Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina

dokumen-dokumen yang mirip
Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan

DESKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIPA. Purwati 19, Nurhasanah 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi dalam proyek konstruksi merupakan hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

Keterkaitan Kecerdasan Emosional dengan Kinerja SDM

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum kualitas kinerja pegawai pemerintahan di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Berikut tabel nilai ulangan terakhir siswa dengan KKM = 80. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa Kelas X Sos 1

Pengaruh Kecerdasan Emotional, Konsep Diri, Motivasi Terhadap Kinerja Dosen Universitas Bina Darma Palembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengubah emosi, sosial dan intelektual seseorang. Menurut Tudor (dalam Maurice

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan di. Indonesia pada tahun MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KECERDASAN EMOSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang berkualitas yang disajikan. Kesuksesan dari perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan saat ini masih banyak orang yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sekolah yang tidak lepas dari cita-cita mencetak

OTAK DAN BERAGAM KECERDASAN

PENGARUH ANTARA DIMENSI-DIMENSI EMOTIONAL INTELLIGENCE

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk

Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang

Kecerdasan Emosi. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Lembaga Administrasi Negara

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

SENI DAPAT MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK

DAFTAR PUSTAKA. Giordan, D.A, Dusek, D.E dan Everly, G.S Controlling Stres and Tension. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan

BAB II KAJIAN TEORETIK. daya tarik baginya. Menurut Slameto (Djamarah, 2008) minat adalah suatu

KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK PADA KELAS AKSELERASI DI SMP NEGERI 1 PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN UMUR MAHASISWI SEMESTER I DIV KEBIDANAN TAHUN 2017

TUGAS 2 STANDAR LAYANAN PEMBELAJARAN. OLEH : LENI YUMIATI, S.Kom., M.Kom UNIVERSITAS ANDALAS

A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

15 Prinsip dasar Kecerdasan Emosional : Modal Dasar Perawat Profesional

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada fakta bahwa manusia adalah makhluk ciptaan yang paling unggul, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi seorang manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan. Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi (Susilo, 2008). rasional berfungsi utama pada jenis Homo sapiens, makhluk mamalia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. Emotional Intelligence, yang setara dengan kecerdasan intelektual (IQ). Studistudi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al-Gasindo, 1995), hlm Nana Sujana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi terhadap segala sesuatu yang menarik perhatiannya. 1 Tidak diragukan. pendidikan yang mempengaruhinya. 2

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

BAB I PENDAHULUAN. gelar tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali mereka

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat biasanya mengartikan anak berbakat sebagai anak yang

BAB I PENDAHULUAN. pada meningkatnya hubungan antara anak dengan teman-temannya. Jalinan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES KERJA PADA TELLER DAN CUSTOMER SERVICE BANK

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A.1 Pengertian Kecerdasan Emosional. seorang dosen psikologi, Daniel Goleman. Pada awal kemunculannya, banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian M.Anas Hendrawan, 2014 Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Kesiapan Kerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sendirinya. Mereka membutuhkan orang tua dan lingkungan yang kondusif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J

3/22/2012. Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi

Transkripsi:

Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina

Hasil penelitian Daniel Goleman (2000) menyimpulkan : Kecerdasan emosi (EQ) menentukan 80 persen pencapaian kinerja individu dan organisasi; IQ (kecerdasan pikiran) hanya 20 persen saja menentukan kinerja. Orang yang memiliki kecerdasan emosi baik, akan mampu menggunakan otaknya dan kecerdasan pikiran (IQ) secara optimal; sebaliknya, orang yang kecerdasan emosinya buruk tidak mampu menggunakan otak dan IQ dengan optimal.

Suksesnya seseorang bergantung pada kemampuannya dalam membina hubungan dengan orang lain. IQ hanya berperan sekitar 25% dalam menentukan kesuksesan seseorang. Daniel Goleman dalam bukunya "Emotional Intelligence: Why it Can Matter More than IQ" mengatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan dibutuhkan bukan hanya "cognitive intelligence" tetapi juga "emotional intelligence". Emotional intelligence disingkat EI adalah: Kemampuan mengendalikan hal-hal negatif (marah, ragu-ragu, kurang percaya diri) Kemampuan memusatkan perhatian pada hal-hal positif seperti rasa percaya diri dan keharmonisan dengan orang-orang di sekeliling.

John Mayer, seorang psikolog dari University of New Hampshire, mendefinisikan EQ secara lebih sederhana. Menurut Mayer, EQ adalah kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan cara mengendalikan emosi diri sendiri. Goleman mendefinisikan EQ secara lebih luas, termasuk optimisme, kesadaran, motivasi, empati dan kompetensi dalam melakukan hubungan sosial.

