PENGARUH KETEBALAN KAIN TAFFETA TERHADAP HASIL JADI LENGAN BELIMBING (STARFRUIT SLEEVE) PADA BOLERO

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH JUMLAH LAPIS HEAD SLEEVE TERHADAP HASIL JADI CRATER SLEEVE PADA BLUS

Widatun Nafila Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH TINGGI KERUCUT TERHADAP HASIL JADI KERUCUT PADA CAPE

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 67-73

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal 29-36

Vischa Cinthia Valentina S1 Pendidikan Tata Busana 2011, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH KOMPOSISI WARNA (PAGODA RED, WINDSOR PURPLE, MADONNA BLUE) TERHADAP KUALITAS WARNA UNGU PURPLE PADA KAIN KATUN DENGAN TEKNIK TIE DYE

PEMBUATAN HIASAN TAS DENGAN TEKNIK BORDIR APLIKASI SERUNI TIGA DIMENSI DARI KAIN CHIFFON, ORGANDI DAN SATIN

PERBANDINGAN HASIL JADI VEST DENGAN KERAH SETALI ANTARA JENIS KETEBALAN LINING TAFFETA

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal

Santi Sri Wulandari Mahasiswa Program S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA

PENGARUH JUMLAH KAITAN BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI TUNISIAN CROCHET PADA CLUTCH BAG

Mega Citra Tiarasiwi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 46-52

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 74-78

e-journal. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31

PENGARUH JENIS KAIN TERHADAP HASIL JADI BORDIR TIGA DIMENSI PADA HAIRPIECE

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS ALAT PENGGULUNG TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN ANTARA ROTTO DAN MAGIC ROLLER

PENGARUH PERBANDINGAN ASETON DENGAN AIR TERHADAP HASIL JADI CREPING PADA KAIN DENIM Ima Rachmawati

PENGARUH JUMLAH HELAI BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI SULAMAN HARDANGER PADA BOLERO

Yesy Rusmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PERBEDAAN HASIL JADI SULAM SISIR DENGAN MENGGUNAKAN BENANG WOOL, BENANG POLYESTER DAN BENANG NYLON PADA HIASAN DINDING

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

Oktavina Lis Juje Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 53-59

Anneke Endang K Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH JENIS SETIK BORDIR TERHADAP HASIL JADI BORDIR KEBAYA MODIFIKASI PADA BAHAN TULLE

PEMBUATAN BLOUSE ORIGAMI BERBAHAN KAIN KATUN DENGAN MENERAPKAN 3 JENIS FUSIBLE INTERFACING

PERBEDAAN LEBAR KAMPUH 1 CM, 2 CM DAN 3 CM UNTUK ISIAN SULAM USUS BERBAHAN SATIN PADA HASIL JADI CLUTCH BAG DENGAN MOTIF DEKORATIF

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

PENGARUH PERBANDINGAN JARAK ANTAR RUFFLES TERHADAP HASIL MANIPULATING FABRIC HIGH MASSED RUFFLES PADA SARUNG BANTAL KURSI

DAFTAR GAMBAR. 1. Sepatu Mesin Jarum Mesin Sekoci Spul Kapur Jahit Pita Ukur...

PERBEDAAN HASIL JADI LEKAPAN APLIKASI BUNGA PLEATS ANTARA KETIGA JENIS KAIN ORGANDI POLYESTER PADA KAFTAN

PENGARUH UKURAN PANJANG LAJUR TERHADAP HASIL JADI RUFFLE

PENGARUH NOMOR BENANG COTTON TERHADAP HASIL TATTING PADA KERUDUNG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

PENGURANGAN PANJANG BAHU PADA PEMBUATAN LENGAN PHILIPINE BERBAHAN KAIN TAFFETA

Vionita Adhelya Aliem Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

Wulan Cahyaningrum Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

STUDI KOMPARASI HASIL JADI BLUS BATWING SLEEVE WITH GATHERED BODICE MENGGUNAKAN KAIN SIFON SUTERA DAN SATIN SUTERA

PERAN TUTOR SEBAYA DALAM PELATIHAN LEKAPAN KAIN PADA BUSANA ANAK DI UPT PELATIHAN KERJA JOMBANG

PENGARUH JENIS KAWAT TERHADAP HASIL JADI BROS

PENGARUH INTERFACING TERHADAP HASIL KERUDUNG BORDIR. Sarifatul Fitriyah. Yuhri inang

