BAB I PENDAHULUAN. itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat, berbagai kemajuan yang dialami dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. (Kunandar,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun Bangsa dan Negara mengingat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Penegasan Judul. Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan dan berlangsung sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala aspek

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM BELAJAR GEOMETRI BERDASARKAN TEORI BELAJAR VAN HIELE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan, maka akan tercipta sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kalangan, keberadaannya yang multifungsional menjadikan pendidikan. merupakan tolak ukur yang utama dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Sehubungan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT SISWA TERHADAP MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menjadi tantangan bangsa dalam mempersiapkan generasi masa depan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang paling dominan dilakukan adalah melalui pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki setiap orang, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkembang pesat dan selaras dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dimana proses pendidikan itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan perubahan disegala bidang dan cepat, sehingga tuntutan penggunaan terhadap IPTEK serta penyerapan informasi dan komunikasi semakin tinggi. Oleh karena itu, kebutuhan terhadap ilmu pengetahuan serta pendidikan termasuk hal yang paling mendasar bagi manusia. Dengan memiliki pengetahuan, kedudukan seseorang menjadi lebih baik dari seseorang yang tidak memiliki pengetahuan.... Kandungan ayat di atas memberikan isyarat bahwa orang-orang yang berilmu pengetahuan mempunyai derajat yang lebih tinggi dari pada yang tidak, oleh karenanya Allah menyuruh manusia berfikir dan menggali ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya. Pendidikan di Indonesia menjadi salah satu program utama dalam pembangunan nasional. Karena maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dilaksanakan oleh bangsa tersebut. Untuk menunjang 1

2 terlaksananya pendidikan itu, maka pemerintah membuat Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Dari tujuan pendidikan nasional di atas diselenggarakan sebuah sistem pendidikan yang terencana dengan baik dan saling mendukung antara bidang-bidang ilmu pendidikan lainnya, salah satunya adalah matematika. Matematika adalah salah satu komponen yang penting untuk dikembangkan dibidang pendidikan, sehingga matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran yang dimasukkan dalam kurikulum SD/MI, SLTP/MTs, SMA/MA/SMK. Menurut pandangan Paul Erdos matematika adalah satu-satunya aktivitas manusia tanpa batas. 2 Oleh karena itu, pelajaran matematika dipandang sebagai bagian dari ilmu-ilmu dasar yang berkembang pesat baik isi maupun aplikasinya pada semua bidang kehidupan. Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Banyaknya permasalahan dan kegiatan dalam hidup kita yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain-lain. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya pikir serta analisis manusia. 1 Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 12 h. 11. 2 Max A Sobel dan Evan. M. Malestsky. Mengajar Matematika, (Jakarta: Erlangga, 2002),

3 Menurut Sutarto Hadi Pengajaran matematika disekolah bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi perubahan dunia yang dinamis dengan menekankan pada penalaran logis, rasional, dan kritis serta memberikan keterampilan kepada mereka untuk mampu menggunakan rasio dan penalarannya dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mempelajari bidang ilmu lain. 3 Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa nilai matematika siswa secara umum lebih rendah dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lainnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai atau hasil belajar siswa yang diperoleh lebih rendah dibanding mata pelajaran lainnya. Rendahnya nilai pelajaran matematika ini menunjukkan adanya kesulitan siswa dalam belajar matematika, kesulitan siswa dalam belajar matematika disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam memahami konsep-konsep matematika, sehingga kalau diterapkan dalam bentuk soal-soal mereka akan salahsalah dalam pola pengerjaan, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Berkenaan hal tersebut diatas, Al-Qur an juga menjelaskan dalam Q.S Al- Insyirah ayat 6: Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa sesungguhnya didalam setiap kesulitan atau kesempitan disitu pula ada kelapangan, dan didalam setiap kekurangan sarana untuk mencapai suatu keinginan disitu pula terdapat jalan keluar, jika 2005), h. 2-3. 3 Sutarto Hadi, Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya, (Banjarmasin: Tulip,

4 seseorang dalam menuntut sesuatu tetap berpegang pada kesabaran dan tawakal kepada Tuhannya. Pada pendidikan menengah, pengajaran matematika lebih ditekankan pada penataan dan peningkatan ketajaman penalaran siswa dalam memahami konsep matematika itu sendiri, serta keterampilan-keterampilan mereka dalam menerapkan konsep-konsep tebut. Agar konsep-konsep yang diajarkan benar-benar bertahan lama dan bukan hafalan maka diperlukan suatu pengajaran yang tepat sehingga konsep tersebut dijadikan sebagai proses berfikir siswa. Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada pendidikan menengah atas (SMA/MA/SMK) ditinjau dari aspek pengajaran meliputi: logika, aljabar, kalkulus, geometri, trigonometri, dan statistika. Dalam lingkup yang lebih luas siswa diharapkan mampu mempelajarinya dengan baik. Salah satu pokok bahasan pelajaran matematika kelas XI adalah Trigonometri, manfaat mempelajari trigonometri dalam kehidupan sehari-hari adalah pada bidang astronomi, navigasi dan lain-lain. Dari observasi awal, berdasarkan keterangan guru matematika yang mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin, bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan trigonometri, khususnya pada identitas trigonometri yaitu dalam menentukan perhitungan dan pembuktian kebenaran dari suatu identitas trigonometri. Berdasarkan penelitian Nor Baity menunjukkan bahwa kesulitan menyelesaikan soal penggunaan rumus-rumus trigonometri jumlah dan selisih dua sudut pada siswa kelas XI IPA MAN 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2011/2012

