III. METODE PENELITIAN. menurut Soerjono Soekamto (1990:49) merupakan penelitian yang bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis

III. METODE PENELITIAN. apa adanya. Data yang digunakan dalam jenis penelitian ini merupakan data-data

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif.strauss dan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dari program Posyandu Plus yang

Jamsostek. Ketidakberhasilan Program. a) Lemahnya peran pemerintah Kota Metro dalam penegakan hukum

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan suatu kebenaran yang ada dalam pengetahuan dan yang ada dalam teori

METODE PENELITIAN. kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2011:4), metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Project Monitoring Evaluation research

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif, dalam penelitian

III.METODE PENELITIAN. proses pengumpulan data serta bagaimana melakukan penelitian di lapangan.

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut,

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2012:9)

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

III. METODE PENELITIAN. untuk meneliti. Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Krik

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, eksistensial atau epistemologis yang panjang.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,

III. METODE PENELITIAN. bahwa metode deskriptif merupakan prosedur atau cara memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif atau

III. METODE PENELITIAN. suatu fenomena atau kejadia secara sistematis. Bodgan dan Taylor dalam Moleong

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis reformasi pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis sehingga penting untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

I. II. III. METODE PENELITIAN. fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Taylor dalam Moleong (2007) berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

III. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, yakni jenis penelitian yang berupaya menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. apa adanya. Menurut Moleong (2006 :11), dalam jenis penelitian ini data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan menggambarkan data serta informasi berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian kualitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan metode deskriptif atau studi kasus, menurut Soerjono Soekamto (1990:49) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya tentang salah satu gejala nyata yang ada dalam kehidupan masyarakat yang dapat digunakan untuk menelaah suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga ataupun individu. Pendekatan kualitatif digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2005:4), mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif berusaha untuk mengungkapkan fenomena serta menyeluruh sesuai dengan konteksnya (holistikkontekstual), mendalam (in depth) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.

26 Metode deskriptif berusaha untuk menjelaskan apakah program dilaksanakan sesuai dengan pedoman teknis/pelaksanaan. Selain itu menjelaskan bagaimana manajemen penanggulangan bencana banjir dan mengetahui kendala-kendala yang dapat menghambat manajemen penanggulangan bencana banjir. B. Lokasi Penelitian Dalam penentuan lokasi penelitian, Moleong (2005:128) menyatakan cara terbaik yang perlu ditempuh dalam penentuan lokasi penelitian ialah dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dan dengan mempelajari serta mendalami fokus serta rumusan masalah penelitian. Sementara itu, keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga, perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi penelitian. Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung. Peneliti memilih lokasi di BPBD Kota Bandar Lampung karena BPBD merupakan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan segala kegiatan pelaksanaan pedoman umum manajemen bencana di kota bandar lampung. Kota Bandar Lampung merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana karena berada pada dua lempeng tektonik Indonesia yaitu lempeng Eurasia dan Indo-Australia. Apabila terjadi tumbukan pada kedua lempeng tersebut maka akan menimbulkan berbagai bencana misalnya bencana gempa bumi, tsunami, dan banjir. Bencana tersebut mengancam penduduk yang tinggal di wilayah Kota Bandar Lampung.

27 C. Fokus Penelitian Masalah pada penelitian kualitatif bertumpu pada sesuatu fokus. Menurut Moleong (2005:93-94), adapun maksud dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus yaitu pertama, penetapan fokus dapat membatasi studi; kedua, penetapan fokus itu berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau kriteria masuk-keluar (inclusion-exclusion criteria) suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan. Dalam penelitian ini, fokus penelitian dilihat dari: 1. Penanggulangan Bencana yang meliputi: a. Pra Bencana 1. Identifikasi daerah potensi rawan bencana 2. Pemetaan Jalur evakuasi bencana 3. Pendidikan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana b. Saat Tanggap Darurat 1. Pengerahan Tim Reaksi Cepat 2. Penyelamatan dan evakuasi korban 3. Perlindungan kelompok rentan dan pemenuhan kebutuhan dasar c. Pasca Bencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi 2. Kendala manajemen penanggulangan banjir di Kota Bandar Lampung yang meliputi: 1) Kurangnya sosialisasi 2) Kurangnya anggarna dana 3) Kurangnya sumber daya manusia