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

Fashion and Fashion Education Journal

PERBEDAAN HASIL KETEPATAN UKURAN BLUS LURIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN TEKNIK RELAXING DAN TOLERANSI UKURAN

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

PENGARUH PANJANG FLOUNCE TERHADAP HASIL JADI CIRCLE FLOUNCE SKIRT ASYMMETRIC DENGAN MENGGUNAKAN HORSEHAIR

e-journal. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Mei 2014, Hal 65-70

PERBEDAAN JUMLAH MASSA MORDAN KAPUR TERHADAP PEWARNAAN KULIT KECAMBAH KACANG HIJAU PADA BAHAN SUTERA

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Ninik Kholifah Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PEMETAAN BORDIR PADA BUSANA WANITA DITINJAU DARI DESAIN, TEKNIK DAN TERAPAN BORDIR PADA UKM BORDIR DI SIDOARJO

Pengaruh Permainan Scramble dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT ROK DRAPERY MELALUI PELATIHAN PADA SISWA KELAS XII SMK YPM 2 TAMAN SIDOARJO

PENYESUAIAN POLA DASAR SISTEM DANCKAERTS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK

BAB III METODE PENELITIAN

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

PENGEMBANGAN KONSTRUKSI POLA LENGAN BIDADARI DENGAN SISTEM DJUMIAH

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal

Fashion and Fashion Education Journal

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN

Setia Rochmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Yuni Wulandari Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

LABORATORIUM TATA BUSANA JURUSAN PKK FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JL Dr Setiabudhi no 27 Telp BANDUNG 40154

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL...

PENINGKATAN KETERAMPILAN MERIAS WAJAH KARAKTER MELALUI PELATIHAN BAGI SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 LAMONGAN

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN TERHADAP HASIL JADI ROK SETENGAH LINGKAR PADA MODEL UKURAN M

PENGARUH JUMLAH KANDUNGAN CAT TEKSTIL TERHADAP HASIL JADI PEWARNAAN MOTIF DENGAN TEKNIK BLOCK PRINTING PADA JAKET BERBAHAN SUEDE SINTETIS

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

PENGARUH JENIS ANYAMAN TERHADAP HASIL JADI CAPE DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN KULIT IMITASI

Fashion and Fashion Education Journal

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

KOMPETENSI APLIKASI SHADING DAN TINTING PADA MAKE UP KOREKSI UNTUK BENTUK WAJAH BULAT, PERSEGI DAN SEGITIGA TERBALIK

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

PENGARUH KAIN KANVAS TERHADAP HASIL JADI ORIGAMI TEKSTIL SEBAGAI AKSESORIS. Titing Wijayanti. Sri Achir

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, Edisi Yudisium Periode Agustus 2013, Hal

Transkripsi:

