MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 1

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS ( SP2TP ) Dr. H. Fahrurazi, M. Kes

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

PELATIHAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

MODUL PUSKESMAS 1. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS (SIMPUS)

SISTEM PENCATATAN & PELAPORAN PUSKESMAS (SP2TP) By - Viena Ike Anggraeni

DAFTAR TILIK AUDIT INTERNAL UPT PUSKESMAS FAJAR MULIA UNIT PENDAFTARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Kesehatan

No. Kode : Terbitan : No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku:

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS

D. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Petugas P2 Diare (Program Pemberantasan Diare) Puskesmas Payolansek

Standar Ponkesdes 91

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Kesehatan Kerja dan Olahraga. Orientasi Kesehatan Kerja dan Olahraga.

A. Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada

IDENTIFIKASI PERAN TIM AUDIT INTERNAL PUSKESMAS MANGARAN

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS

BAB I PENDAHULUAN. masih tingginya angka morbiditas dan mortalitas (Rampengan, 2008)

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK DINAS KESEHATAN PUSKESMAS KARANGAN Jalan Raya Karangan Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak Kode Pos78363

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SELOMERTO 1 Jalan Banyumas Km. 7 Telp. (0286) SELOMERTO WONOSOBO 56361

Universitas Sumatera Utara

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan anak merupakan suatu hal yang penting karena. mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diprioritaskan dalam perencanaan dan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008).

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

PENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN. Jakarta, 3 Desember 2015

Sumber: GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Rejowinangun merupakan salah satu Puskesmas yang berada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

Pengertian. Tujuan. b. Persiapan pasien - c. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Pemegang Program Surveilans

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mendalam

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

MATERI PENYEGARAN KADER

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Hasil Survey

Oleh : Dr. MOCH. ISMAIL Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Disampaikan pada Pertemuan

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2.1. Supervisi ke unit pelayanan penanggulangan TBC termasuk Laboratorium Membuat Lembar Kerja Proyek, termasuk biaya operasional X X X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Puskesmas yang akan diketengahkan di sini. menunjukan adanya perubahan yang disesuaikan dengan

BAB VII PENUTUP. primer di Kabupaten Padang Pariaman tahun 2016 mengacu kepada Permenkes

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan dalam mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi pada dasarnya adalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan rekam medis dalam memberikan. penerimaan pasien, yang diteruskan dengan kegiatan pengeluaran berkas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan dan penyebab terbesar kematian anak di seluruh dunia.

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT INFORMASI. Present By SIMKESMAS

KEADAAN GEOGRAFI. Kab. Malang. Kab. MALANG

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Kewajiban lainnya adalah melakukan administrasi. medis yang tertib yaitu dengan sistem dan prosedur yang efisien dan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

Analisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan

manualbook MANAJEMEN PASIEN - PUSKESMAS EDITION NG Page: 1

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

MATA KULIAH ASKEB V (KOMUNITAS)

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

sangat berlebihan dan juga tidak realistik, seperti selalu memanggil petugas kesehatan walaupun demamnya tidak tinggi (Youssef et al, 2002).

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai agen penyakit. Penyakit yang penyebab utamanya berakar pada

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISIS, PENELUSURAN DATA KOHORT DAN RENCANA TINDAK LANJUT

PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada

Transkripsi:

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI

Saudara telah selesai mempelajari Materi Dasar dan Materi Inti yang memberikan pengetahuan dan keterampilan klinis dalam Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang terdiri dari: Penilaian dan Klasifikasi anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun. Menentukan tindakan dan Pengobatan, Konseling bagi ibu, Tatalaksana bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan (MTBM ) Tindak lanjut Ruang lingkup materi dalam modul ini mencakup: 1. Persiapan untuk penerapan, 2. Penerapan MTBS dan MTBM, serta 3. Pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan MTBS

TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari dan mempraktekkan semua tugas yang ada, saudara diharapkan: Mampu melaksanakan diseminasi informasi mengenai MTBS kepada seluruh petugas puskesmas. Mampu melakukan penilaian dan penyiapan obat-obat yang diperlukan dalam pemberian pelayanan. Mampu melakukan penyiapan pengadaan formulir MTBS Mampu melakukan penilaian dan pengamatan terhadap alur pelayanan MTBS Mampu menentukan upaya penerapan MTBS di puskesmas secara bertahap. Mampu melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan.

