pada STT Out dan udara bertekanan tersebut dialirkan ke bagian main reservoir/ tangki induk untuk disimpan sebagai kebutuhan sistem angin pada lokomotif seperti power contactor, wiper, suling, sistem pengereman, dll. Pada tangki induk terdapat ADV (Automatic Drain Valve) membuang titik - titik air akibat dari kondensasi udara yang terdapat pada tangki induk. Putaran kompresor yang terus menerus mengikuti putaran mesin diesel membuat tekanan udara pada main reservoir terus bertambah, maka digunakan alat ACPS untuk mengatur banyaknya udara yang masuk pada main reservoir. ACPS akan memutuskan arus listrik kepada CMV bila tekanan udara pada tangki induk melebihi cut out ACPS yaitu 135 140 psi, sehingga CMV menjadi tidak magnetis dikarenakan kehilangan arus listrik dari ACPS. Ketika CMV tidak magnetis, CMV membuka aliran udara bertekanan dari main reservoir kebagian unloader, mendorong upper unloader serta lower plunger unloader yang berpijak dan menekan valve disc katup hisap/ suction valve yang ada pada STR/STT In sehingga kompresor tidak dapat menghasilkan udara untuk dialirkan menuju main reservoir karena udara hanya mengalir pada ruang STR/ STT In. Pada saat kompresor tidak dapat menghasilkan udara, udara yang telah ditampung pada main reservoir tetap dipakai untuk kebutuhan sistem angin pada lokomotif, pemakaian tersebut membuat tekanan udara pada main reservoir menurun. Apabila tekanan udara pada main reservoir menurun antara cut in ACPS yaitu 120-125 psi, ACPS akan memberikan arus listrik kepada CMV. CMV menjadi magnetis karena arus listrik dari ACPS. Ketika CMV magnetis, CMV menutup aliran udara bertekanan dari main reservoir yang menuju unloader sehingga spring unloader membuat unloader tidak lagi menekan valve disc katup hisap/

21 suction valve yang ada pada STR/ STT In dan kemudian kompresor dapat kembali bekerja menghasilkan udara untuk dialirkan menuju main reservoir. Apabila ACPS tersebut tidak bekerja, maka Savety Valve yang berada di tangki induk akan bekerja untuk membuang tekanan berlebih yang masuk ke dalam tangki induk. Savety Valve pada tangki induk akan bekerja pada tekanan 145 155 psi. Galih (2016). 3.3.1 Komponen Utama Pada Bagian Angin Komponen pada bagian angin terdiri atas : 1. Filter Terdapat 2 jenis filter 1. Filter plastik Gambar 3.4 Filter Plastik (Sumber: PT. Kereta Api Indonesia, 2016) Gambar 3.5 Aliran Udara pada Filter Plastik (Sumber: PT. Kereta Api Indonesia, 2016)

22 Filter ini berfungsi sebagai pemisah debu pada udara sebelum melewati filter kertas. Udara yang nantinya melewati filter ini berupa udara yang bersih dan debu akan keluar melalui dirt discarge. Galih (2016). Pada lokomotif filter ini terdapat 4 buah. 2 di sisi kanan dan 2 di sisi kiri. 2. Filter kertas Gambar 3.6 Filter Kertas Filter ini berfungsi sebagai saringan udara kotor yang masih tersisa setelah proses filter pada filter plastik. Galih (2016). Filter kertas ini terdiri atas 16 buah. 8 di sisi kiri dan 8 di sisi kanan pada lokomotif. 2. Kompresor STT Silinder Tekanan Tinggi STR Silinder Tekanan Rendah Gambar 3.7 Kompresor