PENGARUH KETEBALAN KAIN TAFFETA TERHADAP HASIL JADI LENGAN BELIMBING (STARFRUIT SLEEVE) PADA BOLERO Anik Ferawati Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya anik_fera@yahoo.com Anneke Endang Karyaningrum Dosen Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya anneke.endang@yahoo.com Abstrak Lengan memiliki jenis yang bermacam-macam, salah satunya yaitu lengan belimbing (Starfruit Sleeves). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan kain taffeta terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) pada bolero. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Variabel bebas adalah kain taffeta tipis (0,07 mm), sedang (0,08 mm) dan tebal (0,17 mm), variabel terikat adalah hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) ditinjau dari aspek kestabilan bentuk, volume, dan kerataan. Metode pengumpulan data berupa observasi. Analisis data yang digunakan adalah anava tunggal dengan bantuan program SPSS 15. Hasil uji anava menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kain taffeta tipis, sedang dan tebal terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) (meliputi: kestabilan bentuk, volume, dan kerataan). Kain taffeta tebal menghasilkan bentuk lengan belimbing yang sangat baik dibandingkan dengan kain taffeta sedang maupun tipis. Kain taffeta sedang dan tebal menghasilkan volume lengan yang sangat baik dibandingkan dengan kain taffeta tipis cukup baik. Kain taffeta tebal menghasilkan kerataan lengan yang sangat baik dibandingkan dengan kain taffeta tipis maupun sedang. Kata Kunci : Hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) dan jenis ketebalan kain taffeta. Abstract Sleeve has a variety of types, one of which is starfruit sleeve. This research aimed to know effect of taffeta fabric thickness toward the outcome of starfruit sleeve on bolero. Type of this research was experimental research. The insdependents variables were taffeta fabric of thin (0,07 mm), moderate (0,08 mm) and thick ()0,17 mm), dependents variables were the outcome of starfruit sleeve viewed from shape stability, volume and flatness. Data collecting method was observation. Data analysis used was one way anava with SPSS 15 program. Anava test result shows that there was significant effect among thickness of thin, moderate, and thick toward the outcome of starfruit sleeve (involving: shape stability, volume and flatness). Produce thick taffeta fabric shape starfruit sleeve very good compared with taffeta fabric moderate and thin. Taffeta fabric moderate and thick produces starfruit sleeve excellent volume while thin taffeta fabric produces a pretty good starfruit sleeve volume. Medium and thick taffeta fabric flatness produces a very good starfruit sleeve, while the thin taffeta fabric flatness produces a good starfruit sleeve. Keywords: The outcome of starfruit sleeve and thickness of taffeta fabric. PENDAHULUAN Desain busana wanita memang tidak pernah berhenti pada satu titik yang benar-benar statis. Busana wanita selalu bergerak seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai desain busana baru dari dunia fashion seolah diciptakan khusus untuk wanita. Salah satu busana wanita yang sudah banyak digemari kaum hawa yaitu bolero. Bolero memberikan aksen yang elegan bagi siapapun yang mengenakannya. Bolero yang berkembang saat ini sangat bervariasi baik bentuk bolero maupun bentuk dari lengannya. Bentuk lengan pada bolero sangat bervariatif sebagaimana yang diketahui bahwasannya jenis-jenis lengan banyak sekali antara lain yaitu: lengan kop, lengan balon, lengan melon, lengan puff, lengan belimbing. Pada umumnya lengan berbentuk lurus, mengembung dengan kerutan dibawah maupun diatas. Lengan merupakan suatu jenis busana yang menutupi semua atau sebagian lengan. Lengan memiliki beberapa jenis salah satunya yaitu lengan belimbing (Starfruit Sleeves). Bentuk lengan belimbing (Starfruit Sleeves) ini sangat unik yaitu terdapat potongan panelpanel berbentuk setengah lingkaran dan cembung, berujung sedikit lancip (Nakamichi, 2010 b: 40). Pada awal pra eksperimen peneliti mencoba menerapkan pada kain blaco dengan jumlah panel 6, 8 dan 11. Dari hasil pengamatan lengan belimbing yang 113