28 D. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: 1. Data Primer Menurut Hasan (2002:82), data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh melalui wawancara tatap muka antara peneliti dan informan, serta meninjau obyek observasi yang berhubungan dengan manajemen penanggulangan bencana di Kota Bandar Lampung secara langsung. Adapun informan dalam penelitian ini adalah : 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar Lampung 2. Masyarakat di wilayah Kota Bandar Lampung 2. Data Sekunder Menurut Hasan (2002:82), data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan terdahulu. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari catatan-catatan, arsiparsip, dan dokumen-dokumen lain tentang Manajemen penanggulangan Bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung. E. Instrumen Penelitian Suharsimi dalam Hasan (2002:76) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap,

29 sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian selama penelitian berlangsung adalah peneliti itu sendiri (Human Instrument), dengan menggunakan alat panca indera peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan yang terjadi di tempat penelitian. Selain itu untuk memudahkan penelitian, pengembangan instrumen penelitian sederhana juga dilakukan untuk melengkapi data dan membandingkan data yang telah ditemukan melalui studi berbagai dokumen yang berkaitan dengan manajemen bencana F. Proses dan Teknik Pengumpulan Data Proses pengumpulan data yang telah dilakukan peneliti selama dalam penelitian ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Memasuki Lokasi Penelitian (getting in) Dalam memasuki lokasi penelitian untuk memperoleh berbagai data, maka langkah yang dilakukan oleh peneliti pada awalnya adalah melengkapi izin formal dari institusi yang berwenang untuk dapat melakukan penelitian di tempat/ lembaga yang menyelenggarakan manajemen bencana di Kota Bandar Lampung yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung. Setelah memperoleh izin formal peneliti mengutarakan maksud dan tujuan penelitian untuk menciptakan kepercayaan kepada masing-masing pihak, kemudian menentukan waktu bertemu dalam hal wawancara. 2. Berada di Lokasi Penelitian (getting along) Dalam tahap ini, peneliti mengidentifikasi berbagai sumber data, mencari informan kunci kemudian berusaha membangun relasi antara peneliti dengan para

30 informan dengan tetap menjaga sikap ilmiah. Peneliti berusaha dengan seksama menangkap setiap informasi yang didapatkan dan berkembang selama proses penelitian. 3. Mengumpulkan Data (logging in data) Di dalam tahap pengumpulan data, peneliti melakukan proses pengumpulan data yang telah ditetapkan berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam tahap ini peneliti juga telah menetapkan informan kunci sebagai sumber data primer. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a) Wawancara Menurut Moleong (2000:135), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu : wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang semi terstruktur. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan jelas mengenai permasalahan yang akan diteliti dan dalam pelaksanannya akan lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Adapun informan yang berhasil diperoleh peneliti dalam memberikan informasi mengenai manajemen penanggulangan bencana banjir di Kota Bandar Lampung Lampung antara lain:

31 Tabel 4. Daftar Nama Informan No. Informan Peran Tanggal Wawancara 1. Bapak Erwin, Kepala Sub Bidang Pencegahan 24 Maret S.H., MM BPBD Kota Bandar Lampung 2012, 09 Juni 2012 2. Bapak Hazairin, Kepala Sub Bidang Perencanaan 20 Juni 2012 S.sos 3. Bapak Fikri, S.H., MM 4. Bapak Syafrin., ST 5. Bapak Rahmat Subekhi 6. Ibu Frenshi Sugita BPBD Kota Bandar Lampung Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bandar Lampung Kepala Sub Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Bandar Lampung Warga yang tinggal di Kota Bandar Lampung Warga yang tinggal di Kota Bandar Lampung 11 Juni 2012 11 Juni 2012 06 Sept 2012 06 Sept 2012 b) Observasi Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong (2000:125-132), observasi/pengamatan dapat mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tidak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Dengan melakukan observasi, peneliti dapat melihat kejadian yang sebenarnya di lapangan sehingga peneliti memperoleh keyakinan atas data yang didapat melalui kenyataan yang ada. Observasi digunakan untuk meyakinkan peneliti terhadap data-data primer yang berupa peristiwa atau situasi sosial tertentu, tempat atau gambar yang mendukung lokasi penelitian, yang berhubungan dengan fokus penelitian. Objek yang diamati peneliti yaitu: 1. Papan informasi data kejadian bencana di Kota Bandar Lampung 2. Ruangan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bandar Lampung 3. Pelatihan Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan bencana.

