Perancangan dan Analisis Desain Jaringan Mobile WiMax e di daerah Sub urban (Studi Kasus di Kota Kediri)

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) Dengan Menggunakan Worldwide Interoperability For Microwave Access (WIMAX)

ANALISIS PENERAPAN MODEL PROPAGASI ECC 33 PADA JARINGAN MOBILE WORLDWIDE INTEROPERABILITY FOR MICROWAVE ACCESS (WIMAX)

Prakiraan Kebutuhan Akses Broadband dan Perencanaan Jaringan Mobile WiMAX untuk Kota Bandung

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Kebutuhan Base Station Jaringan Fixed WiMAX Berdasarkan Demand Site

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB 2 PERENCANAAN CAKUPAN

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Estimasi Luas Coverage Area dan Jumlah Sel 3G pada Teknologi WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

TUGAS AKHIR. Analisa Perencanaan Frekuensi pada Jaringan W-MAN Menggunakan Sistem WiMAX pada Area Jakarta

ESTIMASI CAKUPAN JARINGAN WIMAX DAN ANALISIS PERFORMANSINYA UNTUK DAERAH MAKASSAR, MAROS, SUNGGUMINASA, DAN TAKALAR

Syailendra Dwitama Iskandar 1, Ir. Endah Budi P., MT. 2, Dwi Fadila K.. ST., MT. 3

BAB I PENDAHULUAN. mungkin untuk menciptakan segala sarana yang dapat digunakan untuk. Telekomunikasi di dalam era globalisasi sekarang ini, dimana

ANALISA PERBANDINGAN PEMODELAN PROPAGASI PADA SISTEM DCS 1800 DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. (browsing, downloading, video streaming dll) dan semakin pesatnya kebutuhan

Journal of Informatics and Telecommunication Engineering

ANALISIS PENGARUH HANDOVER PADA MOBILE WIMAX UNTUK LAYANAN LIVE STREAMING

ANALISIS MODEL PROPAGASI PATH LOSS SEMI- DETERMINISTIK UNTUK APLIKASI TRIPLE BAND DI DAERAH URBAN METROPOLITAN CENTRE

BERITA NEGARA. No.1013, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3GHz. Layanan Wireless Broadband. Prosedur.

BAB III JARINGAN BWA WIMAX

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS IMPLEMENTASI JARINGAN CDMA20001X EVDO REV-A DI KOTA MALANG


Analisa Perencanaan Power Link Budget untuk Radio Microwave Point to Point Frekuensi 7 GHz (Studi Kasus : Semarang)

ANALISIS PENGARUH SLOPE TERRAIN TERHADAP PATHLOSS PADA DAERAH SUBURBAN UNTUK MODE POINT TO POINT PADA SISTEM GSM 900

Designing WLAN based Metropolitan Area Network (MAN)

ANALISIS NILAI LEVEL DAYA TERIMA MENGGUNAKAN MODEL WALFISCH-IKEGAMI PADA TEKNOLOGI LONG TERM EVOLUTION (LTE) FREKUENSI 1800 MHz

Penerapan Jaringan WiMAX di Malang

Dalam memberikan masukan penataan frekuensi pada band 3,3-3,5 GHz dalam dokumen ini, dijiwai dengan pandangan-pandangan berikut :

ANALISIS IMPLEMENTASI WiMAX DALAM PERKEMBANGAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

Perancangan Jaringan Seluler 4G LTE Frekuensi MHz di Provinsi Papua Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

ANALISIS PENGARUH SLOPE TERRAIN TERHADAP PATHLOSS PADA DAERAH SUBURBAN UNTUK MODE POINT TO POINT PADA SISTEM GSM 900

Perencanaan Jaringan 3G UMTS. Kota Bekasi, Jawa Barat. Aldrin Fakhri Azhari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING

Analisa Perencanaan Indoor WIFI IEEE n Pada Gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center)

BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI LEVEL DAYATERIMA DAN SIGNAL INTERFERENSI RATIO (SIR) UE MENGGUNAKAN RPS 5.3

KOMUNIKASI DATA ST014 Komunikasi data nirkabel dan topologi jaringan

WIRELESS NETWORK. Pertemuan VI. Pengertian Wireless Network. Klasifikasi Wireless Network

Jurnal JARTEL (ISSN (print): ISSN (online): ) Vol: 3, Nomor: 2, November 2016

Analisis Aspek-Aspek Perencanaan BTS pada Sistem Telekomunikasi Selular Berbasis CDMA

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

4.1 ALOKASI PITA FREKUENSI BWA UNTUK TEKNOLOGI WIMAX

Analisis dan Perancangan Jaringan WiMAX di Fakultas Teknik UNSRAT Manado

Powered By TeUinSuska2009.Wordpress.com. Upload By - Vj Afive -

EVALUASI KINERJA LAYANAN IPTV PADA JARINGAN TESTBED WIMAX BERBASIS STANDAR IEEE

Aplikasi WiMAX. Oleh: Yenniwarti Rafsyam, Milda Yuliza, Lifwarda. Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR: 96/DIRJEN/2008 TENTANG

PERENCANAAN KEBUTUHAN NODE B PADA SISTEM UNIVERSAL MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM (UMTS) DI WILAYAH UBUD

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

PERENCANAAN AWAL JARINGAN MULTI PEMANCAR TV DIGITAL BERBASIS PENGUKURAN PROPAGASI RADIO DARI PEMANCAR TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SFN

Makalah Seminar Tugas Akhir PENINGKATAN KAPASITAS SEL CDMA DENGAN METODE PARTISI SEL

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perencanaan dan Penataan Menara Telekomunikasi Seluler Bersama di Kabupaten Sidoarjo Menggunakan MapInfo

PENGGUNAAN ADAPTIVE CODED MODULATION DAN SELECTION COMBINING UNTUK MITIGASI PENGARUH REDAMAN HUJAN DAN INTERFERENSI PADA SISTEM LMDS

PERBANDINGAN KINERJA ANTARA OFDM DAN OFCDM PADA TEKNOLOGI WiMAX

ANALISIS PENGUJIAN IMPLEMENTASI PERANGKAT FIBER TO THE HOME DENGAN OPTISYSTEM PADA LINK STO KOPO KE NATA ENDAH KOPO UNIVERSITAS TELKOM

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

Lisa Adriana Siregar Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Harapan

PERENCANAAN PENAMBAHAN AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK (ASON) PLANNING ADDITION AUTOMATIC SWITCHING OPTICAL NETWORK(ASON)

Analisis Kinerja Metode Power Control untuk Manajemen Interferensi Sistem Komunikasi Uplink LTE-Advanced dengan Femtocell

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Jaringan ini tentunya harus memiliki bandwidth yang lebar,

BAB I PENDAHULUAN. Microwave base transceiver station (BTS microwave) merupakan jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI EFISIENSI PERANGKAT BASE STATION MENGGUNAKAN DRIVE TEST PADA ANTENA SINGLE-BAND DAN MULTI-BAND

BAB II TEORI PENDUKUNG

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,


BAB I PENDAHULUAN. suara, melainkan juga sudah merambah kepada komunikasi multimedia seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Pertemuan-1. Konsep Dasar Jaringan Komputer

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

Layanan Broadband dapat dipenuhi dengan berbagai teknologi, seperti :

KOMUNIKASI DATA ST014 REMEDIAL S1 Teknik Informatika. DOSEN PENGAMPU : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI WIMAX UNTUK LAYANAN BROADBAND DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN

OPTIMASI KAPASITAS JARINGAN 2G, 3G, DAN LTE DENGAN TEKNIK JOINT BASE STATION

TUGAS BESAR SISTEM KOMUNIKASI 1 WIMAX DI INDONESIA. Disusun Oleh : Ahya Amalina ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 Perancangan dan Analisis Desain Jaringan Mobile WiMax 802.16e di daerah Sub urban (Studi Kasus di Kota Kediri) Zikrie Pramudia A., Ali Mustofa, Gaguk Asmungi Abstrak -Pada penelitian ini dilakukan bagaimana proses perencanaan dan perancangan untuk mewujudkan jaringan internet berbasis mobile WiMax 802.16e di Kota Kediri. Perencanaan desain jaringan mobile WiMax dilakukan dengan menganalis data primer dan studi literatur untuk data sekunder serta analisis variabel data. Metode trend linier dan eksponensial digunakan untuk meramalkan jumlah pelanggan WiMax di masa mendatang. Dalam hal konfigurasinya, model WMAN dengan topologi point to point menjadi pilihan yang relevan pada penelitian ini. Dengan perhitungan diperoleh kepadatan trafik 61,52 erlang, bit rate 22,5 Mbps, pathloss 124 dbm dan radius BS 3,03km yang berjalan pada modulasi 64-QAM, jumlah base station 6 buah, Dan dari karakteristik geografis daerah sub urban seperti kota Kediri yang tergolong tipe propagasi B dapat menggunakan jenis antenna Omnidirectional sebagai pilihanya. II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalis data primer dan studi literatur untuk data sekunder serta analisis variabel data. Diagram alir keseluruhan tahapan penelitian ini dijelaskan dalam Gambar 1. Kata Kunci Perancangan, Mobile WiMAX, Sub-urban, Kediri. T I. PENDAHULUAN EKNOLOGI mobile WiMAX (Worldwide Interoperabilityfor Microwave Access) 802.16e adalah inovasi dalam dunia komunikasi bergerak. Dengan banyaknya keunggulan, tentu sangat bermanfaat bila diterapkan dalam sebuah wilayah. Kota Kediri sebagai salah satu kota industri, santri dan sedang berkembang menjadi kota pendidikan tentunya perlu suatu jaringan internet mobile yang mampu mengakomodir akan kebutuhan inforrnasi dengan kecepatan cukup tinggi. Secara prinsip penerapan teknologi ini adalah dengan menyesuaikan karakteristik infrastruktur dan supra struktur wilayah Kota Kediri dengan parameter utama teknologi mobile WiMax 802.16e. Dengan demikian hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam mewujudkan jaringan mobile WiMax 802.16e di Kota Kediri agar dapat bermanfaat bagi pengembangan positif teknologi ke depan. Zikrie Pramudia A. adalah mahasiswa program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia. Ali Mustofa ST, MT adalah dosen pengajar program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia. Gaguk Asmungi ST, MT adalah dosen pengajar program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia. Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Penelitian A. Jenis Data dan Cara Pengambilan Data Data primer adalah data berdasarkan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kediri meliputi jumlah penduduk (2008-2012), luas wilayah dan jumlah bangunan. Data sekunder adalah data yang bersumber dari buku referensi, jurnal, skripsi, internet dan forum-forum resmi mengenai perencanaan jaringan mobile WiMAX. Data sekunder yang digunakan antara lain data penggunaan trafik internet pada operator, tabel Erlang B dengan Grade Of Service (GOS) 2%, trafik tiap pelanggan diasumsikan sebesar 6 merlang (trafik

2 operator ), frekuensi kerja yang digunakan adalah 2300 MHz, bandwidth kanal dari 1,25 MHz hingga 20 MHz, dan jenis modulasi digital yang digunakan adalah QPSK. B. Variabel dan Cara Analisis Data Variabel data yang digunakan dalam kajian ini terdiri dari kapasitas kanal, bandwidth, bit rate, radius sel, luas sel, jumlah sel, pathloss, dan level daya. Analisis yang digunakan dalam perhitungan variabel ini adalah dengan analisis matematis dan analisis grafis untuk memperjelas beberapa hasil perhitungan parameter. C. Peramalan Jumlah Pelanggan Peramalan jumlah pelanggan dalam perencanaan jaringan mobile WiMAX di Kota Kediri ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: perkiraan jumlah penduduk, penduduk usia produktif, penentuan faktor penetrasi dan perkiraan jumlah pelanggan. Metropolitan Area Network (WMAN) sebagai acuannya. WMAN ini adalah suatu jaringan yang mencakup area metropolitan (kecamatan, kampus besar atau antar gedung). Sedangkan untuk topologi yang digunakan dalam perencanaan jaringan mobile WiMAX ini menggunakan topologi point to multipoint. Hal ini disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan persebaran pelanggan di Kota Kediri. I. Perencanaan Jaringan Mobile WiMAX Dalarn melakukan perencanaan jaringan mobile WiMAX di kota Kediri ini akan dilakukan beberapa tahap agar didapatkan hasil semaksimal rnungkin. Tahap - tahap yang akan dilakukan dalam perencanaan ini adalah sesuai dengan diagram pada garnbar 2. D. Perkiraan Jumlah Penduduk Perkiraan jumlah penduduk dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari DinasKependudukan dan Pencatatan Sipil (DKKPS) yaitu jumlah penduduk antara 2008 hingga 2012. Dari data tersebut akan dilakukan peramalan jumlah penduduk pada tahun 2015 dengan menggunakan metode trend linier, trend kuadratik atau trend eksponensial. Pemilihan metode yang digunakan dengan cara mernbandingkan data sebenarnya dengan data hasil perhitungan. Data dengan selisih paling kecil adalah metode paling tepat untuk digunakan. E. Penduduk Usia Produktif Penduduk usia produktif adalah penduduk dengan usia 15-65 tahun. Jumlah penduduk usia produktif diasumsikan sebesar 70% dari jumlah penduduk secara keseluruhan. F. Penentuan Faktor Penetrasi Faktor penetrasi merupakan rasio perbandingan antara jumlah penduduk usia produktif dan jumlah saluran terpasang dengan jumlah bangunan yang ada pada daerah tersebut. G. Perkiraan Jumlah Pelanggan Jumlah pelanggan diperoleh dengan mengalikan nilai faktor penetrasi dengan jumlah penduduk usia produktif. Pelanggan ini diasumsikan adalah orang yang menggunakanlayanan mobile WiMax. H. Konfigurasi Jaringan Mobile WiMax Dalam perencanaan jaringan mobile WiMax ini menggunakan mekanisme jaringan Wireless Gambar 2. Perencanaan Jaringan Mobile WiMax III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Wilayah Perencanaan Kota Kediri berada pada posisi 111.05 0-112.03 o Bujur Timur, 7.45 o 8.55 o Lintang Selatan dengan luas wilayah 63,404 km 2. Dari aspek topografi Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 mdpl dengan kemiringan 0-40 derajat. Adapun batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara : Kec. Gampengrejo dan Kec.Grogol 2. Sebelah Selatan : Kec. Kandat dan Kec. Ngadiluwih 3. SebelahTimur : Kec. Wates dan Kec.Gurah 4. Sebelah Barat : Kec. Banyakan dan Kec. Semen

