BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi,

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Arikunto (1989),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu atau time series berbentuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. masalah yang di bentuk berdasarkan teori. dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari 7 Kabupaten/Kota yaitu: Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Kabupaten Brebes. B. Jenis dan Sumber Data Dalam Penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, dimana data yang digunakan berupa angka dan analisis yang lebih lanjut dalam analisis data. Data yang di gunakan peneliti adalah data sekunder. Data merupakan data yang didapat dari buku-buku atau literature dari instansi dan lembaga-lembaga yang menyediakan informasi terkaitan dengan tujuan penelitian yang berkaitan dengan Pendapatan Asli daerah, Pengeluran Pemerintah, Produk Domestik Regional Brubto dan Jumlah Penduduk. Datadata dalam penelitian ini di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) di Jawa Tengah dan Sumber keuangan daerah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan tahun 2005-2014. Data yang di ambil data time series dari Tahun 2005-2014 dengan mengambil 7 Wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan. 38

39 C. Teknik Pengumpulan data Jenis Data yang di kumpulkan adalah data Sekunder yang di peroleh dengan metode : 1. Studi Pustaka Merupakan metode pengumpulan data yang di arahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang di dapat di internet yang dapat mendukung dalam proses penelitian. 2. Dokumentasi Yaitu metode penelitian dengan melakukan pengumpulan data membaca catatan, arsip-arsip dan laporan yang telah ada. D. Devinisi Oprasional 1. Pendapatan Asli daerah (PAD) adalah pendapatan yang di peroleh daerah pendapatan pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain lain PAD yang sah tahun 2005-2014, dalam satuan juta rupiah pertahun. 2. Pengeluaran Pemerintah adalah semua jumlah belanja daerah dan pembiyaan daerah yang di keluarkan oleh pemerintah daerah dalam setiap tahun anggaran 2005-2014, dalam satuan juta rupiah. 3. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah Produksi barangbrang dan jasa-jasa di produksi diwilayah Eks-Karesidenan Pekalongan. Data PDRB yang digunakan adalah PDRB atas dasar

40 harga konstan dengan menggunakan tahun 2010 sebagai tahun dasar dari tahun 2005-2014, dalam satuan juta rupiah. 4. Jumlah Penduduk adalah: jumlah semua orang yang berdomisili di wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan. Jumlah penduduk dari tahun 2005-2014 E. Alat Analisis data Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan atau hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi Data Panel dan analisis deskriptif. Sementara itu, pada pengolahan regresi penulisan menggunakan program Eviews. F. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model ekonometrika untuk mengetahui hubungan timbal balik antara teori, pengujian dan estimasi empiris. Analisis pada penelitian ini menggunakan panel data yaitu kombinasi dari data time series dan cross section. Dalam melakukan estimasi, parameter-parameter yang diestimasi harus linier, untuk melinierkan parameter-parameter tersebut maka digunakan fungsi log. Y = f (PP, PDRB, JP) Model regresi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: PAD it = β 0 + β 1 PP it + β 2 PDRB it +β 3 JP it + ε t Keterangan: PAD β 0 β 123 PP = Pendapatan Asli Daerah = Intercept / konstanta = Koefisien variabel = Pengeluaran Pemerintah (PP)

41 PDRB = Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) JP = Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) I = Kabupaten/Kota T = Periode waktu ε t = Error Term G. Uji Kualitas Data Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk melihat model yang diteliti mengalami penyimpangan klasik atau tidak, sehingga pemeriksaan penyimpangan terhadap asumsi klasik perlu dilakukan. Asumsi klasik yang dipakai untuk membentuk model adalah uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. 1. Uji Asumsi Kalsik Uji asumsi klasik dilakukan sebagai syarat sebelum melakukan regresi agar hasilnya estimator linear tidak bias yang terbaik. Adapun tahapan dalam pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini yaitu hanya uji multikolinearitas dan uji heteroskedatisitas. a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan antar beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Multikolinearitas merupakan keadaan dimana satu atau lebih variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linear dengan variabel lainnya. Artinya, jika diantara variabel-variabel bebas yang digunakan sama sekali tidak berkolerasi satu dengan yang lainya maka bisa dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

