BAB I PENDAHULUAN. Di berbagai Negara, penelitian dan pengembangan dalam bidang. elektronika khususnya komponen-komponen elektronik masih terus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibutuhkan oleh setiap negara

2016 PENGARUH SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KARAKTERISTIK LISTRIK KERAMIK FILM TEBAL BERBASIS

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern ini manusia tidak bisa dilepaskan dari peranan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi material semikonduktor keramik,

BAB I PENDAHULUAN. Telah disadari bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus

Pengaruh Heat Treatment Terhadap Karakteristik Listrik Termistor NTC Berbasis (Cu x Mn y Zn z Ni t )Fe 2 O 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Termistor

THERMISTOR Thermally Sensitive Resistor. KARAKTERISTIK NTC CONTOH PRODUK APLIKASI. R vs T- THERMISTOR. Inkubator. Termistor Pembatas Arus.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi nuklir yang pesat di zaman sekarang ini

KARAKTERISASI STRUKTUR MIKRO DAN STRUKTUR KRISTAL FILM TEBAL FETIO 3 DARI BAHAN MINERAL INDONESIA

Thermistor. Tugas Komponen Sistem Kontrol. Disusun Oleh : Ryan ( ) Zen ( ) Nadia Roxana ( )

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)

BAB III METODE PENELITIAN

Wahana Fisika, 1(2), Pengaruh Suhu Pembakaran terhadap Karakteristik Listrik Keramik Film Tebal Berbasis Fe 2 O 3 MnO ZnO untuk Termistor NTC

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dikawasan Asia

ELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

KARAKTERISASI KERAMIK FILM TEBAL CuFe 2 O 4 UNTUK TERMISTOR NTC YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN Fe 2 O 3 DARI MINERAL YAROSIT ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat konsumsi tenaga listrik, yaitu gardugardu

BAB I PENDAHULUAN. Keramik umumnya dikenal sebagai bahan isolator tetapi sebenarnya keramik

AUTOMATISASI KALIBRASI SENSOR SUHU PTC DAN NTC MEMPERGUNAKAN SUMBER TEGANGAN TERPROGRAM DAC7611

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Resistor. Gambar Resistor

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

Pengetahuan komponen pasif Elektronika I

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik

SISTEM INSTRUMENTASI DAN SISTEM KONTROL. Oleh : Hendrawan Ari F. ( ) Nur Muhammad B. ( )

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd.

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Elektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1

Sensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University

KARAKTERISTIK LISTRIK KERAMIK FILM TEBAL CuFe 2 O 4 : 10% MOL MgO YANG DIBAKAR PADA SUHU 800 O C DI MEDIA UDARA DAN GAS ETANOL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode screen printing melalui proses :

TIN-302 Elektronika Industri

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pemanfaatan tenaga nuklir dalam bidang energi adalah

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

BAB I PENDAHULUAN. Magnet keras ferit merupakan salah satu material magnet permanen yang

Termistor TERMISTOR. A. Sejarah Termistor

I. PENDAHULUAN. kinerjanya adalah pemrosesan, modifikasi struktur dan sifat-sifat material.

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN-BAHAN LISTRIK Dedi Nurcipto, MT.

I. PENDAHULUAN. Sudah dikenalnya penggunaan bahan materi Seng Oksida (ZnO) sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode

PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN SiO 2 TERHADAP KARAKTERISTIK KERAMIK CuFe 2 UNTUK TERMISTOR NEGATIVE TEMPERATURE COEFFICIENT

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

PENGARUH PENAMBAHAN ZrO 2 TERHADAP KARAKTERISTIK TERMISTOR NTC BERBAHAN DASAR Fe 2 O 3 DARI MINERAL YAROSIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARAKTERISTIK KERAMIK TERMISTOR NTC DARI PASIR YAROSIT YANG BERSTRUKTUR HEMATIT DENGAN PENAMBAHAN OKSIDA MANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Adapun cara kerja mikrokontroler adalah sebagai berikut: mikrokontroler akan mengambil data hand brake switch

Diagram Fasa. Latar Belakang Taufiqurrahman 1 LOGAM. Pemaduan logam

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

PENGARUH PENAMBAHAN Al 2 O 3 TERHADAP KARAKTERISTIK KERAMIK CuFe 2 O 4 UNTUK TERMISTOR NTC

KARAKTERISTIK LISTRIK KERAMIK FILM Fe 2 O 3 DENGAN VARIASI KETEBALAN YANG DIBUAT DARI MINERAL LOKAL DI ATMOSFIR UDARA DAN ATMOSFIR ALKOHOL

