KINERJA PELAYANAN GERBANG TOL TANJUNG MORAWA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENGEMBANGAN SISTEM LBE

STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. oleh meningkatnya taraf kehidupan ekonomi juga pergerakan dari suatu tempat. ketempat lain dengan berbagai macam aktifitas.

ANALISIS KAPASITAS DAN TINGKAT LAYANAN PADA GERBANG TOL CIKARANG UTAMA

EVALUASI KINERJA DAN PERLAYANAN PADA GERBANG TOL SERANG TIMUR

PERENCANAAN ULANG KEBUTUHAN GARDU TOL PADA GERBANG TOL CIKANDE

Perbandingan Panjang Antrian Dan Waktu Pelayanan Pada Sistem Pengumpulan Tol Konvensional Terhadap Sistem Pengumpulan Tol Elektronik

ANALISIS KAPASITAS GERBANG TOL KARAWANG BARAT

EVALUASI KECEPATAN TRANSAKSI DI GERBANG TOL PASTEUR BANDUNG

EVALUASI KAPASITAS DAN PELAYANAN GERBANG TOL TANJUNG MORAWA

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PANJANG ANTRIAN YANG TERJADI PADA PINTU KELUAR GERBANG TOL PASTEUR ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGUMPUL TOL ELEKTRONIK TERHADAP PELAYANAN GERBANG TOL


Kata kunci : gerbang tol, antrian, tingkat pelayanan

TUGAS AKHIR. ANALISA WAKTU PELAYANAN DAN PROFIL PEMAKAI JALAN TOL DI GERBANG TOL BELMERA (Studi kasus:jalan Tol di Gerbang Tol Belmera)

EVALUASI PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PELAYANAN PINTU KELUAR PARKIR DENGAN ATAU TANPA PERUBAHAN PINTU KELUAR PARKIR DI SOLO GRAND MALL

EVALUASI KINERJA PINTU TOL PASIR KOJA BANDUNG

Jurnal Spektran Vol.4, No.1, Januari 2016

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Jalan Tol dan Pintu Tol

EVALUASI KINERJA GERBANG TOL STUDI KASUS DI GARDU TOL JAKARTA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA GERBANG TOL ( STUDI KASUS GERBANG TOL KARANG TENGAH JALAN TOL JAKARTA TANGERANG ) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN RINGAN KOTA SAMARINDA ( Studi Kasus JL. S. Parman- Ahmad Yani I- Ahmad Yani II- DI. Panjaitan- PM.

PENENTUAN MODEL SISTEM ANTREAN KENDARAAN DI GERBANG TOL BANYUMANIK SEMARANG

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

Estimasi Jumlah Gardu Keluar Tol Pasteur yang Optimal Menggunakan Model Antrean Tingkat Aspirasi *

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang

EFEKTIVITAS GARDU TOL OTOMATIS (GTO) BUAH BATU DITINJAU DARI KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA

EVALUASI FAKTOR PENGARUH TINGKAT PELAYANAN JALAN SUNGAI RAYA DALAM KOTA PONTIANAK

TUGAS AKHIR EVALUASI KAPASITAS DAN PELAYANAN GERBANG TOL KARANG TENGAH RUAS JAKARTA - TANGERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

KAJIAN MASALAH ANTRIAN PADA SISTEM PENGUMPULAN TOL KONVENSIONAL TERHADAP RANCANGAN SISTEM PENGUMPULAN TOL ELEKTRONIK TESIS

TINGKAT PELAYANAN PERSIMPANGAN BERSIGNAL JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO. James A. Timboeleng ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PENGARUH PUTARAN BALIK (U-TURN) TERHADAP KINERJA RUAS JALAN( STUDI KASUS )

ANALISIS ANTRIAN KENDARAAN PADA PT. JASAMARGA (PERSERO) TBK. CABANG CAWANG-TOMANG- CENGKARENG DI PINTU TOL HALIM 2 NETTY OKTAVIANI / / 3EA12


KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

BAB III METODOLOGI. Survey antrian pada pintu gerbang tol ini dimaksudkan untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan satu dengan kendaraan lainnya ataupun dengan pejalan kaki.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN MASALAH ANTRIAN PADA SISTEM PENGUMPULAN TOL KONVENSIONAL TERHADAP RANCANGAN SISTEM PENGUMPULAN TOL ELEKTRONIK KOMPETENSI KOMPUTASI SKRIPSI