42 Pada penelitian ini pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan correlation matrix, jika hasilnya ada yang melebihi dari 0,8 maka itu menandakan bahwa terjadi multikolinearitas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas, yaitu keadaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap.untuk mengindikasikan terjadinya masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini penulis menggunakan uji Park. Dalam metodenya uji Park menyarankan suatu bentuk fungsi spesifik diantara varian 2 kesalahan σ u dan variabel bebas di nyatakan sebagai berikut : (3.1) Persamaan diatas dijadikan linier dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi : Ln = α + βlnx i + v i..... (3.2) Karena varian kesalahan ( σ ) tidak teramati, maka digunakan e sebagai penggantinya. Sehingga persamaan menjadi: Ln = α + βlnx i + v i..... (3.3)

43 Menurut (Sumodiningra, 2010) dalam (Jessika.S, 2015) apabila parameter β dari persamaan regresi signifikan secara statistik, berarti didalam data terdapat masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika β tidak signifikan maka asumsi homokedastisitas pada data dapat diterima. H. Uji Hipotesis dan Analisis Data Panel Penelitian ini dalam menganalisis data menggunakan metode analisis regresi data panel. Analisis data regresi data panel digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam meneliti Pendapatan Asli Daerah (PAD) antar Kabupaten/Kota yang ada di Eks- Karesidenan Pekalongan Data panel merupakan gabungan antara data berkala (time series) dan data indivudul (cross section). Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu individu. Sedangkan data cross section merupakan data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak individu. Metode data panel merupakan suatu metode yang digunakan untuk melakukan analisis empirik dengan perilaku data yang lebih dinamis. Adapun kelebihan yang diperoleh dari penggunaan data panel adalah sebagai berikut : Data panel mampu menyediakan lebih banyak data, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih lengkap. Sehingga dapat diperoleh degree of freedom (df) yang lebih besar sehingga estimasi yang dihasilkan akan lebih baik. Data panel mampu mengurangi kolinearitas variabel

44 Dapat menguji dan membangun model perilaku yang lebih kompleks Dengan menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul karena adanya masalah penghilangan variabel. Data panel lebih mampu mendeteksi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak mampu dilakukan oleh data time series murni maupun cross section murni. Data panel dapat meminimalkan bias yang dihasilkan oleh agregat individu, karena data yang diobservasi lebih banyak. Permodelan dengan menggunakan teknik regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga pendekatan alternatif metode pengolahannya yaitu, Common Effect Model, Fixed Effect Model, dan Fixed Effect Model. 1) Common Effect Model Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel. 2) Fixed Effect Model Pendekatan model ini menggunakan variabel dummy yang dikenal dengan sebutan efek tetap atau Least Square Dummy Variabel (LSDV). Pada metode Fixed Effect estimasi dapat dilakukan dengan tanpa

45 pembobotan (no weight) atau LSDV dan dengan pembobotan (Crosssection weight) atau Generated Least Square (GLS). Tujuan dilakukannya pembobotan adalah untuk mengurangi heterogenitas antar unit cross section (Gujarati,2012) dalam ( Jesika.S, 2015) Penggunaan model ini tepat untuk melihat perilaku data dari masing-masing variabel sehingga data lebih dinamis dalam menginterprestasi data. Metode GLS (Generated Least Square) dipilih dalam penelitian ini karena adanya nilai lebih yang dimiliki oleh GLS dibanding OLS dalam mengestimasi parameter regresi. Metode ini sudah memperhitungkan heterogenitas yang terdapat pada variabel independen secara eksplisit sehingga metode ini mampu menghasilkan estimator yang memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) 3) Random Effect Model Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masingmasing perusahaan. Keuntungan menggunkan model Random Effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS)

46 4) Uji Pemilihan model Terbaik Untuk memilih model yang paling tepat digunakan dalam mengelola data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan yakni: a. Uji Chow (Likelihood Test Radio) Chow test yakni pengujian untuk menentukan model Common Effect atau Fixed Effet yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Untuk membuktikan apakah terbukti atau tidak antara common effect dan fixed effect, dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut: H 0 : Model yang digunakan Common Effect H 1 : Model yang digunakan Fixed Effect Apabila hasil uji spesifikasi ini menunjukkan probabilitas Chi- Square lebih dari 0,05 maka model yang dipilih adalah common effect. Sebaiknya dipakai adalah fixed effect. Ketika model yang terpilih adalah fixed effect maka perlu dilakukan uji lagi, yaitu Uji Hausman untuk mengetahui apakah model fixed effect model (FEM) atau random effect model (REM) yang baik untuk digunakan. Uji Chow dapat dilihat menggunakan Uji F signifikasi estimasi fixed effect, yang digunakan untuk memilih antar OLS pooled tanpa variabel dummy atau fixed effect. F statistik di sini adalah sebagai uji

