BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran yang baik akan terlaksana jika pembelajaran mengacu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia, sehingga memegang. pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ketrampilan reseptif dan ketrampilan produktif. Ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu membaca,

I. PENDAHULUAN. yaitu aspek membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

TINJAUAN MATA KULIAH... HAKIKAT BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA.. 1.1

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dengan mengarahkan peserta didik untuk mendengarkan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Paradigma inilah

BAB I PENDAHULUAN. Yulia, 2014 EFEKTIVITAS TEKNIK CLUSTERING (PENGELOMPOKAN) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh : EKA ROHMAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi. Dalam mengikuti pendidikan. peristiwa ini keterampilan menyimak mutlak diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses ketercapaian ilmu dari berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan kehidupan di masa datang. Untuk menyukseskan tujuan di atas, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Winaya (2013: 3) yang mencakup keterampilan berbicara dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

Berdasarkan Kurikulum 2013 Pembelajaran Bahasa Indonesia bermula. pada pengembangan kompetensi dalam ranah sikap (KI-1 dan KI-2), pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan inti dari sistem pendidikan nasional, di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran yang baik akan terlaksana jika pembelajaran mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada kurikulum. Faktor kompetensi pendidik dapat memengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Pendidik hendaknya mampu menunjukkan keberhasilan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pada setiap kegiatan pembelaaran. Oleh sebab itu, seorang pendidik akan berhasil melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik yang selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Keberhasilan suatu pembelajaran biasanya dipengaruhi oleh penetapan Kurikulum yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan aspek-aspek di sekitar sekolah. Penyempurnaan mutu pendidikan yang baik, dilakukan oleh pemerintah dengan menetapkan kurikulum yang sesuai dengan satuan pendidikan, karakteristik sekolah, potensi sekolah, aspek budaya setempat, dan karakteristik peserta didik. Adanya penetapan SKKD pada setiap mata pelajaran, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia akan sangat membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, sehingga kesiapan seorang pendidik akan semakin baik dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif. Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus selalu dikembangkan dalam setiap pembelajaran. Selain itu, pengajaran ba- 1

2 hasa selalu dikaitkan dengan aspek keterampilan berbahasa yang menunjang proses berpikir. Keterampilan-keterampilan tersebut yakni keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut Saling berhubungan baik menyimak dan membaca sebagai keterampilan reseptif, maupun berbicara dan menulis sebagai keterampilan produktif. Tarigan (2008:7) menjelaskan, Membaca adalah proses yang digunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. Berkaitan dengan penjelasan tersebut, pada kegiatan membaca peserta didik dituntut untuk mampu memahami melalui yang dibacanya. Dalam hal ini kemampuan membaca seorang peserta didik haruslah lebih ditinkatkan, supaya pesan yang ingin disampaikan oleh penulis bisa lebih dipahami oleh pe-serta didik. Tarigan (2008:9) menjelaskan, Tujuan membaca adalah ntuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan. Selain memahami, peserta didik pun dituntut mampu menemukan informasi yang jelas setelah membaca supaya pesan yang telah dibaca benar-benar telah dipahami. Anderson dalam Tarigan (2008:9) menjelaskan mengenai tujuan membaca. Membaca untuk menemukan dan mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ni disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts). Berkaitan dengan pernyataan tersebut, kesulitan yang dihadapi peserta didik adalah menemukan sebuah perincian atau fakta yang terdapat dalam sebuah teks. Permasalahan itu bisa muncul disebabkan, peserta didik tidak memahami teks yang sedang dibacanya sehingga mereka sulit menemukan sebuah perincian atau fakta dalam teks tersebut.

