BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki multi peran sehingga menciptakan kondisi belajar mengajar yang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Dalam hal. ini subjek pembelajaran adalah peserta didik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep matematika. Akibatnya. prestasi matematika siswa secara umum belum menggembirakan.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan berkembangnya zaman menuntut manusia agar mampu

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak prose. kemampuan bidang lain, suatu transfer belajar.

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

ق ال ل ه م وس ى ه ل أ ت ب ع ك ع ل ى أ ن ت ع ل م ن مم ا ع ل م ت ر ش د ا

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. siswa mampu menyelesaikan semua persoalan-persoalan yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

SKRIPSI. Oleh : FIFI FATMALA NIM

BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ZAKAT FITRAH DAN MAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik dan bernilai,

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa berpikir logis, rasional, kritis, ilmiah dan luas. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. semua orang berkepentingan dengan pendidikan. Orang yang ingin memperbaiki

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pengajarannya, oleh karena itu setiap pengajar menginginkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dari proses belajar yang

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan dasar dalam belajar di

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, sampai kapan dan dimanapun ia berada. sebagaimana sabda

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan mata pelajaran yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. terwujud apabila strategi-strategi belajar yang digunakan mampu menimbulkan

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia pendidikan. Salah satu ilmu. batas tertentu perlu menguasai matematika.

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

BAB I PENDAHULUAN. Diberikannya pelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Hasil observasi di sekolah MTs Muslimat NU pada tanggal 05-08

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian masalah bilangan pengertian tersebut terdapat pada Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Masalah adalah sebuah kata yang sering terdengar oleh kita. Namun sesuatu

ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS

I. PENDAHULUAN. Dari hasil observasi peneliti, menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran mata

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar dapat dilakukan secara tertib dan efektif. 1 Perubahan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

I. PENDAHULUAN. dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya. Dengan. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

DAFTAR RUJUKAN. Ahmadi, Abu Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

I. PENDAHULUAN. Hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia kelas XI SMA YP Unila Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal umum yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. 1 Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

P 42 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-4 SMAN 1 SIAK HULU.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia berkembang sangat pesatnya, sesuatu yang semula tidak dapat

BAB V PENUTUP. dalam aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Geografi XI IPS 1 di. SMA N 1 Pleret, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan fisikomotor.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikatnya, menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi seluruh umat manusia di muka bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat At-Taubah (9) ayat 122: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. Ayat diatas merupakan salah satu ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang kewajiban manusia menuntut ilmu. Bahkan pada saat akan pergi ke medan perang, tidak semua mukminin yang wajib ikut berperang membela agama, tetapi ada utusan dari tiap-tiap golongan yang tidak ikut berperang untuk menuntut ilmu. Karena dengan menuntut ilmu, manusia dapat menggunakan akalnya dengan baik. Dengan akallah, manusia dapat belajar mengubah tingkah laku menjadi lebih baik dan dapat membedakan sesuatu

2 yang baik ataupun buruk. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Az-zumar ayat 9:.Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. 1 Belajar di sekolah dan perguruan tinggi merupakan salah satu usaha manusia untuk meperoleh ilmu. Tidak hanya ilmu akhirat, namun juga ilmu dunia. Ilmu kimia merupakan salah satu ilmu dunia yang kehadirannya sangat bermanfaat bagi berbagai aspek dan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan dalam bidang Ilmu dan Teknologi (IPTEK). Proses pemerolehan ilmu kimia ini didapatkan dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran kimia ternyata membutuhkan pemahaman dan ketelitian yang tinggi, karena pelajaran kimia selain berupa teori yang bersifat hafalan dan pemahaman, juga bersifat abstrak dan dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan belum pernah diperolehnya ketika di SD dan ketika di SMP hanya mempelajari pengenalan dasar ilmu kimia saja. Rendahnya hasil belajar siswa di SMA PGRI Pekanbaru berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru kimia, ibu Selfia Wardani, S.Pd., 1 Zainal Asril, Micro Teaching, Raja Grafindo Persada, Padang, 2010, hlm. 19

3 terutama pada pokok bahasan Termokimia kelas XI IPA tahun 2012/2013 disebabkan oleh beberapa aspek, diantaranya yaitu kurangnya pemahaman siswa tentang materi kimia, sehingga siswa tidak mengerti bagaimana cara menyelesaikan soal terutama perhitungan kimia, dan siswa cenderung pasif. Disamping itu, sebab lainnya adalah hanya sebagian siswa yang mampu menyelesaikan atau mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru dan hasil latihan serta ulangan kimia siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu dibawah 75. Hanya 6 dari 36 siswa atau 17% siswa yang nilai ulangan pada pokok bahasan Termokimia diatas nilai KKM. 2 Oleh karena itu dibutuhkan suatu inovasi baru dalam proses pembelajaran. Diantaranya memvariasikan metode pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran kimia tersebut. Jika penerapan model atau strategi tidak sesuai dengan materi maka akan membuat siswa semakin kebingungan dan proses pembelajaran tidak berjalan dengan lancar. Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan (journey), yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. 3 Guru mempunyai tugas dan peran yang sangat menentukan terutama dalam memberikan bimbingan dan bukan lagi bertugas sebagai transfer of knowledge (mentransfer pengetahuan) kepada siswanya. 2 Selfia Wardani, Wawancara, Pekanbaru, 20 April 2013 3 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2010, hlm. 40-41

