I. PENDAHULUAN. Materi pokok sistem pencernaan termasuk ke dalam mata pelajaran Biologi.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Biologi merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengembangan diartikan sebagai suatu proses (perbuatan) yang bertujuan

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

I. PENDAHULUAN. Rumpun ilmu IPA erat kaitannya dengan proses penemuan, seperti yang. dinyatakan oleh BSNP (2006: 1) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 di SMA AL-Azhar 4. Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sains memiliki peran yang penting dalam menyiapkan anak. memasuki dunia kehidupannya. Sains menekankan pada pemberian

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry) tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Heni Sri Wahyuni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

I. PENDAHULUAN. Umumnya proses pembelajaran di SMP cenderung masih berpusat pada guru

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa:

benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, siswa perlu

Oleh Sunyono, (Dosen PS. Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lampung) ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan. seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran proses sains dalam konteks kurikulum 2013 dilakukan dengan

I. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi alat-alat tubuh organisme dengan segala keingintahuan. Segenap

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

I. PENDAHULUAN. siswa ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu

I. PENDAHULUAN. BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) yang meliputi standar isi, standar

BAB I PENDAHULUAN. umum, yaitu gabungan antara fisika, kimia, dan biologi yang terpadu. Materi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. dapat belajar. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru diharapkan mengupayakan

I. PENDAHULUAN. mudah dihadirkan di ruang kelas. Dalam konteks pendidikan di sekolah,

1. PENDAHULUAN. Sains merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara mencari tahu dan proses

BAB I PENDAHULUAN. tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

I. PENDAHULUAN. tentang alam. Belajar sains merupakan suatu proses memberikan sejumlah pengalaman

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, maupun prinsip-prinsip saja tetapi juga

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) disebut juga sains merupakan ilmu yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada

I. PENDAHULUAN. alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

I. PENDAHULUAN. kepada siswa untuk mengerti dan membimbing mereka untuk menggunakan

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

I. PENDAHULUAN. proses aktualisasi siswa melalui berbagai pengalaman belajar yang mereka dapatkan.

I. PENDAHULUAN. konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan pembelajaran kimia tidak hanya terbatas pada penggunaan atau penurunan dan teori saja,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar adalah tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala

BAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia dan kemajuan ilmu pengetahuan serta

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan

I. PENDAHULUAN. kimia adalah pengetahuan yang berupa fakta, teori, prinsip,dan hukum. Proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menunjukkan bahwa ilmu

I. PENDAHULUAN. siswa kelas XI IPA adalah mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan. larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dengan guru, siswa dengan lingkungan, dan siswa dengan sesamanya serta siswa. dan penyampaian (media informasi pendidikan) yang tepat.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta didik agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang secara khusus mempelajari tentang

I.PENDAHULUAN. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

BAB I PENDAHULUAN. lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok, serta belajar berinteraksi dan berkomunikasi. dapat dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

I.PENDAHULUAN. produk, proses dan sikap. Produk IPA berupa fakta, konsep, prinsip,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

I. PENDAHULUAN. Menurut Djamarah dan Zain (1996:1) menyatakan bahwa Belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rita Zahara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stevida Sendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia kelas XI SMA YP Unila Bandar

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Materi pokok sistem pencernaan termasuk ke dalam mata pelajaran Biologi. Biologi merupakan mata pelajaran Sains yang menitikberatkan pada kajian dan pembahasan pada objek-objek hayati dan interaksinya dengan lingkungan serta memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan ilmu yang lainnya dalam hal objek, persoalan dan metodenya (Depdiknas, 2003:2). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) disebut juga dengan sains merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena dan hukum-hukum alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu

2 siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitarnya (BSNP, 2006:271). Salah satu metode yang sesuai dengan pemberian pengalaman langsung adalah metode eksperimen, karena selama proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk merumuskan masalah, menentukan hipotesis, melakukan percobaan, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan hipotesis dan merumuskan kesimpulan. Metode eksperimen adalah salah satu cara metode mengajar, dimana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya kemudian hasil percobaan itu disampaikan didepan kelas dan dievaluasi oleh guru. Dengan demikian, siswa memperoleh pengalaman mengembangkan keterampilan proses penemuan konsep materi pokok sistem pencernaan pada manusia (Roestiyah, 2001 : 80). Pembelajaran dengan metode eksperimen menggunakan LKS sudah dilakukan di SMP Negeri 2 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada dua guru mata pelajaran Biologi, diperoleh informasi bahwa pelaksanaan praktikum IPA di SMP Negeri 2 Bandar Lampung belum efektif, hal ini karena beberapa peralatan dan bahan praktikum yang jumlahnya masih terbatas. Selain itu, siswa kurang terlibat dalam kegiatan praktikum karena LKS yang digunakan kurang efisien. Efisiensi yang rendah dari LKS kemungkinan tidak disertai langkah-langkah kronologis yang menggiring siswa untuk merumuskan kesimpulan. LKS yang digunakan hanya berisi alat dan bahan, prosedur percobaan dan kesimpulan. Pada pelaksanaan kegiatan

