BAB I PENDAHULUAN. tahun. Usia ini merupakan masa emas atau Golden Age, dimana seluruh. aspek pertumbuhan dan perkembangan sangatlah pesat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. membaca anak usia dini melalui penggunaan media gambar seri yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. paling pesat, baik fisik maupun mental (Suyanto, 2005:5). Maka tepatlah bila

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia pra sekolah. Masa anak usia dini itu dapat disebut sebagai masa peka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ismawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP CAKAP PADA KELOMPOK B DI RA NURUL HIKMAH RINGINHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk. mengungkapkan berbagai keinginan dan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak Usia Dini masih menjadi pro dan kontra, masing-masing punya alasan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kanak-kanak merupakan masa di mana anak-anak mengalami

TEMU NIM: A53B090189

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat

Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kanak, karena penanaman konsep pada tingkat TK merupakan pondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan sebuah proses yang kompleks, dimana setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama, yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia, dengan berdirinya Taman Siswa

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa awal kanak-kanak merupakan masa yang penting dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siska Novalian Kelana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

PGTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuni Juniasih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda, akan tetapi kesemuanya itu memiliki kesamaan fungsi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Berbicara Pengertian Kemampuan Berbicara

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan bagi anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan hidup manusia, masa ini disebut masa keemasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 sampai 6 tahun. Usia ini merupakan masa emas atau Golden Age, dimana seluruh aspek pertumbuhan dan perkembangan sangatlah pesat. Meliputi perkembangan fisik/motorik, kognisi, afeksi dan bahasa. Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan yang akan dan harus dilewati oleh semua anak, memegang peranan yang sangat penting, karena dengan bahasa anak dapat menyatakan pikiran dan perasaannya bersosialisasi, berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dari sejak awal kehidupan manusia memiliki kemampuan penerimaan yang baik terhadap bahasa. Bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap suara manusia dibandingkan suara-suara lain. Dalam beberapa hari setelah lahir bayi dapat membedakan suara yang berasal dari bahasa ibunya daripada bahasa lainnya. Menurut Eliason (Masitoh, 2008:3) bahwa perkembangan bahasa dimulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada pengalaman, penguasaan dan pertumbuhan bahasa. Anak belajar bahasa sejak masa bayi sebelum belajar berbicara mereka berkomunikasi melalui tangisan, senyuman dan gerakan badan. Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi entah itu lisan, tertulis atau isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol-simbol. Bahasa terdiri

2 dari kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan-aturan untuk menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya (Santrock, 2007: 353). Menurut Miller (Agustin dan Wahyudin, 2010:15) bahwa bahasa adalah suatu urutan kata-kata, bahasa juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi mengenai tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi, baik komunikasi aktif maupun pasif, Perkembangan bahasa anak meliputi perkembangan bahasa Reseptif (menerima bahasa) dan perkembangan bahasa Ekspresif (mengungkapkan bahasa). Bahasa Reseptif meliputi bahasa pasif yaitu kemampuan untuk mengerti apa yang dilihat, dan apa yang didengar, bertujuan membantu anak mengembangkan kemampuan mendengarkan, mengidentifikasi konsep melalui pemahaman pelabelan kata-kata dan meningkatkan kemampuan merespon/mereaksi setiap komunikasi. Sedangkan Bahasa Ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik visual ataupun auditorik. Bahasa Ekspresif bertujuan untuk membantu anak agar dapat mengekspresikan kebutuhannya, keinginan dan perasaanya secara verbal. Mendorong anak untuk berbicara secara lebih jelas, sehingga mudah dipahami, mendorong kefasihan berbahasa sehingga mudah dimengerti oleh orang lain dan membantu anak memahami bahwa komunikasi tersebut dapat berpengaruh secara lebih efektif terhadap lingkungannya. (Firman, 2010)