23 Kompresor yang terdapat pada lokomotif berfungsi menghasilkan udara tekanan tinggi. Tekanan udara maksimal yang dihasilkan oleh kompresor yaitu 9,8 Kg/cm 2. Kompresor bekerja berdasarkan putaran yang dihasilkan oleh mesin diesel yang terhubung pada poros mesin diesel melalui kopling peredam (rubber mounting). Kompresor ini memiliki 3 silinder, yaitu 2 silinder pada kiri dan kanan sebagai STR (Silinder Tekanan Rendah) dengan konvigurasi V dan 1 silinder pada bagian tengah sebagai STT (Silinder Tekanan Tinggi) dengan posisi tegak (vertikal). Sistem kerja pada kompresor ini yaitu udara bersih yang telah disaring filter akan dihisap melalui STRIn dan kemudian udara tersebut didorong keluar melalui STR Out meninggalkan ruang silinder dan dialirkan ke dalam intercooler untuk di dinginkan. Udara dihisap kembali melalui STT In dan kemudian udara tersebut didorong keluar melalui STT Out meninggalkan ruang silinder kemudian udara tersebut di alirkan ke tangki induk untuk kebutuhan udara pada lokomotif. Hasil udara dari kompresor berfungsi untuk Power Contactor, Wiper, Suling, Sistem Pengereman, dll.galih (2016). 3. Intercooler Gambar 3.8Intercooler

24 Intercooler berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk menghilangkan panas dari udara terkompresi serta memadatkan udara dan yang nantinya akan masuk ke dalam silinder tekanan tinggi (STT) pada kompresor. Galih (2016). Intercooler berisi jalan lintasan untuk air pendingin dan untuk udara dari STR. Pada intercooler terdapat savety valve akan bekerja pada tekanan 64 psi. Terdapat 2 savety valve pada bagian angin, yaitu pada intercooler dan main reservoir. 4. Tangki Induk / Main Reservoir Gambar 3.9 Tangki Induk Main Reservoir atau Tangki Induk berfungsi sebagai penampung udara tekanan yang dihasilkan oleh kompresor yang selanjutnya untuk dialirkan ke seluruh sistem udara pada kereta api, baik untuk udara pengereman maupun untuk udara kontrol Tangki induk ini dilengkapi dengan Safety Valve dan Katup Pembuang Air Otomatis / Automatic Drain Valve untuk membuang air kondensasi. Tekanan pada tangki ini yaitu antara 120 / 125 135 / 140 psi.galih (2016).

25 5. Safety Valve (SV) Gambar 3.10Safety Valve Savety Valve berfungsi untuk membuang tekanan berlebih yang masuk ke dalam tangki induk bila ACPS tersebut tidak bekerja. Savety Valve pada tangki induk akan bekerja pada tekanan 145 155 psi. Galih (2016). 6. Automatic Drain Valve (ADV) Gambar 3.11Automatic Drain Valve (ADV) Automatic Drain Valve (ADV) berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk membuang air yang diakibatkan oleh mengendapnya ion-ion air yang dibawa udara yang terdapat pada tangki udara. Galih (2016).

26 7. Air Compressor Pressure Switch (ACPS) ACPS Gambar 3.12Air Compressor Pressure Switch ACPS berfungsi sebagai pengatur langkah kerja kompresor. ACPS akan memutus arus listrik kepada CMVjika tekanan pada tangki induk melebihi cut out ACPS, dan ACPS akan memberikan arus listrik pada CMV saat tekanan tangki induk sesuai dengan cut in ACPS. Galih (2016). Tekanan pada ACPS : ACPS cut in : 120 125 psi ACPS cut out : 135 140 psi 8. Compressor Magnet Valve (CMV) CMV Gambar 3.13Compressor Magnet Valve

27 Compressor Magnet Valve (CMV) berfungsi sebagai kran automatic yang prinsip kerjanya menggunakan magnet dan valve. CMV akan menjadi tidak magnetis dan membuka aliran udara bertekanan dari main reservoir kebagian unloader pada saat cut out ACPS, dan CMV akan magnetis dan menutup aliran udara bertekanan dari main reservoir kebagian unloader ketika ACPS cut in.galih (2016). 9. Unloader Gambar 3.14KomponenUnloader Unloader berfungsi untuk menghentikan pemompaan kompresor ketika tekanan pada tangki induk berada pada tekanan yang tepat. Unloader akan menekan valve disc pada katup penghisap/ suction valve jika tekanan pada tangki induk telah mencapai batas cut out ACPS. Unloader mendapat aliran udara dari tangki induk saat CMV tidak magnetis karena CMV tidak mendapat arus listrik dari ACPS. Sehingga kompresor tidak dapat menghasilkan udara untuk dialirkan menuju main reservoir karena udara hanya mengalir pada ruang STR/ STT In saatvalve disc katup hisap tertekan. Galih (2016). 3.4 KATUP KOMPRESOR Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada kompresor, yang berfungsi untuk mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran fluida dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya dengan menggunakan prinsip perubahan aliran tekanan, suhu dll. Perubahan2 ini dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis.ery (2012).