ANALISA KAPASITAS RUANG PARKIR PASAR MODERN KOTA PASIR PENGARAIAN. Khairul Fahmi

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEMACETAN DI JALAN TOL LINGKAR DALAM KOTA JAKARTA (GERBANG TOL CILILITAN)

ANALISIS KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

EVALUASI PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PELAYANAN PINTU KELUAR PARKIR DI HARTONO LIFESTYLE MALL SOLO BARU

KAJIAN DAMPAK PEMBANGUNAN SPBU TERHADAP DAMPAK LALU LINTAS (Studi Kasus : SPBU Pejompongan Jakarta) Abstrak

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

PENGARUH PUSAT HIBURAN HERMES PLACE POLONIA TERHADAP KINERJA RUAS JALAN W. MONGONSIDI

Bab 6 Kesimpulan Dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

DAMPAK KEGIATAN BERPARKIR PADA BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN RAMP SIMPANG SUSUN BAROS

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

Pengaruh Penutupan Pintu Perlintasan Kereta Api Terhadap Tundaan dan Panjang Antrian Kendaraan Di Jalan Braga

Analisa Efisiensi Gardu Tol Pada Saat Peak Hours Di Gerbang Tol Serang Timur

ANALISA ALTERNATIF PERBAIKAN KAPASITAS SIMPANG LEBAK BULUS BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Volume 4 Nomor 1, Juni 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KECELAKAAN LALULINTAS SELAMA MUDIK LEBARAN MELALUI JALUR DARAT DI INDONESIA TAHUN 2015 DAN 2016

ANALISIS ANTRIAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA SAMSAT KOTA BEKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

PERENCANAAN TERMINAL ANGKUTAN DARAT PEDESAAN DI KECAMATAN LIRUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah

ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KOTA MALANG (STUDI KASUS: SIMPANG PADA RUAS JL. BASUKI RAHMAT KOTA MALANG)

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS KINERJA PELAYANAN GARDU TOL PADA JALAN TOL BALI MANDARA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN

EVALUASI DAN UPAYA PENINGKATAN KINERJA BUNDARAN KALIBANTENG PASCA TERBANGUNNYA FLYOVER

Transkripsi:

KINERJA PELAYANAN GERBANG TOL TANJUNG MORAWA Ir. Tri Rahayu, M.Si. 1), Muhammad Halil Haqki 2) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2) silviairnanda@yahoo.co.id ABSTRAK Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan bagi kendaraan bermotor yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban membayar tol sesuai dengan jarak yang ditempuhnya. Studi kasus penelitian masalah ini dilakukan pada gerbang tol Tanjung Morawa yang merupakan salah satu pintu masuk bagi kendaraan yang akan memasuki ataupun keluar dari kota Medan. Pada suatu sistem jaringan jalan tol kelambatan atau kemacetan sering terjadi di pintu gerbang keluar/masuk, khususnya pada arah yang menghadapi pelayanan pembayaran tol. Oleh sebab itu pengguna jalan tol perlu mendapatkan pelayanan yang baik Tugas akhir ini mengkaji antrian yang terjadi pada gerbang tol dengan tingkat kedatangan kendaraan dan tingkat pelayanan gerbang. Maksud dari penelitian ini adalah untuk melihat tingkat kinerja gerbang tol Tanjung Morawa apakah masih memadai untuk melayani pemakainya atau untuk melihat kemampuan pelayanan gerbang tol saat ini dan juga ditahun-tahun mendatang dalam menghadapi lonjakan arus jalan tol. Dan juga dapat menyimpulkan dan memberikan saran untuk meningkatkan pelayanan gerbang adalah dengan meminimumkan waktu pelayanan, menambah pintu tol dan penerapan gardu sistem tandem. Kata Kunci : Kinerja Pelayanan, Tingkat Pelayanan, Waktu Pelayanan. ABSTRACT The toll road is a freeway for the motor vehicle to the wearer shall be imposed in accordance with the distance of the toll taken. The case study research was conducted on the issue of toll gates Tanjung Morawa which is one entrance for vehicles to enter or exit from the city of Medan. In a highway network system delays or congestion often occurs at the gate exit / entry, particularly in the direction of the face of the toll payment services. Therefore toll road users need to get good service. This final project examines the queues that occur at the toll gate with the vehicle arrival rate and service level gate. The purpose of this study is to look at the performance level of the toll gate of Tanjung Morawa is still adequate to serve the wearer or to see the toll gate service capabilities today and in the coming years in the face of a surge of toll roads. And also can conclude and give suggestions to improve the service gate is to minimize service time, adding the toll gate and the application of the tandem system substations. Keywords: Service Performance, Level of Services, Time Services. Biltek Vol. 4, No. 004 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

