BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

KAJIAN WAKTU STRANGULASI TERHADAP PEMBUNGAAN JERUK PAMELO CIKONENG (Citrus grandis (L.) Osbeck)

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan Yij : µ + τi + pj + εij ; i : 1,2,3.,8 ; j : 1,2,3

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Maret 2012,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Metode Penelitian

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Rancangan Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan. Penelitian dilakukan bulan Juni 2011 Oktober 2011.

BAB III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Tata Cara penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij

HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

Transkripsi:

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada areal pertanaman jeruk pamelo di lahan petani Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat 300 meter di atas permukaan laut. Analisis karbohidrat dan nitrogen daun dilakukan di Laboratorium Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB, Balai Besar Bioteknologi dan Genetika Bogor dan Biotrop Seameo Bogor. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus 2007 sampai April 2008. Denah percobaan pada Lampiran 2 dan 3. Bahan dan Alat Bahan penelitian meliputi tanaman jeruk pamelo Cikoneng hasil okulasi dengan umur empat tahun. Kawat yang digunakan untuk strangulasi berdiameter 3.0 mm. Peralatan yang digunakan adalah kawat, tang, jangka sorong, gunting stek, gergaji, martil, meteran, peralatan analisis laboratorium, Chlorophyllmeter (SPAD-502) Minolta dan alat tulis menulis. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Faktor yang dicobakan adalah kombinasi tingkat berbuah sebelumnya berbuah lebat dan berbuah sedikit dan letak strangulasi batang utama dan cabang primer: Berbuah lebat + strangulasi batang utama Berbuah lebat + strangulasi cabang primer Berbuah sedikit + strangulasi batang utama Berbuah sedikit + strangulasi cabang primer Kontrol (berbuah sedikit)

sebagai berikut: Y ij Model matematika untuk rancangan percobaan yang digunakan adalah = µ + A i + B j + ij Keterangan: Y ij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai rataan umum A i = Pengaruh perlakuan kombinasi berbuah sebelumnya dan letak strangulasi ke-i : 1,2 ;1,2 B j = Pengaruh kelompok ke-j : 1,2,3,4,5 ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j Dari perlakuan tersebut terdapat 4 kombinasi yang diulang sebanyak lima kali sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Satu satuan percobaan terdiri dari satu tanaman kontrol. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji nilai tengah dilakukan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Pelaksanaan Penelitian Tanaman jeruk umur 4 tahun diseleksi untuk mendapatkan diameter batang yang relatif seragam kemudian diklasifikasi kedalam berbuah lebat (rasio daun 70-100 perbuah), dan berbuah sedikit (rasio daun >200 perbuah). Tanaman kontrol adalah tanaman berbuah sedikit. Strangulasi dilakukan dengan melilitkan kawat yang tidak mudah berkarat berdiameter 3.0 mm pada batang dan menekan kawat ke batang sedalam 3.0 mm. Strangulasi dilakukan serentak pada batang utama setinggi 25 cm dari leher akar atau setinggi 25 cm di atas pertautan cabang primer, strangulasi dilepas 3 bulan setelah aplikasi (Gambar 2). Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapang. Pemberian pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang dengan dosis masing-masing 400, 200, 200 gram, dan 10 kg per pohon (Sutopo et al. 2007). Pemupukan diberikan satu kali selama penelitian yaitu pada satu minggu sebelum perlakuan strangulasi dan diberikan di sekeliling tanaman secara melingkar di

bawah tajuk. Pengendalian hama/penyakit dilakukan secara terpadu dan pemeliharaan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan. A B C D Gambar 2 Berbagai metode strangulasi yang dilakukan dalam penelitian. A. Strangulasi batang utama, dan B. Strangulasi cabang primer C. Strangulasi 1 bulan, dan D. Pelepasan strangulasi setelah 3 bulan. Pengamatan Pengamatan mulai dilakukan 1 minggu setelah perlakuan strangulasi sampai minggu ke 20, variabel yang diamati meliputi: 1. Jumlah dan Panjang Tunas Vegetatif Dihitung berdasarkan tumbuhnya tunas vegetatif yang ada pada setiap cabang. Dilakukan setiap dua minggu sekali untuk setiap tanaman karena periode lama untuk membentuk tunas vegetatif. 2. Jumlah Tunas Generatif Dihitung berdasarkan pada jumlah tunas generatif yang muncul, dilakukan setiap dua minggu sekali untuk setiap tanaman. 3. Jumlah Kuncup Bunga Dihitung jumlah kuncup bunga yang ada di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