3 Tabel 2. Nilai Faktor Penetrasi Kota Kediri Jumlah Jumlah Usia Faktor Penduduk Produktif Penetrasi Kota 166150 116305 0,215 Pesantren 108593 76016 0,190 Mojoroto 212422 148696 0,241 Jumlah Sumber : hasil perhitungan Pelanggan mobile WiMAX = user internet operator yang dipilih x FP Gambar 3. Peta Wilayah Kota Kediri Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Kediri Tahun 2008-2012 No Kec. Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1 Kota 166166 168314 162390 163255 169151 2 Pesantren 125235 126125 115078 111700 118415 3 Mojoroto 169510 171300 184649 189032 198037 Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Kediri (DKKPS) Tabel 3. Jumlah Pelanggan WiMAX tahun 2016 User operator Faktor Penetrasi Pelanggan mobile WiMAX Kota 7.604 0,215 1.633 Pesantren 4.970 0,190 945 Mojoroto 9.721 0,241 2.341 Jumlah 40.17 10252 Sumber: hasil perhitungan C. Konfigurasi Jaringan Mobile WiMAX Berdasarkan dari karakteristik Kota Kediri yang termasuk suburban, konfigurasi yang digunakan adalah tipe (Wireless Metropolitan Area Network) WMAN dengan topologi point to multipoint. Tipe jaringan WMAN digunakan untuk mengakomodir area perkotaan, serta topologi dipergunakan untuk komunikasi BS dengan user secara langsung. Grafik 1. Jumlah Penduduk Kota Kediri Tahun 2008-2012 B. Peramalan Jumlah Pelanggan Persamaan umum metode trend linier : Y' = a+b.x Persamaan umum metode trend eksponensial : Rumus perhitungan mendapatkan penduduk usia produktif : Jml. pend. usia produktif = 70% x jml. pend. total Persamaan untuk factor penetrasi : FP saluran terpasang Calon Pelanggan suspresseddemand bangunan Gambar 3. Konfigurasi Jaringan WiMAX D. Perencanaan Jaringan Mobile WiMAX 1) KapasitasKanal Rumus perhitungan kapasitas kanal menggunakan data trafik total operator dan acuan table Erlang dengan GOS 2%, yaitu: A total = A user x Σ pelanggan mobile WiMAX Dari perhitungan di setiap kecamatan maka diperoleh :

4 Tabel 4. Kebutuhan Kapasitas Kanal Operator A Tahun 2014 Trafik Total Kebutuhan (Erlang) Kanal Kota 9,79 15 Pesantren 5,67 10 Mojoroto 14,05 21 Jumlah 29, 51 46 Sumber: hasilperhitungan E. Bandwidth Berdasarkan acuan Dirjen Pos dan Telekomunikasi, didapatkan persamaan seperti berikut: Bandwidth tiap kanal 3,75 MHz adalah B w total = B wkanal x jumlahkanal Bandwidth tiap kanal 7,5 MHz adalah B w total = B wkanal x jumlahkanal Dengan cara perhitungan yang sama untuk setiap, makadiperoleh: Tabel 5. Kebutuhan Bandwidth WiMAX di Kota Kediri Bandwidth total (MHz) Kanal A (3,75) Kanal B (7,5) 1 Kota 56,25 112,5 2 Pesantren 37,5 75 3 Mojoroto 78,75 157,5 Jumlah 182,5 345 Sumber :Perhitungan F. Bit Rate Berdasarkan WiMAX Forum 2006, mobile WiMAX (802.16e) menggunakan modulasi QPSK, 16-QAM, 64- QAM. Dalam persamaan umum diperoleh: Bit rate = B wkanal x 2 log n (nilai n menyesuaikanmodulasi) Dari analisis tiap modulasi didapatkan bahwa yang paling aplikatif adalah model 64 QAM sehingga kemudian dari perhitungan setiap kecamatan diperoleh: Tabel 6. Bit rate Total Mobile WiMAX di Kota Kediri Bit rate (Mbps) Kanal A Kanal B 1 Kota 338 675 2 Pesantren 225 450 3 Mojoroto 473 945 Jumlah 1066 2070 Sumber: HasilPerhitungan G. Pathloss Dengan daya penerima minimum yang disesuaikan dengan Peraturan Dirjen Pos dan Telekomunikasi maka pathloss referensi dapat diperoleh: Tabel 7. Batas DayaTerima Minimum Sistem BWA JenisModulasi Batas DayaTerima Minimum QPSK-1/2-88 dbm QPSK-3/4-86 dbm 16QAM-1/2-81 dbm 16QAM-3/4-79 dbm 64QAM-2/3-74 dbm 64QAM-3/4-73 dbm Sumber: Peraturan Dirjen Pos dan Telekomunikasi, 2008 PL = P t + G t + G r - P r PL = 35 + 16 + 0 (-73) PL = 124 db H. Radius Maksimum BS Untuk radius BS yang terbentuk dari setiap dinyatakan dengan persamaan: jumlah pelanggan d 10252 2 110,055 km = 93 pelanggan/km 2 Sehingga diperoleh data di setiap kecamatan yaitu: Tabel 8. Radius Base Station Pelanggan Radius BS mobile WiMAX (km) 1 Kota 1.633 2,36 2 Pesantren 945 1,79 3 Mojoroto 1.941 2,83 Sumber :hasilperhitungan I. PenentuanLokasi BS Tahap ini ditentukan dari data trafik pada operator, artinya adalah menyesuaikan dari kepadatan trafik operator sehingga diperoleh: Tabel 9. Lokasi Penempatan BS di Kota Kediri No Nama Lokasi BS Kec. Keterangan Shelter 1 Shelter A Kediri Mall Kota Shelter Kediri Mall 2 Shelter B PDM Mojoroto Shelter Lirboyo 3 Shelter C Kilisuci Pesantren Shelter Kilisuci Wijang Songko 4 Shelter D Pabrik GG Kota Menara GG Sumber: Perencanaan

5 J. RekomendasiPerencanaan No Parameter Nilai 1 Pelanggan mobile 10252 Pelanggan WiMAX 2 Kebutuhan trafik 61,52 Erlang 3 Kebutuhan kanal 93 kanal 4 Bandwidth 3,75 MHz untuk transmisi data dan 250 KHz sebagai guard band) 5 Frekuensi 2,3 GHz 6 Modulasi 64 QAM 7 Bit rate 22,5 Mbps 8 Radius BS 3,03 km 9 Jumlah BS 6 buah IV. KESIMPULAN DAN SARAN Teknologi mobile Wimax merupakan salah satu terobosan dalam dunia wireless serta mampu diterapkan di daerah sub-urban seperti Kota Kediri. Dari hasil perhitungan setiap parameter diketahui bahwa karakteristik sub-urban pada daerah ini cukup relevan untuk dibangun jaringan ini. Sebagai penyempurnaan perancangan sangat disarankan untuk penambahan parameter serta aspek sosial yang dapat membantu implementasi. DAFTAR PUSTAKA [1] Agrawal, G.P., 2002, Fiber-optic communication systems, Ed. 3, New-York: John Wiley & Sons, Inc. [2] Oliviero, Andrew, and Woodward, Bill, (2009), understanding Broadband wireless networking, Indianapolis: Wiley Publishing, Inc., ISBN 978-0-470-47707-6. [3] Posdan Telekomunikasi, Dirjen 2008.PersyaratanteknisAlattelekomunikasi :Base Station Wireless Access. [4] Kumar, Amitabh. 2008. Mobile Broadcasting with Wimax : Principles, Technology and Application.Oxford : Elsevier Inc Kumar. [5] Wimax Forum.2006. Mobile Wimax Part I :Tehnical overview and performance analysis. [6] WibisonoGunawandanDwihartanto. Gunadi, 2008.Mobile Broadband.Bandung :Informatika