USAHA -dnt"k ~ E N ~ ~ L ~ r \" ~ r 3AIRb. ~ **.q ~ T # & ~ KARET ALAM INDONESIA Dl PASAR INTEFSNASIOMAL MELAbUl EFISIENSI PEMASARAM Oleh CICILliA NANCY FAXULTAS PASCASARJANA XNSTITUT PERTANIAN BOOK 1988
RINGKASAN CICILIA NANCY. USAHA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING KA- RET ALAM INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL MELALUI EFI- SIENSI PEMASARAN. (Di bawah bimbingan ISANG GONARSYAH, sebagai Ketua, AFFENDI ANFAR dan HARRY TANUGRAHA, sebagai Anggota). Masalah pokok yang dihadapi perkaretan Indonesia pada dasarnya adalah bagaimana meningkatkan doya saing di pasar internasional. Dalam upaya meningkatkan daya saing ini, pemerintah telah melakukan serangkaian kebi- jakan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung, antara lain peningkatan produlcsi. dan mutu karet rakyat melalui Proyek Pengembangan Karct Rokyat (PPKR) serta kebijakan devaluasi. penelitian ini bertujuan untuk mempelajari upaya peningkatan efisiensi pemasaran karet melalui proyek (PPKR) dan memperkirakan besarnya penghematan biaya yang diper- oleh melalui upaya tersebut serta mempelajari dampak de-* valuasi terhadap ekspor karet alam Indonesia. Iokasi penelitian adalah PPKR unit Prabumulih (Suma- tera Selatan), perkebunan karet rakyat di sekitar PPKRdan pabrik pengolahan karet di Palembang. Data yang diguna - kan. adalah data primer dan data sekunder. Data primer rnenggunakan data kurun waktu "mingguan" dan "bulanan", sedangkan data sekunder menqgunakan data " triwulanan" periode 1970 sampai 1986.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tataniaga petani neserta proyek lebih efisjen dibandingkan petani non proyek. Petani peserta proyek telah menghasilkan sleb giling dengan KKK 80 persen, bagian dari harga jual yang diterima petani mencapai 87.5 persen harqa FOB SIR 20,mrjin pemasaran cukup rendah (12.5 persen), koefisien korelasi harga tinggi dan nyata serta fleksibilitas transmisi harga antara petani dengan pedagang lebih besar dari 1. Sernentara petani non proyek hanya menghasilkan bokar bermutu rendah dengan KKK 44.0-49.5 persen, petani menerima 71-81 persen harga FOB SIR 20, tingkat integrasi pasar lebih rendah dan fleksibilitas transmisi harga antara petani dengan pedagang lebih kecil dari 1. Dengan menghasilkan bokar bermutu baik (KKK 80 persen), diperkirakan harga pokok karet alam dapat ditekan sebesar 11.6 persen harga FOB SIR 20. Dengan total produksi karet rakyat (non proyek) sebesar 653 ribu ton pada tahun 1985, diperkirakan terjadi pernborosan sebesar US$ 61.2 juta atau 8.65 persen dari total penerirnaan de- visa yang berasal dari karet alam. Di samping harga nyata FOB Jakarta, harga nyata ni- lai tukar uang, GNP nyata negara OECD serta volume ekspor karet alam Plalaysia dan Thailand, peubah kebijakan deva- luasi tahun 1983 secara nyata berpengaruh terhadap ekspor karet alam Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi pemasaran bokar maka perlu dilakukan upaya baik yang menyangkut aspek ke- teknikan, aspek keselarasan antara biaya dan harga danas- pek penemuan harga. Dari aspek keteknikan di samping pe- ningkatan standardisasi mutu, kelancaran penyampaian in- formasi mengenai standardisasi mutu karet perlu diting- katkan laqi. Dari segi keselarasan antara biaya dan har- ga perlu dipikirkan agar perbedaan harga antar kualitas dapat merangsang petani menghasilkan bokar bermutu baik, disamping perlu adanya pembenahan frekuensi jual. Sedang- kan dari aspek penemuan harga perlu diintensifkan pembinaan kelompok tani agar posisi tawar-menawnr usaha petani menjadi lebih baik. Bagi peserta proyek sudah saatnya untuk diterapkan penyempurnaan struktur hubungan kerja dari petani-pedagang -prosesor-eksportir, menjadi petani terpadu yang kap merang- sebagai prosesor dan langsung berhubungan dengan eks - D0rti.r atau industri barang jadi karet, sehingga diha- rapkan petani akan memperoleh nilai tambah. Produk yang mungkin dihasilkan adalah lateks pekat, remilled dan RSS 11-IV.
USAHA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING KARET ALAN INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL MELALUI EFISIENSI PEMASARAN Oleh: CICILIA NANCY Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor FAKULTAS PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR