BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin banyak perusahaan sekuritas yang tumbuh di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II. Tinjauan Pustaka. baik dalam bentuk kas maupun saham kepada para pemegang saham suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai jenis industri pada negara tersebut. Pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Telaah pustaka tersebut berasal dari berbagai sumber yaitu text book

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. investasi di Indonesia serta ketidak stabilan mata uang dollar terhadap rupiah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian yang semakin berkembang seperti saat ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas pasar modal yang setiap tahun semakin tumbuh pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyak perusahaan sekuritas yang tumbuh di Indonesia memudahkan bagi perusahaan yang membutuhkan modal maupun masyarakat (investor) yang ingin menginvestasikan dananya dalam bentuk saham dengan harapan ingin mendapatkan keuntungan berupa dividen dan capital again. Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan harus memiliki program yang tepat. Salah satu hasilnya adalah perolehan profit yang maksimal. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain, pertama berasal dari dalam perusahaan yakni modal pemilik, maupun laba ditahan (retained earning). Kedua, berasal dari luar yakni dalam bentuk pinjaman/utang dari pihak lain. Ketiga, pinjaman untuk beberapa perusahaan yang sudah go public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham dengan cara menerbitkan sahamnya di BEI (Bursa Efek Indonesia). Menurut Sunariyah (2004:56) investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Dari beberapa alternatif investasi yang ada, investasi di pasar modal menjadi salah satu pilihan para 1

2 pemegang saham dalam menanamkan sahamnya. Alternatif investasi yang ditanamkan di pasar modal dapat berupa saham, obligasi, ataupun berbagai surat berharga lainnya. Tingkat keuntungan yang diharapkan haruslah lebih besar daripada bila mereka menanamkan dananya pada obligasi pemerintah atau tingkat deposito. Di lain pihak, perusahaan juga mengharapkan adanya pertumbuhan secara terus menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, yang sekaligus juga memberikan kesejahteraan yang lebih besar pada para pemegang sahamnya. Pihak manajemen akan membatasi arus kas keluar berupa dividen tunai yang terlalu besar dengan tujuan menjaga kelangsungan hidup perusahaan, menambah investasi untuk pertumbuhan atau untuk melunasi utang perusahaan. Berbagai pertimbangan untuk pembagian dividen merupakan keputusan finansial yang sulit bagi pihak perusahaan. Keputusan perusahaan mengenai dividen terkadang diintegrasikan dengan keputusan pendanaan. Salah satu perusahaan yang membagikan dividen setiap tahunnya adalah PT. Telekomunikasi Indonesia. PT. Telekomunikasi Indonesia adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang sudah go public, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mempunyai kewajiban memberikan pengembalian (return) atas saham yang dimiliki para investornya berupa dividen. Tiap tahunnya PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk selalu memberikan dividennya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Telkom (RUPST). Proporsi dari dividen yang dibagikan berbeda-beda sesuai kepemilikan saham masing-masing pemegang saham. Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan

3 yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliki pemegang saham atau investor tersebut. Menurut Abdul Halim (2003:17) dividen merupakan sebagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Menurut penelitian Sri Sumariyati (2012) bahwa variabel Return On Investment (ROI), Cash Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara siginifikan terhadap Dividend (DPR). Diperkuat oleh penelitian Linda Sriwati (2013) dalam penelitiannya mengenai analisis pengaruh profitabilitas, Investment Opportunity Set, dan likuiditas terhadap kebijakan dividen tunai. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan. Profit atau keuntungan yang besar sangat mempengaruhi para investor dalam menanamkan sahamnya terhadap sebuah perusahaan. Apabila sebuah perusahaan memiliki profit yang besar maka seorang investor akan mempertimbangkan untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. Mengingat pada dasarnya investor mengharapkan keuntungan yang besar pada perusahaan, investor akan memperoleh pengembalian yang besar atas saham yang mereka tanamkan. Pembagian dividen dalam bentuk tunai lebih diharapkan para investor, karena bisa mengurangi ketidakpastian atas saham yang mereka tanamkan. Presentase dari laba yang akan dibagikan sebagai dividen disebut Dividend (DPR). Kebijakan dividen tunai dapat menjadi salah satu bentuk mekanisme pengawasan pihak investor terhadap pihak manajemen. Investor menjaga agar pihak manajemen tidak terlalu banyak memegang kas, karena akan menyebabkan kas akan

