LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

dokumen-dokumen yang mirip
LAPOARAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI DALAM RANGKA PROGRAM LEGISLASI PENYUSUNAN RUU MIGAS

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kal

Desain Tata Kelola Kelembagaan Hulu Migas Menuju Perubahan UU Migas Oleh: Wiwin Sri Rahyani * Naskah diterima: 13 April 2015; disetujui: 22 April 2015

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017

SUBSIDI BBM DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

ANALISIS TANTANGAN MIGAS INDONESIA ; PENGUATAN BUMN MIGAS

bahwa untuk memberikan kepastian hukum terhadap

LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI RIAU. MASA PERSIDANGAN II TAHUN November 2 Desember 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

Brief RUU Minyak Bumi dan Gas Bumi versi Masyarakat Sipil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi mencakup kegiatan

Kebijakan Perpajakan Terkait Importasi Barang Migas KKKS

eksplorasi sebesar US$ 3,84 miliar, administrasi US$ 1,6 miliar, pengembangan US$

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia saat ini. Namun dengan kondisi sumur minyak dan gas

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

9 Fenomena Hulu Migas Indonesia, Peluang Memperbaiki Iklim Investasi dengan Kontrak Migas Gross Split

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RechtsVinding Online. menjadikan Migas merupakan bagian dari sumber daya alam yang dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya

LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN. PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

DESAIN TATA KELOLA MIGAS MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI 1

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK

BIAYA PRODUKSI MINYAK BUMI NKRI COST RECOVERY (2007)

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI SULAWESI UTARA MASA PERSIDANGAN II TAHUN DESEMBER 2017

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63/DPD RI/IV/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

MELIHAT 10 TAHUN PERJALANAN UU MIGAS DIKAITKAN DENGAN INISIATIF RUU MIGAS

Karena banyak kalangan yang protes atas kebijakan perpanjangan kontrak tambang gas Blok

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Negara Hadapi Risiko Likuiditas

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

KEBIJAKAN ALOKASI GAS BUMI UNTUK DALAM NEGERI

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja.

9 BAB I 10 PENDAHULUAN. minyak, yang dimiliki oleh berbagai perusahaan minyak baik itu milik pemerintah

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI JAWA BARAT

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 6 TAHUN 2012

Berikut penataan regulasi yang disederhanakan/dicabut Jilid II oleh Kementerian ESDM (belum termasuk peraturan lain pada SKK Migas):

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Minyak Bumi dan Gas Alam mengandung asas-asas dari prinsip-prinsip

BBM dalam negeri. Proyek ini diharapkan akan beroperasi pada tahun 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Minyak dan Gas Bumi, industri migas terdiri dari usaha inti (core business)

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dinilai cukup berhasil dari segi administrasi publik, namun dari sisi keuangan

% Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Total Pengeluaran. Tahun

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMALISASSI PENERIMAAN PPh MIGAS

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perser

1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No

ERA BARU MIGAS INDONESIA:

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. usaha. Mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas

ReforMiner Quarterly Energy Notes April 2017

Oleh Jum'at, 22 September :21 - Update Terakhir Jum'at, 22 September :34

2 kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi dalam rangka pengelolaan Minyak dan Gas Bumi di darat dan laut di Wilayah Aceh dapat dilakukan jika keseluruhan

Pembentukan Badan Usaha Milik Negara Khusus (Bumn-K) Untuk Pengelolaan Minyak Dan Gas Bumi, Tepatkah? Oleh : Muhammad Yusuf Sihite *

Kerangka Acuan. Semiloka Pelaksanaan Transparansi dan Upaya Perbaikan Tata Kelola Industri Ekstraktif di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

Inception Report. Pelaporan EITI Indonesia KAP Heliantono & Rekan

2016, No Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, serta aspirasi Anggota dalam kerangka representasi rakyat; d.

Ini merupakan penandatanganan pemenang kontrak hasil tender Reguler Putaran I tahun 2005, ujar Dirjen Migas Luluk Sumiarso. Berdasarkan Keputusan

UU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa. Eksplorasi: Plan of Development (POD)

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. minyak Belanda ini mendorong diberlakukannya Undang-Undang Pemerintah

257/PMK.011/2011 TATA CARA PEMOTONGAN DAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN LAIN KONTRAK

Sosialisasi: Peraturan Menteri ESDM No. 48/2017 tentang Pengawasan Pengusahaan di Sektor ESDM (Revisi atas Permen ESDM No.

DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Private & Confidential PT Logindo Samudramakmur Tbk.

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

Forum Pemuda FPKE Tuntut Pemerintah Ambil Alih MIGAS. Oleh : Arifin Selasa, 29 Oktober :22

Capaian Industri Migas Semester I Tahun 2016

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA MASA RESES KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI PAPUA BARAT MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG TANGGAL AGUSTUS 2017

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

1. Contoh penghitungan besaran alokasi biaya tidak langsung Kantor Pusat dalam masa Eksplorasi:

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Pre

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 1 Hal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain dan tidak langsung yang

bahwa dalam rangka menjaga tingkat produksi minyak dan gas bumi serta memberikan kepastian dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 14/KPPU/PDPT/V/2014 TENTANG

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA MENTERI KEUANGAN DENGAN KOMISI XI DPR-RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG MINYAK DAN GAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR INFORMASI YANG DIKECUALIKAN PADA BUMD NON KEUANGAN MILIK PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA 2015

BAGIAN I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Mengingat minyak dan gas bumi sebagai kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan, maka pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin, efisien, transparan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Selain itu, minyak dan gas bumi yang terkandung dalam perut bumi wilayah Indonesia mempunyai peranan penting dalam mendukung kedaulatan dan ketahahan energi nasional, karena itu pengelolaannya harus memberi nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan. Kegiatan usaha minyak dan gas bumi sementara ini masih menjadi sektor andalan bagi Indonesia, baik dalam hal memberikan pendapatan bagi negara maupun dalam hal pemenuhan kebutuhan energi nasional. Namun demikian, dari waktu ke waktu kegiatan usaha minyak dan gas bumi semakin mendapatkan banyak tantangannya dan berbagai macam permasalahan. Tantangan terbesar adalah semakin tingginya kebutuhan minyak dan gas bumi untuk kegiatan ekonomi dan kebutuhan di berbagai bidang kehidupan masyarakat, namun sebaliknya cadangan dan ketersediaannya semakin berkurang. Hal ini ditandai dengan terus menurunnya produksi dari waktu ke waktu, bahkan dalam beberapa tahun terakhir ini kita tidak dapat mencapai target lifting yang telah ditetapkan. Terdapat masalah yang sangat krusial khususnya di wilayah kerja migas Blok Mahakam, yaitu jangka waktu kerja sama pengelolaan migas dengan KKKS yang saat ini yaitu Total Indonesie akan berakhir pada tahun 2017. Saat ini, dua tahun menjelang masa berakhirnya kontrak adalah masa yang cukup penting untuk keberlanjutan pengelolaan wilayah kerja blok migas. Hal 1

ini terkait dengan keberlanjutan pengelolaan berikutnya, apakah pengelolaan oleh kontraktor yang saat ini (existing) akan diperpanjang atau diserahkan pengelolaannya kepada PT Pertamina (Persero) sebagai National Oil Company Indonesia. Kepastian hukum dalam waktu minimal dua tahun sebelum jangka waktu kontrak habis menjadi sangat penting karena akan sangat berpengaruh dengan operasional pengelolaan wilayah kerja tersebut. Apabila operasional pengelolaan wilayah kerja tergangu, maka dapat berakibat pada penurunan bahkan terhentinya operasi sehingga akan sangat merugikan bagi pencapaian target lifting yang telah ditetapkan. Untuk itu, dalam rangka agar operasional pengelolaan wilayah kerja migas tidak terganggu, maka diperlukan upaya-upaya untuk menjamin agar operasional kegiatan usaha hulu migas tetap berjalan dengan baik. Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan energi dan kegiatan usaha hulu migas serta memastikan bahwa operasional kegiatan pengelolaan wilayah kerja migas Blok Mahakam berjalan dengan baik, maka Komisi VII DPR RI perlu melakukan kunjungan kerja spesifik ke lokasi wilyah kerja migas Blok Mahakam. Komisi VII DPR RI sesuai dengan tugas dan fungsinya, melalui pelaksanaan fungsi pengawasan ini berharap agar kegiatan usaha minyak dan gas bumi dapat lebih kondusif yang mampu memberikan suasana yang baik bagi semua stakeholder kegiatan usaha hulu migas, namun dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat dan bangsa. Komisi VII DPR RI juga menyoroti tentang belum tercapainya kondisi tata kelola migas yang baik serta belum maksimalnya dampak kesejahteraan sosial bagi masyarakat dari kegiatan usaha hulu migas ini. Sehingga pelaksanaan kunjungan lapangan ke Provinsi Kalimantan Timur dipandang mempunyai urgensi dan sesuai dengan program Komisi VII DPR RI dalam pelaksanaan fungsi pengawasan. Melalui kunjungan lapangan ini, diharapkan Komisi VII dapat merumuskan masukan dan rekomendasi bagi pemerintah dan dapat menjadi masukan yang penting bagi pelaksanaan tugas legislasi penyusunan RUU Migas. 2

