TINJAUAN PUSTAKA MIKROBA ENDOFIT Secara bahasa endofit diartikan sebagai di dalam tanaman, berasal dari bahasa Yunani endon yang berarti di dalam dan phyton yang berarti tanaman. Penggunaan istilah endofit ini pada kenyataannya sama luasnya dengan arti bahasanya, karena luasnya potensi tanaman sebagai inang dan inhabitan yang bisa berada di dalamnya, yang dapat berupa bakteri, fungi, alga, atau serangga (Schulz dan Boyle, 2005). Secara umum pengertian endofit didefinisikan sebagai makhluk hidup yang dalam periode waktu tertentu dalam siklus hidupnya mengkolonisasi jaringan hidup tanaman inangnya tanpa menimbulkan gejala apapun (Petrini et al., 1999; Tan dan Zou, 2001; Zhang et al., 2006). Pada Gambar 1 kolonisasi endofit ditunjukkan oleh lingkaran-lingkaran berwarna merah yang lebih gelap dibandingkan dengan jaringan tanaman. B A Gambar 1 Mikroba endofit yang mengkolonisasi jaringan tanaman (A), miselia kapang endofit yang muncul dari jaringan daun yang sudah disterilkan dan ditumbuhkan pada media CMM dengan tambahan antibiotika (B) (Sumber: Tan dan Zou, 2001 (A), Laboratorium Mikrobiologi, Balai Pengkajian Bioteknologi BPPT (B)) Hubungan antara endofit dan tumbuhan inangnya berkisar dari penyebab penyakit (patogen) sampai terbentuknya simbiosis mutualisme, yang memungkinkan suatu spesies tanaman tertentu mempunyai setidaknya satu jenis mikroba yang spesifik. Meskipun secara umum komunitas endofit
40 sekat kedua merupakan sekat yang paling lebar dengan dimensi 4-5 µm x 10-12 µm. Ciri-ciri morfologi kapang BioMCC FE-00283, terutama bentuk konidia yang bersekat 4 adalah ciri spesifik dari genus Curvularia. a b c d e f g h Gambar 11 Morfologi kapang BioMCC FE-00283 dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000 kali (a, b) dan morfologi Curvularia affininis (c), C. brachyspora (d), C. clavata (e), C. lunata (f), C pallescen (g) dan C. prasadji (g) (Watanabe, 2002)
104 continue-lead-global-pharmaceutical-market/.diakses tanggal 6 September 2011 Yan L, Le-he M. 2006. Optimization of fermentation conditions for P450 BM-3 monooxygenase production by hybrid design methodology. J. Zhejiang Univ. Sci. B. 8(1) : 27-32 Yang, X., Qi W, Yang SH, Yanjing J. 2007. Cibotium barometz Studies on the chemical constituents. Nat. Prod. Res. Develpt 19 (2) : 302240-243302 Young, WC., MJ Balunas, HB Cahi, AD Kinghorn. 2006. Drug discovery from natural sources. The APPS J.8 (2) : E239-E2353 Yuan XZ, Yan Y, Chen ZD,Chen Z-L, Zhang K. 2004. Studies on the Chemical Constituents of Cibotium Barometz(Ⅲ). Pharmaceuti. J. Chinese People's Liberation Army 05. [abstrak] Zhan J, Wijeratne EMK, Seliga CJ, Zhang J, Pierson EE, Pierson LS, Vanetten HD, Gunatilaka AAL. 2004. A New Anthraquinone and Cytotoxic Curvularins of a Penicillium sp. from the Rizhosphere of Fallugia paradoxa of the Sonoran Desert. J. Antibiot. 57 (5) : 341-344. Zhan J., GMKB Gunaherath, EMK Wijeratne, AAL Gunatilaka. 2007. Asperpyrone D and other metabolites of the plant-associated fungal strain Aspergillus tubingensis. Phytochem. 68 : 368-372 Zhang X, Zhou J, Fu W, Li Z, Zhong J, Yang J. 2010. Response surface methodology used for statistical optimization of jiean peptide production by Bacillus subtilis. Electronic.J Biotechnol. 13(4). [serial online]. Diakses tanggal 24 November 2010. Zhang, HW., YC Song, RX Tan. 2006. Biology and chemistry of endophytes. Nat. Prod. Rep. 23 : 753-771
117 Lampiran. 5 Spektra 13C NMR dari senyawa aktif 117
118 118 Lampiran 6 Spektra 1H NMR dari senyawa aktif