3 Perkembangan bahasa memerlukan fungsi reseptif dan ekspresif. Fungsi reseptif adalah kemampuan anak untuk mengenal dan bereaksi terhadap seseorang, terhadap kejadian lingkungan sekitarnya, mengerti maksud mimik dan nada suara dan mengerti kata-kata. Fungsi ekspresif adalah kemampuan anak mengutarakan pikirannya, dimulai dari komunikasi preverbal/ komunikasi dengan ekspresi wajah, gerakan tubuh dan akhirnya menggunakan kata-kata atau komunikasi verbal. Perkembangan bahasa anak usia dini meliputi empat keterampilan berbahasa yang harus dikembangkan, yaitu keterampilan mendengakan/menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Kemampuan membaca perlu dimiliki anak usia dini, karena dengan membaca anak dapat menyampaikan apa yang ada dipikirannya serta apa yang diinginkannya, membaca juga berperan penting dalam kehidupan sosial, melalui membaca komunikasi dapat terjalin dengan berbagai lapisan masyarakat, dengan membaca pula cakrawala berpikir akan terbuka, dapat mengubah pola pikir, menambah wawasan, menambah ilmu pengetahuan dan dapat terus mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran membaca di pendidikan anak usia dini atau di Taman Kanak-kanak (TK) perlu diberikan sebagai bekal pendidikan di tingkat selanjutnya. Dalam dunia pendidikan membaca mutlak harus menjadi kebutuhan dasar. Dunia pendidikan yang terus berkembang memerlukan insan-

4 insan yang gemar membaca, namun kenyataannya kebiasaan membaca dalam masyarakat Indonesia masih rendah. Minat dan kebiasaan membaca tentu saja tidak dapat dimiliki dalam waktu singkat, pengembangan minat dan pembiasaan membaca harus di mulai sejak dini. Orang tua, guru-guru terutama di tingkat Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar kelas kecil (kelas satu hingga kelas tiga) mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca. Tempat untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca yang terbaik adalah di rumah, orang tua berperan penting dalam menstimulus minat dan kebiasaan membaca. Namun di zaman sekarang ini banyak orang tua yang keduanya bekerja sehingga peran mereka digantikan oleh para guru di sekolah. Untuk itu guru kelompok bermain dan taman kanak-kanak harus memiliki kreativitas, inovasi, baik di bidang metode maupun di media pembelajarannya sehingga minat anak untuk membaca terstimulus dengan baik dan membaca jadi kegiatan yang menyenangkan. Pembelajaran membaca di TK haruslah sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dengan berbagai metode dan media yang beragam sehingga anak akan memiliki kecintaan terhadap membaca. Tampubolon (2005:67) menyatakan bahwa : Dalam mengajarkan membaca bukan mengajarkan aspek-aspek kebahasaan seperti tata bahasa, kosa kata, dll dan bukan mengajarkan logika atau cara berpikir (walaupun membaca tidak terlepas dari proses berpikir) namun membaca adalah menemukan makna dari tulisan.

5 Berdasarkan pengamatan pembelajaran membaca di Taman Kanak-kanak Swadaya pada semester pertama terlihat kemampuan membaca anak-anak sebagian besar masih rendah, banyak dari mereka dapat menyebutkan simbol huruf-huruf vocal dan konsonan namun ketika diacak menunjuk dan menyebutkan simbol huruf vocal dan konsonan itu belum benar, belum dapat mengetahui kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama atau suku kata akhir yang sama, belum dapat mengetahui simbol-simbol huruf dari nama mereka, belum dapat membaca nama sendiri. Pada semester dua anak-anak mengikuti les membaca yang diadakan oleh sekolah yang mana pembelajaran membaca berpedoman pada buku-buku yang masih konvensional, pembelajaran membacanya menggunakan buku panduan yang isinya di mulai dari hurup-hurup vocal : a-i-u-e-o kemudian disatukan dengan hurup konsonan menjadi suku kata : ba-bi-bu-be-bo, ca-ci-cu-ce-co yang dilanjutkan dengan penggabungan suku kata menjadi kata seperti : bababibi-bubu-bebe-bobo, caca-cici-cucu-cece-coco, baca-baci-bacu-bace-baco dan seterusnya. Kata-kata tersebut tidak baku (tidak ada dalam kosa kata Bahasa Indonesia yang baik dan benar). Pembelajaran membaca yang dilakukan membuat anak tidak dapat memahami apa yang dibaca, anak hanya tahu harus dapat menyambungkan satu hurup dengan hurup lain menjadi satu suku kata, satu suku kata disambungkan dengan satu suku kata menjadi satu kata. Hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perjalanan bahasa anak selanjutnya. Dalam buku panduan membaca yang diberikan di TK Swadaya juga tidak ada gambar-gambar, padahal seperti kita ketahui menurut penelitian yang telah

6 dilakukan oleh British audio-visual association (Zaman, 2008:4.7) menghasilkan temuan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang melalui indera menunjukkan: 75% melalui indera penglihatan (visual), 13% melalui indera pendengaran (auditori), 6% melalui indera sentuhan dan perabaan, 6% melalui indera penciuman dan lidah. Artinya bahwa pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara visual atau melalui indera mata sehingga penggunaan media yang dapat dilihat dalam pembelajaran di TK akan lebih menguntungkan. Melalui refleksi awal dan diskusi dengan observer disimpulkan sebagai solusi tindakannya untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan membaca di TK Swadaya tersebut, yaitu dengan menggunakan media gambar seri. Media gambar merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca di Taman Kanak-Kanak. Media gambar yang hendak dilakukan di TK Swadaya adalah dengan gambar seri, mengapa gambar seri?, karena gambar seri merupakan urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan dalam hal memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar. Alasan digunakannya media gambar seri adalah agar media gambar tersebut dapat membantu menyajikan suatu kejadian peristiwa yang kronologis dengan menghadirkan orang, benda, dan latar. Kronologi atau urutan kejadian peristiwa dapat memudahkan anak untuk memahami isi dari gambar seri yang terangkai menjadi sebuah cerita yang menarik dan bermakna. Dikatakan gambar seri karena gambar satu dengan gambar lainnya memiliki hubungan keruntutan peristiwa.

7 Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini memfokuskan kajian pada Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Gambar Seri B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan membaca dini sebelum menggunakan media gambar seri di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013? 2. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini di Taman Kanak- Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013? 3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013 setelah menggunakan media gambar seri?

8 C. Tujuan Penelitian Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan membaca dini sebelum menggunakan media gambar seri di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013? 2. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan membaca dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013? 3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013 dengan media gambar seri? D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk Anak a. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada anak mengenai aktivitas membaca yang lebih menyenangkan.

9 b. Dapat mengenalkan anak dengan media gambar seri yang dapat digunakan untuk aktivitas membaca sehingga dapat menstimulasi kemampuan berbahasa anak. 2. Untuk guru a. Dapat memberikan masukan untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini dengan lebih variatif. b. Dapat menambah referensi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. 3. Untuk Lembaga Taman Kanak-Kanak a. Dapat memberikan kontribusi positif bagi lembaga penyelenggara Pendidikan Anak Usia dini khususnya di TK Swadaya b. Dapat memfasilitasi berbagai media untuk aktivitas membaca anak usia dini. E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi Struktur organisasi penulisan skripsi ini terdiri dari BAB I yang di dalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian yang ditujukan baik untuk anak, guru maupun lembaga penyelengara Taman Kanak-kanak. BAB II meliputi kajian pustaka yang berisi teori-teori yang terkait, dalam penelitian ini tentang konsep perkembangan bahasa anak usia dini, konsep kemampuan membaca anak usia dini, konsep media pembelajaran, media gambar seri, dan kerangka berpikir.

10 BAB III adalah metode penelitian yang didalamnya memuat tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, tehnik pengumpulan data, dan analisis data. BAB IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Untuk hasil penelitian meliputi gambaran umum kondisi lapangan, proses pelaksanaan tindakan, dan peningkatan kemampuan membaca dini setelah menggunakan media gambar seri. Pembahasan berisi tentang kondisi objektif pengembangan bahasa khususnya kemampuan membaca dini, pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui penggunaan media gambar seri dan peningkatan kemampuan membaca dini anak setelah menggunakan media gambar seri. BAB V merupakan hasil penelitian dan rekomendasi bagi guru, kepala sekolah serta peneliti selanjutnya.