1. PENDAHULUAN Pada kota besar seperti Medan, ruas jalan menampung volume lalu lintas yang lebih besar dari kapasitas jalan, terutama pada jam-jam sibuk akan mangakibatkan turunnya tingkat pelayanan jalan, ini ditandai dengan turunnya kecepatan lalu lintas dan timbulnya kemacetan. Kondisi ini akan mengurangi efisiensi dari sistem transportasi. Oleh sebab itu PT. Jasa Marga mengantisipasi dengan membuka jalan bebas hambatan yang dikenal sebagai jalan tol dengan mengutip biaya bagi pemakai jalan tersebut. Jalan tol menjamin bahwa operasi kendaraan jalan tol serta pelayanannya harus lebih baik dari pada jalan alternatif yang ada. Kelancaran lalu lintas di jalan tol dipengaruhi oleh waktu pelayanan (service time) yang diberikan kepada pengemudi saat mereka mengambil tiket di gardu/loket gerbang keluar tol saat membayar biaya administrasi yang dikenakan kepada pengguna jalan tol. Mengingat fungsi jalan tol harus memberikan pelayanan berupa kelancaran arus kendaraan tanpa adanya hambatan yang berarti, maka permasalahan-permasalahan yang mengakibatkan timbulnya kemacetan perlu diteliti lebih lanjut. Salah satu faktor yang sering menimbulkan kemacetan di jalan tol selain kondisi dan kapasitas jalan tol itu sendiri adalah proses antrian di gerbang tol. Pada saat pemrosesan di gerbang tol pengguna jalan tol diwajibkan mengambil tiket tanda masuk pada gerbang masuk dan membayar tol pada gerbang keluar. Dengan demikian lamanya pemrosesan di gerbang tol sangat mempengaruhi kelancaran arus kendaraan. Apabila gerbang tol yang dioperasikan tidak seimbang dengan jumlah arus kendaraan, maka kelancaran lalu lintas dapat terganggu. Jika terlalu sedikit dapat menimbulkan antrian yang panjang, tetapi jika terlalu banyak hanya menimbulkan biaya pengoperasian yang tinggi. Maka permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini adalah: Berapa lama waktu yang dibutuhkan pada saat transaksi pada gardu tol Bagaimana pelayanan yang diberikan operator gardu untuk mengurangi panjang antrian. 2. TINJAUAN PUSTAKA Waktu pelayanan adalah waktu yang diberikan dalam melayani penerima jasa secara efektif dan efisien, dengan waktu yang cepat dan tepat penerima jasa akan merasa puas. Pertambahan volume lalu lintas yang memakai jalan tol akan menuntut pelayanan yang handal dari jalan tol tersebut sebagai imbalan dari sejumlah uang/tol yang mereka berikan Pelayanan jalan tol terbagi atas tiga, yaitu : 1). Pelayanan Transaksi 2). Pelayanan Lalu Lintas 3). Layanan Terhadap Pemeliharaan Sistem Antrian Struktur antrian dapat diklasifikasikan berdasarkan banyaknya gerbang atau jalur dan banyaknya tahap pelayanan yang ada. Tata letak fisik dari sistem antrian digambarkan dengan jumlah saluran, juga disebut sebagai pelayanan. Single Channel-Single Phase Biltek Vol. 4, No. 004 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 2