32 c) Studi Dokumentasi Menurut Moleong (2000:160-163), studi dokumentasi biasanya dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Sedangkan dokumen resmi terbagi atas dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri. Dokumen internal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan, dan berita-berita yang disiarkan kepada media massa. Adapun data sekunder yang diperoleh peneliti antara lain: Tabel 5. Dokumen manajemen penanggulangan bencana No. Nama Dokumen Substansi 1. Rencana Strategis BPBD Kota Bandar Lampung Tahun 2010-2014 Berisi tentang strategi dan kebijakan BPBD Kota Bandar Lampung untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam perlindungan terhadap ancaman bencana 2. Himpunan Undang-Undang Republik Berisi tentang Penanggulangan Bencana Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 3. Laporan Identifikasi Daerah Potensi Rawan Bencana Kota Bandar Lampung 4. Laporan Draft Rencana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) 5. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 05 Tahun 2010 6. Peraturan WaliKota Bandar Lampung Nomor 70 Tahun 2010 7. Laporan akhir Bappeda Kota Bandar Lampung Tahun anggaran 2008 8. Laporan bencana Alam Triwulan I II dan bulan juli Tahun 2010 9. Data area evakuasi Kota Bandar Lampung 10. Data unsur terkait Satuan Kerja/jumlah personil siaga dan pengungsi. Berisi tentang kondisi daerah dan potensi rawan bencana di Kota Bandar Lampung Berisi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar Lampung 2010-2030 Berisi tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar Lampung Berisi tentang tugas, fungsi dan tata kerja Bandan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar Lampung Berisi tentang kegiatan studi mitigasi bencana Kota Bandar Lampung Data Bencana bulan Juli tahun 2010 pada badan penanggulangan bencana daerah kota bandar lampung. Serta data bencana tahun 2010 Triwulan II

33 4. Teknik Analisis Data Tahapan-tahapan analisis data dilakukan dengan metode analisi sekunder yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (dalam Sugiyono (2008:247)) yaitu sebagai berikut : a. Reduksi data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Oleh karena itu data yang diperoleh dari lapangan dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci. Selanjutnya selama pengumpulan data berlangsung diadakan tahap reduksi data dengan jalan membuat ringkasan. Dalam penelitian ini, peneliti memilih dan menyeleksi data sesuai dengan aspek-aspek manajemen penanggulanagn bencana banjir di Kota Bandar Lampung oleh BPBD Kota Bandar Lampung b. Penyajian data Penyajian data atau display data dimaksudkan agar lebih memudahkan peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel, uraian singkat, foto dan gambar sejenisnya, akan tetapi yang lebih banyak digunakan adalah teks naratif. c. Menarik kesimpulan/verifikasi Verifikasi data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, penliti berusaha untuk menganalisis dan

34 mencari makna dari data yang dikumpulkan dan dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentatif. Bagan 1. Analisis Model Interaksi, Miles dan Huberman PENGUMPULAN DATA REDUKSI DATA SAJIAN DATA VERIFIKASI Sumber: Sugiyono (2005:92) 5. Teknik Keabsahan Data Keabsahan data merupakan standar validitas dari data yang diperoleh. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, dalam Sugiyono (2005:121) menyebutkan bahwa dalam penelitian kualitatif uji keabsahan data meliputi : a. Derajat Kepercayaan (Credibility) Penetapan kriteria ini pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriteria ini berfungsi untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk memerikasa kredibilitas atau derajat kepercayaan antara lain :

