Pelatihan Dasar-Dasar Fotografi Sebagai Media Untuk Meningkatkan Pemahaman Kesenirupaan Siswa-Siswi SMA/SMU Negeri 96 Jakarta Ruby Chrissandy 1

dokumen-dokumen yang mirip
Basic Photography. Setting & Composition PART II

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR )

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

THE ART OF PHOTOGRAPHY. M.S. GUMELAR

FOTOGRAFI KE SAJIAN MULTIMEDIA

Fotografi Dasar. Bayu Widiantoro & Simon Dodit. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum & Komunikasi Unika Soegijapranata

INFOFOTOGRAFI.COM. Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat.

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

PERBANDINGAN METODE DEPTH OF FIELD PADA LENSA KAMERA FOTOGRAFI DENGAN EFEK LENSA PADA SOFTWARE ANIMASI

BAB 2 DATA DAN ANALISA

Mengapa belajar fotografi bersama Infofotografi.com?

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO

Commercial / Advertising Photography

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Muhammad Shofi IR. R. Adi Wardoyo, M.Mt

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB V PENUTUP. Aplikasi Kaca Hitam pada Pemotretan Still Life Produk Perak HS Silver

BAB III KAJIAN LAPANGAN

PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

APA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global

Kata kunci : DSLR, Lighting, conceptual photography, high speed photography, sound trigger.

Lensa Tele (Telephoto)

Teknik Normal exposure Fokus dan Normal exposure Teknik pencahayaan dan skema lighting Estetika komposisi Fokus dan Normal exposure

Teknik Dasar Fotografi. Daniar Wikan Setyanto, M.Sn

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2012

Oleh : Ari Bowo Sucipto

Fotografi I. Oleh : A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si

Pertemuan 3. Fotografi ACHMAD BASUKI

PERTEMUAN 3! 2.1 Pengelompokan Kamera Foto

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

Komposisi dalam Fotografi

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia

MODUL PRATIKUM MATA KULIAH FOTOGRAFI DASAR. Topik. Perkenalan Fotografi Dasar dan Tata Cara Foto Model. Tim Penyusun: Muhammad Fauzi. S.Des., M.

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

Proses kreatif fotografi dengan teknik fill in flash pada brand Dirty Dumb

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH FOTOGRAFI

lighting with one light

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

Tips Dasar Black & White Photography

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK PERANCANGAN FOTO PRODUK. 3.1 Peranan Praktikan Dalam Perusahaan

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest).

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Hubungan Fotografi Dan Teknologi

PELATIHAN FOTOGRAFI DASAR UNTUK SISWA DAN SISWI SMU 6 JAKARTA

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

FOTOGRAFI MIKRO UNTUK ARKEOLOGI (Metode Alternatif Perekaman Data Visual)

BAB I PENDAHULUAN. gambar melalui cahaya pada film atau permukaan yang dipekakan. 2

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds

PENGENALAN DASAR FOTOGRAFI DALAM INSTRUMEN PENDIDIKAN PADA ANAK USIA DINI

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 8. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

Kecepatan /rana /shutter speed Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik

MODUL MATERI FOTOGRAFI Oleh: Drs. NandangRukanda, M.Pd NIDN :

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 1. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 9. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

JURNAL FOTO PREWEDDING DENGAN KONSEP LEVITASI DALAM FOTOGRAFI KOMERSIAL. Oleh: T. Anugerah Umpola NIM

Umang s Photography Bulletin. Terbit setiap akhir tahun. Edisi I. 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Proses komunikasi dapat diartikan sebagai transfer komunikasi atau

FOTOGRAFI TAK LAGI SEKADAR ALAT DOKUMENTASI

MEMBANGUN WEBSITE UNTUK PEMBELAJARAN TEKNIK FOTOGRAFI MAKRO DENGAN OBJEK SERANGGA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Apik Bhekti Nofanda

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

Universitas Kristen Maranatha

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 19 Juni 2015 Tanggal Berlaku : 1 Agustus 2015

Fotografi 1 Dkv215. Bayu Widiantoro Progdi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik SOEGIJAPRANATA

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

BAB 2 DATA DAN ANALISA

TUGAS KOMPUTER PHOTOGRAPHY

MENJADI FOTOGRAFER DENGAN KAMERA SEDERHANA

Aperture adalah bukaan pada lensa yang membenarkan cahaya melaluinya dan jatuh ke atas sensor.

Perbandingan Kamera Digital : Pocket vs Prosumer vs DSLR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

lighting for strobist

Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia.

FOTOGRAFI, oleh Burhanuddin, S.E., M.Si. Hak Cipta 2014 pada penulis

TATA CAHAYA. Arah Cahaya ( Direction of Light ) 1. Frontlight

Produksi Media PR Audio-Visual

METODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

PERANCANGAN INTERIOR PHOTOGRAPHY SCHOOL AND CENTRE FOR CHILDREN ABSTRAK. anak yang dapat mendukung kegiatan eksplorasi dalam fotografi.

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

PERANCANGAN PHOTOBOOK MENGENAI KEHIDUPAN MALAM DIKOTA JAKARTA

Transkripsi:

Pelatihan Dasar-Dasar Fotografi Sebagai Media Untuk Meningkatkan Pemahaman Kesenirupaan Siswa-Siswi SMA/SMU Negeri 96 Jakarta Ruby Chrissandy 1 ABSTRACT: Community Services activities have in practice than as service activities as well as promotional activities of the Faculty of Art and Design, University of Tarumanagara Jakarta. To that end, the material activities that will be given is what is taught at the university that is equipped with a studio. In this activity given is the activity of the basic techniques of photography held in Studio Photography for implementation praktikanya. The method used is by introducing a camera and how to operate it. In using the camera we know what is called the: focus (focus), Rana, Shutter Speed, Diaphragm (f), Lighting (lighting), Lenses, Composition (Composition), Film, ISO, Filter, and others. In photography, setting the composition is an important factor for an image to be rated the quality of how to prepare the existing picture elements. Which put the main object, how to make the main object stand out, who becomes the center of attention, how to set the tone, color, shape, and so on. Another basic skills is lighting. Although photography need light, but not just any light that can make up the image. There is plenty of light regulation, which underlie the making photographs. Be it on the direction of light, and the quality of light. No lighting of the front, side, or from behind the object. There is also a soft light, to photograph women and children, and the light is hard to photograph him. So expect from this brief activity, students can learn more about photography techniques that can further attract their interest to learn more about the art of photography. Keywords: photography, focus, lens, aperture, and composition. Abstrak: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dalam pelaksanaannya selain sebagai kegiatan pengabdian sekaligus sebagai kegiatan promosi Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Tarumanagara Jakarta. Untuk itu, materi kegiatan yang akan diberikan adalah materi yang diajarkan dikampus yang dilengkapi dengan fasilitas studio. Dalam kegiatan ini yang diberikan adalah kegiatan teknik dasar fotografi yang dilaksanakan di Studio Fotografi untuk pelaksanaan praktikanya. Metode yang digunakan adalah dengan memperkenalkan alat kamera dan cara mengoperasikannya. Dalam menggunakan kamera kita mengenal apa yang disebut dengan: Fokus (focus), Rana, Shutter Speed, Diafragma (f), Pencahayaan (lighting), Lensa, Komposisi (Composition), Film, ISO, Filter, dan lain-lain. Dalam teknik fotografi, pengaturan komposisi menjadi faktor penting karena sebuah gambar akan dinilai kualitasnya dari cara penyusunan elemen gambar yang ada. Dimana meletakkan obyek utama, bagaimana menjadikan obyek utama menonjol, siapa yang menjadi pusat perhatian, bagaimana mengatur irama, warna, bidang, dan sebagainya. Ketrampilan dasar yang lain adalah tata cahaya. Meskipun fotografi membutuhkan cahaya, namun bukan sembarang cahaya yang dapat membentuk foto. Ada banyak pengaturan cahaya, yang mendasari pembuatan foto. Baik itu mengenai arah cahaya, maupun kualitas cahayanya. Ada lighting dari depan, samping, maupun dari belakang obyek. Ada juga cahaya yang soft, untuk memotret wanita dan anak-anak, dan cahaya yang hard untuk memotret pria. Sehingga diharapkan dari kegiatan singkat ini, siswa dapat lebih mengenal teknik fotografi yang selanjutnya dapat menarik minat mereka untuk lebih mendalami seni fotografi. Kata Kunci: fotografi, focus, lensa, diafragma, dan komposisi. Pendahuluan Berawal dari kesadaran bahwa selama ini sesungguhnya pembangunan pendidikan mengenai kesenirupaan kita masih menghadapi berbagai kendala yang dapat mempengaruhi penurunan kualitas tingkat kreatifitas siswa ditingkat sekolah lanjutan atas. Situasi ini dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dari siswa dalam negeri. Adapun salah satu upaya untuk membangun kualitas 1 Universitas Tarumanagara (rubyc@fsrd.untar.ac.id) C-760

sumber daya manusia ialah dengan meningkatkan kualitas media pengajaran di sekolah, diantaranya adalah dengan mengajarkan mereka dalam membuat karya kreatif dengan pendekatan pendidikan seni rupa. Tim Fakultas Seni Rupa dan Desain bekerjasama dengan LPKMV UNTAR mengadakan pengabdian masyarakat dengan fokus pada peningkatan pemahaman murid dan guru mengenai kesenirupaan pada SMAN 96. Salah satu pelatihan yang diberikan adalah pelatihan fotografi. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pembelajaran seni, budaya dan keterampilan. Dengan pelatihan ini peserta dapat menambah pengetahuan memotret portrait, memiliki kemampuan mengoperasikan peralatan fotografi, dan menghasilkan karya seni berupa foto portrait di studio foto. Fotografi Portrait Apa yang dimaksud dengan fotografi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu melihat sejarah fotografi. Dimulai dari penemuan prinsip kamera atau kamar gelap yang digunakan sebagai alat bantu lukis, penemuan lensa, sampai penemuan bahan baku peka cahaya. Definisi fotografi mengacu pada kata yang berasal dari Yunani yaitu photos dan graphos yang diartikan menjadi melukis dengan cahaya (Peres, Osterman, Omer, Stuart and Lopez, 2012: 5). Fotografi disini dilihat sebagai aktivitas seni yang memanfaatkan cahaya. Pada tahun 1829 Louis Jacques Mandá Daguerre bekerjasama dengan Joseph Nicephore Niépce untuk mendapatkan bahan baku peka cahaya yang menghasilkan gambar lebih indah, penuh detail. Tidak lama kemudian Niépce meninggal dan Daguerre meneruskan percobaan dan menghasilkan foto yang lebih bagus dari pengembangan gambar laten di lempengan silver iodide yang diberi mercury fumes dan distabilkan dengan sodium chloride, dengan proses tersebut eksposur menjadi hitungan menit atau lebih cepat. Penemuannya dinamakan Daguerreotype. Proses Daguerreotype pada tahap awal lebih banyak digunakan untuk pemotretan still life dan pemandangan alam karena eksposurnya sekitar 20 menit. Hal ini karena dukungan lensa dan optiknya belum memadai, juga kombinasi silver iodine dan mercury fumes belum cukup sensitive dengan cahaya. Berikutnya Daguerreotype disempurnakan sehingga eksposurnya lebih cepat. Hal ini membuat Daguerreotype diminati oleh orang untuk membuat karya foto portrait dan popular sekitar tahun 1850. Sekarang fotografi portrait berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi. Tetapi teori dasar pencahayaan untuk membuat foto portrait masih digunakan sampai saat ini. Menurut Bill H, ada lima dasar setting pencahayaan untuk foto portrait, Paramount, Loop, Rembrant, Split dan Profile/Rim light. Semua setting dibedakan berdasarkan key light atau cahaya utama yang jatuh pada objek. Metode pelatihan Ada banyak cara untuk belajar sesuatu, bisa dengan persepsi, hubungan, kondisi, aktivitas motorik, situasi, dan pemecahan masalah. Kalau melihat Bloom Taxonomy ada tiga domain dari belajar, konitif, afektif dan psikomotorik. Metode Bloom dipecah lagi untuk memberikan gambaran cara belajar. Untuk model pembelajaran berbasis aktivitas, pembelajaran tingkat pertama adalah kognitif mencakup pembelajaran mental atau di dalam area pengetahuan. Termasuk membangun data, pemahaman data, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Pembelajaran tingkat kedua adalah afektif atau di dalam area emosi yang melatih persepsi dan nilai-nilai. Pembelajaran tingkat terakhir adalah C-761