KARAKTERISASI KERAMIK CuFe 2 O 4 YANG DITAMBAH Al 2 O 3 UNTUK TERMISTOR NTC DENGAN MENGGUNAKAN Fe 2 O 3 DARI YAROSIT

Menjelaskan konsep dasar tranduser dalam elektronika industri

RESISTOR, TRANSISTOR DAN KAPASITOR

Tabel 1.1 Nilai warna pada cincin resistor

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KALSIUM FERIT MENGGUKAN PASIR BESI DAN BATU KAPUR

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PERLAKUAN PANAS MENGGUNAKAN GAS HIDROGEN TERHADAP SIFAT LISTRIK TERMISTOR NTC BERBASIS Fe 2 TiO 5

I. PENDAHULUAN. Definisi baja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu benda

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

MATERIAL TEKNIK. 2 SKS Ruang B2.3 Jam Dedi Nurcipto, MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI THERMINOLOGY TEMPERATURE / SUHU

MODUL 10 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS RANGKAIAN PENGKONDISI SINYAL TAHAP AWAL PADA SENSOR PASIF : STUDI KASUS UNTUK THERMISTOR TIPE NTC

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I PENDAHULUAN. Cordierite adalah material zat padat dengan formula 2MgO.2Al 2 O 3.5SiO 2 yang

ANALISIS RESOLUSI SENSOR TEMPERATUR TERINTEGRASI IC LM35 DAN SENSOR THERMISTOR

BAB II LANDASAN TEORI

CURRICULUM VITAE. Nomor Peserta : NIP/NIK : Tempat/Tanggal Lahir : Cepu, 07 Agustus 1957

Modul - 4 SEMIKONDUKTOR

PENGARUH FRIT GELAS TERHADAP KARAKTERISTIK KERAMIK FILM TEBAL FeTiO 3 DARI MINERAL YAROSIT UNTUK APLIKASI TERMISTOR NTC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Komponen elektronika seperti diode, transistor dan sebuah IC. semikonduktor. Pada zaman sekarang perkembangan piranti elektronika

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KERAMIK CuFe 2 O 4 UNTUK TERMISTOR NTC DENGAN MENGGUNAKAN Fe 2 O 3 DARI MINERAL YAROSIT ASLI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

PENGARUH PENAMBAHAN KOMPOSISI Al PADA PADUAN Fe-Ni-Al

PENGARUH KONSENTRASI CuO DAN ZnO TERHADAP KARAKTERISTIK TERMISTOR NTC BERBASIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II ALUMINIUM DAN PADUANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk keperluan tersebut di atas, pada alat rumah tangga dibuatkan suatu pendingin, dengan tujuan antara lain:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di berbagai Negara, penelitian dan pengembangan dalam bidang elektronika khususnya komponen-komponen elektronik masih terus dikembangkan sampai saat ini. Perkembangan yang terjadi sekarang ini merupakan hasil dari makin berkembangnya teknologi semikonduktor yang digunakan. Disamping itu kemajuan dalam teknologi fabrikasi divais semikonduktor dan teknologi pengujiannya (karakterisasi) juga sangat mendukung terhadap perkembangan teknologi semikonduktor ini. Dalam konteks pengembangannya di Indonesia, pengembangan teknologi ini terkendala oleh masih terbatasnya biaya riset yang tersedia, namun beberapa kelompok peneliti masih terus berusaha secara konsisten melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang semikonduktor ini. Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan sumber daya alamnya tetapi pemanfaatannya masih belum optimal. Hal ini kurang menguntungkan bagi Negara Indonesia karena untuk memenuhi kebutuhan beberapa komponen elektronik, Indonesia masih mengimpor dari negara lain. Termistor termasuk salah satu komponen yang masih diimpor. Oleh karena alasan itu maka produksi termistor di Indonesia harus dilakukan guna mengurangi kebergantungan terhadap negara lain. 1