35 1) Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Menurut Denzin dalam Moleong (2005:330) mengatakan bahwa triangulasi data berarti menggunakan data dari sumber, metode, penyidik, dan teori. Peneliti menggunakan teknik keabsahan data triangulasi karena triangulasi adalah cara terbaik untuk menghilangkan perbedaanperbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Adapun triangulasi dalam penelitian ini akan dilakukan dengan tiga macam teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaaan sumber data, metode, dan teori. Untuk memeriksa keabsahan dan data, peneliti melakukan pengecekan dalam berbagai sumber yaitu dengan melakukan wawancara dari pihak pelaksana dan sasaran program yaitu masyarakat di wilayah Kota Bandar Lampung. Selain triangulasi dengan berbagai sumber informan, peneliti juga melakukan pendalaman dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Tabel 6. Contoh Model Triangulasi Keabsahan data Topik Data Wawancara Observasi Kesimpulan Pendidikan Pendidik Pendidikan dan Pendidikan Pendidikan dan dan pelatihan kebencanaan dan pelatihan dan pelatihan pelatihan pelatihan di Kota Bandar tanggap penanggulang satuan Lampung belum masuk darurat banjir an bencana tugas dalam daftar mata di BPBD telah penanggul pelajaran di sekolah dan Kota Bandar diupayakan angan di perguruan tinggi Lampung oleh BPBD bencana karena belum ada pada tanggal Kota Bandar sumber daya manusia 16 Desember Lampung yang memadai dalam 2010 di bersama hal kebencanaan. Lapangan dengan satuan Pendidikan yang telah GOR Saburai tugas (satgas) diselenggarakan oleh penanggulang

36 BPBD Kota Bandar Lampung hanya untuk kalangan satgas penanggulangan bencana di Kota Bandar Lampung (hasil wawancara pada 11 Juni 2012) an bencana berupa pendidikan informal. 2. Memperpanjang waktu penelitian (Prolonged engagement) Agar sulit mempercayai hasil penelitian kualitatif apabila peneliti hanya datang sekali saja ke lapangan. Walaupun dengan dalih bahwa dalam waktu seharian itu dipadatkan waktu dan kumpulkan data sebanyaknya. Peneliti mesti memperpanjang pengamatan karena kalau hanya datang sekali sulit memperoleh link atau chemistry engagement dengan informan. Perpanjangan pengamatan atau penelitian memungkinkan terjadinya hubungan antara peneliti dengan nara sumber menjadi akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan agi dan peneliti dapat memperoleh data secar lengkap. Lama perpanjangan pengamatan tau penelitian tergantung pada kedalam, keluasan, dan kepastian data. Kedalaman artinya apakah peneliti ingin menggali data lebih dalam lagi hingga diperoleh makna dibalik yang nampak dari kasat mata. Dengan memperpanjang pengamatan atau penelitian diperoleh informasi yang sebenarnya. Untuk kepentingan legal formal peneleitian, peneliti perlu menunjukkan bukti perpanjangan pengamatan atau penelitian berupa surat keterangan perpanjangan pengamatan atau penelitian yang dilampirkan dalam laporan penelitian.

37 b. Keteralihan (Transferability) Keteralihan bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dalam hal ini peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya. Oleh karena itu peneliti harus melakukan penelitian untuk memastikan usaha memverifikasi tersebut dari para informan yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk melakukan keteralihan, peneliti mencari dan mengumpulkan data kejadian empiris dalam konteks yang sama. c. Kebergantungan (Dependability) Kebergantungan merupakan subsitusi reliabilitas dalam penelitian nonkualitatif. Reliabilitas merupakan syarat bagi validitas. Dalam penelitian kualitatif, uji kebergantungan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti ini perlu diuji dependability-nya. Kalau proses penelitiannya tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak dependable. Untuk mengetahui, mengecek serta memastikan hasil penelitian ini benar atau salah, peneliti mendiskusikannya dengan dosen pembimbing, serta bertahap, mengenai konsep-konsep yang dihasilkan di lapangan. Setelah hasil penelitian dianggap benar, diadakan seminar hasil penelitian dengan mengundang teman sejawat, pembimbing dan dosen pembahas.

38 d. Kepastian (Confirmability) Dalam penelitian kualitatif, uji kepastian mirip dengan uji kebergantungan. Sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji kepastian (confirmability) berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada. Kepastian ini berasal dari konsep objektivitas, sehingga dengan hasil panelitian yang disepakati oleh banyak orang maka hasil penelitian tidak lagi subjektif tetapi sudah objektif.