Struktur antrian pada single channelsingle phase ini hanya memilih satu jalur pelayanan dan dalam jalur ini hanya memiliki satu tahap saja. Stuktur ini sangat sederhana dan dapat dilihat pada gambar berikut : Single Channel-Multi Phase Struktur antrian pada single channelmulti phase ini hanya memiliki satu jalur pelayanan dan dalam jalur ini memiliki dua tahap (lebih dari satu layanan), tetapi dalam setiap jenis layanan hanya terdapat satu pemberi layanan. Multi Channel-Single Phase Multi Channel single phase terjadi apabila dua atau lebih fasilitas pelayanan diakhiri oleh antrian tunggal. Sebagai contoh dari model ini adalah pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket. Multi Channel-Multi Phase Multi Channel-Multi Phase terjadi apabila terdapat lebih dari satu jenis layanan dan terdapat lebih dari satu pemberi layanan dalam setiap jenis layanannya. Pada dasarnya untuk lebih memahami lebih lanjut mengenai antrian, hal utama yang sangat diperlukan adalah mengerti bagaimana sebenarnya proses terjadinya antrian. Proses terjadinya antrian terdiri dari 4 (empat) tahap Tahap I : tahap dimana arus lalu lintas (misalkan kendaraan) bergerak dengan kecepatan tertentu menuju suatu tempat pelayanan. Besarnya arus lalu lintas yang datang disebut dengan tingkat kedatangan (λ). Jika digunakan disiplin antrian FIFO dan terdapat lebih dari 1 (satu) tempat pelayanan (multilajur) maka dapat diasumsikan bahwa tingkat kedatangan (λ) tersebut akan membagi dirinya secara merata untuk setiap pelayanan sebasar λ/n dimana N adalah jumlah tempat pelayanan. Dengan demikian, dapat diasumsikan akan terbentuk N buah antrian berlajurtunggal dimana setiap antrian berlajurtunggal akan berlaku disiplin antrian FIFO. Tahap II : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) mulai bergabung dengan antrian menunggu untuk dilayani. Jadi, waktu antrian dapat didefenisikan sebagai waktu sejak kendaraan mulai bergabung dengan antrian sampai dengan waktu kendaraan mulai dilayani oleh suatu tempat pelayanan. Tahap III : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) dilayani oleh satu tempat pelayanan. Jadi, waktu pelayanan (WP) dapat didefenesikan sebagai waktu sejak dimulainya kendaraan dilayani sampai dengan waktu kendaraan selesai dilayani. Tahap IV : tahap dimana arus lalu lintas (kendaraan) meninggalkan tempat pelayanan melanjutkan perjalanannya. 3. METODOLOGI PENELITIAN Pengambilan data primer dilakukan langsung dilapangan dengan mengadakan survei lapangan. Pengambilan data sekunder, diperoleh dari pihak PT. Jasa Marga selaku pengelola jalan tol BELMERA. Data-data tersebut disusun ke dalam komputer dengan menggunakan Microsoft Exel sebagai data base. Pada data base tersebut semua informasi yang diperoleh dari survei disusun ke dalam bentuk tabel. Adapun data-data yang disusun adalah : Tingkat kedatangan ( λ ), Tingkat pelayanan ( μ ), Panjang antrian ( q ), Waktu pelayanan / service time ( t ) Biltek Vol. 4, No. 004 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 3

Pengujian Data Dari data sekunder dapat diperoleh banyaknya lalu lintas yang keluar melalui gerbang tol Tanjung Morawa adalah : Tahun 2013 = 5.419.101 kendaraan Data tersebut diatas akan dijadikan sebagai acuan untuk memperoleh sampel. Maka data yang digunakan adalah data maksimum yaitu pada tahun 2013, yakni dengan klasifikasi sebagai berikut : Golongan I : Sedan, Jip, Pick up, Bus kecil, truk kecil (3/4) dan Bus sedang = 4.424.492 kendaraan Golongan II A : Truk besar dan Bus besar dengan 2 (dua) gandar = 479.287 kendaraan Golongan II B : Truk besar dan Bus besar dengan 3 (tiga) gandar atau lebih = 515.322 kendaraan Total = 5.419.101 kendaraan Untuk mengetahui besarnya sampel yang diambil dan dapat mewakili suatu populasi, Dixon dan B.Leach membuat pendekatan dengan rumus : Tempat : Gerbang tol Tanjung Morawa Tanggal/hari : 16 Juli 2014/ Rabu Waktu : 08.00 12.00 WIB No Jam (WIB) 1 08.00 09.00 1.074 2 09.00 10.00 1.027 3 10.00 11.00 1.212 4 11.00 12.00 1.052 TOTAL 4.365 Jumlah Kendaraan N = Dimana : N = jumlah sampel Z = confidence level (tingkat kepercayaan) 1.96 V = variabelitas yang dapat diperoleh dengan rumus: V = P = persentase karakteristik C = confidence limit (%) 4. PEMBAHASAN Dari data hasil survey arrival rate pada gerbang tol Tanjung Morawa, diketahui bahwa arus pergerakan terbesar (λ) adalah 1092 kendaraan/jam. Perhitungan Arrival Rate Biltek Vol. 4, No. 004 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 4