4 dipergunakan untuk kepentingan pihak manajemen. Berikut adalah tabel Return on Investment, Debt to Equity Ratio, Dividend pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode 2005-2014 : Tabel 1.1 Return on Investment, Debt to Equity Ratio, Dividend PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun 2005 sampai dengan 2014 Sumber : Laporan keuangan PT.Telkom,Tbk (data diolah ) Berdasarkan Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa perkembangan Dividend Payout TAHUN Return On Investment (ROI) % Debt to Equity Ratio (DER) % Indonesia periode tahun 2005-2014 mengalamai fluktuasi. Besarnya Dividend tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 70,02, sedangkan Dividend terendah terjadi pada tahun 2009 sebesar 49,10. Berdasarkan Tabel 1.1 di atas juga terlihat ROI dan DER mengalami fluktuasi, ROI tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 15,7 sedangkan ROI terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 10,40 dan DER tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 1,1 sedangkan DER terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 0,64. Dividend Payout Ratio (DPR) % 2005 12,9 1,1 55,1 2006 14,6 1,07 55,02 2007 15,7 0,91 70,02 2008 11,6 1,07 55,01 2009 11,62 0,95 49,10 2010 11,56 0,77 55 2011 10,65 0,69 64,94 2012 11,56 0,66 64,40 2013 11,18 0,65 69,45 2014 10,40 0,64 59,90 Ratio perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Untuk lebih jelasnya berikut merupakan grafik pertumbuhan Return On

5 Investment, Debt to Equity Ratio, Dividend PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2005-2014 : Gambar 1.1 Return on Investment PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode 2005 sampai dengan 2014 20 ROI 15 10 12.9 14.6 15.7 11.6 11.62 11.56 10.65 11.56 11.18 10.4 5 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun Sumber : Laporan keuangan PT.Telkom,Tbk (data diolah ) Dilihat dari gambar grafik 1.1 di atas bahwa pertumbuhan Return On Investment (ROI) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2005-2014 tidak terlalu signifikan. Return On Investment tertinggi yaitu pada tahun 2007 yaitu sebesar 15,7 dan Return On Investment terendah yaitu pada tahun 2014 sebesar 10,40. Gambar 1.2 Debt to Equity Ratio PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2005 sampai dengan 2014

6 DER 1.2 1 0.8 0.6 1.1 1.07 0.91 1.07 0.95 0.77 0.69 0.66 0.65 0.64 0.4 0.2 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun Sumber : Laporan keuangan PT.Telkom,Tbk (data diolah ) Dilihat dari gambar grafik 1.2 di atas bahwa pertumbuhan Debt to Equity Ratio (DPR) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2005-2014 mengalami penurunan. Penurunan Debt to Equity Ratio yang paling tinggi yaitu pada tahun 2011 yaitu sebesar 189,47 dan Penurunan Debt to Equity Ratio yang paling rendah yaitu pada tahun 2013 sebesar 1,51%. Gambar 1.3 Dividend PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk 2005 sampai dengan 2014

7 80 70 60 50 40 30 20 10 0 DPR 70.02 69.45 64.94 64.4 59.9 55.1 55.02 55.01 55 49.1 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun Sumber : Laporan keuangan PT.Telkom,Tbk (data diolah ) Berdasarkan gambar 1.3 di atas dapat dilihat rasio pembagian dividen PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2005-2014 mengalami fluktuatif. Pembagian dividen yang paling tinggi yaitu pada tahun 2007 sebesar 70,02 dan pembagian dividen yang paling rendah yaitu pada tahun 2009 sebesar 49,1. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis sangat tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai kondisi keuangan perusahaan akibat pengaruh profitabilitas dan leverage perusahaan terhadap kebijakan dividen yang terjadi pada perusahaan terhadap investor, dalam penulisan penelitian yang berjudul PENGARUH PROFITABILITAS (ROI) DAN LEVERAGE (DER) TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAI (DPR) PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk PERIODE 2005-2014. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang penelitian, identifikasi masalah dari

8 penelitian ini adalah pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengenai profitabilitas, leverage, dan pembagian dividen pada periode 2005-2014 cenderung mengalami perubahan tiap tahunnya. Kondisi ini cukup signifikan terjadi pada tahun 2013 dimana tingkat profitabilitas yang cenderung turun dan leverage yang cukup tinggi, namun pembagian dividen yang dilakukan perusahaan mengalami kenaikan. Kondisi ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. Dengan meningkatnya ROI juga akan meningkatkan pendapatan dividen (terutama cash dividend). Sedangkan semakin banyak utang (DER) yang harus dibayar, semakin besar dana yang harus disediakan sehingga akan mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. C. Rumusan Masalah Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas (ROI) dan leverage (DER) terhadap pembayaran dividen tunai (DPR), maka masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh profitabilitas (ROI) terhadap (DPR) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk? 2. Seberapa besarpengaruh leverage (DER) terhadap (DPR) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk? 3. Seberapa besar profitabilitas (ROI) dan leverage (DER) berpengaruh secara simultan terhadap pembayaran dividen tunai (DPR) kepada para investor PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk?