B. DASAR HUKUM Dasar Hukum pelaksanaan kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI adalah: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. 3. Keputusan Rapat Komisi VII DPR RI tentang Agenda Kerja Masa Persidangan III Tahun Sidang 2014-2015. C. TUJUAN KUNJUNGAN LAPANGAN Maksud kunjungan lapangan adalah terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi VII DPR RI, khususnya fungsi pengawasan. Sedangkan tujuan kunjungan lapangan ini secara khusus adalah: 1. Untuk melihat langsung dan mendapatkan informasi tentang pelaksanaan kegiatan usaha minyak dan gas bumi di daerah. 2. Untuk mengetahui sejauhmana implementasi dan kepatuhan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terhadap peraturan perundang-undangan, kontrak dan ketentuan yang berlaku. 3. Untuk mengetahui dan melihat tahapan status kondisi eksisting kegiatan operasi eksploitasi minyak dan gas bumi oleh KKKS saat ini, termasuk melakukan penilaian terkait dengan kondisi akhir masa kontrak kerja sama dan proses keberlanjutan pengelolaan Blok Mahakam. 4. Untuk mendapatkan informasi tentang kontribusi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi terhadap negara, daerah dan masyarakat sekitar. 5. Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan yang dihadapi oleh KKKS di Blok Mahakam Provinsi Kalimantan Timur dan 3

menghimpun aspirasi masyarakat terkait dengan permasalahan masyarakat di bidang energi. kebutuhan dan D. WAKTU, LOKASI KUNJUNGAN DAN AGENDA KEGIATAN Kegiatan kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI dilaksanakan pada tanggal 9 11 April 2015 dan mempunyai lokasi tujuan kunjungan ke Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan agenda kegiatan Kunjungan Lapangan adalah melakukan pertemuan dengan pihak yang terkait di daerah dan meninjau langsung ke lokasi, dengan agenda sebagai berikut: 1. Pertemuan dengan Ditjen Migas, SKK Migas dan Manajemen KKKS Blok Mahakam serta pihak-pihak terkait lainnya. 2. Kunjungan lapangan ke lokasi Blok Mahakam. E. SASARAN DAN HASIL KEGIATAN Sasaran dari kegiatan kunjungan lapangan adalah mendaptkan informasi tentang status kondisi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi, khususnya di Blok Mahakam serta terkumpulnya masukan, informasi dan aspirasi serta masalah-masalah terkait dengan pelaksanaan operasi kegiatan usaha hulu Migas. F. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan Komisi VII DPR RI dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Persiapan (menghimpun data dan informasi awal sebagai informasi sekunder, koordinasi dengan pihak terkait, dan persiapan administrasi kegiatan) 2. Pelaksanaan kegiatan, dilakukan pertemuan dengan berbagai instansi dan melihat langsung objek kunjungan. 4

3. Pelaporan, berisi seluruh rangkaian kegiatan dan hasil kegiatan beserta rekomendasinya. 4. Pembahasan dan tindaklanjut hasil-hasil kunjungan lapangan pada rapatrapat Komisi VII DPR RI. G. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN LAPANGAN Kunjungan lapangan ini diikuti oleh Anggota Komisi VII DPR RI, yang merupakan representasi dari fraksi-fraksi, sebagaimana daftar dalam lampiran. 5