Dalam buku berikutnya, "Working With Emotional Intelligence", Goleman menekankan perlunya emotional intelligence dalam dunia kerja, suatu bidang yang seringkali dianggap lebih banyak menggunakan "cara berpikir analitis" daripada melibatkan perasaan atau emosi. Menurutnya setiap orang dalam perusahaan atau organisasi dituntut untuk memiliki EQ yang tinggi. Goleman berpendapat bahwa IQ bersifat relatif tetap, sementara EQ dapat berubah sehingga bisa dibentuk dan dipelajari.

Kecerdasan emosional adalah penggunaan emosi secara cerdas (Hendrie Weisinger) EI mencakup pengertian kemampuan mengendalikan berbagai parameter kompetensi emosional, seperti pengendalian diri, inisiatif, empati, inspirasi dan kemampuan bekerja sama. EI tidak berarti selalu berlaku manis dan baik. EI adalah kemampuan untuk menangani emosi dan membina hubungan dengan orang lain. EI adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan oleh karenanya dapat dikuasai oleh semua orang.

Dimensi EI Karakteristik Contoh di tempat kerja Kesadaran diri Manajemen diri Motivasi diri Empati Keterampilan sosial Pemahaman diri; pengetahuan tentang perasaan sebenarnya pada satu kejadian Menangani emosi untuk memudahkan, bukannya menghalangi tugas; tidak setuju dengan emosi negatif dan kembali ke jalur konstruktif untuk penyelesaian masalah Tetap pada tujuan yang diinginkan; mengatasi impuls emosi negatif dan menunda gratifikasi untuk memperoleh hasil yang diinginkan Memahami dan sensitif dengan perasaan orang lain; dapat merasakan apa yang dirasakan dan diinginkan orang lain. Kemampuan membaca situasi sosial; lancar dalam berinteraksi dengan orang lain dan membentuk jaringan; dapat menuntun emosi dan tindakan orang lain. Jhon menyadari dirinya marah; menenangkan diri; mencari informasi lebih dalam sebelum membuat keputusan yang penting Menahan diri agar tidak marah dan tidak meninggikan suara pada keluhan pelanggan yang tidak adil dan mencoba mencari fakta terhadap apa yang terjadi Yakin bahwa suatu usaha akan berhasil sekalipun banyak halangan karena kurangnya sumber daya dan dukungan manajemen puncak Mengajak anggota yang lelah mental dan fisik beristirahat dan memberikan penyegaran Membaca isyarat non verbal dari sikap yang diperlihatkan teman bicara

David McClelland menemukan bahwa pemimpin dengan kompetensi yang berhubungan dengan EI lebih efektif daripada pemimpin yang tidak memiliki kompetensi itu. Survey mengindikasikan bahwa mayoritas sumber daya manusia yakin bahwa EI adalah prediktor yang lebih baik untuk kesuksesan hidup termasuk prestasi kerja. Pusat kepemimpinan kreatif menemukan bahwa eksekutif yang keluar dari jalur (bintang yang meredup) gagal karena masalah kecerdasan emosi (hubungan kerja yang buruk, terlalu otoriter, terlalu ambisius, konflik dengan manajemen puncak), bukan karena kurang mampu. EQ merupakan faktor yang sama pentingnya dengan kombinasi kemampuan teknis dan analisis untuk menghasilkan kinerja optimal. Semakin tinggi jabatan seseorang dalam suatu perusahaan, semakin krusial peran EQ.

Dale Carnegie How to win friends and influence people (Best Seller) 1. Mulai dengan memberi pujian dan penghargaan yang jujur 2. Beritahukan kesalahan orang lain secara tidak langsung 3. Bicarakan kesalahan Anda sendiri sebelum mengkritik orang lain 4. Ajukan pertanyaan, bukan memberi perintah langsung 5. Biarkan orang lain menyelamatkan muka 6. Pujilah peningkatan sekecil apa pun, dan pujilah setiap perbaikan 7. Beri orang lain reputasi yang baik untuk dipenuhi olehnya 8. Gunakan dorongan. Buatlah kesalahan tampak mudah untuk diperbaiki 9. Buat orang lain senang mengerjakan hal yang Anda sarankan

BOOKS : Luthans, Fred. Perilaku Organisasi. 2006 (Edisi ke-10). Yogyakarta : ANDI Carnegie, Dale. Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain. 1995. Jakarta : Binarupa Aksara.

Tugas Identifikasi diri Anda dalam konteks Emotional Inteligence: apa yang Anda punyai, apa yang masih kurang pada diri Anda.