psikomotorik yang didalamnya terdapat kesadaran, kesiapan, reaksi dan belajar respon yang sederhana sampai komplek (Rand, Glen., Stevens, Jane Alden., Horner, Garin, 2006: 14). Belajar fotografi bisa mencakup semua domain yang ada dalam bloom. Pada tahap awal peserta diberikan aspek kognitif agar menambah wawasannya dalam hal fotografi, kemudian pada aspek afektif peserta bisa memiliki rasa atau nilai untuk menentukan mana foto yang baik atau tidak dari segi teknis sampai estetik dan terakhir pada domain psikomotorik, peserta dapat mencoba membuat karya foto yang sudah dipelajarinya di tahapan sebelumnya. Hasil dan Pembahasan Pelatihan ini diadakan pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015 dimulai dengan registrasi pada jam 08.00 WIB. Acara dibuka pada jam 09.15 dengan sambutan dari ketua panitia, dekan FSRD dan kepala sekolah kemudian pelatihan fotografi dimulai jam 10.00 WIB di studio fotografi FSRD UNTAR. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 17 siswa dan 10 guru. Di sesi pertama pelatihan diberikan pembekalan wawasan tentang cara menggunakan kamera DSLR (digital single lens reflect), mengetahui fitur-fitur yang ada di kamera dan eksposur atau proses terjadinya perekaman gambar pada sensor. Hal ini dimaksudkan agar peserta paham cara kerja kamera dan mengatur perekaman gambar dengan mengatur rana (shutter speed) atau tirai yang menutup sensor dan diafragma atau lubang penerus cahaya. Berikutnya mempelajari peralatan studio foto seperti lampu kilat dan perlengkapan aksesorisnya. Materi terakhir adalah cara mengatur komposisi untuk foto portrait. Pada sesi kedua peserta mempraktekan pemotretan foto portrait di dalam studio foto. Materi pertama dijelaskan bagaimana proses perekaman gambar atau istilahnya eksposur dengan mengatur rana dan diafragma agar foto tampil dengan baik, tidak kelebihan atau kekurangan cahaya. Kombinasi penggunaan rana dan diafragma dapat memberikan tampilan foto yang berbeda, pada foto portrait penggunaan diafragma dengan lubang bukaan besar membuat ruang ketajaman gambarnya menjadi sempit, sebaliknya jika bukaanya kecil maka ketajaman gambarnya menjadi optimal. Untuk pemotretan pada studio foto yang menggunakan alat bantu cahaya yang harus diperhatikan penggunaan rana yang harus sesuai dengan kemampuan kecepatan sinkron di kamera agar eksposurnya sempurna, jika kecepatannya di atas kecepatan sinkron maka tampilan foto ada yang hitam dikarenakan proses eksposur belum sempurna dan tirai rana menutup lebih cepat. Materi kedua mempelajari peralatan lampu studio beserta aksesorisnya. Peserta diajarkan cara mengoperasikan lampu, mengatur tata letak lampu dan melihat perbedaan penggunaak aksesoris lampu seperti softbox dan standard reflector. Pada tata letak lampu mempunyai kategori yang menampilkan jatuhnya cahaya, ada Rembrant, Paramount/Butterfly, Loop, Split dan Profile/Rim. Masing-masing memberikan efek jatuhnya cahaya dan bayangan yang berbeda. Selain itu penggunaan aksesoris lampu memberikan kualitas cahaya yang berbeda. Softbox memberikan cahaya yang lembut karena cahaya disaring oleh kain sedangkan standard reflector memberikan cahaya yang keras karena cahaya tidak disaring, membuat kontras yang cukup tinggi di objek. Materi ketiga mempelajari bagaimana komposisi yang baik untuk pengambilan foto portrait. Diberikan tips komposisi untuk pengambilan foto orang seperti close C-762

up/head shot, medium shot, three quarter length, dan full shot. Membuat komposisi foto portrait sama dengan memperhatikan seberapa banyak subjek foto masuk dalam bingkai foto. Pada sesi kedua peserta diminta mempraktikan materi yang sudah diberikan. Para peserta menggunakan kamera DSLR dan lampu studio dalam membuat karya. Mereka sangat antusias dalam membuat karya foto karena bisa menyalurkan kreatifitas mereka dalam berkarya, apalagi melibatkan teman-teman mereka sebagai subjek foto. Simpulan Para siswa dan guru SMAN 96 memperoleh wawasan fotografi tentang penggunaan peralatan fotografi, cara menata cahaya dan mengatur pose. Dengan mengetahui teorinya para peserta mendapatkan landasan untuk membuat karya foto portrait. Peserta dapat mengatur pencahayaan dan model yang difoto sesuai dengan konsep yang ada dipikirannya. Belajar memiliki kecermatan mata dalam membuat komposisi dan detail foto portrait Daftar Pustaka Digital SLR Photography. 2013. The Essential Guide To Portraits and Digital SLR Photography, Dennis Publishing Ltd, UK. From The Experts At Digital SLR Photography. 2009. The Essential Guide To Portraits, Dennis Publishing, UK. Hurter, Bill. 2006. The Best Of Photographic Lighting. Amherst Media, Inc, NY. Peres, Michael R. 2007. Focal Encyclopedia of Photography; Digital Imaging, Theory and Applications, History, and Science 4ed. Focal Press, UK. Peres, Michael R., Osterman, Mark., Omer, Grant B.R., Stuart, Nancy M.,Lopez, J. Tomas. 2012. The Concise Focal Encyclopedia of Photography From the First Photo on Paper to the Digital Revolution. Focal Press, UK Rand, Glen., Stevens, Jane Alden., Horner, Garin. 2015. Teaching Photography Tools For The Imaging Educator Second Edition, Focal Press, MA. Smith, Brian. 2013. Screts Of Great Portrait Photography Photographs Of The Famous And Infamous, New Riders, US. Berikut foto kegiatan pelatihan dan hasil foto dari siswa dan guru SMAN 96 Jakarta: C-763

Gambar 1. Suasana Pelatihan foto oleh Julius Andi Nugroho. Gambar 2. Foto grup siswa dan guru SMAN 96 foto oleh Julius Andi Nugroho. C-764

Gambar 3. Foto grup siswa dan guru SMAN 96 foto oleh Ruby Chrissandy Gambar 4. Foto portrait temanku foto oleh Erlita C-765

Gambar 5. Foto portrait Pak Tampubolon foto oleh Keitleen Gambar 6. Eksplorasi foto oleh Keitleen C-766