Analisis Efektifitas Kebijakan Selanjutnya, pertanyaan yang perlu didiskusikan pada tahapan ini adalah efektifitas dari setiap kebijakan yang telah diterangkan pada Bab 2 dalam usaha meminimumkan nilai n, q, d, dan w. Kebijakan yang diambil : 1. Menambah jumlah pintu tol (dari 3 gardu sampai dengan 5 gardu) 2. Mengurangi waktu pelayanan (WP) dari 10 detik menjadi 8 detik. 3. Menerapkan sistem tandem dengan waktu pelayanan 8 detik 5. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 16 Juli 2014 pukul 08.00 12.00 WIB didapatkan volume kendaraan pada gardu exit gerbang tol Tanjung Morawa untuk tahun 2014 sebesar 1092 kendaraan / jam. Serta berdasarkan hasil survei pada hari yang sama didapatkan waktu pelayanan rata-rata maksimum pada gerbang tol Tanjung Morawa adalah 6,80 detik. 2. Dengan tingkat kedatangan 273 kendaraan/jam per gardu maka Gerbang Tol Tanjung Morawa telah memenuhi persyaratan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol dengan gerbang tol sistem tertutup pada gardu exit yaitu < 327 kendaraan/jam per gardu atau 11 detik setiap kendaraan. 3. Berdasarkan uji distribusi disimpulkan bahwa distribusi kedatangan kendaraan pada gerbang tol Tanjung Morawa mengikuti distribusi Poisson. 4. Dengan tingkat pelayanan seperti pada point sebelumnya maka untuk tahun 2014 gerbang tol Tanjung Morawa masih mampu melayani besarnya jumlah kendaraan yang datang. Sementara untuk tahun 2017 dan tahun 2020 tingkat kedatangan sudah melebihi tingkat pelayanannya maka perlu dilakukan penanganan atau solusi, sehingga dengan metode prioritas untuk menentukan solusi didapatkan bahwa perlu dilakukan pengurangan waktu pelayanannya ataupun penambahan gardu tandem untuk meningkatkan tingkat pelayanan sehingga mampu melayani tingkat kedatangan yang ada. 6. Saran Saran yang dapat diberikan untuk perbaikan kinerja gerbang tol Tanjung Morawa adalah sebagai berikut: 1. Untuk tahun 2020 jumlah lau lintas yang ada pada ruas tol Tanjung Morawa sudah melampaui kapasitas yang ada saat ini, maka disarankan untuk menambah jumlah lajur yang ada saat ini. 2. Untuk dapat mengurangi waktu pelayanan kendaraan maka harus dilakukan perbaikan pada pelayanan gardu baik secara kuantitatif maupun kemungkinan implementasi teknologi yang dapat membantu, hal-hal yang dapat dilakukan pengelola untuk mengurangi waktu pelayanan adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi pemanfaatan karcis langganan tol kepada pengguna yang memang sangat menguntungkan baik untuk pengelola dalam hal mempercepat pelayanan maupun untuk pengguna, karena PT. Jasa Marga memang memberikan potongan harga untuk karcis langganan tol. Biltek Vol. 4, No. 004 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 5

2. Sosialisasi pentingnya pengemudi menyiapkan uang pas sebelum memasuki gerbang tol. 3. Pelatihan-pelatihan untuk operator gardu tol dalam hal perbaikan pelayanan. 4. Memaksimalkan penggunaan teknologi seperti penggunaan e-toll card yang sudah digunakan, sehingga pengguna tol tidak perlu lagi berhenti lama untuk membayar tol namun secara otomatis mengurangi account yang dimiliki pengguna tol melalui mekanisme scanning yang sangat cepat. 7. DAFTAR PUSTAKA Banks, James H, 2002. Introduction to Transportation Engineering, International Edition, Mc. Graw Hill Companies, New York Jotin, C. Khisty dan B. Kent Lall, 2003. Dasar Dasar Rekayasa Transportasi, Jilid 1. Erlangga, Jakarta Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Utara, 1988. Jalan Tol Belmera. Medan Morlok, Edward. K, 1988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta Moh. Pabundu, Tika, Penagantar Statistika, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta PT. Jasa Marga, 1993. Melaju Bebas Menuju Cakrawala 15 Tahun Penyelenggara Jalan Tol di Indonesia, Jakarta Tamin, Ofyar Z, 1997. Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi. Bandung, ITB Bandung Wohl Mand B.V, Martin,1967. Traffic System Analisis For Engineers and Planners, New York Biltek Vol. 4, No. 004 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 6