9 D. Tujuan penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas (ROI) terhadap (DPR) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat leverage (DER) terhadap (DPR) pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. 3. Untuk mengetahui seberapa besar profitabilitas (ROI) dan leverage (DER) berpengaruh secara simultan terhadap pembayaran dividen tunai (DPR) kepada para investor PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan terhadap instansi, yaitu PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk mengenai bagaimana profitabilitas dan leverage yang berdampak terhadap kebijakan dividen serta memberikan informasi tentang faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kebijakan dividen dan berguna sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi. b. Bagi Investor Sebagai sumber informasi bagi para investor atau pemegang saham

10 tentang pembagian dividen yang baik. c. Bagi Pihak Lain Sebagai sumber informasi bagi pihak luar yang akan menanamkan sahamnya di suatu perusahaan. 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu dan pemikiran mengenai pengaruh profitabilitas (ROI) dan leverage (DER) sebuah perusahaan terhadap pembayaran dividen tunai (DPR). Serta dapat dijadikan bahan pertimbangan di masa yang akan datang. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan menguji kemampuan dalam menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan, dan mengetahui pengaruh profitabilitas (ROI) dan leverage (DER) terhadap pembayaran dividen tunai (DPR) 3. Peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya mengenai profitabilitas, leverage dan pengaruhnya terhadap kebijakan dividen dan agar dapat dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian dengan tema yang sama. F. Kerangka Pemikiran

11 Menurut Umar (2002:242) kerangka pemikiran merupakan suatu model konseptual tentang bagaimana teori yang berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah riset. Tujuan sebuah perusahaan adalah mendapat keuntungan yang maksimal. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa komunikasi berusaha memberikan pelayanan yang maksimal agar mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Upaya-upaya yang dilakukan ini tidak lain untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal agar mendapat kepercayaan dari para investor dengan cara membagikan dividen tunainya dengan jumlah yang besar sesuai dengan kepemilikan para investor. 1. Pengaruh Profitabilitas (ROI) Terhadap Pembayaran Dividen Tunai (DPR) ROI merupakan ukuran efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Menurut Sunarto dan Andi Kartika (2003:125) semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi (return) semakin besar. Dengan meningkatnya ROI juga akan meningkatkan pendapatan dividen terutama (cash dividend). Sebagaimana lazimnya pengukuran ROI didapat dari earnings after tax (EAT) dan total investasi aktiva operasi. Besarnya EAT diperoleh dari laporan laba rugi, sedangkan total investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah total aktiva.

12 2. Pengaruh Leverage (DER) Terhadap Pembayaran Dividen Tunai (DPR) Debt to Equity Ratio adalah rasio yang membandingkan jumlah utang terhadap ekuitas. Rasio ini sering digunakan para analis dan para investor untuk melihat seberapa besar utang perusahaan jika dibandingkan dengan equitas yang dimiliki oleh perusahaan atau pemegang saham. Semakin tinggi angka DER maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. Salah satu modal perusahaan berasal dari utang, utang tersebut didapat dari pinjaman bank atau kreditor, ini akan menimbulkan kewajiban perusahaan untuk melunasi utangnya dan bunga pinjaman. Sutrisno (2009:267) bahwa semakin banyak utang yang harus dibayar semakin besar dana yang harus disediakan sehingga akan mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Disamping itu dengan jatuh temponya utang, berarti dana utang tersebut harus diganti. Alternatif mengganti dana utang bisa dengan mencari utang baru atau meroll-over utang, dan juga bisa dengan sumber dana intern dengan cara memperbesar laba ditahan, hal ini tentunya akan memperkecil Dividend. 3. Pengaruh Profitabilitas (ROI) dan Leverage (DER) Terhadap Pembayaran Dividen Tunai (DPR) Keputusan pembayaran dividen tunai tidak terlepas dari keputusan perusahaan apakah dividen yang dibagikan lebih besar dibanding laba ditahan

13 atau sebaliknya. Biasanya perusahaan mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan membagikan labanya sebagai dividen. Menurut Manahan P.Tampubolon (2005:186) faktor-faktor yang mempengaruhi kebijaksanaan dividen antara lain: (1) Tingkat pertumbuhan korporasi (company growth rate), (2) Keterikatan dalam rapat (restrictive convenant), (3) Profitability, (4) Stabilitas laba (earning stability), (5) Kontrol perbaikan (maintenance control), (6) Memahami pengungkit keuangan (degree of financial leverage), (7) Kemampuan untuk kondisi keuangan eksternal (ability of financeexternally), (8) Keadaan tak terduga (uncertainity), (9) Ukuran dan umur korporasi (age and size). Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka dapat digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar 1.4 Kerangka Pemikiran Teoritis Profitabilitas (ROI) (XI) Laba bersih Total aktiva Rate of Return Investment (ROI) = Laba bersih / Total Aktiva Sumber :Irham fahmi (2013)

