BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tetapi hal ini masih banyak diterapkan diruang-ruang kelas dengan alasan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap sekolahan adalah hasil belajar siswa. Berhasil atau tidaknya suatu. siswa bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk meningkatkan kualitas diri seseorang di

BAB I PENDAHULUAN. Matematika. Kondisi semacam ini sungguh ironis, Banyak guru yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. SD Negeri Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh : MAMIK PURWITOSARI A

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dimana hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa pada saat proses

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tentu tidak lepas dari dunia pendidikan. Karena. adalah dengan cara memeperbaiki proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan situasi hingga terjadinya proses belajar pada diri siswa.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: ERWIN SETYANINGSIH

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan pendidikan khususnya pendidikan di sekolah. Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan suatu bangsa. manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan. Undang-Undang Sistem

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan wadah kegiatan sebagai pencetak

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiasi praktek pembelajaran di kelas. Pada umumnya guru

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG SISI DATAR DAN KETRAMPILAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL ( PTK

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia akan dapat menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah. pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mengelola, mencetak dan. daya manusia yang handal dan berwawasan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk social tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. manusia harus dilandasi dengan akhlak al-karimah. Kepentingan akhlak ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang sangat luas mengakibatkan adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, karena melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang memiliki kompetensi yang berbeda-beda. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan di SD Negeri 02 Bangsri, meskipun sudah menerapkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) namun dalam pelaksanaan pembelajaran masih menitik beratkan metode pembelajaran pada paradigma lama, yaitu metode konvensional, yang inti kegiatannya adalah ceramah, latihan soal, dan penugasan. Dalam pembelajaran konvensional, kegiatan proses pembelajaran didominasi oleh guru sedangkan siswa hanya duduk mendengarkan, mencatat, dan mencontoh cara-cara guru menyelesaikan soal-soal yang pada akhirnya dapat membuat siswa pasif dan cenderung hanya menghafal jawaban saja. Pembelajaran dengan model seperti ini tidak membuat siswa aktif sehingga menyebabkan kurangnya minat siswa dalam proses 1

2 pembelajaran yang berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang kurang optimal. Dalam metode active learning (belajar aktif) setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Agar murid dapat belajar secara aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. (Mulyasa, 2004:241) Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa perbedaan antara pendekatan pembelajaran active learning (belajar aktif) dan pendekatan pembelajaran konvesional, yaitu pembelajaran active learning berpusat pada anak didik, pembelajaran sangat menyenangkan dan tidak membosankan karena menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran yang modern, sedangkan pada pembelajaran konvensional pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa hanya diam mendengarkan dan mengerjakan tugas, sehingga pembelajaran menjadi kurang menyenangkan karena metode yang digunakan hanya ceramah, penugasan dan diskusi Perbandingan di atas dapat dijadikan bahan pertimbangan dan alas an untuk menetapkan strategi pembelajaran active learning di dalam kelas. Selain itu siswa tidak hanya sekedar mendengarkan saja, namun mereka juga perlu untuk membaca, menulis, berdiskusi dengan anggota teman yang lain

3 dalam memecahkan suatu masalah. Intinya adalah bagaimana siswa menjadi aktif sehingga mampu untuk menyelesaikan tugas tugas dengan menggunakan kemampuan berfikir yang lebih tinggi, seperti melakukan penelitian dan mempresentasikan di depan kelas. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang mulia ini disusunlah kurikulum yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan dan metode pembelajaran. Dalam pembelajaran guru akan menghadapi siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga guru dalam proses belajar mengajar tidak akan lepas dengan masalah hasil belajar siswanya, yang merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang akan diajarkan. Jadi inti dari proses pembelajaran adalah bagaimana siswa mampu menguasai materi pelajaran secara optimal. Salah satu prasyarat yang harus diwujudkan dalam proses pembelajaran adalah bagaimana guru mampu meningkatkan dan membangun partisipasi aktif siswa. Oleh Karena itu aktifitas dan kreatifitas guru dalam memotivasi siswa untuk terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran merupakan salah satu aspek yang menentukan

4 keberhasilan pencapaian tujuan dan kelancaran belajar yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar, diantaranya adalah materi pelajaran, tujuan pembelajaran, metode pengajaran, sarana dan prasarana. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan metode pengajaran yang tepat. Alasannya karena metode pengajaran merupakan bagian yang penting dalam proses belajar mengajar dan kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa, akan ditentukan oleh penggunaan metode yang tepat. Metode apa yang cocok agar siswa dapat berfikir kritis, logis, dapat memecahkan masalah dengan terbuka, kreatif, inovatif serta tidak membosankan, karena dari sekian banyak metode dan strategi dalam pembelajaran mempunyai kelebihan serta kekurangan. Salah satu strategi yang digunakan guru untuk mengaktifkan siswa adalah melibatkan siswa dalam pembelajaran di kelas yaitu dengan mengajak siswa maju kedepan kelas untuk mengerjakan soal dengan alat peraga yang disediakan oleh guru. Tetapi strategi seperti ini tidak terlalu efektif walaupun guru sudah mendorong siswa untuk berpartisipasi. Kebanyakan siswa terpaku menjadi penonton sementara kelas dikuasai oleh segelintir orang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam rangka mengurangi kejenuhan belajar pada peserta didik adalah dengan mengembangkan bahan ajar kedalam berbagai bentuk bahan ajar, misalnya bahan ajar yang berupa gambar. Bahan ajar memiliki banyak ragam/ bentuk.

5 Salah satu bentuk bahan ajar yang paling mudah dibuat oleh guru (karena tidak menuntut alat yang mahal dan keterampilan yang tinggi) serta membantu siswa untuk mengingat lebih lama. Mengembangkan bahan ajar sudah selayaknya merupakan kemampuan yang harus terus menerus ditingkatkan oleh setiap guru. Jika seorang guru tidak memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar yang bervariasi maka guru akan terjebak pada situasi pembelajaran yang monoton dan cenderung membosankan bagi peserta didik. Proses pembelajaran Matematika kelas IV di Sekolah Dasar dari hasil pengamatan ternyata belum optimal, sehingga berdampak terhadap kemampuan siswa dalam penguasaan materi/ bahan pelajaran yang sedang dipelajari. Kondisi ini yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian melalui suatu tindakan pembelajaran dengan menggunakan gambar sebagai upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode picture and picture pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Bangsri tahun pelajaran 2011/2012. Model ini akan di terapkan dalam penelitian guna meningkatkan hasil belajar penulis mengambil judul Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Bangsri Tahun Pelajaran 2011/2012.

6 B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Masih rendahnya hasil belajar Matematika mungkin dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang mengaktifkan siswa. 2. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan suatu pokok bahasan atau materi pembelajaran. C. BATASAN MASALAH Ada satu hal yang dipermasalahkan dalam penelitian ini yaitu metode pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti mencoba meneliti pengaruh penggunaan strategi pembelajaran Picture And Picture terhadap hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan menentukan keliling dan luas jajaran genjang dan segitiga. Agar penelitian dapat jelas dan terarah maka perlu diadakan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Ada dua metode pembelajaran yang dicoba diteliti pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode picture and picture dan pembelajaran konvensional. 2. Hasil belajar Matematika diartikan sebagai hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai siswa dalam suatu periode tertentu. Yaitu hasil belajar pada sub pokok bahasan menghitung luas dan

7 keliling segitiga dan jajaran genjang. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 02 Bangsri tahun ajaran 2011/2012 pada siswa kelas IV semester satu. D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah penerapan metode Picture and Picture dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran Matematika kelas IV SD Negeri 02 Bangsri. E. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode picture and picture pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Bangsri tahun pelajaran 2011/2012 F. PENEGASAN JUDUL Untuk memperjelas judul maka penulis tegaskan melalui penjelasan definisi operasionalnya sebagai berikut: 1. Upaya Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud; akal (W.J.S. Poerwadarminta; Kamus Umum Bahasa Indonesia; 2007)

8 2. Meningkatkan Meningkarkan adalah Menaikkan (derajat, taraf); mempertinggi, memperhebat (produksi); mengangkat diri. 3. Minat Minat adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu; perhatian; keinginan. 4. Belajar Belajar adalah proses yang harus dilalui manalaka seseorang ingin mencapai sesuatu yang diharapkan dapat berhasil dengan baik. 5. Siswa Siswa adalah murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah); pelajar. 6. Pembelajaran Pembelajaran artinya proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau mahluk hidup belajar. 7. Metode Picture and picture Metode pembelajaran dengan menggunakan media berupa gambar G. ALASAN PEMILIHAN JUDUL Adapun alasan pemilihan judul yang penulis ajukan, yaitu : 1. Untuk meningkatkan mutu pendidikan Matematika, karena dengan model pembelajaran ini merubah anggapan bahwa matematika yang sulit

9 ternyata dengan penerapan gambar siswa lebih mudah untuk memahaminya. 2. Pada umumnya pelajaran matematika yang disampaikan dengan teori saja sulit dipahami dan kurang diminati, sehingga penulis meneliti hal tersebut. 3. Dengan adanya alat peraga berupa gambar, anak-anak menjadi lebih bersemangat dalam menerima pelajaran, lebih mudah dalam mengerjakan tugas dan praktek sehingga pengalaman yang diperoleh tidak mudah hilang (colloring) H. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan kajian untuk menigkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya, yaitu penelitian yang berhubungan dengan penerapan metode picture and picture pada mata pelajaran Matematika siswa kelas IV SD Negeri 02 Bangsri. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Pembelajaran Matematika lebih menarik dan menyenangkan. 2) Memberikan pengalaman belajar yang menarik dan berkesan. 3) Dapat meningkatkan minat belajar pada siswa.

10 b. Bagi Guru 1) Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. 2) Media gambar dapat dijadikan modelling dalam kegiatan belajar mengajar. 3) Media gambar dapat dijadikan sebagai sarana bagi guru untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dan trampil dalam pembelajaran Matematika. 4) Sebagai acuaan bagi guru dalam meningkatkan minat belajar serta pemilihan metode pembelajaran Matematika. c. Bagi Sekolah 1) Meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika dalam menentukan keliling dan luas bangun datar sederhana baik dari segi proses maupun hasil. 2) Memberikan masukan tentang penyediaan media pembelajaran dalam pengembangan kurikulum berdasarkan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum KTSP. d. Bagi Peneliti yang Lain 1) Sebagai bahan atau sumber referensi untuk penelitian serupa di masa yang akan datang. 2) Menambah wawasan mengenai penggunaan media yang inovatif dan kreatif dalam pembelajaran Matematika