4 Model pembelajaran merupakan hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan seorang guru. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bingkai atau bungkus dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang rangkaian kegiatannya dilakukan oleh siswa dalam suatu kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, ada 4 unsur penting dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK), yaitu adanya peserta dalam kelompok; adanya aturan kelompok; adanya upaya belajar setiap anggota kelompok; dan adanya tujuan yang harus dicapai. 4 Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dikembangkan oleh Spencer Kagan. Model ini merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar melalui kelompok yang diawali dengan pemberian nomor yang berbeda pada kelompok. Kelebihan model pembelajaran ini yaitu semua siswa dituntut dan harus siap untuk menjelaskan hasil kerja kelompok mereka kepada guru dan semua kelompok. Selain itu ada tanggung jawab semua anggota terhadap kelompoknya. hlm. 239 4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2007,

5 Anita Lie menyatakan model pembelajaran Numbered Heads Together memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu juga mendorong siswa meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini bisa digunakan untuk setiap mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. 5 Jadi, model pembelajaran kooperatif NHT ini juga dapat digunakan untuk mata pelajaran kimia yang bersifat hitungan dan konsep. Martilis telah melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Minyak Bumi Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darussakinah Batu Bersurat Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Hasil belajar siswa mengalami peningkataan sebesar 22,8 %. 6 Selain itu, Isnayanti Rahmasari juga melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Hidrokarbon di Kelas X SMA Negeri Kampar Timur Kabupaten Kampar pada penelitian ini juga dinyatakan terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 21,4 %. 7 5 Anita Lie, Cooperatif Learning, Jakarta, Bumi Aksara, 2004, hlm. 59 6 Martilis, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Minyak Bumi Kelas XI Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darussakinah Batu Bersurat Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Uin Suska Riau, Pekanbaru, 2012. 7 Isnayanti Rahmasari, Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia pada Pokok Bahasan Hidrokarbon di Kelas X SMA Negeri Kampar Timur Kabupaten Kampar, UIN Suska Riau, Pekanbaru, 2012.

6 Berdasarkan pemaparan latar belakang permasalahan di atas, peneliti melakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Termokimia di Kelas XI IPA SMA PGRI Pekanbaru. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian ini, maka penulis perlu menegaskan beberapa istilah yang terdapat pada judul. 1. Model pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. 8 2. Numbered Heads Together (NHT) merupakan model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini juga mendorong siswa meningkatkan semangat kerjasama mereka. 9 3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 10 Hasil belajar yang peneliti maksud adalah aspek kognitif siswa. 8 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Rajawali Pers, Jakarta, 2011, hlm. 54 9 Anita Lie, Loc.Cit. 10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008, hlm. 22

7 4. Termokimia adalah ilmu yang membahas tentang kalor reaksi yang menyertai reaksi kimia. 11 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat mengindentifikasikan masalah sebagai berikut: a. Tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran kimia masih rendah, karena siswa masih banyak kurang mengerti bagaimana penyelesaian soal kimia. b. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. c. Hanya sebagian siswa yang mampu menyelesaikan atau mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. d. Model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) belum pernah di lakukan di kelas XI IPA SMA PGRI pada pokok bahasan Termokimia. 2. Batasan Masalah Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti jika dibandingkan dengan luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada pada penelitian ini, maka berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada : a. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) b. Tujuan penerapan model ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar 11 Syukri, Kimia Dasar 1, Penerbit ITB, Bandung, 1999, hlm. 84

8 c. Pokok bahasan yang diteliti adalah Termokimia d. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA PGRI Pekanbaru. 3. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah: a. Apakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Termokimia di kelas XI IPA SMA PGRI Pekanbaru? b. Jika terjadi peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT), seberapa besarkah peningkatannya? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Termokimia di kelas XI IPA SMA PGRI Pekanbaru. b. Untuk mengetahui kategori peningkatan hasil belajar siswa menurut klasifikasi N-Gain setelah mengikuti pembelajaran dengan model Numbered Heads Together (NHT). 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap pelaku yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti:

9 a. Siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran kimia. b. Guru dapat menjadikan informasi untuk menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan proses belajar-mengajar khususnya pada pokok bahasan Termokimia. c. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran pada waktuwaktu yang akan datang. d. Akademis penelitian ini akan dapat memperkaya dan manambah pengalaman untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran kimia. e. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan menjadi pedoman bagi peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran di masa yang akan datang.