14 Dividen Tunai (DPR) (Y) Dividend per share Earning per share Leverage (DER) (X2) Total Utang Total Modal Dividen payout ratio (DPR) = Dividend per share / Earning per share Sumber :Irham fahmi (2013) Debt to Equity Ratio (DER) = Total liabilities(utang) /total equity(modal) Sumber :Irham fahmi (2013) Sumber :Kiki Kurnia A (2016) G. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu sekaligus sebagai perbandingan dan gambaran yang dapat mendukung kegiatan penelitian berikutnya. Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu No Judul Peneliti Hasil Persamaan Perbedaan 1 Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Muammar Khaddafi (2012) Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, ROA,ROE Meneliti DER dan Dividend Meneliti 4 variabel, Tahun penelitian,

15 ROA, ROE terhadapdividend Pada KelompokPerusa haan ManufakturYang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2012 2 Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return On Asset Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang terdaftar di BEI 3 Pengaruh rasio Total Asset Turn Over (TATO), Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), dan Debt to Equito Ratio (DER) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) 4 Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 5 Pengaruh Return On Equity (ROE), Cash Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (Der) dan Earning Per Hedi Gustian dan Utik Bidayati (2013) Nining D. Rahmawati, I.S (2011) Nursadaa dkk (2012) H. Azwir Nasir (2012) berpengaruh terhadap Dividend dalam pertumbuhan laba Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return On Asset secara signifikan dapat memprediksi Dividend payout ratio Total Asset Turn Over, Net Profit Margin, Return On Investment, dan Debt to Equity Ratio secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap Dividend Secara simultan Return On Equity, Debt to Equity Ratio, dan Current Ratio pengaruh positif atau signifikan terhadap pembayaran Dividen Secara simultan Return On Equity,Cash Ratio (CR), dan Debt to Equity Ratio (Der) Meneliti DER dan Dividend Meneliti ROI dan DER terhadap Dividend Meneliti DER terhadap Dividend Meneliti ROE,CR dan DER terhadap Dividend perusahaan yang diteliti. Meneliti 3 variabel, Tahun penelitian,, perusahaan yang diteliti. Meneliti 4 variabel,meneliti NPM Tahun penelitian,, perusahaan yang diteliti. Meneliti 3 variabel,meneliti ROE,CR Tahun penelitian,, perusahaan yang diteliti Meneliti 3 variabel,meneliti ROE,CR dan DER Tahun penelitian,,

16 Share (EPS) terhadap Dividen (DPR) pada perusahaan jakarta islamic index yang listing di bei Periode 2008-2012 pengaruh positif atau signifikan terhadap pembayaran Dividen perusahaan yang diteliti 6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen(studi pada perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia) Binastuti dan Wibowo (2011) ROE, ROI, EPS, dan DER sangat berpengaruh terhadap variabel DPR Meneliti ROI dan DER terhadap Dividend Meneliti 4 variabel,meneliti ROE,ROIdan DER Tahun penelitian,, perusahaan yang diteliti 7 Dampak Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Purwanti dan sawitri (2010) Debt to Equity Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over signifikan berpengaruh terhadap DPR Meneliti DER,ROI terhadap Dividend Meneliti 3 variabel,meneliti DER,ROI dan Total Assets Turn OverTahun penelitian,, perusahaan yang diteliti 8 Pengaruh Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity, Eanrning Per Share terhadap kebijakan dividen Yudhanto dan Aisjah (2012) Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity, Eanrning Per Share berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen Meneliti Dividend Meneliti 3 variabel,meneliti NPM,ROA,ROE dan EPR Tahun penelitian,, perusahaan yang diteliti Sumber :Kiki Kurnia A (2016) H. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah yang akan diuji kebenarannya melalui analisis data yang akan digunakan dan akan mengungkap kebenaran yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2014:84) hipotesis merupakan

17 jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis I H0 : Profitabilitas (ROI) tidak berpengaruh positif terhadap pembayaran dividen tunai (DPR). Ha : Profitabilitas (ROI) berpengaruh positif terhadap pembayaran dividen tunai (DPR). Hipotesis II H0 : Leverage (DER) tidak berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen tunai (DPR). Ha : Leverage (DER) berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen tunai (DPR). Hipotesis III H0 : Profitabilitas (ROI) dan Leverage (DER) tidak terdapat pengaruh secara simultan terhadap pembayaran dividen tunai (DPR) PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. periode 2009-2014. Ha : Profitabilitas (ROI) dan Leverage (DER) terdapat pengaruh secara simultan terhadap pembayaran dividen tunai (DPR) PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk. periode 2009-2014.

18