3 praktikum, siswa cenderung hanya melakukan kegiatan praktikum tanpa mengerti hubungan antara hasil praktikum dengan materi pelajaran. Hal tersebut kemungkinan berakibat terhadap hasil belajar siswa. Belum dibuatnya penuntun praktikum IPA yang tidak hanya berisi prosedur percobaan dan kesimpulan, tetapi dilengkapi juga dengan langkah-langkah secara kronologis atau berupa pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, menarik perhatian peneliti untuk mengembangkan penuntun praktikum IPA dalam bentuk LKS eksperimen pada materi pokok sistem pencernaan pada manusia. Dengan LKS yang sudah dikembangkan diharapkan dapat memudahkan siswa dalam melakukan eksperimen, menemukan konsep, dan merumuskan kesimpulan. Pada penelitian ini LKS eksperimen tersebut diukur tingkat keterbacaan (readability level), tingkat kerlaksanaan (applicability level), dan tingkat keternilain (evaluability level). Penelitian tentang pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebelumnya telah dilakukan oleh Sunyono (2008: 10) di SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kegiatan praktikum dengan LKS tersebut dapat memberi pengetahuan awal (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan bekerja sama (afektif). Penelitian tentang pengembangan LKS juga telah dilakukan oleh Riawan (2007: 3) di SMA Negeri 1 Liwa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa praktikum yang disertai LKS dapat membantu siswa merumuskan kesimpulan.

4 LKS tersebut juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan keterampilan (psikomotor) dan afektif siswa melalui kegiatan eksperimen. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat keterbacaan (readability level) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) eksperimen pada konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia? 2. Bagaimana tingkat keterlaksanaan (applicability level) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) eksperimen pada konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia? 3. Bagaimana tingkat keternilain (evaluability level) hasil kegiatan praktikum IPA pada konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Tingkat keterbacaan (readability level) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) eksperimen pada konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia. 2. Tingkat keterlaksanaan (applicability level) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) eksperimen pada konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia. 3. Tingkat keternilaian (evaluability level) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) eksperimen pada konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia.

5 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Siswa Dengan menggunakan LKS eksperimen dapat memudahkan siswa dalam melakukan eksperimen, menemukan konsep, dan merumuskan kesimpulan. 2. Guru Guru dapat menjadikan LKS eksperimen sebagai salah satu alternatif media pembelajaran pada konsep Sistem Pencernaan Pada Manusia, sehingga siswa memperoleh pengalaman mengembangkan keterampilan proses dalam penemuan konsep. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi guru-guru SMP agar dapat membuat LKS eksperimen IPA sendiri. 3. Sekolah LKS yang telah dibuat diharapkan dapat membantu sekolah dari keterbatasan sarana dan prasarana praktikum, serta memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. 4. Peneliti Memberikan pengetahuan kepada peneliti dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan LKS eksperimen.

6 E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk lebih memahami gambaran penelitian ini, maka perlu diberikan penjelasan terhadap istilah-istilah untuk membatasi rumusan masalah yang akan diteliti. Istilah-istilah yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan yang dimaksud disini adalah mengembangkan LKS yang sudah ada dalam buku paket IPA ke dalam LKS eksperimen yang kronologis sehingga dapat menggiring siswa untuk menemukan konsepkonsep dasar IPA. 2. LKS eksperimen merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman dalam proses pembelajaran karena memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan, yaitu merumuskan masalah, menentukan hipotesis, melakukan percobaan, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan hipotesis dan merumuskan kesimpulan 3. Keterbacaan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menyerap pesan yang terkandung dalam LKS eksperimen. 4. Keterlaksanaan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam melaksanakan praktikum IPA dengan menggunakan LKS. 5. Keternilaian dalam penelitian ini adalah tingkat kemudahan guru dalam menilai hasil kegiatan praktikum IPA. 6. Materi dalam penelitian ini adalah Sistem Pencernaan Pada Manusia. 7. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010 serta guru IPA SMP Negeri 2 Bandar Lampung.