2 Termistor atau Thermally Sensitive Resistor adalah suatu komponen elektronik yang digunakan di berbagai bidang seperti kesehatan, otomotif, teknologi informasi, komunikasi dan nuklir (Dani Gustaman, 2005: 1). Termistor merupakan komponen elektronik yang memiliki tahanan listrik yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Berdasarkan responnya terhadap perubahan suhu, termistor dibagi menjadi dua jenis, yaitu Negative Temperature Coefficient (NTC) dimana tahanan listriknya menurun seiring dengan peningkatan suhu dan Positive Temperature Coefficient (PTC) dimana tahanan listriknya meningkat seiring dengan peningkatan suhu. Termistor NTC banyak diaplikasikan sebagai pengukur suhu yang sangat sensitif sedangkan termistor PTC banyak diaplikasikan sebagai pengontrol suhu otomatis. Khusus dalam penelitian ini yang menjadi perhatian adalah termistor NTC. Termistor NTC dapat dibuat dari berbagai bahan dasar seperti Mn 3 O 4, Fe 3 O 4 dan paduan oksida Mn, Ni, Co, Cu, dan Fe. Bahan-bahan tersebut terdapat di dalam mineral bahan tambang yang ada di Indonesia. Dalam penelitian ini hanya difokuskan pada termistor jenis NTC yang berbasis oksida besi CuFe 2 O 4 dengan penambahan konsentrasi Al 2 O 3 yang berbeda. Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, karakteristik sifat listrik keramik CuFe 2 O 4 dapat berubah dengan penambahan aditif Al 2 O 3. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan harga konstanta termistor. Tetapi, perubahan terhadap harga konstanta termistor tersebut belum tentu disertai dengan perubahan kestabilan listrik yang

3 lebih baik. Oleh karena itu, pada penelitian ini dipelajari mengenai pengaruh penambahan Al 2 O 3 terhadap karakteristik kestabilan sifat listrik keramik CuFe 2 O 4 untuk termistor NTC. Hal itu dapat dilakukan dengan cara melakukan suatu uji kestabilan sifat listrik terhadap keramik CuFe 2 O 4 dengan penambahan Al 2 O 3. Uji kestabilan sifat listrik terhadap termistor NTC ini lebih dikenal dengan istilah ageing test atau uji ageing dalam dunia industri. Dalam dunia industri, uji ageing ini sangat penting untuk dilakukan karena sebelum diproduksi secara komersil termistor harus memenuhi syarat kestabilan sifat listrik. 1.2 Perumusan Masalah Sebelum sebuah termistor NTC dapat diaplikasikan, termistor NTC tersebut harus memiliki kestabilan listrik yang memadai. Termistor yang baik memiliki karakteristik listrik yang hanya boleh berubah paling besar 2% setelah melewati pemanasan pada suhu tertentu selama kurun waktu tertentu (ageing test). Oleh sebab itu, permasalahan yang muncul dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan konsentrasi Al 2 O 3 terhadap karakteristik sifat listrik termistor NTC CuFe 2 O 4 baik ditinjau dari harga konstanta termistor dan harga sensitivitas pada suhu ruang maupun ditinjau dari kestabilan sifat listriknya serta terhadap karakteristik struktur keramik CuFe 2 O 4.

4 1.3 Pembatasan Masalah Untuk dapat menghasilkan termistor yang baik, maka pengujian terhadap termistor tersebut perlu dilakukan. Pada penelitian ini, perbandingan komposisi CuO dan Fe 2 O 3 yang digunakan untuk menghasilkan keramik CuFe 2 O 4 adalah 40:60 (dalam % mol). Perbandingan komposisi ini mengacu pada penelitian sebelumnya (Dani Gustaman, 2007) dimana dengan komposisi tersebut telah diperoleh termistor yang memenuhi kebutuhan pasar. Untuk mengetahui pengaruh penambahan Al 2 O 3 terhadap keramik CuFe 2 O 4 maka dilakukan penambahan Al 2 O 3 dengan konsentrasi 0%, 1%, dan 5%. Penambahan Al 2 O 3 ini berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan dimana dengan penambahan Al 2 O 3 sebanyak 1% dapat meningkatkan harga konstanta termistor. Untuk mengetahui karakteristik kestabilan sifat listriknya, keramik CuFe 2 O 4 tersebut dipanaskan pada suhu 150 0 C selama 1000 jam (ageing test). Penentuan uji ageing ini didasarkan pada karakteristik keramik CuFe 2 O 4. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan Al 2 O 3 terhadap karakteristik sifat listrik keramik CuFe 2 O 4 untuk termistor NTC ditinjau dari harga konstanta termistor, sensitivitas pada suhu ruang dan kestabilan sifat listriknya setelah dipanaskan pada suhu 150 0 C selama 1000 jam.

5 1.5 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menyediakan data mengenai karakteristik kestabilan sifat listrik keramik CuFe 2 O 4 dengan penambahan Al 2 O 3 sebagai termistor NTC. Penelitian ini dapat dijadikan sumber acuan yang ingin memanfaatkan bagi pihak-pihak mineral Cu, Fe, dan Al guna mendapatkan nilai tambah dari pemanfaatan mineral tersebut.