28 Setiap silinder pada kompresor memliki satu katup penghisap dan satu katup pembebas. Setiap katup adalah sebuah rakitan yang mirip sangkar yang terdiri dari bumper, sebuah dudukan, pegas/ spring dan dua cakram konsentris. Katup Penghisap dan Pembebas berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran udara yang diperoleh dari ruang filter dihisap dan oleh piston yang ada di dalam kompresor yang kemudian dialirkan untuk di simpan ke bagian main reservoir/ tangki induk sebagai kebutuhan sistem angin pada lokomotif. Gambar 3.15 Katup pada STR dan STT 3.4.1 Prinsip Kerja Katup Kompresor Prinsip kerja katup-katup pada kompresor membuka dan menutup secara otomatis tanpa mekanisme penggerak katup. Pembukaan dan penutupan katup tergantung dari perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dan bagian luar silinder. Arifin(2010) Pengiriman udara pada katup kompresor memungkinkan aliran udara hanya satu arah. Suction valve memungkinkan aliran udara masuk kedalam silinder dan mencegah kembali aliran. Discharge valve memungkinkan aliran udara keluar dari dalam silinder dan mencegah kembalinya aliran udara. Stonecypher(2016)

29 a. Pada langkah hisap Suction Valve Inner valve disc dan outer valve disc menekan spring yang ada pada valve bumper dikarenakan udara yang ditarik masuk oleh piston pada saat bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) dan udara masuk melalui rongga-rongga pada seat valve dan valve bumper ke dalam silinder Discharge Valve Inner valve disc dan outer valve disctertutup/tertahan oleh seat valve. b. Langkah keluar Discharge Valve Inner valve disc dan outer valve disc menekan spring yang ada pada valve bumper dikarenakan udara yang didorong pada saat piston bergerak dari TMB ke TMA dan udara keluar dari silinder melalui ronggarongga pada seat valve dan valve bumper Suction Valve Inner valve disc dan outer valve disctertutup/tertahan oleh seat valve.

30 3.4.2 Komponen Pada Bagian Katup Kompresor Gambar 3.16 Komponen pada katup kompresor (Sumber: PT. Kereta Api Indonesia, 2016) Pada katup kompresor terdapat beberapa komponen yang memiliki fungsi dan berkaitan terhadap kerja katup kompresor dalam mengatur aliran angin. Berikut ini komponen pada katup kompresor: Seat screw Baut dudukan atau seat screw berfungsi sebagai pengikat komponen valve seat dan valve bumper yang menjaga komponen lain nya agar tidak terlepas. Inner valve disc Inner valve discatau cakram katup bagian dalam berfungsi untuk menutup dan membuka aliran udara yang akan keluar melalui ronggarongga pada valve seat dan valve bumper. Inner valve discakan membuka atau menekan Spring karena adanya tekanan yang diberikan oleh piston baik saat TMA menuju TMB pada Suction Valve, dan saat piston bergerak dari TMB ke TMA pada Discharge Valve. Outer valve disc Outer valve disc atau cakram katup bagian luar berfungsi untuk menutup dan membuka aliran udara yang akan keluar melalui ronggaronggapada valve seat dan valve bumper. Inner valve discakan membuka atau menekan Spring karena adanya tekanan yang diberikan oleh piston baik saat TMA menuju TMB pada Suction Valve, dan saat piston bergerak dari TMB ke TMA pada Discharge Valve.

31 Valve spring Valve spring atau pegas katup berfungsi untuk menahan atau menutup kembali inner valve disc dan outer valve disc pada saat mendapat tekanan udara yang ditarik masuk atau didorong oleh piston. Valve bumper Valve bumper atau dudukan pegas berfungsi sebagai dudukan spring dan penerus aliran udara, karena pada valve bumper terdapat rongga-rongga untuk aliran udara. Valve seat Valve seat atau dudukan katup berfungsi sebagai jalur atau jalan pada saat inner valve disc dan outer valve disc mendapat tekanan udara, dan tempat masuknya udara pada saat udara ditarik masuk atau didorong oleh piston. 3.5 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) Pemeliharaan (maintenance) adalah suatu metode untuk menjaga serta memelihara mesin agar tidak mengalami gangguan dan kerusakan dengan cara melakukan perawatan yang dilaksanakan secara rutin dan teratur (Jono, 2006). Perawatan merupakan suatu fungsi utama dalam suatu perusahaan yang dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan merawat fasilitas sehingga peralatan tersebut berada dalam kondisi yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan (Widyasputri, 2010). Perawatan yang dilakukan adalah agar mesin selalu dalam kondisi bagus dan baik. 3.5.1 Tujuan Pemeliharaan Tujuan pemeliharaan menurut Sofyan Assauri, 2004, yaitu: Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut

32 Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan (return on investment) yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah. 3.5.2 Fungsi Pemeliharaan Menurut pendapat Agus Ahyari, (2002) fungsi pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. 3.5.3 Jenis-Jenis Pemeliharaan Preventive Maintenance Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) adalah inspeksi periodic untuk mendeteksi kondisi yang mungkin menyebabkan produksi berhenti atau berkurangnya fungsi mesin dikombinasikan dengan pemeliharaan untuk menghilangkan, mengendalikan, kondisi tersebut dan mengembalikan mesin ke kondisi semula atau dengan kata lain deteksi dan penanganan diri kondisi abnormal mesin sebelum kondisi tersebut menyebabkan cacat atau kerugian. Ruang lingkup pekerjaan preventive termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

33 Predictive Maintenance Predictive maintenane merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang dalam melakukannya dengan cara prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala. Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikator-indikator yang terpasang pada suatu alat dan juga dapat melakukan pengecekan dan alignment untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya. Corrective Maintenance Corrective maintenance merupakan suatu kegiatan pemeliharaan yang telah direncanakan yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan pada buku petunjuk alat tersebut. Pemeliharaan ini meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap bagianbagian alat yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak ataupun batas maksimum penggunaan yang telah ditentukan. Breakdown Maintenance Breakdown maintenance merupakan suatu kegiatan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada alat/mesin yang sedang beroperasi, sehingga mengharuskan perbaikan secara menyeluruh ataupun menggantinya. 3.5.4 PengaplikasianMaintenance Pada Bagian Angin Di PT.Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pt. Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan perawatan lokomotif setiap bulannya. Perawatan lokomotif dibagi menjadi 4 bagian yaitu P1 (periodik per 1 bulan), P3 (periodik per 3 bulan),p6 (periodik per 6 bulan) danp12 (periodik per 12 bulan). Jadwal perawatan lokomotif bisa dilihat pada gambar 3.17.

34 P1 P1 P3 P1 P1 P6 P1 P1 P3 P1 P1 P12 Gambar 3.17 Jadwal Perawatan Lokomotif Pertahun Perawatan pada katup kompresor dilakukan pada P6 (periodik per 6 bulan), dan P12 (periodik per 12 bulan). a) Perawatan angin pada P1 Pembersihan pada bagian filter plastik Pembersihan filter kertas Pengecekan kerja kompresor Pengecekan minyak pelumas Pengecekan kerja ADV Pengecekan kerja suling Pengecekan kerja wiper Pengecekan automatic brake Pengecekan independent brake b) Perawatan angin pada P3 Pembersihan pada bagian filter plastik Pembersihan filter kertas Pengecekan kerja kompresor Pengecekan baut-baut kompresor dan unloader penggantian minyak pelumas Pengecekan kerja ADV Pengecekan kerja suling Pengecekan kerja wiper Pemeriksaanautomatic brake Pemeriksaanindependent brake

35 c) Perawatan angin pada P6 Pembersihan pada bagian filter plastik pembersihan Filter kertas Pengecekan dan penggantian minyak pelumas Penggantian saringan pelumas Pengecekan kerja ADV Pengecekan kerja suling Pengecekan kerja wiper Pemeriksaan perabaran automatic brake Pemeriksaan perabaran independent brake Revisi dan pembersihan klep-klep kompresor d) Perawatan angin pada P12 Pembersihan pada bagian filter plastik Penggantian filter kertas Pengecekan dan penggantian minyak pelumas Pengecekan kerja ADV Pengecekan kerja suling Pengecekan kerja wiper Pemeriksaan perabaran automatic brake Pemeriksaan perabaran independent brake Penggantian saringan pelumas Revisi dan pembersihan klep-klep kompresor