mempunyai bentuk bagus yaitu dengan jumlah panel 11 karena kain blacu memiliki karakter agak tebal dan kaku. Ketika diamati lengan ini menyerupai buah belimbing, sehingga peneliti menggunakan buah belimbing sebagai sumber ide. Selanjutnya peneliti melakukan pra eksperimen pada kain denim, kain drill dan kain taffeta. Pada kain denim hasil yang didapatkan kurang bagus karena hasil jadi lengan belimbing (Starfruit Sleeve) sangat kaku, kain drill hasil yang didapatkan kurang bagus karena bentuk panel belimbing tidak lengkung tetapi jatuh dan bergelombang, sedangkan pada kain taffeta hasil yang didapatkan yaitu bentuk panel belimbing terlihat jelas dan tidak bergelombang. Dari ketiga bahan tersebut hasil yang paling baik adalah menggunakan kain taffeta. Selanjutnya peneliti menggunakan ketebalan kain taffeta tipis (0,07mm), sedang 0,08 mm, dan tebal (0,17 mm) (LUK-IKB Yogyakarta, 01-07-2013). Ketebalan kain taffeta yaitu kain taffeta tipis, sedang dan tebal sebagai bahan penelitian untuk mengetahui hasil jadi lengan belimbing (Starfruit Sleeve) yang terbaik dengan jumlah panel belimbing 11. Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui bagaimana hasil jadi lengan belimbing (Starfruit Sleeve) dengan kain taffeta dengan judul penelitian: Pengaruh Ketebalan Kain Taffeta Terhadap Hasil Jadi Lengan Belimbing (Starfruit Sleeve) Pada Bolero. Rumusan masalah penelitian ini adalah adakah pengaruh ketebalan kain taffeta tipis (0,07 mm), sedang (0,08 mm) dan tebal (0,17 mm) terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) pada bolero ditinjau dari aspek kestabilan bentuk, volume dan kerataan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketebalan kain taffeta tipis (0,07 mm), sedang (0,08 mm) dan tebal (0,17 mm) terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) pada bolero ditinjau dari aspek kestabilan bentuk, volume dan kerataan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Ditinjau dari maksud dan tujuan, jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminisasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu (Arikunto, 2010:9). Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Eksperimen dilakukan di jurusan PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) Fakultas Teknik UNESA. 2. Waktu Eksperimen Waktu eksperimen dilakukan pada bulan Juli 2013. Tabel 1. Waktu Penelitian Tanggal Penelitian Keterangan 09 s/d 17 Juli 2013 Eksperimen lengan belimbing pada bolero 18 19 Juli 2013 Pengambilan data ke dosen dan mahasiswa Definisi Operasional Variabel Menurut Arikunto (2010:17, variabel adalah halhal yang menjadi obyek penelitian, yang ditatap (dijinggleng-jawa) dalam suatu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan variasi, baik secara kuantitatif dan kualitatif. Adapun variabelvariabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah ketebalan kain taffeta yaitu tipis (0,07mm), sedang (0,08 mm) dan tebal (0,17 mm). 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil jadi lengan belimbing (Starfruit Sleeve) ditinjau dari aspek kestabilan bentuk lengan belimbing, volume lengan belimbing, dan kerataan lengan belimbing. 3. Variabel kontrol adalah variabel yang memiliki pengaruh terhadap variabel terikat tetapi pengaruh tersebut dikendalikan sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap variabel lainnya. Yang termasuk variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu: a. Desain lengan belimbing (Starfruit Sleeve) b. Desain bolero c. Daftar ukuran model d. Konstruksi lengan belimbing (Starfruit Sleeve) menggunakan sistem Tomoko Nakamichi e. Orang yang menjahit lengan belimbing (Starfruit Sleeve) pada bolero f. Alat dan mesin jahit yang digunakan g. Teknik penyelesaian dan teknik jahit lengan belimbing (Starfruit Sleeve) pada bolero Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rancangan percobaan yang dibuat untuk menghindari penyimpangan dalam mengumpulkan data. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen maka desain penelitian yang digunakan merupakan desain faktor tunggal. Menurut Kuswanto (2007), Faktor tunggal adalah suatu percobaan yang melibatkan satu faktor atau satu variabel bebas. Faktor tunggal pada penelitian ini adalah ketebalan kain taffeta. Desain penelitian eksperimen dapat digambarkan sebagai berikut: 114

Tabel 2. Desain Penelitian Y Aspek Yang Diamati X Y 1 Y 2 Y 3 X 1 X 1 Y 1 X 1 Y 2 X 1 Y 3 X 2 X 2 Y 1 X 2 Y 2 X 2 Y 3 X 3 X 3 Y 1 X 3 Y 2 X 3 Y 3 Keterangan : X 1 = Kain taffeta tipis (0,07 mm) X 2 = Kain taffeta sedang (0,08 mm) X 3 = Kain taffeta tebal (0,17 mm) Y 1 = Aspek kestabilan bentuk Y 2 = Aspek volume Y 3 = Aspek kerataan Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Pemilihan kain yang digunakan yaitu kain taffeta tipis, sedang dan tebal 2. Persiapan alat yang dibutuhkan: mesin jahit, gunting kain, gunting benang, pita ukur, pendedel, jarum pentul, kapur jahit, rader, karbon, pensil dan penggaris 3. Proses pembuatan lengan belimbing (starfruit sleeve) a. Desain lengan belimbing (starfruit sleeve) Gambar 1: Desain Lengan Belimbing b. Pola lengan belimbing (starfruit sleeve) Gambar 2: Pola Lengan Belimbing Skala 1:6 Gambar 3: Pola Lengan Licin untuk Batas Sisi Panel Lengan Belimbing Skala 1:6 Validasi Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2012: 211). Untuk menguji validitas konstruk (susunan dan isi instrumen), dapat digunakan pendapat dari 3 orang ahli tata busana (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil (Sugiyono, 2011:125). Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian, dimana pengumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk membentuk kenyataan dan kenyataan dari objek yang telah ditemukan sehingga dapat diperoleh hasil kesimpulan yang obyektif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi terhadap hasil jadi lengan belimbing (Starfruit Sleeve) yang menggunakan kain taffeta tipis, sedang dan tebal. Pengambilan data dilakukan oleh 30 observer yang dilakukan di gedung PKK. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan diterapkan sesuai hipotesis (Sutrisno, 1991:98). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik Anava tunggal dengan bantuan program SPSS 15 dengan taraf nyata 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Hasil perhitungan mean tentang pengaruh jenis ketebalan kain taffeta terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) pada bolero ditinjau dari aspek kestabilan bentuk, volume dan kerataan dapat dilihat pada diagram batang dibawah ini: 115

Nilai Mean Ketiga Aspek Hasil Jadi Starfruit Sleeve Pada Bolero Mean 4 2 0 Tipis (0,07 Sedang (0,08 Tebal (0,17 Kestabilan bentuk 2.13 3.14 3.62 Volume 2.54 3.52 3.33 Kerataan 2.96 3.51 3.72 Gambar 4. Mean Ketiga Aspek Hasil Jadi Starfruit Sleeve Pada Bolero Dari diagram batang diatas dapat diketahui bahwa kain taffeta tebal (0,17 mm) mempunyai nilai mean lebih tinggi dibandingkan dengan kain taffeta sedang (0,08 mm). Kain taffeta tipis mempunyai nilai mean paling rendah. Analisis Data 1. Kestabilan Bentuk Lengan Belimbing (Starfruit Sleeve) Hasil uji anava tunggal tentang pengaruh ketebalan kain taffeta terhadap aspek kestabilan bentuk lengan belimbing (starfruit sleeve) pada bolero dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Anova Kestabilan Bentuk Lengan Belimbing (Starfruit Sleeve) Hasil jadi lengan belimbing dari aspek kestabilan Between Group 34.687 2 17.343 95.441.000 Within Groups 15.809 87.182 Total 50.496 89 terhadap kestabilan bentuk. 2. Valume Lengan Belimbing (Starfruit Sleeve) Tabel 4. Anova Volume Lengan Belimbing (Starfruit Sleeve) Hasil jadi lengan belimbing dari aspek volume Between Group Within Groups Total 16.136 2 8.068 32.487.000 21.606 87.248 37.742 89 terhadap volume lengan belimbing. 3. Kerataan Lengan Belimbing (Starfruit Sleeve) Tabel 5. Anova Kerataan Lengan Belimbing (Starfruit Sleeve) Hasil jadi lengan belimbing dari aspek kerataan Between Groups Within Groups Total 9.133 2 4.566 33.624.000 11.815 87.136 20.948 89 terhadap kerataan lengan belimbing. Pembahasan Pembahasan dari hasil sajian data tentang pengaruh jenis ketebalan kain taffeta terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) dengan keseluruhan aspek dijelaskan sebagai berikut: 1. Kestabilan bentuk lengan belimbing (starfruitsleeve) kestabilan bentuk, ada pengaruh ketebalan kain taffeta tipis, sedang dan tebal terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve). Pada kain taffeta tebal nilai mean 3,62 dengan kategori mean sangat baik dan kain taffeta sedang dengan kategori mean baik karena menurut Nakamichi (2010) bentuk panel belimbing yang baik yaitu membentuk bulan sabit (setengah lingkaran) dan panelnya licin tidak bergelombang, sedangkan pada ketebalan tipis dengan kategori mean cukup baik karena panel belimbing banyak yang bergelombang pad bagian pangkal lengan. 2. Volume lengan belimbing belimbing (starfruit sleeve) volume, ada pengaruh ketebalan kain taffeta tipis, sedang dan tebal terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve). Pada kain taffeta sedang nilai mean 3,52 dengan kategori mean sangat baik dan kain taffeta tebal dengan kategori mean baik karena sesuai dengan kriteria hasil jadi lengan belimbing yaitu volume panel belimbing antara kanan dan kiri sama, volume lengan belimbing antara lengan kanan dan kiri sama karena dipengaruhi dengan jumlah tetal benang lusi dan benang pakan antara kain taffeta tipis, sedang dan tebal berbeda, menurut BPKIMI Kemenperin (2008), Benang lusi/pakan adalah jumlah helai benang lusi/pakan untuk suatu panjang tertentu dari kain (lusi ke arah lebar kain dan pakan ke arah panjang kain). Benang benang ini berpengaruh pada kerapatan benang dan kekakuan pada kain. Benang lusi dan benang pakan yang menggambarkan kerapatan antarbenang lusi maupun antar benang pakan. Kekakuan adalah kemampuan untuk menahan bentuk. 116

3. Kerataan lengan belimbing (starfruit sleeve) kerataan, ada pengaruh ketebalan kain taffeta tipis, sedang dan tebal terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve). Pada kain taffeta tebal nilai mean 3,72 dengan kategori mean sangat baik dan kain taffeta sedang dengan kategori mean sangat baik karena karena sesuai dengan kriteria hasil jadi lengan belimbing yaitu bagian puncak, pangkal dan bawah lengan rata-rata air, yang membedakan hasil dari ketiga kain ini yaitu pada pangkal lengan. Pangkal lengan kain taffeta tipis panel-panelnya banyak yang bergelombang. Hal ini dipengaruhi dengan jumlah benang lusi dan benang pakan antara kain taffeta tipis, sedang dan tebal berbeda, menurut BPKIMI Kemenperin (2008), Benang lusi/pakan berpengaruh pada kerapatan benang dan kekakuan pada kain. Benang lusi dan benang pakan yang menggambarkan kerapatan antar benang lusi maupun antar benang pakan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh jenis ketebalan kain taffeta terhadap hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) dalam pembuatan bolero dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh ketebalan kain taffeta ditinjau dari aspek kestabilan bentuk, volume dan kerataan pada hasil jadi lengan belimbing (starfruit sleeve) pada bolero. 2. Kain taffeta tebal menghasilkan kestabilan bentuk, volume dan kerataan paling baik dibandingkan dengan kain taffeta tipis maupun sedang. Saran Berdasarkan hasil observasi ekperimen dan analisis data saran yang dapat penulis sampaikan yaitu: Dalam pembuatan lengan belimbing (starfruit sleeve) baik menggunakan kain taffeta tebal, sedang dan tipis sebaiknya diberi kain pelapis yang disesuaikan dengan ketebalan kain seperti menggunakan cufner, kain gula, viselin agar panel belimbing tidak bergelombang dan tidak ada lipatan-lipatan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Balai Besar Kerajinan dan Batik. 2013. Laboratorium Uji dan Kalibrasi Industri Kerajinan dan Batik (LUK-IKB). Yogyakarta. Nakamichi, Tomoko. 2010 b. Pattern Magic 2. London: Laurence King Publishing. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta Kuswanto. (2012). Rancangan Acak Lengkap (online).( http:// kuswanto. lecture.ub.ac.id). diakses 14-08- 2013. http://pustan.bpkimi.kemenperin.go.id/files/sni%2008-0274-1989.pdf(14-08-2013) 117