BAGIAN II PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASIL KUNJUNGAN KERJA Pelaksanaan kegiatan dan hasil kunjungan ke Blok Mahakam Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut: 1. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Blok Mahakam adalah Total E&P Indonesie yang berpartner dengan INPEX dengan share partisipasi sebesar 50%-50%. KKKS Blok Mahakam telah menginvestasikan biaya setidaknya sebesar US$ 27 miliar atau sekitar lebih dari Rp 250 triliun sejak masa eksplorasi dan pengembangannya. 2. Kontrak Blok Mahakam ditandatangani pada tahun 1967 dengan jangka waktu selama 30 tahun, kemudian pada tahun 1997 diperpanjang untuk jangka waktu 20 tahun dan akan berakhir pada tahun 2017. 3. Kegiatan eksplorasi Blok Mahakam mulai tahun 1967 dan menemukan cadangan minyak dan gas bumi pada tahun 1972 dalam jumlah yang cukup besar. Cadangan (gabungan cadangan terbukti dan cadangan potensial) awal yang ditemukan saat itu sebesar 1,68 miliar barel minyak dan 21,2 triliun kaki kubik (TCF) gas bumi. Blok Mahakam mulai produksi dari lapangan Bekapai pada tahun 1974. 4. Produksi dan pengurasan secara besar-besaran cadangan tersebut di masa lalu membuat Indonesia menjadi eksportir LNG terbesar di dunia pada tahun 1980-2000. Kini, setelah pengurasan selama 40 tahun, maka sisa cadangan minyak saat ini sebesar 185 juta barel dan cadangan gas sebesar 5,7 TCF. 5. Saat ini pegawai Total Indonesie berjumlah 3.889 orang pegawai yang terdiri atas 3.679 merupakan pegawai nasional dan 90 orang merupakan tenaga kerja asing. Selain itu, Total Indonesie juga memberikan penugasan internasional kepada 120 orang pegawai Indonesia yang ditempatkan ke berbagai negara. 6. Status produksi sampai pada kondisi bulan Desember 2014 mencapai 17,4 TCF untuk produk Gas dan 1,44 Gbbls untuk produk minyak dan kondesat. 6

7. Tantangan operasi yang dihadapi oleh Total Indonesie adalah kondisi Mahakam Delta yang mempunyai kondisi geologi yang unik. 8. Upaya-upaya untuk mengatasi penurunan produksi adalah dengan melakukan aktifitas pengeboran yang intensif, melakukan perawatan dan optimasi kinerja sumur secara intensif, pengembangan proyek baru dan optimasi produksi permukaan. 9. Sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari dari pemerintah tentang status keberlanjutan Blok Mahakam pasca kontrak selesai pada tahun 2017. Keputusan bahwa pengelolaan Blok Mahakam selanjutnya akan diberikan kepada PT Pertamina masih sebatas pernyataan lisan Menteri ESDM yang disampaikan di berbagi kesempatan. 10. Menjelang berakhirnya kontrak Blok Mahakam, sedangkan pengelola selanjutnya belum jelas, maka perlu dirumuskan masa transisi pengelolan Blok Mahakam, apakah masa transisi dilakukan pada saat akhir menjelang kontrak PSC Blok Mahakam dengan Total Indonesie menjelang berakhir atau masa transisi dilakukan pasca kontrak dengan Total Indonesie berkahir atau di masa awal-awal kontrak baru pasca tahun 2015. 11. Pada tahun 2013 Total Indonesie sudah menyampaikan proposal tentang pengajuan masa transisi kepada Menteri ESDM, namun sampai saat ini belum terdapat tindaklanjut, sehingga belum didapatkan formulasi masa transisi yang tepat untuk keberlanjutan pengeloaan Blok Mahakam. 12. Penyiapan masa transisi mempunyai arti yang sangat penting dan harus harus dipersiapkan dan dikelola dengan baik karena sangat berpengaruh pada proses operasi produksi. Untuk itu masa transisi harus dijamin tidak terjadi penurunan produksi. Untuk kepentingan tersebut, maka pemerintah harus segera memutuskan secara resmi dan melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait untuk mempersiapkan masa transisi pengeloaan Blok Mahakam. 13. Menjelang masa berakhirnya kontrak Blok Mahakam, terlepas siapapun pengelola selanjutnya Blok Mahakam, maka perlu ada kejelasan dan 7

jaminan kepastian status kepegawaian para pekerja Blok Mahakam yang saat ini bekerja di bawah KKKS Total Indonesie. Seluruh pegawai dan karyawan yang bekerja di Blok Mahakam harus dapat dijamin bahwa pada saat paska kontrak nantinya tetap bekerja di Blok Mahakam. 14. Keberlanjutan pengelolaan Blok Mahakam pasca tahun 2017 siapapun nanti yang akan mengelola perlu menyertakan participating interest (PI) dari pemerintah daerah. Daerah harus dilibatkan dalam pengelolaan Blok Mahakam selanjutnya. Namun harus menjadi perhatian bahwa keterlibatan pemda melalui PI tidak malah menjadikan kinerja menjadi kurang maksimal. 15. Pasca selesai kontrak Blok Mahakam pada tahun 2017. Diharapkan agar Total Indonesie melakukan pengembangan di blok-blok baru di berbagai wilayah Indonesia. 16. Perlu ada sebuah ketentuan yang berbentuk regulasi atau legislasi yang menjamin bahwa PI yang diberikan kepada Pemda (BUMD) tidak diambil atau dikerjasamakan lagi dengan pihak swasta atau asing. Untuk itu perlu dipertimbangkan agar PI yang diberikan kepada pemda dapat berupa golden share, yaitu ikut dalam partisipasi namun tidak memberikan setoran modal atau setoran modalnya di cicil dari bagi hasil bagian yang didapatkan. 17. Kota Balikpapan sebagai kota besar yang berada di lokasi mempunyai ketersediaan gas yang cukup seharusnya mampu mengembangkan jaringan gas kota, sehingga masyarakat tidak lagi konsumsi gas dalam tabung, namun menjadi pelanggan gas kota yang lebih praktis. 8

BAGIAN III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan Komisi VII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur dapat diambil kesimpulan dan rekomendasi, sebagai berikut: 1. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI menyampaikan rekomendasi agar Komisi VII DPR RI mendesak Menteri ESDM untuk segera mengeluarkan keputusan secara resmi tentang keberlanjutan pengelolaan Blok Mahakam pasca kontrak berakhir pada tahun 2017. 2. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI menyampaikan rekomendasi agar Komisi VII DPR RI mendesak Menteri ESDM untuk mengatur dan menetapkan masa transisi pengelolaan Blok Mahakam agar proses pengalihan pengelolaan Blok Mahakam dapat berjalan dengan baik serta operasi produksi tidak terganggu dan dijamin tidak terjadi penurunan lifting. 3. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI menyampaikan rekomendasi agar Komisi VII DPR RI mendesak Menteri ESDM untuk memberi kejelasan dan jaminan kepastian status kepegawaian para pekerja Blok Mahakam yang saat ini bekerja di bawah KKKS Total Indonesie, yang selanjutnya dapat terus dipekerjakan walaupun terjadi pengalihan pengelolaan Blok Mahakam kepada KKKS lain. 4. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI menyampaikan rekomendasi agar Komisi VII DPR RI mendesak Menteri ESDM memberikan kesempatan bagi pemerintah daerah melalui BUMD untuk berpartisipasi dalam pengelolaan Blok Mahakam dengan memberikan alokasi participating interest (PI) dan perlu adanya aturan atau ketentuan tentang pelaksanaan PI yang menjamin bahwa PI yang diberikan kepada Pemda (BUMD) tidak diambil atau dikerjasamakan lagi dengan pihak swasta atau asing. 5. Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI menyampaikan rekomendasi agar Komisi VII DPR RI mendorong Ditjen Migas Kementerian ESDM, PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk untuk mengembangkan jaringan gas kota bagi masyarakat. 9

H. PENUTUP Demikian Laporan Kegiatan Kunjungan Spesifik Komisi VII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur, dengan harapan dapat memberi masukan dan pertimbangan bagi Komisi VII DPR RI untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Jakarta, 15 April 2015 Tim Kunjungan Komisi VII DPR RI Ketua Tim, Dr. Ir. H. Kardaya Warnika, D.E.A 10