47 Chow. Dalam hal ini, uji F digunakan untuk menentukan model terbaik antara kedua model dengan melihat uji residual kuadrat (RSS). Formula uji F adalah sebagai berikut: F = Keterangan : RSS 1 RSS 2 m n-k = jumlah residual kuadrat pooled OLS = jumlah residual kuadrat fixed effect = pembilang = denumenator Jika H 0 ditolak, dapat disimpulkan fixed effect model lebih baik dari pooled OLS dan begitupun sebaliknya. b. Uji Hausman Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan. Dimana uji hausman memiliki hipotesa sebagai berikut: H 0 : Model yang digunakan Random Effect Model H 1 : Model yang digunakan Fixed Effect Model Jika tes hausman tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,05) itu mencerminkan bahwa random estimator tidak tepat digunakan dalam model regresi. Tetapi jika hasilnya signifikan (p< 0,05)

48 maka model yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). c. Uji Lagrange Multiplier (LM test) Untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik daripada metode Common Effect (OLS) digunakan uji Lagrange Multiplier (LM). Uji signifikasi Random Effect ini dikembangkan oleh Breusch Pagan. Metode Bruesch Pagan untuk menguji signifikasi Random Effect didasarkan pada nilai residual dari metode Common Effect. Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan formula sebagai berikut: [ ] Keterangan : n = jumlah individu; T = jumlah periode waktu; e = residual metode common effect 1) Dengan hipotesis sebagai berikut: H 0 H 1 : Common Effect Model : Random Effect Model Uji LM ini didasarkan pada distribusi chi-square dengan degree of freedom sebesar jumlah variabel independen. Jika nilai LM statistik lebih besar dari nilai kritis statistik chi-square maka kita menolak hipotesis nol, berarti estimasi yang lebih tepat dari regresi data panel adalah model

49 random effect. Sebaliknya jika nilai LM statistik lebih kecil dari nilai kritis statistik chi-square maka kita menerima hipotesis nol yang berarti model common effect lebih baik digunakan dalam regresi. Variable Indipenden dalam penelitian ini adalah Pengeluran pemerintah, PDRB dan Jumlah penduduk.variable Dependennya adalah Pendapatan asli daerah. Adapun regresi data panel sebgai berikut : β β Keterangan : PAD : Pendapatan Asli daerah PDRB : Produk Domestik Regioal Bruto PP : Pengeluaran Pemerintah JP : Jumlah Penduduk β 0 β 1,β 3 e i t : Konstanta : Koefisien regresi : error : Kabupaten/Kota : Tahun 5) Uji Parameter Model ( Uji Statistik) a) Uji Koefisien Determinasi (R-Square) Nilai koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dari variabel dependen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen (X). Bila nilai koefisien determinasi = 0 (R 2 = 0), artinya variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen.

50 Sementara bila R 2 = 1, artinya variasi dari variabel dependen secara keseluruhan dapat dijelaskan oleh variabel independen. Dengan kata lain jika R 2 mendekati 1 (satu), maka variabel independen mampu menjelaskan perubahan variabel dependen. Tetapi jika R 2 mendekati 0, maka variabel independen tidak mampu menjelaskan variabel dependen. b) Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen pada tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-sama dilakukan dengan uji F dengan pengujian sebagai berikut: 1) Perumusan Hipotesa H 0 : β 1 = β 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. H 1 : β 1 β 2 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Pengambilan Keputusan Pengambilan dalam pengujian uji F ini adalah dengan cara membandingkan probabilitas pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan nilai α yang digunakan dalam penelitian ini adalah α = 5%

51 c) Uji Parsial (t-statistik) Uji-t statistik adalah uji parsial (individu) dimana uji ini digunakan untuk menguji seberapa baik variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen secara individu. Pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) dengan menganggap variabel independen bernilai konstan. Pengujian t-statistik dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut: 1) Pengambilan Hipotesis: H 0 :Bila probabilitas β1 > 0,05 artinya tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. H 1 :Bila probabilitas β1 < 0,05 artinya ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Pengambilan Keputusan Dalam penelitian ini penulis menggunakan tingkat kepercayaan atau angka probabilitas α = 0,1. Jika probabilitas variabel independen > 0,1 maka hipotesa H 0 diterima, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika probabilitas variabel independen < 0,1 maka hipotesa H 1 ditolak, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.