5 secara komprehensif dilihat dari rata-rata yang diperoleh adalah 69,87% dan dilihat dari taraf penguasaan untuk masing-masing soal ada 59,05% siswa kelas XI IPA MAN 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2011/2012 mengalami kesulitan dalam memahami prosedur penyelesaian dengan tepat. 4 Hasil penelitian Nidya Rahayu menunjukkan bahwa kesulitan menyelesaikan soal-soal trigonometri pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Banjarmasin tahun pelajaran 2011/2012 yang dialami siswa pada setiap soal berbedabeda karena langkah-langkah penyelesaian tidak sama pada setiap soalnya. Salah satu kesulitan siswa terletak pada menentukan nilai dari cosinus, jika nilai sinus diketahui. 5 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang akan disajikan dalam skripsi yang berjudul: Identifikasi Kesulitan Menyelesaikan Soal Identitas Trigonometri Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2011/2012. Untuk menghindari adanya kesalah pahaman mengenai judul di atas penulis akan memberi penegasan sebagai berikut: 1. Identifikasi mempunyai arti penentuan, penetapan, atau pengenalan 6. Jadi yang dimaksud dengan identifikasi dalam penelitian ini adalah penentuan atau 4 Nor Baity, Identifikasi Kesulitan Menyelesaikan Soal Penggunaan Rumus-Rumus Trigonometri Jumlah dan Selisih Dua Sudut Pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi, (Banjarmasin:Perputakaan IAIN Antasari Banjarmasin, 2012), h. 72. t.d. 5 Nidya Rahayu, Identikasi Kesulitan Menyelesaikan Soal-Soal Trigonometri Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi, (Banjarmasin: Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin, 2012). h. 96. t. d 6 Pusat Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1991), h. 365

6 penetapan letak kesulitan yang dialami siswa kelas XI TKJ (Teknik Komputer Jaringan) SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin dalam menyelesaikan soal Identitas Trigonometri tahun pelajaran 2011/2012. 2. Kesulitan memiliki arti kesukaran atau kesusahan. 7 Kesulitan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketidak berhasilan siswa menyelesaikan dengan benar soal identitas trigonometri yang diujikan peneliti. 3. Identitas trigonometri merupakan subbab dari pembelajaran trigonometri yang didalam pembahasannya terdapat masalah identitas trigonometri dan pembuktian kebenaran dengan menggunakan rumus Identitas trigonometri tersebut. Jadi yang dimaksud dengan identifikasi kesulitan menyelesaikan soal identitas trigonometri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2011/2012 adalah tentang penentuan letak kesulitan atau kesukaran siswa dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri. B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah dimana letak kesulitan yang dihadapi dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2011/2012? C. Alasan Memilih Judul 1. Mengingat pentingnya mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri agar dapat dicari solusinya. 99. 7 Laila Saniyah, Kamus Saku Praktis Inggris Indonesia, (Surabaya : Mitra Pelajar, 2009), h.

7 2. Mengingat banyaknya siswa yang menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami. 3. Mengingat pembahasan trigonometri memiliki manfaat lain misalnya sebagai alat bantu praktis astronomi dan navigasi. 4. Sepengetahuan penulis belum ada yang meneliti masalah ini dilokasi yang sama. D. Batasan Masalah Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada identifikasi kesulitan menyelesaikan soal trigonometri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2011/2012 yaitu khususnya identitas trigonometri. E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dimana letak kesulitan menyelesaikan soal identitas trigonometri siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2011/2012 ditinjau dari langkahlangkah penyelesaiannya. F. Signifikasi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat, yaitu: 1. Bagi sekolah, untuk mengetahui sejauh mana kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal identitas trigometri.

8 2. Bagi guru, sebagai bahan masukan tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri, sehingga dapat dicari solusinya. 3. Bagi siswa, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika. 4. Peneliti yang lain, sebagai informasi apabila nantinya melakukan penelitian yang serupa untuk memperdalam penelitian ini. G. Anggapan Dasar Dalam penelitian ini, peneliti mengasumsikan bahwa: a. Guru mempunyai pengetahuan mendalam mengenai identitas trigonometri. b. Setiap siswa memiliki kemampuan dasar, tingkat intelektual dan usia yang relatif sama. c. Adanya kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri. d. Materi yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. e. Alat evaluasi yang digunakan memenuhi kriteria alat ukur yang baik. H. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa subbab yaitu sebagai berikut:

9 Bab I adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, alasan memilih judul, batasan masalah, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, anggapan dasar, dan sistematika penulisan. Bab II adalah tinjauan pustaka yang berisi menguraikan tentang pengertian belajar, matematika dan belajar matematika, pembelajaran matematika di sekolah menengah atas, kesulitan belajar matematika dan faktor-faktornya, alat mengidentifikasi kesulitan belajar matematika, identitas trigonometri. Bab III metode penelitian yang berisi jenis dan pendekatan penelitian, metode penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, pengujian instrumen, desain pengukuran, teknik analisis data. Bab IV adalah penyajian data dan analisis yang berisi gambaran umum lokasi penelitian, hasil uji coba perangkat soal penelitian, hasil penelitian, analisis data hasil penelitian. Bab V adalah penutup yang berisi simpulan dan saran.