3 Pembelajaran mengidentifikasi sebuah karya sastra di kalangan siswa SMA atau SMK masih sangat kurang disukai, digemari, apalagi dicintai. Rendahnya minat siswa untuk membaca merupakan faktor utama penyebab kurang disukainya pembelajaran mengidentifikasi karya sastra ini. Mengidentifikasi merupakan proses analisis dengan tahap membaca untuk memahami dan menemukan informasi. Kompetensi tersebut mengarahkan peserta didik untuk menemukan struktur dan ciri kebahasaan yang tedapat dalam sebuah karya sastra. Dari penjelasan tersebut, tersirat makna bahwa dalam pembelajaran mengidentifikasi sebuah karya sastra terutama puisi, peserta didik diharapkan bisa mendapatkan sebuah informasi yang mendalam mengenai teks yang sedang dibacanya. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan penulis melalui sebuah tulisan yang dirangkai dengan begitu indah. Puisi biasanya menggunakan bahasa yang indah. Pemakaian gaya bahasa yang dapat membuat puisi itu menjadi estetis. Dale dalam Tarigan (2009:4) mendefinisikan, Gaya bahasa adalah bahasa indah yang digunakan untuk meningkatkan efek dengan membandingkan suatu benda atau hal tertentu yang lebih umum. Penggunaan gaya bahasa dalam setiap karya sastra selalu digunakan untuk mengindahkan bahasa yang terdapat dalam karya tersebut. Berdasarkan pernyataan tersebut, gaya bahasa digunakan untuk meningkatkan efek sebuah kata dalam karya sastra dengan cara memperkenalkan dan membandingkan. Penggunaan gaya bahasa tidak pernah disadari oleh peserta didik, padahal pada realitasnya, gaya bahasa ini sering mereka gunakan dalam kehidupan sehari-

4 hari. Permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa dalam sebuah karya sastra adalah kurangnya minat mereka dalam membaca sebuah karya satra. Pembelajaran sastra di sekolah memang kurang diajarkan pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu, motivasi yang diperlukan pendidik harus benar menerap kepada peserta didik untuk lebih bersemangat dalam mengilkuti setiap pembelajaran sastra. Sangat penting bagi seorang pendidik untuk memilih sebuah metode pembelajaran yang tepat untuk digunakan. Karena menentukan metode yang tepat dalam sebuah pembelajaran, sangat mungkin minat dan kemauan peserta didik akan lebih meningkat. Oleh karena itu, pendidik harus jeli dalam memilih sebuah metode yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran. Menurut Mevarech dan Kramarsky dalam Huda (2013:254) menjelaskan, Metode improve adalah salah satu strategi pembelajaran yang didasarkan pada teori kognisi dan metakognisi. Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar, harus disertai dengan peran pendidik yang selalu menyajikan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Pembelajaran yang bisa membangun proses berpikir peserta didik untuk menganalisis dan menyelesaikan suatu permasalahan merupakan solusi kreatif yang bisa dilakukan pendidik. Pembelajaran yang kreatif juga harus berhubungan dengan pengaruh sosial yang berada di lingkungan peserta didik. Biasanya peserta didik akan lebih tertarik untuk belajar jika sudah dihubungkan dengan kegiatan sosial, sama halnya dengan pengertian metode improve tadi, peserta didik dihadapkan dengan keadaan sosial yang ada disekitarnya dan mengenali dirinya sen-

5 diri untuk menemulan cara atau strategi dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Mengidentifikasi Penggunaan Gaya Bahasa Perbandingan dalam Teks Puisi dengan Menggunakan Model Improve pada Siswa Kelas X SMK Informatika Bandung Tahun Pelajaran 2015/20016. 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah penemuan masalah yang terdapat dalam latar belakang masalah yang dipaparkan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Rendahnya keterampilan membaca pada siswa, khususnya membaca puisi. b. Kurangnya pemahaman peserta didik tentang teks puisi dan gaya bahasa perbandingan. c. Metode pembelajaran kurang efektif sehingga pembelajaran menjadi tidak menarik. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan membaca, kurangnya pemahaman materi, dan penggunaan model pembelajaran yang kurang efektif. Identifikasi masalah yang telah dipaparkan akan menjadi dasar perumusan masalah dalam penelitian ini.

6 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah merumuskan masalah yang terdapat dalam latar belakang masalah yang telah teridentifikasi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis akan memaparkan beberapa permasalahan sebagai berikut. a. Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa dalam teks puisi dengan menggunakan metode improve pada siswa kelas X SMK Informatika Bandung? b. Mampukah siswa kelas X SMK Informatika Bandung mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam teks puisi dengan tepat? c. Efektifkah metode improve digunakan dalam pembelajaran mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi pada siswa kelas X SMK Informatika Bandung? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pemasalahan penelitian ini berkaitan dengan kemampuan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai, kemampuan penulis dalam melaksanakan pembelajaran ini, kemampuan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, dan kefektifan metode improve yang digunakan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah kegiatan penelitian yang dilaksanakan. Adapun tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

7 a. untuk mengetahui kemampuan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi dengan metode improve pada siswa kelas X SMK Informatika Bandung; b. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMK Informatika Bandung dalam mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi dengan tepat; dan c. untuk mengetahui keefektifan metode improve dalam pembelajaran mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi pada siswa kelas X SMK Informatika Bandung. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan tujuan penelitian ini. Yakni mengetahui kemampuan penulis, kemampuan siswa, dan keefektifan metode improve dalam pembelajaran mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi 1.5 Manfaat Penelitian Penlitian yang baik adalah penelitian yang mempunyai manfaat bagi peneliti, subjek atau objek yang diteliti, bahkan untuk peneliti lainnya. Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut. a. Bagi penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, dan solusi untuk menggali dan meningkatkan kemampuan penulis, khususnya dalam

8 pembelajaran mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi dengan menggunakan metode improve. b. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif untuk memilih model pembelajaran yang menarik dan inovatif untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya pembelajaran mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi dengan menggunakan metode improve. c. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan minat membaca peserta didik dalam hal mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi dengan menggunakan metode improve. d. Bagi peneliti lanjutan Dengan adanya penelitian ini, semoga bermanfaat bagi peneliti lanjutan sebagai dasar pengembangan metode pembelajaran untuk melanjutkan penelitian dalam meningkatkan pembelajaran mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi dengan menggunakan metode improve. Berdasarkan uraian di atas, manfaat yang terdapat dalam penelitian adalah pemerolehan pengalaman, pengetahuan, dan solusi masalah yang terdapat dalam penelitian. Kemudian manfaat yang lainnya, sebagai pengembangan pembelajaran dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam setiap pembelajaran.

9 1.6 Definisi Operasional Defininisi operasional merupakan definisi dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian. Dalam penelitian ini, istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Pembelajaran adalah suatu proses, cara yang dilakukan untuk menjadikan siswa mengalami perubahan dan memperoleh kecakapan dari sesuatu yang dipelajari. b. Mengidentifikasi adalah kegiatan menentukan dan menemukan bentuk yang lebih sebuah pemahaman melalui proses membaca atau mendengar. c. Gaya bahasa perbandingan adalah bahasa indah yang digunakan untuk membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. d. Teks puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan perasaan penulis melalui sebuah tulisan yang dirangkai dengan begitu indah. e. Metode improve adalah salah satu metode pembelajaran yang didasarkan pada teori kognisi dan metakognisi yang menuntun peserta didik menemukan solusi melalui interaksi sosial. Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran mengidentifikasi penggunaan gaya bahasa perbandingan dalam teks puisi dengan menggunakan metode improve adalah pembelajaran untuk menemukan, menentukan, dan menuliskan gaya bahasa perbandingan yang terdapat dalam teks puisi dengan cara memberikan stimulus berupa pemberian konsep baru serta per-

10 tanyaan-pertanyaan metakognitif yang menuntun peserta didik menemukan solusi melalui interaksi sosial.