4. Jumlah dan Waktu yang Diperlukan Tanaman untuk Berbunga Waktu munculnya bunga dilihat saat bunga pertama pada pohon tersebut mekar, dihitung sejak strangulasi dilakukan, dengan mengamati pada tajuk pohon secara keseluruhan. Pengamatan dilakukan satu minggu sekali setelah perlakuan strangulasi. 5. Jumlah Bunga Mekar Dihitung jumlah kuncup bunga yang mekar di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi. 6. Jumlah Buah terbentuk Dihitung jumlah buah yang terbentuk di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi. 7. Persentase Fruit Set Fruit set diamati setelah fase bunga mekar, dihitung dari jumlah buah yang terbentuk. Pengamatan dilakukan dua minggu sekali. 8. Kandungan Karbohidrat Daun Dianalisis pada akhir periode perlakuan. Penentuan kandungan karbohidrat daun dengan mengunakan Metode Penetapan Karbohidrat Daun (Lampiran 4). 9. Kandungan Nitrogen Daun Analisis kandungan nitrogen daun dilakukan dengan Metode Kjeldhal. Pengamatan dilakukan pada akhir periode penelitian (Lampiran 5). 10. Tingkat Kehijauan Daun Klorofil daun dilakukan dengan menggunakan alat Chlorophyll Meter (SPAD- 502) Minolta. Pengamatan dilakukan tiga kali selama penelitian berlangsung. 11. Luas Daun Luas daun dilakukan dengan menggunakan alat Leaf Area Meter. Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian. 12. Berat Kering Daun Pengukuran berat kering daun dilakukan dengan menimbang berat basah, kemudian dikeringkan dengan cara di oven suhu 70 o C selama 24 jam.

13. Anatomi Jaringan yang Distrangulasi Pengamatan dilakukan terhadap jaringan tanaman yang distrangulasi dengan cara mengambil sampel jaringan yang telah dilepas strangulasinya dan dimasukkan ke larutan Formaldehid Acetic Acid Alcohol (FAA) (Lampiran 6). Percobaan II Pengaruh Waktu Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Pengelompokan tanaman berdasarkan diameter batang dengan cara mengukur diameter batang dari semua unit percobaan. Faktor yang dicobakan adalah waktu strangulasi yaitu: S1: Satu Bulan Setelah Panen (September Nopember) S2: Dua Bulan Setelah Panen (Oktober Desember) S3: Tiga Bulan Setelah Panen (Januari Maret) Dari faktor tersebut di atas terdapat tiga perlakuan yang diulang sebanyak enam kali sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Satu satuan percobaan terdiri dari satu tanaman. Model matematika untuk rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Y ij = µ + A i + B j + ij Keterangan: Y ij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai rataan umum A i = Pengaruh perlakuan waktu strangulasi ke-i : 1,2,3 B j = Pengaruh kelompok ke-j : 1,2,3 ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji nilai tengah dilakukan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Selain perlakuan diatas, pada masing-masing ulangan ada 1 kontrol (tanaman yang tidak distrangulasi)

Pelaksanaan Penelitian Waktu strangulasi dilaksanakan dengan melilitkan kawat berdiameter 3.0 mm pada batang utama dan menekan kawat sedalam diameter kawat. Strangulasi dilakukan secara periode sesuai perlakuan di atas dan dilepas setelah 3 bulan kemudian. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapang. Pemberian pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang dengan dosis masing-masing 400 g, 200 g, 200 g, dan 10 kg per pohon (Sutopo et al. 2007). Pemupukan diberikan satu kali selama penelitian yaitu pada satu minggu sebelum perlakuan strangulasi dan diberikan di sekeliling tanaman secara melingkar di bawah tajuk. Sedangkan pengendalian hama/penyakit dilakukan secara terpadu dan pemeliharaan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Pengamatan Pengamatan mulai dilakukan 1 minggu setelah perlakuan strangulasi sampai minggu ke 20, variabel yang diamati meliputi: 1. Jumlah dan Panjang Tunas Vegetatif Dihitung berdasarkan tumbuhnya tunas vegetatif yang ada pada setiap cabang. Dilakukan setiap dua minggu sekali untuk setiap tanaman karena periode lama untuk membentuk tunas vegetatif. 2. Jumlah Tunas Generatif Dihitung berdasarkan pada jumlah tunas generatif yang muncul, dilakukan setiap satu minggu sekali untuk setiap tanaman. 3. Jumlah Kuncup Bunga Dihitung jumlah kuncup bunga yang ada di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi. 4. Jumlah dan Waktu yang Diperlukan Tanaman untuk Berbunga Waktu munculnya bunga dilihat saat bunga pertama pada pohon tersebut mekar, dihitung sejak strangulasi dilakukan, dengan mengamati pada tajuk pohon secara keseluruhan. Pengamatan dilakukan satu minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

5. Jumlah Buah terbentuk Dihitung jumlah buah yang terbentuk di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi. 6. Jumlah Bunga Mekar Dihitung jumlah kuncup bunga yang mekar di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi. 7. Persentase Fruit Set Fruit set diamati setelah fase bunga mekar, dihitung dari jumlah buah yang terbentuk. Pengamatan dilakukan dua minggu sekali. 8. Kandungan Karbohidrat Daun Dianalisis pada akhir periode perlakuan. Penentuan kandungan karbohidrat daun dengan mengunakan Metode Penetapan Karbohidrat Daun (Lampiran 4). 9. Kandungan Nitrogen Daun Analisis kandungan nitrogen daun dilakukan dengan Metode Kjeldhal. Pengamatan dilakukan pada akhir periode penelitian (Lampiran 5). 10. Tingkat Kehijauan Daun Klorofil daun dilakukan dengan menggunakan alat Chlorophyll Meter (SPAD- 502) Minolta. Pengamatan dilakukan tiga kali selama penelitian berlangsung. 11. Luas Daun Luas daun dilakukan dengan menggunakan alat Leaf Area Meter. Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian. 12. Berat Kering Daun Pengukuran berat kering daun dilakukan dengan menimbang berat basah, kemudian dikeringkan dengan cara di oven suhu 70 o C selama 24 jam.