1.0. PERSIAPAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS Persiapan yang perlu dilakukan oleh setiap puskesmas yang akan mulai menerapkan MTBS dalam pelayanan kepada balita sakit meliputi : Diseminasi informasi MTBS kepada seluruh petugas puskesmas, rencana penerapan MTBS, rencana penyiapan obat dan alat dan pencatatan dan pelaporan haril pelayanan MTBS

1.1 DISEMINASI INFORMASI MTBS KEPADA SELURUH PETUGAS PUSKESMAS MTBS merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar. Dari langkah-langkah yang diterapkan dalam MTBS, jelas bahwa keterkaitan peran dan tanggung jawab antar petugas di puskesmas sangat erat. Oleh karena itu seluruh petugas kesehatan di puskesmas perlu memahami MTBS dan perannya untuk memperlancar penerapan MTBS. Kegiatan diseminasi informasi MTBS kepada seluruh petugas puskesmas dilaksanakan dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh seluruh petugas. Diseminasi informasi dilaksanakan oleh petugas yang telah dilatih MTBS, bila perlu dihadiri oleh supervisor dari Dinas Kesehatan Kabupatan/Kota.

Informasi yang harus disampaikan: a. Konsep umum MTBS. b. Peran dan tanggung jawab petugas puskesmas dalam penerapan MTBS. c. Diskusikan rencana penerapan MTBS di Puskesmas Materi yang perlu disiapkan adalah informasi MTBS dan buku bagan MTBS. Selain materi yang perlu dipersiapkan, saudara harus merencanakan jadwal waktu pelaksanaan dan peserta diseminasi informasi yang harus hadir.

1.2. PENYIAPAN LOGISTIK Beberapa hal yang perlu saudara perhatikan sebelum menerapkan MTBS adalah penyiapan obat, alat, formulir MTBS dan kartu nasihat ibu (KNI). 1.2.1. PENYIAPAN OBAT DAN ALAT Sebelum mulai menerapkan MTBS, saudara harus melakukan penilaian dan pengamatan tehadap ketersediaan obat di puskesmas. Secara umum, obatobat yang digunakan dalam MTBS telah termasuk dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) yang digunakan di puskesmas.

1.2.2. PENYIAPAN FORMULIR MTBS DAN KARTU NASIHAT IBU (KNI) Penyiapan formulir Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Kartu Nasihat Ibu (KNI) perlu dilakukan untuk memperlancar pelayanan. Formulir rawat jalan MTBS merupakan instrumen pencatatan yang belum ada di puskesmas. Perlu dipikirkan cara pengadaan formulir tersebut. Bila di Kabupaten tempat kerja saudara ada beberapa puskesmas yang akan menerapkan MTBS, maka upayakan untuk bekerja sama dalam pengadaan formulir dan kartu tersebut agar lebih murah.

PENYESUAIAN ALUR PELAYANAN Salah satu konsekuensi penerapan MTBS di puskesmas adalah waktu pelayanan menjadi lebih lama. Perlu dilakukan penyesuaian alur pelayanan. Khusus untuk pelayanan bayi muda (sehat maupun sakit) dapat dilaksanakan di unit rawat jalan puskesmas, akan tetapi diutamakan dikerjakan pada saat kunjungan neonatal oleh pada bidan di desa. Untuk menerapkan MTBS di fasilitas rawat jalan puskesmas, penyesuaian alur pelayanan mungkin diperlukan untuk memperlancar pelayanan.

Penyesuaian alur pelayanan balita sakit disusun dengan memahami langkah-langkah pelayanan yang diterima oleh balita sakit. Langkah-langkah tersebut adalah sejak penderita datang hingga mendapatkan pelayanan yang lengkap meliputi: 1) Pendaftaran 2) Pemeriksaan dan konseling 3) Tindakan yang diperlukan (di klinik) 4) Pemberian obat, atau 5) Rujukan, bila diperlukan

PEMERIKSAAN: Memeriksa dan membuat klasifikasi Indentifikasi pengobatan + KONSELING Konseling pemberian obat dirumah kapan kembali pemberian makan + PEMBERIAN KODE DIAGNOSA DALAM SP2TP + TINDAKAN YANG DIPERLUKAN Pengobatan pra rjukan Imunisasi, Konseling gizi DATANG PENDAFTARAN + memberi formulir MTBS+ family folder PEMERIKSAAN: Memeriksa dan membuat klasifikasi Indentifikasi pengobatan + KONSELING Konseling pemberian obat dirumah kapan kembali pemberian makan + PEMBERIAN KODE DIAGNOSA DALAM SP2TP + TINDAKAN YANG DIPERLUKAN Pengobatan pra rjukan Imunisasi, Konseling gizi Petugas 1 di loket, mengisi formulir MTBS: Identitas anak, Status kunjungan Petugas 2, 3 dan 4 di ruang periksa Melakukan seluruh Langkah sejak Pengukuran suhu badan Penimbangan BB hingga konseling RUJUK PEMBERIAN OBAT: Pemberian obat PULANG Petugas 5 di apotik

3.0. PENCATATAN DAN PELAPORAN HASIL PELAYANAN Pencatatan dan pelaporan di puskesmas yang menerapkan MTBS sama dengan puskesmas yang lain yaitu menggunakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Perubahan yang perlu dilakukan adalah konversi klasifikasi MTBS ke dalam kode diagnosis dalam SP2TP sebelum masuk ke dalam sistem pelaporan. Ditingkat keluarga, selain mencatat hasil pelayanan pada formulir bayi muda, petugas juga mencatat pada buku KIA, agar ibu dan keluarga dapat mengetahui keadaan bayi muda dan dapat memberikan asuhan bayi muda di rumah serta mengenali tanda-tanda bahaya.

3.1. PENCATATAN HASIL PELAYANAN Pencatatan seluruh hasil pelayanan, yaitu kunjungan, hasil pemeriksaan hingga penggunaan obat tidak memerlukan pencatatan khusus. Pencatatan yang telah ada di puskesmas digunakan sebagai alat pencatatan. Alat pencatatan yang dapat digunakan adalah: 1.Register Kunjungan 2.Register Rawat Jalan 3.Register Kohort Bayi 4.Register Kohort Balita 5.Register Imunisasi 6.Register Malaria, Demam Berdarah Dengue, Diare, ISPA, Gizi dll 7.Register Obat.

3.2. PELAPORAN HASIL PELAYANAN Sebagaimana dengan pencatatan hasil pelayanan MTBS, pelaporan yang digunakan juga tidak memerlukan perubahan. Pelaporan yang digunakan adalah: 1. Laporan Bulanan Data Kesakitan (LB 1) 2. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) 3. Laporan Bulanan Gizi, KIA, Imunisasi dan P2M (LB3) 4. Laporan Mingguan Diare. 5. Laporan Kejadian Luar Biasa Bila masih ada alat pelaporan lain yang digunakan oleh program dapat digunakan juga dalam penerapan MTBS Dari laporan yang ada, Laporan Bulanan Data Kesakitan (LB1) adalah laporan yang memerlukan perhatian khusus. Hasil pemeriksaan dalam MTBS ditulis dalam bentuk klasifikasi penyakit sedangkan pelaporan yang ada dalam bentuk diagnosis. Diperlukan konversi dari klasifikasi ke dalam bentuk diagnosa dan menggunakan penomoran kode LB1.