BAB I PENDAHULUAN. (MKK) Program Studi dan Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP). Fisika Terapan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB 1 PENDAHULUAN. Fakultas. Salah satu program studi yang terdapat di UPI yaitu Pendidikan Tata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB I PENDAHULUAN. Program studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 ALAT PENILAIAN PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia berkualitas yang perlu di kembangkan dan tetap dijaga

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG METODA PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

2015 PENERAPAN PENGETAHUAN MENGOLAH KUE INDONESIA PADA PRAKTIK MEMBUAT KUE-KUE INDONESIA DARI BERAS SISWA SMKN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. ialah muatan listrik yang bergerak dari tempat yang berpotensial tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Manajemen waktu belajar mahasiswa pada penyelesaian tugas mata kuliah seminar Tata Boga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga pengisi

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENDAPAT MAHASISWA TENTANG LABORATORIUM SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN PRAKTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

PENDAPAT SUPERVISOR TENTANG PENERAPAN SANITASI HIGIENE OLEH MAHASISWA PADA PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012: 80) bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Catu daya DC (power supply) merupakan suatu rangkaian elektronik yang. energi listrik untuk satu atau lebih beban listrik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. besar atau kecil sangat membutuhkan sumber daya manusia yaitu karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyelenggaraan pendidikan dan keselamatan kerja di lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Siti Fatimah Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester, dengan mengikuti format tabel berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu jenjang. pendidikan formal yang salah satu tujuannya adalah untuk menghasilkan Calon

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

Produksi : xxxxxxx. DEPDAG No. xxxx xxxx xxxx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG METODA PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mufti Ghaffar, 2015

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Restu Pangasih, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN SATE ATAU JENIS MAKANAN YANG DIPANGGANG PADA KESIAPAN MEMBUKA USAHA FOOD COURT

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Hasil Belajar Pengetahuan Bahan Makanan Pada Praktik Mengolah Makanan Kontinental Siswa Kelas XI SMKN 2 Baleendah

BAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROPOSAL INSTALASI PERUMAHAN. MERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA (Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

DISTRIBUSI MATA KULIAH PER SEMESTER (KURIKULUM 2008) PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN. 3 Laboratorium Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MESIN DC MOTOR DC PENGUATAN TERPISAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERALATAN LISTRIK RUMAH TANGGA YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PANAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang tercantum pada UU RI No.14 tahun 2005 pasal 1,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan industri di Indonesia tidak diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di wilayah iklim

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tim penyusun, Buku panduan program sarjana (S.1) dan Diploma 3

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diselenggarakan melalui jalur formal, non formal dan informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan berstruktur dan berjenjang. Pendidikan Tata Boga merupakan salah satu jalur pendidikan formal yang berada di Universitas Pendidikan Indonesia. Program Studi Pendidikan Tata Boga memiliki stuktur kurikulum yang terdiri dari Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Profesi (MKP), Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP), Mata Kuliah Keahlian (MKK), Mata Kuliah Keahlian (MKK) Program Studi dan Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP). Fisika Terapan merupakan Mata Kuliah Keahlian Program Studi dengan bobot 2 sks. Menurut Karpin (2012:2) rincian materi perkuliahan Fisika Terapan adalah : Pengukuran besaran-besaran fisika, pembacaan dan penulisan hasil pengukuran dengan menggunakan satuan Sistem Internasional (SI) dengan memperhatikan angka penting, kesalahan pengukuran dan konversi besaran dasar dan turunan; konsep-konsep listrik searah (DC), listrik bolak-balik (AC); energi (usaha), daya listrik, dan besar biaya listrik yang digunakan; konversi energi listrik pada peralatan listrik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari; bahan-bahan listrik, pemasangan dan penggunaannya; penggunaan, perbaikan kerusakan ringan dan merawat peralatan listrik yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari serta efisiensi energi listrik. Pembelajaran di Program Studi Pendidikan Tata Boga terdiri dari teori yang dilaksanakan di kelas, praktek di laboratorium Tata Boga dan di industri yang terkait bidang boga. Tahapan praktikum di laboratorium Tata Boga terdiri dari tahapan persiapan, pengolahan dan penyajian. Tahap persiapan adalah tahapan menyiapkan

2 dan membersihkan bahan makanan yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan pada tahap persiapan seperti gelas ukur, timbangan dan kulkas. Tahapan pengolahan adalah proses mengolah bahan makanan menjadi makanan siap saji. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengolahan contohnya penghalusan bumbu dengan menggunakan blender, pengocokan bahan dengan menggunakan mixer, pembuatan nasi dengan menggunakan rice cooker dan pemanggangan kue dengan menggunakan oven listrik. Peralatan tersebut digunakan untuk membantu mempermudah proses pengolahan bahan makanan menjadi makanan yang siap disajikan. Tahapan akhir dalam praktikum adalah penyajian makanan yang telah diolah. Prinsip penggunaan alat praktikum di laboratorium Tata Boga memiliki keterkaitan dengan materi yang diajarkan dalam mata kuliah Fisika Terapan. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari penggunaan besaran dan satuan pada alat ukur untuk alat persiapan dan pengolahan serta pemanfaatan energi listrik pada alat persiapan dan pengolahan yang ada di laboratorium Tata Boga. Hasil belajar Fisika Terapan dapat diterapkan dalam penggunaan alat-alat di laboratorium Tata Boga. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kerusakan alat listrik di laboratorium Tata boga. Kerusakan alat yang sering terjadi di laboratorium Tata boga dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang prosedur penggunaan alat secara tepat. Prosedur penggunaan alat yang tidak tepat dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan kegagalan dalam pembuatan produk pada saat praktikum. Kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium Tata Boga salah satunya

3 dapat diakibatkan oleh bahaya listrik. Menurut Sumardjati (2008:1) tentang bahaya listrik, yaitu : Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan. Bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung seperti luka bakar akibat percikan api, luka bakar akibat kontak langsung dan jatuh. Bahaya listrik yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja di laboratorium disebabkan oleh bahan listrik seperti isolasi kabel rusak, bagian penghantar terbuka, sambungan terminal yang tidak kencang (Sumardjati, 2008:1). Penyebab kecelakaan kerja seperti isolasi kabel rusak, pengantar yang terbuka dan sambungan terminal yang tidak kencang dapat menyebabkan kerugian pada diri sendiri dan lingkungannya. Kerugian pada diri sendiri seperti luka bakar akibat sengatan listrik dan tersengat aliran listrik. Kerugian yang terjadi pada lingkungan seperti terjadinya kebakaran, ledakan dan kerusakan pada alat listrik. Kegagalan dalam pembuatan produk makanan di laboratorium Tata Boga disebabkan oleh kesalahan dalam prosedur pembuatan produk makanan dan kesalahan dalam penggunaan alat ukur. Berdasarkan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk meneliti mengenai penggunaan alat di Laboratorium Tata Boga untuk memperoleh gambaran tentang Penerapan Hasil Belajar Fisika Terapan dalam Penggunaan Alat di Laboratorium Tata Boga.

4 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Identifikasi masalah dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan adalah: 1. Kerusakan alat persiapan dan pengolah di laboratorium Tata Boga dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai prosedur penggunaan alat secara tepat. 2. Kecelakaan kerja pada saat praktek dapat disebabkan karena ketidakfahaman dalam penggunaan peralatan listrik dan bahan listrik pada alat persiapan dan pengolahan. 3. Kegagalan pembuatan produk dapat terjadi akibat penggunaan alat ukur yang tidak tepat dan ketidaksesuaian dalam prosedur pembuatan produk makanan. Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dan yang akan diteliti adalah : 1. Penerapan hasil belajar Fisika Terapan tentang besaran dan satuan pada alat persiapan dan alat pengolahan di laboratorium Tata Boga. 2. Penerapan hasil belajar Fisika Terapan tentang bahan listrik pada alat persiapan dan pengolahan di laboratorium Tata Boga. 3. Penerapan hasil belajar Fisika Terapan tentang konversi energi listrik pada alat persiapan dan pengolahan secara tepat di laboratorium Tata Boga. 4. Penerapan hasil belajar Fisika Terapan tentang efisiensi energi listrik pada alat persiapan dan pengolahan di laboratorium Tata Boga.

5 Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana penerapan hasil belajar Fisika Terapan dalam penggunaan alat di Laboratorium Tata Boga?. C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Tujuan umum: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan hasil belajar Fisika Terapan dalam penggunaan peralatan di laboratorium Tata Boga. 2. Tujuan khusus: Tujuan khusus penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang : a. Penerapan hasil belajar Fisika Terapan tentang besaran dan satuan pada alat persiapan dan alat pengolahan di laboratorium Tata Boga. b. Penerapan hasil belajar Fisika Terapan tentang bahan listrik pada alat persiapan dan pengolahan di laboratorium Tata Boga. c. Penerapan hasil belajar Fisika Terapan tentang konversi energi listrik pada alat persiapan dan pengolahan secara tepat di laboratorium Tata Boga. d. Penerapan hasil belajar Fisika Terapan tentang efisiensi energi listrik pada alat persiapan dan pengolahan di laboratorium Tata Boga.

6 D. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan hasil belajar Fisika Terapan dalam penggunaan peralatan di laboratorium Tata Boga. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi pada: 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga, khususnya angkatan 2010 dan 2011 sebagai gambaran penerapan hasil belajar Fisika Terapan dalam penggunaan alat di laboratorium Tata Boga. 2. Tenaga Pengajar atau Dosen Program Studi Pendidikan Tata Boga UPI khususnya Tim Dosen mata kuliah Fisika Terapan, dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang penerapan hasil belajar Fisika Terapan dalam penggunaan alat praktek di laboratorium Tata Boga. 3. Peneliti, dapat menambah wawasan tentang penerapan hasil belajar Fisika Terapan dalam penggunaan alat di laboratorium Tata Boga, serta menambah pengalaman dalam menulis karya ilmiah. F. Stuktur Organisasi Skripsi Penulis menyajikan urutan penulisan setiap Bab sebagai berikut :

7 1. Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. 2. Bab II Kajian Pustaka, berisi teori-teori yang yang mendukung dan relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti. 3. Bab III Metode Penelitian, berisi mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi mengenai analisis data dan pembahasan hasil penelitian. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan.