PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MTs

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SMP kelas VIII melalui metode Personalized System of Instruction (PSI).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang telah dilakukan. Penelitian

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dengan Metode Brainstroming

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dari hasil pengolahan

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Risna Cahyani

Gambar 3.1. Nonequivalent Groups Pretest-Posttets

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data penelitian berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS I

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

PENGARUH PENERAPAN CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 09 SALATIGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: Pembelajaran, hal.

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. serta sikap siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok kedua sebagai kelompok Kontrol. Kelompok eksperimen memperoleh

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan

PENGARUH METODE BERBASIS PROYEK MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume II Nomor 1, Desember 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB III DESAIN PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah matematis dan self-regulated learning siswa yang

JETIS PONOROGO TAHUN PELAJARAN

Ibnu Hadjar Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Tadulako

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA SMP NEGERI 1 RAWAMERTA

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MTs Dede Siti Nurjanah Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Subang ABSTRAK Penelitian ini berawal dari permasalahan masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika di MTs Al-Ishlah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah peningkatan kemampuan berpikir kreatif dengan penerapan model discovery learning lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan pembelajaran ekspositori. 2) Apakah sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan penerapan model discovery learning. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif dengan penerapan model discovery learning lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan model ekspositori; 2) Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan penerapan model discovery learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Al-Islah yang terdiri dari dua kelas. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu kelas eksperimen (VII-D) yang berjumlah 32 siswa dan kelas kontrol (VII-E) yang berjumlah 32 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif siswa dan diolah menggunakan bantuan software (Statistical Product and Service Solutions 17) SPSS 17. Berdasarkan analisis data gain ternormalsasi menggunakan uji dua rata-rata diperoleh bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan model discovery learning lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Hasil analisis angket menunjukan bahwa hampir setengahnya siswa setuju terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model discovery learning. Kata kunci: discovery learning, kemampuan berpikir kreatif 24

A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pendidikan di sekolah merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Dikatakan demikian, karena keberhasilan pendidikan siswa ditunjang oleh bimbingan dari orang tua, masyarakat yang kondusif, serta program pendidikan melalui lembaga pendidikan yang benar, terencana, dan sistematis. Kolaborasi antara komponen tersebut turut menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah. Pendidikan sangatlah penting, artinya tanpa pendidikan manusia akan sulit untuk berkembang dan bahkan akan terbengkalai. Pendidikan saat ini diarahkan untuk membantu siswa menjadi mandiri dan terus belajar sepanjang hidupnya, sehingga dari proses pembelajaran siswa dapat memperoleh hal-hal yang dapat membantu siswa menghadapi tantangan dalam menjalankan kehidupan. Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan pada semua jenjang pendidikan dan mempunyai sifat khas yaitu konsep-konsepnya yang tersusun secara terstruktur, logis, dan sistematis. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia, (Yusnawan, 2013 : 3). Dalam tujuan pembelajaran matematika disebutkan bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran orisional, rasa ingin tahu membuat dugaan serta mencoba-coba. Kegiatan matematika tidak hanya aktif saja tapi juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, karena kreativitas dalam pembelajaran dapat menciptakan situasi yang baru, menarik dan tidak monoton sehingga siswa akan terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Untuk itu, perlu suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Siswa harus diberikan kesempatan untuk mencari pengalaman sendiri serta dapat mengembangkan aspek pribadinya, dengan kata lain aktivitas siswa dalam pembelajaran bukan hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru. Banyak siswa yang merasa kesulitan belajar dalam berpikir kreatif, karena dalam proses pembelajaran siswa sering dibingungkan dengan konsep yang tidak membangun pengetahuan dan tidak diadaptasikan ke dalam situasi dunia nyata serta aplikasi dalam 25

kehidupan. Selain itu proses pembelajaran yang sering terhambat karena kurangnya sarana atau media pembelajaran yang menunjang. Menurut (Yunianta, 2013 : 2) pola berpikir kreatif dalam matematika dimulai dari adanya masalah matematika. Pengembangan kemampuan berpikir kreatif matematis ini diperlukan agar siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah khususnya dalam matematika dengan berbagai macam cara. Menurut Sudjana (dalam Supriyanto, 2014 : 166), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Rendahnya nilai hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika di MTs Al-Ishlah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah pembelajaran yang belum memberdayakan kemampuan berpikir kreatif siswa, siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran dan cenderung pasif, kegiatan siswa belajar selalu diam saja ketika mendapatkan kesulitan dalam belajar, siswa selalu menunggu guru untuk memberikan contoh-contoh soal dan cara pengerjaannya yang benar tanpa mencoba untuk berpikir mengerjakan sendiri, siswa selalu mengandalkan guru dalam menyimpulkan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menggunakan model discovery learning dalam meningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Maka, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut. 1. Apakah peningkatan kemampuan berpikir kreatif dengan penerapan model discovery learning lebih baik daripada model ekspositori? 2. Apakah sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan penerapan model discovery learning? B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain penelitian bentuk pretes dan postes. Ada dua kelompok yang terlibat di dalam penelitian ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan penerapan model discovery learning sedangkan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model ekspositori. Dengan demikian, menurut (Arikunto, 2013 : 120) desain eksperimen dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 26

O x O -------------------- O O Keterangan X : kelas yang mendapatkan perlakuan khusus (model discovery learning) O : pemberian pretes dan postes Pada desain ini, terlihat bahwa kedua kelompok masing-masing diberi pretes dan postes diasumsikan merupakan efek dari eksperimen. C. Hasil Penelitian Gain ternormalisasi yaitu digunakan untuk mengetahui kriteria gain yang diperoleh. Gain ternormalisasi bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa dengan model discovery learning. Data yang diperoleh berasal dari siswa kelas eksperimen dan kelas kelas kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh, maka berikut ini analisis statistik deskriptif dari data skor gain ternormalisasi. 1. Uji Normalisasi Gain Ternormalitas Uji normalitas dilakukan untuk menentukan data hasil gain normalisasi. Uji normalitas dilakukan dengan menguji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis pengujian sebagai berikut. H 0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal. H 1 : Data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut. Jika signifikansi 0,05 maka H 0 diterima, sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka H 1 ditolak. Hasil uji normalitas menggunakan SPSS 17 untuk kemampuan berpikir kreatif siswa dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Gain Normalisasi Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. Eksperimen.219 32.000 Kontrol.170 32.019 27

Berdasarkan hasil pada Tabel 1, diperoleh uji data Kolmogorov-Smirnov postes kelas eksperimen memiliki nilai signifikan 0,000 dan kelas kontrol memiliki nilai signifikan 0,019. Berdasarkan kriteria pengujian maka H 0 ditolak untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua data sampel tidak berdistribusi normal, maka tidak dilakukan uji homogenitas varians. Pengujian yang dilakukan selanjutnya adalah uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji non-parametrik Mann-Whitney. 2. Uji Perbedaan Rata-rata Gain Normalisasi Uji perbedaan rata-rata gain normalisasi dalam penelitian ini menggunakan uji nonparametrik Mann-Whitney. Dengan rumus hipotesisnya. H 0 H 1 : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. : Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut. Jika nilai Signifikansi 0,05 maka H 0 diterima. Jika nilai Signifikansi < 0,05 maka H 0 ditolak. Tabel 2. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Gain Normalisasi Test Statistics a Nilai Mann-Whitney U 264.000 Wilcoxon W 792.000 Z -3.334 Asymp. Sig. (2-tailed).001 a. Grouping Variable: kelas Berdasarkan Tabel 2 di atas hasil perhitungan dengan uji mann whitney diperoleh hasil nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka H 0 ditolak. Sehingga peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa melalui model discovery learning secara signifikan berbeda dengan model pembelajaran ekspositori. Berdasarkan data pada statistik deskriptif, diperoleh bahwa rata-rata indeks gain kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan 28

berpikir kreatif matematika siswa yang menggunakan model discovery learning lebih tinggi dari pada model ekspositori. Karena dilihat dari rata-rata kelas eksperimen 0,39 dan kelas kontrol 0,22 dapat disimpulkan bahwa model discovery learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. D. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dari pengujian hipotesis terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai penggunaan model discovery learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa di MTs Al-Ishlah Compreng diperoleh beberapa simpulan. 1. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif dengan penerapan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan model ekspositori. 2. Sikap siswa hampir setengahnya setuju terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model discovery learning. E. Daftar Pustaka Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Jakarta: Rineka Cipta Supriyanto. (2014). Penerapan Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI B Mata Pelajaran Matematika Pokok Pembahasan Keliling dan Luas Lingkaran di SDN Tanggul Wetan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. [online]. Tersedia di: Jurnal.unej.ac.id/index.php/pancaran/article/view file/753/571. [25 Juni 2016]. Yunianta. (2013). Hambatan Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis. [online]. Tersedia di: http//ris.uksw.edu/download/jurnal/kode/101083. [25 Juni 2016]. Yusnawan. (2013). Penerapan Metode Penemuan Terbimbimbing Untuk Meninggkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Gradien di Kelas VIII SMP Negeri 9 Palu. [online]. Tersedia di: jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/jepmt/.../2168. [30 April 2016]. 29