Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL)

dokumen-dokumen yang mirip
ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas pada masalah teknis yang melibatkan aplikasi database, support, aplikasi. pengelolaan sumber daya di perusahaan tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

Endang Tasli Susandi #1, Ani Amaliyah *2. Teknik Informatika Universitas Islam Nusantara Jl. Soekarno Hatta No. 530 Bandung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROOF OF CONCEPT. Pemanfaatan ITSM tools berbasis aplikasi opensource di LAPAN- PUSTEKDATA untuk manajamen aset IT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

[Manual Aplikasi IT Service Desk] Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran

SOP PENGELOLAAN INSIDEN KETERSEDIAAN LAYANAN IT

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

Usulan Incident management menggunakan IT Infrastructure Library version 3 (Studi Kasus Politeknik Telkom)

Manajemen Ketersediaan

Notulensi Pelatihan ISO : Oktober 2014

BAB II LANDASAN TEORI. layanan TI agar berkualitas dan memenuhi kebutuhan bisnis. IT Service. dari orang, proses dan teknologi informasi.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM MANAJEMEN INTEGRASI/TERPADU

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

Manejemen Pusat Data

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. peran teknologi informasi menjadi kian vital dalam mendukung perusahaan dalam

PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN SPMI - UBD

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-175

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDEKATAN MODEL INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY (ITIL) DALAM REKAYASA SISTEM INFORMASI UNTUK PENCAPAIAN IT- GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang

STANDARD OPERATING PROCEDURE

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

BAB II DASAR TEORI. Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan state-of-the-art teknologi informasi. Saat ini, Perkom telah melayani

Musda

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab II Tinjauan Pustaka

Maintenance & Disaster Recovery

r o a d m a p PENGEMBANGAN SDM KOMINFO MAKASSAR BRANCH Jl. Nikel I Blok A No.18 Makassar 90222

SERVICEDESK CALL LOGGING SYSTEM IN ITSM FRAMEWORK

INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

Call Center Berbasis Knowledge (Studi Kasus di Divisi Jasa Integrasi Teknologi PT. INTI)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DALAM AUDIT PERUSAHAAN TELKOMSEL

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

INCIDENT MANAGEMENT. Patrisia Anggi A.W ( ) Maulidina Rahmawati S. ( ) Roisyatun Nadhifah ( )

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

Plainning & Organization

USULAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN DAN MASALAH BERDASARKAN KOMBINASI COBIT 4.1 DAN ITIL V3

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang begitu kompetitif dan cepat berubah,

Penyusunan Service Catalog e-tendering Tahap Awal Realisasi SLA

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan

SOP PENGELOLAAN LAYANAN IT

PENGANTAR DATA CENTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Layanan yang memanfaatkan penggunaan software, hardware, dan fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kusuma Wardani

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya penerapan teknologi informasi tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya Information Technology dalam peningkatan kinerja suatu bisnis. Salah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

Bab IV Usulan Model Pengelolaan Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SERVICE DESK BERDASARKAN KERANGKA KERJA ITIL V3 (STUDI KASUS: PT XYZ, TANGERANG)

Mengelola aset-aset Perangkat Keras Dan Perangkat Lunak

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

MANAGEMENT SOLUTION IT MANAGEMENT CONSULT TING IT MANAGEMENT CONSULTING PT. MULTIMEDIA SOLUSI PRIMA

Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGELOLAAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN IT INFRASTRUCTURE LIBRARY

Kusuma Wardani Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Petunjuk Penggunaan Aplikasi. (User Manual) Tahap 2 Assessment COBIT 5

PEMBUATAN PANDUAN AUDIT MANAJEMEN INSIDEN TI BERDASARKAN ITIL (STUDI KASUS DI BPK RI) Yaomi Awalishoum Istiqlal, SE Ir. Achmad Holil Noor Ali, M.Kom.

MAKALAH. Virtualisasi Cloud Computing Dan Teknologi Open Source

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut telah ditentukan pada RACI Chart.

PEMERINTAH KOTA BATAM MELALUI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BATAM

Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ

INFRASTRUCTURE SECURITY

Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 22 Mei 2010

Transkripsi:

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Arsitektur ITIL adalah seperti gambar dibawah ini : IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk memanage layananlayanan TI yang terintegrasi dan berbasiskan proses. ITIL merupakan sekumpulan buku yang berisi best practice untuk memanage penyampaian layanan TI. ITIL Infrastructure Library terdaftar sebagai Registered Trade Mark dari the Office of Government Commerce of UK. Dipublikasika oleh British Standards Institute sebagai BS15000. Sejak ITIL pertama kali dicetuskan oleh UK Government CCTA (OGC), hingga sekarang ini sudah banyak sekali perusahaan-perusahaan di dunia yang menerapkannya. ITIL sendiri merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu perusahaan dapat mencapai kualitas dukungan layanan yang diinginkan. Saat ini ITIL telah didukung oleh susunan materi dan kursus pelatihan (termasuk ujian dan sertifikasi). ITIL mencakup delapan kumpulan, yaitu service support, service delivery, rencana pengembangan service management, ICT infrastruktur management, application management, business perspective, security management, dan software asset management. Dua di antaranya, yaitu service support dan service delivery merupakan area utama, yang disebut juga IT Service Management (ITSM). Secara bersama-sama, dua area ini mengandung beberapa disiplin yang bertanggung jawab untuk penentuan dan manajemen pelayanan Teknologi Informasi (TI) yang efektif. Service support adalah suatu penerapan disiplin yang memungkinkan tersedianya pelayanan TI. Tanpa disiplin ini, teknologi informasi hampir tidak mungkin menyediakan pelayanan TI yang baik, dan tidak dapat terkelola dengan baik. Disiplin service support yaitu: 1. Configuration management Gbr. ITIL frame works

Manajemen konfigurasi yang terdiri dari 4 task (identifikasi, kontrol, status, verifikasi) adalah penerapan suatu database (disebut sebagai configuration management database - CMDB) yang berisi detil dari elemen-elemen dalam suatu perusahaan yang digunakan dalam mengatur IT Service. CMDB lebih dari sekedar "pendataan aset", karena CMDB berisi informasi yang terkait dengan perawatan, perpindahan, dan masalah yang terjadi dengan item-item yang ada di dalam CMDB. selain itu CMDB juga berisi informasi yang lebih luas tentang item-item yang sangat dibutuhkan oleh organisasi pelayanan IT, seperti hardware, software, dokumentasi, personal. 2. Incident & 3. Problem Management Incedent dan problem management adalah sebuah penanganan dan pencegahan suatu kejadian / masalah yang akan mempengaruhi IT Service suatu organisasi. Hal ini meliputi memastikan bahwa suatu masalah diperbaiki, mencegah terjadinya kembali masalah yang sama, dan melakukan perawatan dan pencegahan untuk mengurangi masalah-masalah ini muncul pada saat pertama kali 4. Change Management adalah suatu praktik yang memastikan bahwa semua perubahan terhadap configuration items (CMDB) tercatat, terencana dan disetujui. Hal ini meliputi : - memastikan bahwa ada suatu alasan yang terkait dengan bisnis pada setiap perubahan - identifikasi spesifik item-item dan IT services yang akan terpengaruh oleh perubahan yang akan dilakukan. - merencanakan perubahan - melakukan pengetesan dari perubahan yang dilakukan - mempunyai rencana cadangan jika perubahan yang dilakukan tidak berhasil atau tidak sesuai harapan. 5. Service Desk Service desk mempunyai peranan penting dalam IT services. Service Desk merupakan kontak pertama pelaku bisnis yang memanfaatkan IT services, jika terjadi sesuatu dengan IT services yang tidak mereka harapkan. Service Desk merupakan "pintu" komunikasi utama bagi end user jika membutuhkan bantuan. Tanpa service desk, suatu perusahaan mungkin akan menghadapi ketidak efisiensian. Task dalam service desk antara lain : menerima incident, mencatat incident, klasifikasi incident berdasar prioritas, klasifikasi dan eskalasi, pecarian solusi, memberikan informasi kepada end user mengenai proses yang berlangsung, menangani komunikasi dengan proses ITIL yang lain, pelaporan ke manajemen, manajer proses dan kustomer terkait dengan performa service desk. 6. release management Ini adalah pengaturan semua konfigurasi software yang ada dalam perusahaan. task ini bertanggung jawab terhadap pengaturan software development, instalasi, dan dukungan dari pembuat software. Manajemen kapasitas layanan TI dimana proses-proses yang ada berguna untuk memastikan bahwa kapasitas infrastruktur TI dapat memenuhi kebutuhan bisnis (yang selalu berubah-ubah) secara tepat waktu dan tepat anggaran. Faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah :

cost capacity supplay demand Ada beberapa hal yang harus dimanajemen, yaitu : Ruang lingkup dari manajemen kapasitas adalah : semua hardware (contohnya : PC, mainframe, file server, dll) Semua perlengkapan jaringan (contoh : LAN,WAN, brigde, router) Semua peripheral (contoh : storage, printer, dll) Semua software (contoh : OS, software jaringan, system yang didevelop sendiri maupun paket, dll) Sumber daya manusia kurangnya SDM bisa menyebabkan delay dalam response time manajemen kapasitas diantaranya adalah : o manajemen kapasitas proaktif Memahami tingkat penggunaan komponen-komponen infrastruktur dan pertumbuhannya untuk menentukan: - komponen apa yang harus di-upgrade - Kapan upgrading dilakukan. - Berapa biaya upgrading Manfaat dari manajemen kapasitas proaktif adalah proses pengadaan menjadi terencana, sehingga memungkinkan pembelian dalam skala besar dengan harga khusus dari vendor. dan Mencegah sebelum terjadi gangguan atau pelanggaran Service Level Agreement. o manajemen kapasitas reaktif manfaat dari manajemen kapasitas reaktif adalah Bekerja sama dengan Manajemen Insiden agar mengetahui Prosedur penanganan gangguan dalam IT-IL. Mencari solusi permasalahan yang disebabkan karena keterbatasan kapasitas infrastruktur dan peningkatan beban penggunaan yang tidak diantisipasi. Manajemen kapasitas juga bertanggung-jawab meng-identifikasi dan mengeliminasi titik kerawanan tunggal (single point of failure). Seperti di bawah ini :

Proses Manajemen Kapasitas proses manajemen kapasitas meliputi : 1. inputs 2. sub-process 3. Outputs Proses manajemen kapasitas diantaranya adalah : - Proses melibatkan pengumpulan (pengukuran) data tentang beban kerja maupun kinerja layanan TI. o Data disimpan dalam CDB (capacity database). o Ukuran: jumlah transaksi/detik, response time rata-rata, persen utilisasi mesin, dsb. - Memberi masukan bagi penyesuaian SLA. - Memberikan rekomendasi bagi penyesuaian alokasi sumber daya TI, termasuk alokasi anggaran untuk meningkatkan kapasitas. Siklus Pengendalian Kapasitas dapat diperlihatkan pada gambar di bawah ini :

Tuning sistem adalah Perbaikan sistem untuk menghindari over utilization dan contention yaitu : Load balancing pada server-server paralel. Penggunaan disk stripping (dengan teknologi RAID). Memperkecil granularitas data locking: file, ke tabel, tabel ke record, record ke field. Pengubahan struktur data untuk meminimasi memory footprint. Implementasi dan Analysis harus dimonitoring. Monitoring bermanfaat untuk : Memonitor kinerja komponen sistem dengan Fasilitas yang disediakan oleh aplikasi (log file). Fasilitas administrasi sistem dan tools/utility yang disediakan oleh operating system. Tools dari aplikasi manajemen kinerja sistem Monitoring bermanfaat untuk mengukur : o Prosentase penggunaan CPU, memory; kecepatan I/O, panjang queue (antrian requests), jumlah transaksi, jumlah transaksi per detik, response time, dsb. o Data diacatat dalam statistik harian, mingguan, bulanan. Metode pengendalian yang digunakan adalah : o Mengukur dan membuat model untuk menetapkan kinerja normal (baseline). o Menetapkan batas ambang (threshold) over utilization (kapasitas terlampaui) Contohnya : Sebaiknya dibawah batas pelanggaran SLA, Misal 80% CPU utilization, 3 x response time normal, dsb. Data dari mentoring tersebut akan selain digunakan untuk menentukan baseline, juga trend peningkat-an/penurunan beban layanan. Analisa mendiaknosa ermasalahan adalah : Contention (antrian) pemakaian CPU, memory, disk, file, dsb. Ketimpangan beban komponen-komponen sistem. Strategi locking data yang salah. Desain aplikasi yang tidak efisien (misal penggunaan memory yang tidak efisien). Lonjakan jumlah transaksi tak terduga. Implementasi perbaikan kapasitas seringkali melibatkan perubahan desain yang beresiko kasalahan. Untuk itu implementasinya (deployment) harus dengan Manajemen Perubahan yang mampu : Meminimasi dampak negatif pada pengguna, termasuk downtime. Pelaksanaan yang terencana dan efisien. Merancang prosedur back-out (regresi, bisa kembali ke asal) jika perubahan gagal. Mengantisipasi perbaikan tambahan dan back-out. Perencanaan kapasitas :

Opsi-opsi peningkatan kapasitas. Model kebutuhan biaya untuk tiap opsi peningkatan kapasitas. Rekomendasi. Dengan penjelasan: - Manfaat bisnisnya. - Dampak potensial dilaksanakannya rekomendasi. - Resikonya. - Kebutuhan sumber daya, termasuk perlengkapan dan SDM. - Biaya instalasi dan pengoperasian.